Hingga pukul sembilan malam, Tiara masih merenung, enggan mengucapkan sepatah kata pun. Saat ini Tiara sedang duduk di salah satu sudut kedai milik temannya, sebenarnya ia tidak mau ke sini, namun rasanya tak ada tujuan lain selain tempat ini. Kevin, Shenna, dan juga Damar hanya bisa memperhatikan dari jauh, membiarkan Tiara untuk menikmati waktu sendirinya, tak mau menggangu atau bahkan menyebabkan masalah lainnya. Kevin memilih untuk menutup kedainya lebih awal, Tiara benar-benar membutuhkan tempat untuk menceritakan keluhannya saat ini. Hingga saat mereka sudah yakin bahwa Tiara dapat di ajak bicara, barulah tiga orang itu menghampiri Tiara yang sedang menatap ke arah luar. "Kenapa gini banget ya hidup gua. Padahal gua udah berusaha semaksimal mungkin, gua begadang nyelesaiin projek itu, dia juga janji bakal kasih gua bonus kalau kliennya setuju buat proyek itu. Tapi kenapa sekarang gua malah di buang? kenapa usaha gua ga ada harganya sama sekali? kenapa mereka bersikap seol
Baca selengkapnya