Semua Bab CRAZY BOSS: Bab 71 - Bab 80
92 Bab
emang bisa masak?
"Nanti siang kamu ikut saya ya" ujar Arga di tengah sepinya suara di ruangan kerja mereka berdua. Shenna yang sejak tadi sedang mengutak atik komputernya, menanyakan alasan, "Mau ke mana pak?" tanya perempuan itu pelan. "Ikut aja" sahut Arga pendek. Karena pekerjaannya sudah selesai, perempuan itu turun lebih dulu, menunggu Arga yang sekarang entah sedang melakukan apa di ruangannya. "Ayo" ujar Arga mengajak Shenna pergi. Keduanya duduk di dalam mobil, tidak ada yang bersuara, Shenna juga tak ingin membuat masalah karena takut ucapannya ada yang salah. Meskipun penasaran ke mana mereka pergi namun Shenna memilih untuk menikmati perjalanan mereka. Sepanjang perjalanan benar-benar sepi, tak ada satupun yang mengeluarkan suara, bahkan suara musik pun engga bersenandung siang ini. Shenna merasa tak asing dengan jalanan yang Arga lalui, bagaimana tidak, ia sudah sangat sering melintasi jalan ini. Namun ia masih belum bisa menebak ke mana Arga akan membawanya. Pria itu menghen
Baca selengkapnya
sampe kapan bohong?
Hari ini adalah hari yang sangat penting untuk Tiara, perempuan itu bergegas dengan cepat, ia tak boleh terlambat, karena taruhannya adalah pekerjaan yang ia jalani saat ini. Tiara mengambil berkas dengan amplop berwarna coklat, memasukkannya ke dalam agar tak ketinggalan. Ia memanaskan motornya sebelum berangkat, tak lupa sarapan agar dirinya tak keleparan saat di kantor. Setelahnya perempuan itu bergegas untuk pergi, getaran ponsel yang ia taruh di saku celana membuat perempuan itu melihatnya lebih dulu. Takut-takut ada notifikasi penting yang tak sempat ia baca. Damar: "Hari ini semangat ya Ra" Damar: "Semoga semuanya berjalan dengan lancar" Damar: "Jangan lupa berdoa" Damar: "Gua selalu ada di belakang lo" Tiara tersenyum melihat layar ponselnya, semangatnya membara sehingga tak sempat membalas pesan-pesan singkat itu. Ia melihat jam tangan kecilnya, sudah saatnya ia berangkat sekarang. Dalam perjalanan perempuan itu sesekali bersenandung, terkadang ia juga memiliki
Baca selengkapnya
kecelakaan
"Ra, tolong ambilin gofod gua dong, udah di depan drivernya" mendengar teriakan itu, Tiara mau tak mau harus melakukannya. Ia juga sudah bosan karena tak ada pekerjaan yang bisa ia lakukan hari ini. Perempuan itu mengambil makan siang untuk teman-teman di kantornya, saat akan melangkah kembali masuk ke dalam kantor. Mata perempuan itu menyipit, merasa tak asing dengan kendaraan besar berwarna hitam di depan matanya. Mobil ini sangat persis dengan mobil yang membuat kekacauan pada hidupnya pagi tadi, sehingga menyebabkan banyaknya kerugian yang di alami oleh Tiara. Usai meletakkan makan siang untuk teman di kantor, Tiara tak bisa menahan amarahnya, terlebih pelaku pembuat onar itu ada di sekitar sini. Tiara sangat yakin seratus persen, karena ia sudah mencacat plat mobil itu dalam otaknya. Perempuan itu menunggu di depan mobil, sesekali menendang bannya yang mengakibatkan kaki perempuan itu sakit, akibat gaya-gayaan. "Ra, lo ngapain di situ? sini masuk" ujar temannya saat melih
Baca selengkapnya
bukan kaum G
Hingga pukul sembilan malam, Tiara masih merenung, enggan mengucapkan sepatah kata pun. Saat ini Tiara sedang duduk di salah satu sudut kedai milik temannya, sebenarnya ia tidak mau ke sini, namun rasanya tak ada tujuan lain selain tempat ini. Kevin, Shenna, dan juga Damar hanya bisa memperhatikan dari jauh, membiarkan Tiara untuk menikmati waktu sendirinya, tak mau menggangu atau bahkan menyebabkan masalah lainnya. Kevin memilih untuk menutup kedainya lebih awal, Tiara benar-benar membutuhkan tempat untuk menceritakan keluhannya saat ini. Hingga saat mereka sudah yakin bahwa Tiara dapat di ajak bicara, barulah tiga orang itu menghampiri Tiara yang sedang menatap ke arah luar. "Kenapa gini banget ya hidup gua. Padahal gua udah berusaha semaksimal mungkin, gua begadang nyelesaiin projek itu, dia juga janji bakal kasih gua bonus kalau kliennya setuju buat proyek itu. Tapi kenapa sekarang gua malah di buang? kenapa usaha gua ga ada harganya sama sekali? kenapa mereka bersikap seol
Baca selengkapnya
hari sial
Tiara tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan, perempuan itu kembali dengan semangatnya yang menggebu-gebu. Ia keluar dari kosan usai mendapati panggilan interview. Dengan senyuman cerah di wajahnya, perempuan itu tak akan menyia-nyiakan kesempatan baik ini. Pakaiannya sudah rapi, ia berharap semoga perjalananya hari ini di lancarkan. Selama di perjalanan, Tiara terus berdoa. Belum sampai di perusahaan itu, seorang dengan mobil berwarna hitam melewati jalanan berlubang sehingga mencipratkan air kotor pada baju rapi Tiara. Perempuan itu berteriak dengan lantang, mengejar mobil hitam itu dengan cepat. Bak seorang pembalap, Tiara mengghentikan laju mobil itu dengan cara memarkirkan motornya di depan sehingga tak memberikan akses untuk mobil itu bergerak. "Turun lo!" teriaknya tak terima, sudah habis kesabaran Tiara selama ini, kali ini ia tak bisa diam saja. Pria di dalam sana, mengerutkan keningnya, kembali merasa tak asing dengan wajah Tiara. Saat keduanya sudah berhadapan, b
Baca selengkapnya
Pulang bareng
Shenna benar-benar dikelilingi dengan pekerjaan menumpuk yang membuat kepalanya pusing, apalagi pekerjaan mbak Indy harus ia ganti karena wanita itu sedang sakit. Arga sungguh tidak bersedia melihat Shenna duduk bersantai sekejap, baru saja Shenna bisa menempelkan pantatnya pada kursi kantor yang nyaman, perintah Arga yang menyuruhnya naik turun membuat perempuan itu kesal setengah mampus. Pria itu dengan sengaja meminta Shenna untuk menyetak file dengan printer yang ada di ruangan bawah, padahal Shenna yakin seratus persen bahwa printer di ruang kerja mereka masih menyala dan bisa digunakan. Entah apa alasan pria itu melakukan hal kejam seperti ini padanya, namun Shenna bersumpah dalam hati bahwa suatu saat nanti ia tak akan mau lagi diperlakukan dengan seperti ini. "Shenna, bawakan file yang kemarin saya minta itu ke sini." ujar Arga dengan mata yang terfokus pada layar besar di depannya. Sejak hari pertama bekerja sampai hampir enam bulan, Shenna tak pernah mendengar Arga
Baca selengkapnya
Tidak disengaja
Setelah mendedikasikan waktunya untuk memperkaya bosnya karena lembur di kantor. Shenna akhirnyaaa memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat.Pukul sembilan pagi ia baru bangun dari tidurnya. Dengan senyuman sumringah ia membasuh tubuhnya dengan air shower.Ia akan menghabiskan minggu yang cerah dengan sang pacar yang sangat ia rindukan.Tak banyak persiapan, hanya polesan bedak natural serta lipstik merah sudah cocok dipadukan dengan dress selututnya.Ia melangkah keluar ketika mendapati pesan bahwa Kevin sudah menunggu di bawah.Entah takdir atau apa, kebetulan macam apa yang membuat Shenna harus berada di dalam lift yang sama dengan bosnya."Pagi pak." ujar Shenna canggung.Tidak pernah melihat Shenna secantik ini, Arga tertegun, ia menatap intens wajah cantik yang sangat cocok dengan pakaian seperti ini.Rasanya ia ingin mengutuk diri karena pernah mengatakan bahwa Shenna sangat buruk dalam memilih fashion.Bisma yang berada di sebelah Arga menyikut laki-laki itu dengan bahu. B
Baca selengkapnya
perasaan yang aneh
Selesai makan, mereka semua keluar secara bersamaan. Seolagh-olah mereka memang sudah ada janji untuk makan bersama sebelumnya.Saat di restoran tadi, Kevin dan Pak Arga rebutan membayar bill makanan mereka. Sampai akhirnya Kevin mengalah karena Shenna memintanya."Terima kasih ya pak." ujar Shenna pada Arga saat mereka semua sudah berada di depan restoran.Arga menganggukkan kepalanya pelan, menjaga wibawanya sebagai seorang bos muda di perusahaan besar.Entah kenapa sejak pertemuan pertama mereka, Kevin sudah merasa tidak nyaman dengan bos kekasihnya. Seolah ada hal yang ditutupi oleh pria asing itu."Terima kasih pak Bisma." kali ini Tiara yang mencoba bersikap sopan pada pria yang menjadi kepala perusahaan di tempatnya bekerja."Ayo." ajak Kevin menarik tangan kekasihnya setelah meyakini bahwa basa basi ini sudah berakhir."Saya permisi dulu pak." ujar dua perempuan itu bersamaan, lalu masing-masing mengikuti langkah laki-laki yang bersama mereka.Sedangkan dua pria dewasa itu mas
Baca selengkapnya
tiba-tiba ke kedai
"Pacar kamu kayanya sensi banget sama saya." ujar Arga ketika baru saja memasuki ruang kerja mereka.Hal yang paling ditakuti Shenna sejak tadi adalah kembali membahas perihal kemarin. Rasanya ia ingin menjauh dari tempat ini."Enggak kok pak, dia aslinya baik, hehe." jawabnya membela sang kekasih."Bagus deh, semoga langgeng ya. Jagain pacarnya biar engga berulah." ujar Arga lalu pergi begitu saja.Pastinya Shenna terkejut dengan apa yang barusan ia dengar. Apa maksud pria sok itu? Pacarnya tentu saja selalu ia jaga agar tak jauh-jauh dari hidupnya.Arga ada urusan penting hari ini, namun ia sengaja tidak mengajak Shenna dan menjadikan Indy sebagai penggantinya.Shenna tak tahu apa yang terjadi, ia melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Hingga saat makan siang, mbak Indy menghampirinya."Kenapa mbak?" tanya Shenna ketika wajah mbak Indy tidak seperti biasanya."Kamu lagi ada masalah sama pak bos ya?" tanya perempuan itu pelan.Shenna menggeleng santai, ia tak merasa ada masalah deng
Baca selengkapnya
gara-gara bisma
"Tiara! Bawakan file yang kemarin ke ruangan saya!" titah Bisma ketika melihat Tiara baru saja memasuki kantor.Perempuan yang mendengar itu langsung buru-buru mengambil lampiran file yang Bisma minta. Dibawanya file tersebut ke ruangan Bisma yang berada di lantai atas.TokTok"Masuk." mendengar jawaban dari pria di dalam ruangan membuat Tiara segera memasuki ruangan itu.Ia meletakkan file yang diminta Bisma. "Ini pak." ujarnya pelan.Tak ada yang akan dibahas, Tiara hendak keluar. Masih ada banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan."Mau ke mana?" tanya Bisma menghentikan langkahnya."Balik ke ruangan kerja saya pak." sahut Tiara pelan."Buatkan saya kopi dulu!" titah Bisma."Baik biar saya minta buatkan ob di bawah." jawabnya santai."Kamu yang buat!" suruh Bisma lagi.Tiara mengerutkan keningnya, wajahnya yang tadi tersenyum cerah berubah kesal mendengar jawaban Bisma barusan."Saya bukan ob." tolak Tiara cepat."Emangnya cuman ob yang kerjaanya bikin kopi?" sahut Bisma tak terim
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status