"Bu, Pak," sapa Ria yang baru keluar dari kamarnya yang sudah siap dengan baju kerja. Ya, Ria masih bekerja sama Koh Acong, Bos mas Rahman dulu. Meski gajinya kecil, tapi daripada nganggur kan lumayan. "Ria, mau ke Bekasi," ucapnya lagi sambil ikut duduk di sebelahku. "Ngapain?" tanya Ibu."Ria ada panggilan kerja, Bu. Pabriknya besar, UMR disana juga besar, kalau sama lembur kata Indah bisa 5-7 juta sebulan," terangnya berapi-api. "Kerja apaan?" tanya Bapak."Di pabrik, Pak, aku belum tahu pabrik apa, lupa nanya sama Indah. tapi Bapak sama Ibu tahu kan, ibunya Indah sekarang banyak emasnya, juga rumahnya bagus, gadean sawah dimana-mana," lanjutnya panjang lebar. "Iya sih, pantas saja emak si Indah ikutan arisan RT aja sampai tiga nomor, sudah sugih mereka sekarang. Padahal dulu, ya Pak, kita tahu bagaimana mereka," ucap Ibu sambil melihat ke arah suaminya."Namanya juga hidup, Bu. Tidak ada yang tahu nasib seseorang kedepannya," jawab Bapak."Gimana, Pak, Bu. Ria diizinkan bekerj
Baca selengkapnya