Semua Bab Akibat Berzina Sebelum Menikah : Bab 91 - Bab 100
102 Bab
Kisah Alesha
"Maafkan aku Amel," ucap Alesha sambil menatap ke arahku. Suara ribut dari semua orang yang ada di ruangan itu mendadak senyap seketika. Seperti menantikan apa yang selanjutnya akan di ucapkan oleh seorang yang sedang berdiri diatas panggung. "Aku memang pantas disebut pelakor, karena mencintai laki-laki yang telah beristri kemudian berusaha dengan segala cara untuk memilikinya. Tapi satu hal yang harus kalian tahu, aku hanya mencintainya, aku tidak silau oleh harta kekayaan yang dimiliki oleh suami Amel. Aku hanya butuh kasih sayang dan cintanya saja," ucap Alesha tertahan. "Teman-teman dekatku pasti tahu jika aku sudah lama kehilangan ayahku, beliau sudah lebih dahulu menghadap yang kuasa. Lalu aku melihat sosok ayahku ada dalam diri mas Damar, suaminya Amel. Laki-laki itu begitu penyayang dan perhatian, aku tahu jika awalnya Amel tidak mencintai suaminya, tapi suaminya tetap memberinya banyak cinta. Siapa yang tidak iri dengan hal itu, kasih sayang yang begitu aku dambakan disia
Baca selengkapnya
Ternoda
Aku bergegas berpamitan kepada mama Amel setelah menyerahkan amplop coklat berisi surat gugatan perceraian, serta surat untuk Amelia dan Mas Damar. Aku memang sengaja sudah menyiapkannya karena yakin Amelia tidak akan bisa bertemu denganku saat ini.Aku harus segera pergi dari kota ini sebelum hari beranjak siang karena aku akan pergi ke luar kota. Tempat di mana dulu Amelia seharusnya pergi saat diusir oleh papanya, jika tidak tersesat dia harusnya pergi ke tempat itu. Namun karena dia tersesat dia pergi ke pesantren lain. Di daerah itu memang ada beberapa pesantren.Aku meninggalkan Raka bersama dengan Bunda, aku tidak bisa bersama dengan bayi itu. Setiap kali melihat wajah bayi itu ingatanku menerawang kepada Bisma, ayah dari bayi tersebut, laki-laki yang sudah membuatku semakin terpuruk. Aku tak ingin bayi itu tidak mendapat kasih sayangku dan malah mendapatkan kemarahanku. Bersama Bunda sepertinya akan membuatnya lebih baik dan aku akan memperbaiki diriku di tempat ini seperti A
Baca selengkapnya
Suami Durjana
"Maafkan umi ya Alesha, jika umi tidak menyuruhnya untuk menjemput kamu maka hal ini tidak akan terjadi. Umi sudah berpesan padanya untuk membawamu ke pesantren bukan membawa ke rumah ini," ucap wanita yang sudah melahirkan Mas Farhan itu sambil memelukku dengan erat. "Umi tadinya berpikir kamu tak jadi datang karena tak kunjung sampai. ternyata malah dibawa ke rumah oleh Farhan dan diperlakukan seperti ini," lanjutnya berkata. Umi Rukayah sudah membawaku pergi dari kamar Mas Farhan berpindah masuk ke dalam kamar tamu. Barusan aku sudah menceritakan semua yang terjadi pada beliau sejak dari awal aku ketemu Mas Farhan di terminal hingga aku terbangun dalam keadaan tanpa sehelai pakaian."Menikahlah dengan Farhan, Alesha. mungkin ini udah jalan dari Yang Kuasa agar kamu bisa merubah putra umi menjadi lebih baik lagi. Bukan umi tidak pernah berusaha merubahnya, umi sudah berusaha merubahnya dengan menasehatinya juga mendoakannya tapi sepertinya semuanya masih belum ada hasilnya. Umi be
Baca selengkapnya
Sahabat Selamanya
Alesha menyeka air matanya begitu dia selesai bercerita, kami hampir tidak bisa berkata apa-apa mendengar ceritanya barusan. Aku tidak menyangka dia melewati saat-saat yang begitu menyedihkan dan menyakitkan baginya. Aku rasa itu lebih parah daripada yang aku rasakan dulu, aku masih mendapatkan cinta dari suamiku meskipun aku dimadu. Namun dirinya tak pernah mendapatkan dari cinta dari laki-laki manapun, bahkan Bisma yang membuatnya hamil pun tidak memberikan cinta padanya. Tapi mereka melakukan karena saling memberi keuntungan. "Lalu sekarang kamu masih bersama dengan pria itu," tanya Ziva kesal.Alesha menjawab pertanyaan Ziva tersebut dengan anggukan."Kenapa kamu bertahan dengan laki-laki yang seperti itu sih? tanya Rivani."Karena sekarang dia sudah berubah tidak seperti dulu lagi. Dia sudah menjadi suami yang bertanggung jawab dan menyayangiku," jawab Alesha."Lalu kenapa kamu masih seperti kurang bahagia dan kurus seperti ini," tanyaku tidak percaya."Ini karena aku masih m
Baca selengkapnya
Kamu Bau Kambing, Mas!
Papa dari si kembar menyambut kedatangan kami di depan pintu begitu mendengar suara mobil yang aku kendarai masuk ke halaman. Rumah yang di beli mas Damar dulu adalah sistem cluster, tidak ada pagarnya, hanya ada satpam di pintu masuk depan perumahan sana yang menjaga dan mengawasi setiap orang yang masuk area perumahan sini. Rata-rata satpam itu sudah mengenal wajah-wajah penghuni setiap cluster yang mereka jaga. Anak-anakku langsung menghambur ke pelukan papanya dan mencium tangannya, lalu tanpa disuruh masuk ke rumah. Biasanya mereka akan mencuci kaki dan tangan lalu melakukan apa saja yang ingin mereka lakukan. "Bagaimana tadi acaranya?" tanya mas Damar begitu kami berjalan beriringan masuk kedalam rumah. "Aku merindukanmu," ucapku sambil mendaratkan ciuman di pipinya.Setelah melakukan itu, aku bergegas berjalan lebih dahulu meninggalkan mas Damar. "Hei, ditanya apa di jawab apa," seru mas Damar sambil mengejarku yang sedang masuk ke kamar."Mas, aku mandi dulu yaa. Tolong li
Baca selengkapnya
Jangan Ada Orang Ke-tiga
"Jangan menyebut nama dia lagi di hadapanku. Jangan sebut dan menceritakan wanita lain saat kita berdua, aku tidak suka," ucap mas Damar pelanBenar kata suamiku ini, seharusnya aku tidak melakukan hal-hal seperti itu apalagi saat hanya berdua dengannya. "Tapi aku hanya ....""Sssttt!"Mas Damar meletakkan telunjuknya di bibirku, tidak membiarkan aku mengatakan lagi apapun apa yang ingin aku katakan. Padahal aku mau memberitahu perubahan Alesha saat ini, atau mengatakan jika dia sudah bersuami."Apapun alasannya jangan menceritakan wanita lain dihadapkanku, suamimu," ucap mas Damar."Dari Abdullah ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi ﷺ bersabda: Janganlah seorang istri menceritakan seorang perempuan lain lalu menyifati (kecantikan) wanita itu kepada suaminya seakan-akan ia (suami) melihatnya,” lanjutnya mengutip sebuah hadits." Hadist ini riwayat Bukhari dan sahih," ucap mas Damar lagi. "Meksipun aku mau menceritakan perubahannya?" tanyaku lagi."Apapun dan siapapun, bai
Baca selengkapnya
Kedatangan Bisma
POV DAMARAmelia datang ke teras belakang dengan wajah panik, seperti ada sesuatu yang terjadi di depan sana entah apa itu."Ada apa?" tanyaku begitu dia menghampiriku."Di depan ada Bisma," ucapnya sambil menatap ke arah suami alesha, Farhan.Aku bisa menduga kenapa kekhawatiran terlihat diwajahnya. Mungkin saja diia mengira Bisma akan melakukan hal-hal yang tidak kami inginkan."Tenanglah aku akan ke sana menemuinya," ucapku menenangkan istriku"Aku ikut," sahut Farhan.Aku dan Amelia saling berpandangan sepertinya Farhan sudah mengetahui atau mungkin sudah pernah mendengar nama Bisma."Ada apa?" tanya suami Rivani."Bukan apa-apa, hanya sepupuku datang bertamu. Sebentar ya kalian tidak apa-apa kan aku tinggal di sini," ucapku yang dibalas anggukan oleh kedua suami dari teman Amel ini.Aku bergegas ke depan diikuti oleh Amelia dan juga Farhan. Terlihat Bisma sedang duduk di teras dengan santainya di antara para wanita-wanita yang menghadang di depan pintu."Sepertinya di rumahmu sed
Baca selengkapnya
Nama Calon Anak Ke-tiga
Rivani dan Ziva berserta para suaminya sudah pulang karena waktu semakin sore. Di rumah tinggal aku dan Alesha juga si kecil Yumna. Alesha belum pulang karena menunggu suami dan anaknya. Mereka pergi sejak tadi dan belum juga pulang.Alesha mencoba untuk menelepon suaminya, Farhan. Namun sepertinya tidak tersambung, mungkin smartphone milik suaminya itu kehabisan baterai atau bagaimana. Makin lama aku melihatnya sepertinya Alisa mulai nampak khawatir dann panik."Kenapa alesha?" tanyaku. "Nomor telepon Mas Farhan tidak bisa dihubungi, kenapa ya? Mereka sudah pergi sejak tadi tapi kok tidak pulang-pulang aku takut mereka kenapa-napa," jawab Alesha."Tenang saja kan mereka pergi bersama mas Damar juga. Nanti kalau sudah selesai urusannya pasti mereka akan kembali," ucapku menenangkannya."Aku coba telepon mas Damar ya, siapa tahu nomornya bisa dihubungi," ucapku sambil mencari ponsel milikku.Alisa mengangguk tapi terus mondar-mandir di ruangan sambil melihat ke arahku. Begitu menemuka
Baca selengkapnya
Lahirkan Anak Untukku
POV FARHANKu kecup kening wanita berpipi tirus yang tertidur di samping kemudian aku menyelimutinya. Siang tadi dia pingsan lagi gara-gara panik memikirkan putranya. Entah apa penyebabnya, jika panik melandanya dia akan pingsan. Kuhela nafas panjang sambil menatap langit langit kamar kami, begitu banyak cobaan yang menimpanya hingga dia seperti ini dan aku adalah salah satu orang yang mempunyai andil dalam penderitaan yang menimpanya. Beruntungnya dia tidak mengalami depresi meskipun banyak hal yang dia pendam.Malam itu saat dia tidak sadar karena ku beri obat tidur aku menggaulinya. Aku berpikir saat umi menyuruhku untuk menjemputnya di malam hari, itu adalah sebuah keberuntungan buatku. Beberapa kali melihatnya timbul keinginanku untuk mencicipi tubuhnya. Hingga saat umi memintaku untuk menjemputnya kemudian mengantarkannya ke pesantren aku malah membawanya ke rumah kami setelah dia tidak sadar karena obat yang aku berikan.Namun aku mendapati sebuah kecewakan, ternyata dia tid
Baca selengkapnya
Anak-anak yang Manis
"Perut mama besar ya?" tanya Yumna sambil memegang perutku yang sudah membuncit."Iya, ada adiknya, Sayang," jawabku sambil membelai rambutnya. "Boleh sayang adik?" kali ini Zikri yang datang menghampiriku. "Tentu boleh," jawabku sambil merentangkan kedua tanganku. Membiarkan kedua anak tersebut memeluk perutku. "Wah adiknya bergerak-gerak," pekik Yumna kegirangan. Sepertinya dia merasa gerakan yang ada di perutku, yang barusan juga aku rasakan. "Hai anak-anak, kalian sedang apa?" tanya mas Damar yang baru selesai mandi. Dia baru saja pulang dari bekerja meskipun baru tengah hari."Ada adik di dalam sini, dan dia bergerak-gerak," seru Yumna kegirangan."Apa kalian sayang adik?" tanya mas Damar lagi. "Sayang ... sayang," pekik ke-duanya sambil loncat-loncat. "Mau segera betemu dengan adik?" tanya mas Damar sambil mengelus perutku. "Mau!" jawab Zikri. "Kalau begitu hari ini Yumna sama Zikri menginap di rumah nenek yaa, mama sama papa mau ke dokter biar adiknya cepat keluar."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status