Все главы Pembalasan Saudara Kembar : Глава 51 - Глава 60
89
Lima Puluh Satu
51Seno, pemuda bersurai sebahu, tinggi badan seratus enam puluh lima, tubuh tak terlalu berisi hanya memiliki bobot lima puluh kilogram. Memiliki mata teduh tetapi hatinya tak seteduh matanya. Dendam dan benci merubah dirinya dalam sekejap. Seno memiliki dendam kepada wanita berambut pirang dengan penampilan sederhana. Setiap laki-laki tergoda akan kecantikan yang dimilikinya begitu juga Seno. Rela melakukan apa saja demi Tiara. Wanita yang menjadi primadona diantara mereka. Pemuda yang berdiri dekat Angel, kenal dengan Antoni dan Black. Kadang mereka berkumpul bersama, melakukan tugas bersama, bermain bersama dan membahas apapun bersama-sama karena mereka satu kampus sedangkan Tiara, adalah teman Black. Tiara tinggal bersama orang tua angkatnya. Mereka tak tahu kalau orang tua angkat Tiara begitu kejam. Hingga kabar duka terdengar di telinga mereka. Kalau keluarga angkat Tiara meninggal semua di dalam rumah yang terbakar. Hanya Tiara yang masih hidup dan bernapas sampai saat ini.
Читайте больше
Lima Puluh Dua
Bab 52 Suara sepatu high heels putih berbenturan dengan lantai keramik biru tua. Kedua mata tertutup kacamata hitam. Berjalan angkuh menuju lift. Semua karyawan menunduk hormat dan selalu bertutur kata sopan. Tiara tak segan memecat karyawan yang tak patuh kepadanya. Siapapun orang itu tak peduli. Tiara berjalan angkuh tanpa mau membalas sapaan dari karyawan. Banyak karyawan menatap sebal dengan sikap Tiara yang semena-mena. "Selamat pagi Bu," sapa seorang karyawan wanita. Tiara menghentikan langkahnya memandang penampilan karyawan tersebut. "Siapa namamu?" tanyanya menatap dari ujung kepala hingga ke kaki. "Kia, Bu.""Kamu ingin kerja apa mau ke klub?" tegur Tiara tak suka. "Eh, m-mau kerja Bu." "Ganti pakaianmu! Saya tak suka atau kamu mau keluar dari sini?" Kia terkejut dengan teguran pimpinannya. Selama tiga tahun bekerja di sini Antoni tak pernah menegurnya karena penampilan. "Lihatlah! Rokmu begitu pendek. Bagian dadamu terlihat menonjol. Apa kamu sengaja? Ini perusah
Читайте больше
Lima Puluh Tiga
Bab 53Tiara merias wajah secantik mungkin, dress tali dengan belahan dada rendah terlihat memesona. Tiara yang sederhana telah hilang di telan bumi. Sekarang, hanya ada Tiara dengan barang-barang branded terkenal. Banyak wanita yang iri dengannya. Janda kaya raya di tinggal mati suaminya dan menjadi pewaris tunggal kekayaan Ronald. Begitu bangga Tiara telah menyandang janda tajir di pelosok kota ini. Suara deru mobil terdengar di rumah Tiara yang baru, ia tak tinggal lagi di rumah Angel. Tak mungkin berada di sana karena Tiara menginginkan rumah yang lebih mewah. Rumah peninggalan Ronald dijual dengan harga tinggi. Mereka tak tahu apa yang terjadi di rumah itu. Tiara menutup semua mulut para petugas hukum agar menyimpan rapat rahasia di dalamnya. Ardian, sibuk dengan rumah sakit baru yang telah diimpikan sejak dulu. Ia sedang mendirikan bangunan tersebut dari uang Tiara. "Nona, ada tamu di luar." "Suruh tunggu sebentar. Saya akan turun." Tiara menyemprotkan parfum termahal dan
Читайте больше
Lima Puluh Empat
Bab 54Wanita berwajah original menatap netra Sebastian lekat. Mereka kini sedang berdansa. Saling menghimpit tubuh satu sama lain. Aroma parfum Angelica sama dengan Tiara. Namun, kecantikan Angelica bak artis papan atas yang selalu diidamkan para lelaki.Di seluruh dunia, baik muda dan tua mengagumi wajahnya yang cantik jelita, suaranya yang indah dengan tubuh menari di atas panggung. Para penonton akan menelan saliva berkali-kali ketika tubuh penyanyi itu meliuk-liuk mengikuti irama musik dan liriknya. Bukan seorang penyanyi saja, ia juga model di beberapa produk kecantikan. Wajah dan tubuh profesional sehingga banyak lelaki ingin memilikinya. Sebastian teringat dengan seorang penyanyi rap dan penari asal Thailand yang berbasis di Korea Selatan. Ia merupakan anggota dari grup vokal wanita Blackpink, sebagai penari utama."Apakah kamu penyanyi itu?" Menatap lekat kedua netra hitam Angelica. "Siapa?" tanya Angelica dengan suara sexy. "Lisa Blackpink." Angelica tertawa ringan, mel
Читайте больше
Lima Puluh Lima
Bab 55Angelica bangkit dari duduknya. Menundukkan kepala sedikit dan berpamitan pulang. Namun, sesuatu membuat bola mata Tiara keluar dari tempatnya. "Tunggu! Boleh aku antar hingga ke depan?"Tentu saja keinginan Sebastian tak ditolak oleh Angelica. Kesempatan langkah sekali. Semoga saja akan menjadi lebih dekat dan akrab. Hati Tiara begitu sakit dan pedih, pemandangan di depan matanya sungguh miris. Tanpa meminta izin darinya, pemuda yang membawa ke pesta ini meninggalkan tanpa kata walau hanya sebatas mengantar sampai depan. Brak! Tiara tak bisa menahan emosi. Lebih baik ia pergi meninggalkan tempat ini daripada harus makan hati. "Kurang ajar! Siapa Angelica itu?" Tiara bangkit meninggalkan mejanya. Tanpa berpamitan kepada pemilik pesta. Darah kian panas mendapat perlakuan demikian. Hanya dia yang seharusnya menjadi ratu di pesta ini. Paling cantik dan mengoda. Namun, kehadiran Angelica menghancurkan semua. "Akan aku balas wanita sialan itu!" Langkah kaki Tiara cepat dan sa
Читайте больше
Lima Puluh Enam
Bab 56Tiara memesan taksi online, setelah pergulatan dengan sang kekasih dirinya merasa lapar. Ingin sekali bermesraan kembali dengan dokter itu. "Sayang sekali hanya satu ronde. Padahal aku begitu menikmatinya." Tersenyum membayangkan kejadian tadi. Rasanya luar biasa. "Pak, cari restauran dua puluh empat jam," pinta Tiara kepada sang supir di hadapannya. "Fast food Non, mau?" Melirik dari spion depan."Aduh, apa tak ada yang lain selain itu?" "Ada tapi pedagang kaki lima. Mau?" "Sudahlah, lebih baik pulang saja." Tiara tak mau makan fast food atau pedagang kaki lima. Lebih baik pulang ke rumah membangunkan pelayan agar melayaninya. Ia tak ingin tubuh rampingnya ternoda oleh makanan seperti itu. Supir taksi hanya bisa menatap dari kaca spion. Berusaha tak terlalu tahu urusan penumpangnya. Tugas dia hanya mengantar para pelanggan ke tempat tujuan. Tiara menatap pemandangan luar, tak bagitu macet karena hari sudah masuk dini hari. Toko toko pinggir jalan telah tutup sejak puku
Читайте больше
Lima Puluh Tujuh
"Kamu baik-baik saja?" tanyanya setelah memastikan keadaan aman. "Iya, aku baik-baik saja. Terima kasih." Tiara menatap gadis tomboi dihadapnya. "Hati-hati di jalan. Lebih baik kalau pergi ditemani seseorang. Banyak penjahat di daerah ini." Seketika itu juga, Tiara memiliki ide yang luar biasa. Semoga saja wanita itu mau ikut bersamanya. "Aku Tiara aku punya tawaran bagus untukmu," tawar Tiara dengan mata penuh arti dan makna. "Aku Lola. Tawaran apa?" tanyanya memicingkan mata. Terlihat penampilan Tiara begitu berkelas. Tentu saja tatapan Lola membuat Tiara terbang ke angan. "Datanglah ke kantorku. Ini alamatnya." Memberikan kartu nama Tiara. "Datanglah, aku yakin kamu pasti butuh uang.""Uang?" Pikiran Lola menerawang jauh. Ini yang ia butuhkan bekerja di tempat Tiara. "Baiklah, aku akan datang Nona." "Aku tunggu. Aku pastikan kamu tak akan menyesal." "Apapun soal uang aku mau." "Good Lola." Tiara menghubungi supirnya untuk menjemput di lokasi saat ini. Tak lama kemudian m
Читайте больше
Lima Puluh Delapan
Bab 58 Tiara menatap wanita di sampingnya. Tentu saja ia masih ingat wanita itu. "Hai, Nona Tiara. Apa kamu masih ingat aku?" tanyanya sok akrab dan dekat. "Oh kamu." Tiara tak memedulikan sosok yang kini ikut merapikan makeup. Ia melirik sekilas dan melihat peralatan yang dimiliki oleh Angelica. Semua sama persis dari warna dan merk yang dipakai mereka. Seperti pinang dibagi dua. Semua makeup dan tas sama persis dengan miliknya. Apakah Angelica adalah salah satu penggemarnya atau sebaliknya. "Menyebalkan. Mengapa selalu ada wanit penggoda itu. Lihatlah, semuanya sama seperti milikku. Dasar pencuri." Monolog Tiara dalam hati. Tiara bergegas merapikan alat makeup dan segera keluar tanpa pamit. Angelica tersenyum sinis ketika raut wajah Tiara telihat marah. Langkah kaki jenjang Tiara mendekati meja yang sempat ia tinggal beberapa menit saja untuk ke toilet. Kini, meja itu sudah rapi dan berganti menu. "Aku pesan dessert untukmu." Sebastian menarik kursi ketika Tiara hendak duduk
Читайте больше
Lima Puluh Sembilan
"Ups, sorry. Aku gak sengaja." Tiara sengaja menyenggol cake Angelica hingga terjatuh ke lantai. Sebagain cake mengenai pakaiannya. "Astaga, Nona Tiara!" Angelica bangkit menatap pakaiannya. Sebastian memberikan tisu kepada Angelica. Ia segera menghapus noda di pakaiannya. "Maaf, Nona Angelica." Sebastian merasa bersalah karena pelakunya adalah kekasihnya. "Aduh!" Tiara menyentuh keningnya. Hingga kedua mata elang menatap ke arahnya."Tiara kamu kenapa?" tanyanya panik."Kepalaku pusing. Aku ingin pulang. Pusing sekali kepalaku." "Tapi ....""Aduh! Tolong aku." Tiara duduk menyadarkan tubuh dan memijat keningnya. Ia memejamkan mata agar Sebastian memerhatikanya. "Kita ke dokter!" Sebastian melihat wajah Tiara yang berbeda tak segar seperti biasanya. "Nona Angelica saya pamit dulu." "Iya saya mengerti. Bawalah ia ke dokter atau rumah sakit agar penyakitnya lekas sembuh." Angelica berusaha untuk tersenyum walau hatinya kesal. Sebastian mengalihkan perhatiannya ke Tiara. "Aduh,
Читайте больше
Enam Puluh
"Apa yang mau kamu lakukan, ah?" Tiara membulatkan mata. Ia tak suka pria itu berada di rumahnya. "Kamu melupakanku Tiara. Aku sedang banyak waktu. " Dokter muda tampan dan memesona tak menyangka akan mendapat sambutan yang tak hangat dari kekasihnya. "Bukan melupakanmu. Tapi aku sudah berulang kali. Untuk sementara jangan datang ke rumah ini. Kamu tahu kan hal itu." Suara Tiara merendah. Ia tak ingin kekasih hatinya tersingung. Hanya saja terkejut dengan kedatangan tiba-tiba kekasih gelapnya. "Ehm, sepertinya aku datang di saat tak tepat.""Belum waktunya kamu datang kesini bisa saja pihak ansuransi melihatmu berlama-lama di sini. Please tolong kalau ke sini hubungi aku atau aku akan datang ke apartema, bisa juga ke rumah sakit. Please jangan datang k sini. Tanpa sepengetahuanku." "Memang kenapa kalau aku datang ke sini bilang saja ada pekerjaan yang harus aku lakukan di sini lagian sebentar lagi kita akan menjadi suami istri. bukankah begitu.""Tidak, belum saatnya. mereka pas
Читайте больше
Предыдущий
1
...
456789
DMCA.com Protection Status