Semua Bab IKRAR TALAK UNTUKKU ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU: Bab 121 - Bab 130
158 Bab
120. MELABRAK SAYAKA (Bagian C)
120. MELABRAK SAYAKA (Bagian C)Nona muda itu tidak akan mau mendengarkan pekerja rendahan sepertinya.“Kang! Buka pintunya, saya mau masuk dan nunggu Mbak Aya di dalam!” Tasya memberi perintah, dia capek dan mau istirahat di sofa nyaman milik Sayaka.“Eh, maaf Non, tapi Bu Aya yang bawa kunci. Bi Surti lagi nginap di rumah anaknya sampai besok, dan saya mau pulang habis ini,” seru Junet tak enak hati. “Tapi Non Tasya dan juga Bu Maura bisa menunggu Bu Aya di sini kok, setidaknya ada kursinya juga. Atau mau menunggu di dalam mobil saja?” tanya Junet lagi sambil menunjuk kursi yang memang tersedia di teras, dan kemudian menunjuk mobil Maura dengan jempolnya.Mendengar perkataan Junet, Maura dan juga Tasya kompak mendelik dan memaki di dalam hati. Kenapa melabrak Sayaka terasa sangat sulit, sih?~Aksara Ocean~Sedangkan di sisi lain kota ini, Sayaka, Arca, Bobby dan juga Arga tengah duduk di dalam salah satu restoran terkenal di kota ini dan menikmati hidangan yang terlihat mewah dan ju
Baca selengkapnya
121. PETAKA (Sayaka dalam bahaya!) (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU121. PETAKA (Sayaka dalam bahaya!) (Bagian A)~Aksara Ocean~Tasya dan juga Maura menguap bosan, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam dan Sayaka belum juga pulang. Mereka sudah sangat-sangat mengantuk, nyamuk bahkan sudah kenyang karena berhasil menghisap darah mereka sedari tadi.PLAK!Tasya kembali menepukkan telapak tangannya di betisnya yang ‘tadinya’ putih mulus, karena sekarang sudah banyak bintik-bintik merah yang menghiasi betisnya yang ramping.“Kapan sih Mbak Aya pulang?” keluh Tasya mulai emosi. “Aku lapar, Mbak!” Dia mengadu pada Maura., berharap calon kakak iparnya itu mempunyai solusi untuk keadaan mereka sekarang ini.“Mbak juga lapar, Sya! Sabar dong! Kamu kebanyakan ngeluh, sih!” sahut Maura dengan santai, matanya masih terpaku pada ponselnya dan sesekali tawa kecil terdengar dari kedua belah bibirnya yang tipis saat melihat video lucu di sebuah aplikasi toktok.Tasya mendengus dengan keras, sengaja ag
Baca selengkapnya
122. PETAKA (Sayaka dalam bahaya!) (Bagian B)
122. PETAKA (Sayaka dalam bahaya!) (Bagian B)"Iya, iya, maaf. Ya udah deh, bentar lagi kami juga pulang!" sahut Maura sewot. "Udah dulu ya, Mas!" lanjutnya hendak mematikan panggilan.[Eh, tunggu dulu! Kamu kok mencurigakan begitu sih, Ra? Kalian di mana ini? Biar Mas jemput!] Farhan bertanya curiga.Mampus! Maura dan Tasya langsung berpandangan, dan melotot bersamaan. Tidak! Tidak! Farhan tidak boleh menyusul ke sini, kalau dia tahu Tasya mau melabrak Sayaka, dia pasti akan menentang. Karena Farhan sudah mengultimatum mereka untuk tidak mengusik Sayaka lagi semenjak insiden preman tadi."Apaan sih, Mas? Kamu nggak percaya sama aku?" Maura berhasil menguasai keadaan. "Aku sama Tasya bentar lagi pulang, kita ketemu di rumah aja! Udah dulu ya, bye, Mas!" Maura langsung mematikan panggilan teleponnya.Tasya hanya menyunggingkan senyum mengejek dan menatap Maura dengan pandangan remeh, "katanya tadi Mbak yang urus, baru ditanya di mana aja, Mbak udah kelabakan!" katanya mencemooh.Maura
Baca selengkapnya
121. PETAKA (Sayaka dalam bahaya!) (Bagian C)
121. PETAKA (Sayaka dalam bahaya!) (Bagian C)Sayaka menoleh dan menghela nafas panjang, Arga terlihat serius. Lelaki tampan itu benar-benar menunjukkan rasa sukanya tanpa malu-malu lagi semenjak dia resmi bercerai dari Farhan, dan Arca sudah berulang kali mengatakan untuk mempertimbangkan perasaan Arga.Sudah sejak lama semenjak Arga mencintai Sayaka, dan Arca mengatakan kalau Arga berhak mendapatkan kesempatan. "Ya, kok bengong, sih? Kamu kenapa?" tanya Arga lagi.Dia semakin heran karena saat menoleh ke samping dia malah menemukan wanita hamil itu tengah menatapnya dengan pandangan dalam, sukses membuat hati Arga berdebar-debar."Nggak ada, aku cuma punya firasat nggak enak," sahut Sayaka dengan lirih. "Aku kangen sama Bapak dan juga Ibu," katanya lagi.Arga menelan ludah, dia tahu kalau orang tua Sayaka sudah meninggal lama sekali. Bobby dan juga Putra sudah mengatakan semua tentang Sayaka padanya, bagaimana keluarga dan juga kehidupannya. Tidak ada yang tertinggal satupun."Hmm,
Baca selengkapnya
122. VIDEO SYUR TASYA DAN RAMA (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU122. VIDEO SYUR TASYA DAN RAMA (Bagian A)~Aksara Ocean~Raut terkejut itu, sekilas terlihat. Namun, Tasya dengan cepat mengganti ekspresinya dengan raut penuh kepuasan.“Rasakan!” Tasya berujar dengan nada mengejek yang sangat kentara.Tidak ada sedikitpun rasa bersalah yang terlintas di wajahnya, padahal dia baru saja mendorong Sayaka yang tengah mengandung keponakannya sendiri, anak dari kakak kandungnya. Keturunan yang memang sudah sangat lama diimpikan oleh keluarga mereka.Sayaka meringis kesakitan, dia memegangi perutnya. Walau perutnya tidak membentur sesuatu, tetapi dia yang jatuh terduduk membuat kram yang lumayan menyakitkan. Matanya menatap Tasya dengan pandangan nyalang, di sudut hatinya yang paling dalam, Sayaka sama sekali tidak menyangka kalau Tasya bisa melakukan hal sekeji ini.Walau bagaimanapun juga, Tasya yang Sayaka kenal dulu bukanlah wanita bengis yang tega mendorong wanita dengan sengaja. Tasya bena
Baca selengkapnya
123. VIDEO SYUR TASYA DAN RAMA (Bagian B)
123. VIDEO SYUR TASYA DAN RAMA (Bagian B)"Jika kalian mengira aku diam selama ini karena aku takut, kalian salah! Aku diam karena aku merasa waras! Aku diam karena aku ingin sehat! Aku tidak mau sakit jiwa seperti kalian!" Sayaka melanjutkan. "Jadi silahkan pergi dari sini sebelum kesabaranku yang seluas lautan habis!" katanya dengan lantang.Namun tidak disangka-sangka, respon yang Tasya berikan adalah kekehan nakal. Dia menatap Sayaka dengan pandangan meremehkan dan juga mengejek, terlihat sekali kalau dia tidak peduli dengan apa yang baru saja Sayaka katakan. Tasya tertawa dan menatap Maura yang berada di sampingnya, sehingga kedua orang wanita itu tertawa bersamaan. Maura tahu apa yang Tasya tertawakan, dan dia juga ikut geli karenanya. Sayaka berbohong terlalu banyak, bagaimana bisa dia mengatakan kalau mempunyai video Tasya dan juga Om Rama? Sedangkan dia saja tidak ada memergoki mereka secara langsung, dan hanya tahu dari mulut Tasya. Wanita yang baru saja ditinggalkan oleh
Baca selengkapnya
124. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU124. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian A)~Aksara Ocean~“Dari mana saja kalian?” Farhan menghidupkan lampu ruang tengah saat mendengar pintu depan dibuka dari luar.Lelaki tampan itu bisa melihat calon istrinya dan juga adiknya masuk ke dalam rumah dengan cara berjingkat-jingkat, keduanya langsung terperanjat saat mendengar bentakan yang Farhan lontarkan.Lelaki tampan itu menahan geram yang sangat besar, emosinya berkobar-kobar dan siap melalap dua orang wanita yang dicintainya itu di dalam kubangan amarah. Jam setengah satu malam, dan kedua wanita itu bar pulang. Bayangkan bagaimana paniknya Arni tadi, anak perempuan dan juga calon menantu kesayangannya pergi entah kemana dan tidak bisa dihubungi.Bukannya Farhan tidak, mencoba untuk mencari mereka, tapi Farhan memang tidak mempunyai gambaran mereka ada di mana tadi. Bakan ponsel Tasya dan juga Maura ikut mati, dan tidak bisa di hubungi.Berjam-jam Farhan dan juga
Baca selengkapnya
124. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU124. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian A)~Aksara Ocean~“Dari mana saja kalian?” Farhan menghidupkan lampu ruang tengah saat mendengar pintu depan dibuka dari luar.Lelaki tampan itu bisa melihat calon istrinya dan juga adiknya masuk ke dalam rumah dengan cara berjingkat-jingkat, keduanya langsung terperanjat saat mendengar bentakan yang Farhan lontarkan.Lelaki tampan itu menahan geram yang sangat besar, emosinya berkobar-kobar dan siap melalap dua orang wanita yang dicintainya itu di dalam kubangan amarah. Jam setengah satu malam, dan kedua wanita itu bar pulang. Bayangkan bagaimana paniknya Arni tadi, anak perempuan dan juga calon menantu kesayangannya pergi entah kemana dan tidak bisa dihubungi.Bukannya Farhan tidak, mencoba untuk mencari mereka, tapi Farhan memang tidak mempunyai gambaran mereka ada di mana tadi. Bakan ponsel Tasya dan juga Maura ikut mati, dan tidak bisa di hubungi.Berjam-jam Farhan dan juga
Baca selengkapnya
125. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian B)
125. TASYA MELAWAN (Kemarahan Maura!) (Bagian B)Saat mendengar ucapan Maura, Farhan langsung berbalik dan menatap calon istrinya itu dengan pandangan tajam dan juga mematikan. Dia tidak menyangka kalau Mara bisa mengatakan hal itu, bukankah itu artinya Maura hitung-hitungan dan mengatakan kalau Farhan tidak mempunyai rumah hingga berakhir dengan menumpang di sini?“Kamu ngatain aku numpang? Iya? Begitu?” tanya Farhan sambil menaikkan sebelah alisnya. “Aku nggak ngomong begitu!” elak Maura dengan cepat, dia berkilah dan menatap ke arah lain dengan malas. “Lagian kamu juga jangan yang aneh-aneh, Mas. Kalau pintu ini rusak, aku yang bakal keluar uang buat benerinnya!” Maura berujar ketus.“Loh, ini apa? Kata-kata kamu ini berarti kamu nggak ikhlas aku tinggal di sini!” sahut Farhan menghakimi.“Aku nggak ada bilang begitu!” pekik Maura meradang. “Kok jadi merembet ke mana-mana sih, Mas? Aku cuma nggak mau kamu ngerusak pintu ini, udah! Itu aja!” kata Maura lagi.Farhan tidak menyahut d
Baca selengkapnya
126. POV SAYAKA (Gertakan untuk Mira!) (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU126. POV SAYAKA (Gertakan untuk Mira!) (Bagian A)~Aksara Ocean~POV SAYAKA“Kamu beneran nggak kenapa-kenapa, Dek?” Lagi-lagi pertanyaan itu aku dengar dari belah bibir Mas Putra, sepupuku itu menatapku dengan pandangan khawatir bercampur gemas dan juga emosi yang terlihat sangat berusaha ditahannya.Aku cukup kaget tadi karena Bi Surti mengatakan kalau Mas Putra ada di bawah dan ingin bertemu denganku, aku langsung melihat kedinding dan langsung menemukan kalau benda bundar yang tertempel di sana menunjukkan pukul sepuluh pagi.Apa dia tidak kerja? Batinku bertanya-tanya, namun aku tetap turun ke bawah dan menemui Mas Putra. Dan disinilah aku sekarang, duduk di hadapannya dengan bosan karena dia terus saja mengulang-ulang pertanyaan yang sama semenjak tiga puluh menit yang lalu.“Aku baik-baik aja, Mas,” kataku sambil tersenyum, walau di dalam hati sana sudah sangat bosan tapi aku juga tidak mau membuat dia kecewa dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status