Semua Bab Penguasa Kristal Naga: Bab 31 - Bab 40
49 Bab
31. Mencari Pusaka Naga Langit
Gandar tampak tersenyum melihat keriangan yang diperlihatkan Gentala dan Anindhita. Jarang sekali melihat Gentala tertawa ceria saat berada di Dunia Naga."Kamu seharusnya ikut, Gandar. Tadi Adit berhasil menemukan tempat yang cocok buat Demonic Beast!" ujar Gentala."Gentala yang menemukan tempat itu! Bahkan Gentala sekarang sudah berteman denga Demonic Beast loh!" ujar Anindhita."Beneran ini Gentala?" tanya Gandar sambil tertawa."Apaan ... aku tadi didorong-dorong sama Adit!" ujar Gentala."Tapi suka kan?" ledek Gandar."Apaan sih kamu. Gandar!" kata Gentala yang masih menyimpan perasaannya terhadap Anindhita."Tunggu apa lagi sobat ... nanti dicuri sama orang lain baru tahu kamu!""Tapi kan aku dan Adit beda ... memangnya bisa Gan?" tanya Gentala."Bisalah Gen ... jalani saja!" ujar Gandar."Kita kembali ke kapal?" tanya Anindhita."Sebenarnya aku masih mau menjelajahi pulau ini sebentar!" kata Gandar."Kamu mau kemana Gan?" tanya Gentala."Aku mau mencari Pedang Naga Langit.""T
Baca selengkapnya
32. Jejak Naga Langit?
"Konon pusaka Naga Langit ini ada di atas pegunungan, di dalam goa besar tempat tinggal Naga Langit!" jelas Gentala."Jadi kita harus ke pucak pegunungan ini?" tanya Gandar."Kalau kamu mau mencari pusaka Naga Langit ya harus pergi sampai atas pegunungan, tapi aku tidak tahu ya kalau ada goa besar atau tidak ... karena semua hanya rumor belaka.""Tunggu apa lagi? Ayo kita daki pegunungan ini! Sebenarnya lebih mudah menjadi naga dan terbang ke atas pegunungan, tapi apa serunya?" ujar Gandar."Benar juga! Tapi kamu yakin naga jenis kita ini bisa terbang?" tanya Gentala lagi."Punya sayap besar seharusya bisa terbang, hanya saja kita jarang atau bahkan tidak pernah menggunakannya karena kita tinggal di Dunia Naga yang ada di dasar samudra!" jelas Gandar.Gandar dan Gentala berjalan mendaki pegunungan di hadapan mereka hingga sampai ke puncak pegunungan."Mana goa besar yang katanya tempat tinggal Naga Langit?" tanya Gandar."Kan sudah aku bilang hanya rumor ... kamu yang ingin mencari pu
Baca selengkapnya
33. Goa Rahasia
Gandar dan Gentala sangat berhati-hati untuk melihat ke dalam goa besar ini. Mereka khawatir Naga Langit akan menyergap mereka apabila mereka terburu-buru masuk ke dalam goa raksasa ini.Perlahan-lahan kedua naga ini mendekati mulut goa raksasa ini.Tidak ada auman naga ataupun semburan api yang menyambut mereka, begitu mereka mulai memasuki goa besar ini."Sepertinya Naga Langit tidak berada di dalam goa ini, Gan!" ujar Gentala.Gandar melihat sekeliling goa dan menmukan ada lubang besar di ujung goa besar ini yang tersembunyi."Aku rasa Naga Langit lewat jalan rahasia ini, Gen ... entah mengarah kemana jalan rahasia ini.""Benar katamu, Gan! Ada jejak naga walaupun tipis di dalam goa ini. Berarti Naga Langit pernah berada di dalam goa ini.""Kita masuk saja atau bagaimana ini, Gen?" tabya Gandar."Waktunya cukup tidak? Kita tidak tahu ke arah mana jalan rahasia ini."Gentala mencemaskan waktu yang mereka miliki untuk kembali lagi ke kapal, sementaraGandar sangat ingin menemukn pusak
Baca selengkapnya
34. Naga Langit
"Aku berikan kesempatan untuk keluar sebelum aku menghancurkan tubuhmu dengan seranganku ini!" kata Gandar membuat ancaman.Gwaaarr ...Hampir saja Gandar terkena semburan api dari sosok yang tidak kelihatan tepat di hadapannya.Beruntung, dia bisa menghindar dengan cepat.Sosok yang bersembunyi ini akhirnya menampakan wujudnya berupa naga hijau yang cukup besar."Ada di sana kamu rupanya!' seru Gandar yang sangat ingin sekali menemukan Naga Langit ini.Naga Langit yang besar ini tidak tampak berbahaya. Tadi dia menyemburkan api hanya untuk melindungi dirinya saja."Naga ini sebenarnya tidak jahat, Gan!" ujar Gentala."Aku tahu, Gen!" jawab Gandar.. "Aku tahu naga ini menyemburkan api karena merasa terancam bahaya, karena kita terus mengejarnya!"Naga Langit ini menatap tajam Gandar dan Gentala."Ada keperluan apa kalian terus mengejarku? Aku tidak pernah berbuat salah terhadap kalian!" seru Naga Langit ini."Apa kamu tahu kalau kamu ini adalah Naga Langit?" tanya Gandar."Tidak mungk
Baca selengkapnya
35. Lycan
Ternyata dugaan Gentala benar adanya.Pedang Naga Langit berada di dalam pertu Naga Langit ini sejak lama.Kemungkinan besar saat memecahkan diri menjadi beberapa bagian Naga Langit ini, Tian Long menyimpan pedang pusakanya ini di dalam salah satu Naga Langit lengkap denga Kitab Pedang Naga Langit."Wah! Tidak kusangka kalau cerita yang beredar itu benar adanya, padahal hanya rumor dan dongeng saja! Pantas dirimu selalu merasakan sakit, Naga Langit! Ternyata tersimpan pedang di dalam tubuhmu ini," kata Gandar sambil mengambil pedang dan kitab pedang dari tangan Gentala.Luka dan belahan perut Naga Langit dijahit kembali oleh Gentala, yang menunjukkan perhatiannya terhadap naga-naga lainya."Terima kasih atas perhatian kalian! Rasa sakitku sudah hilang sekarang," ujar Naga Langit."Naga Langit Tian Long menyimpan pedang pusaka di dalam tubuhmu yang menyebabkan dirimu selalu kesakitan. Aku harap kamu tidak seperti Naga Langit yang ingin memperbudak dan memusnahkan manusia!" ujar Gandar.
Baca selengkapnya
36. Negeri Naga Malaka
Gandar yang selamat dan untuk saat ini kembali ke Dunia Naga untuk memulihkan kekuatannya dan menduduki tahta kerajaannya kembali mendapat sambutan meriah dari naga-naga Malaka. Arjani yang memimpin Negeri naga Malaka sejak menghilangnya Gandar sangat senang kakaknya telah kembali dengan selamat. Penjagaan pintu dimensi naga diperketat untuk mencegah masuknya kembali Astaroth yang licik. "Jadi Astaroth dari Kerajaan Demonic yang telah menyiksamu, Kak Gandar? Kita harus membuat perhitungan dengannya!" ujar Arjani penuh kemarahan. "Aku baru sadar setelah hilang ingatan begitu lama dan terdampar di Dunia Pendekar!!" ujar Gandar lagi. "Terima kasih ya Gentala sudah mengembalikan kakakku ini!" seru Arjani yang tersenyum kepada Gentala. "Sama-sama, Arjani! Aku tidak menemukan Astaroth di Dunia Pendekar. Kalau aku temukan, pasti aku membuat perhitungan dengan demonic itu!" ujar Gentala. "Kira-kira Astaroth berani kembali lagi ke sini atau tidak ya, Gandar?" tanya Gentala. "Akan kubua
Baca selengkapnya
37. Negeri Pendekar
Negeri Pendekar sudah sangat jauh berbeda saat terakhir Gandar terdampar di Pantai Malaka.Kota Malaka yang dikunjunginya sekarang juga sudah jauh berbeda dengan Kota Malaka saat terakhir dia dijual di pelelangan Gladiator."Betapa nikmatnya hidup dalam kebebasan seperti ini!" gumam Gandar saat dia berada di salah satu tempat hiburan yang banyak dikunjungi wisatawan.Tujuan Gandar ke tempat hiburan Kota Malaka ini, karena dia mendapat kabar kalau Wira juga mengunjungi tempat hiburan ini.Gandar memerlukan jasa Wira untuk akses ke Pulau Tengkorak yang merupakan lokasi pertama kristal naga.Hanya kapal Wira yang mendapat ijin dari Raja Kameswara untuk memasuki perairan Pulau Tengkorak, sedangkan kapal-kapal lainnya selain kapal Wira akan diledakkan oleh kapal tempur Kerajaan Pendekar.Gandar sudah beberapa jam di tempat hiburan ini, tapi belum melihat munculnya Wira."Kemana Wira? Kenapa sudah siang begini masih saja belum muncul di tempat hiburan ini?" gumam Gandar.*****Raja Kameswar
Baca selengkapnya
38. Kota Malaka
Wira tampak bahagia begitu mendengar Gandar menyetujui tawarannya untuk bergabung di Gladiator dalam turnamen kerajaan yang akan berklangsung beberapa minggu ke depan."Kamu ada keperluan apa ke Pulau Tengkorak, Gandar? Sudah tidak apa-apa di sana selain sebagai tempat wisata!" ujar Wira."Aku hanya ingin menyelesaikan urusanku saja, Wira! Kamu tidak perlu tahu urusanku di sana ... yang penting aku akan kembali beberapa hari lagi ke Kota Malaka untuk mengikuti pelatihan Gladiator! Kamu bisa mengantarkanku ke sana atau tidak?' tanya Gandar dengan tegas."Hahaha! Kamu benar-benar sudah berubah, Gandar! Ini uang mukamu!" kata Wira sambil melempar buntalan berisi koin emas yang menjadi alat pembayaran di Negeri Pendekar selain koin perak dan koin perunggu."Aku sudah tidak seperti dahulu yang bisa kamu permainkan begitu saja! Kmu tidak perlu khawatir, aku akan menepati janjiku! Sekarang , kapan aku bisa berangkat ke Pulau Tengkorak?' tanya Gandar."Aku akan kabari malam ini. Kamu menginap
Baca selengkapnya
39. Bertemu Eisheth
Gandar mengangkat kedua tangannya sambil tersenyum kepada Eisheth."Hei! Kamu bukannya pemuda yang bertarung di Gladiator?" tanya Eisheth saat melihat Gandar, yang baru keluar dari persembunyian di kamarnya menghindari Astaroth."Kamu salah orang, Nona! Aku bukan pemuda yang kamu maksud!" seru Gandar."Aku tidak pernah salah melihat orang! Kamu Cakra bukan? Aku ingat ... kamu yang menewaskan Demonic Beast dengan satu pukulan!" ucap Eisheth."Nona salah orang! lebih baik nona menyingkir dari hadapanku!" kata Gandar mencoba mengusir Eisheth."Kalau kamu tetap ingin mengusirku maka aku akan teriak sekeras-kerasnya kalau kamu melakukan perbuatan yang melecehkanku!" ancam Eisheth kembali terhadap Gandar.Gandar agak khawatir juga kalau Eisheth berteriak dan Astaroth kembali ke kapal Wira."Apa maumu, Nona Eisheth?" tanya Gandar."Kok kamu tahu namaku?" tanya Eisheth curiga."Kamu yang menyebutkan namamu saat pertama kali kita bertemu, kamu lupa?" tanya Gandar lagi."Oh iya benar itu! Aku s
Baca selengkapnya
40. Tuan Putri Yang Sombong
"Kamu harus memanggilku Tuan Putri!" seru Eisheth."Kenapa harus begitu?" tanya Gandar."Karena aku bilang kamu ini pelayanku! Kamu mau ikut ke Pulau Tengkorak atau tidak?" tanya Eisheth."Maulah Tuan Putri!" ujar Gandar."Nah, begitu baru benar!' ujar Eisheth sambil menertawakan Gandar."Kamu tidak mungkin Gandar yang dirumorkan mengetahui keseluruhan lokasi kristal naga," ujar Eisheth lagi."Kenapa tidak mungkin?" tanya Gandar penasaran."Karena kamu sangat bodoh! Hihihi ... Gandar itu naga yang perkasa! Aku ingin ayah menjodohkanku dengannya suatu hari nanti!" kata Eisheth sambil berkhayal."Kamu yakin Gandar suka degan perempuan centil dan sombong seperti dirimu?" tanya Gandar lagi.Gandar agak kesal juga diremehkan oleh Eisheth sehingga dia membalas gadis ini dengan sindiran juga."Sudahlah Cakra! Aku tidak ingin membicarakan Gandar denganmu! Kamu tidak akan mengerti kehidupan kerajaan!" hina Eisheth."Memangnya seperti apa kehidupan kerajaan itu?" tanya Gandar."Kehidupan keraja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status