All Chapters of Penguasa Kristal Naga: Chapter 21 - Chapter 30
49 Chapters
Run All Night
Gandar tidak habis pikir dengan dirinya yang sekarang menjadi target perburuan hampir oleh seluruh pemburu hadiah yang bekerja di Negeri Malaka.Dia sendiri saja tidak ingat apapun tentang keberadaan kristal naga yang heboh untuk diperebutkan oleh semua kalangan baik dari orang biasa sampai ke para bangsawan.Bahkan sampai sekarang Tantram juga tidak mencarinya lagi. Dia sudah tidak tahu kemana sepupunya ini pergi beserta pendekar-pendekar yang mengikutinya.Gandar berjalan kembali ke tempat penginapan yang sudah disewa oleh Wira untuknya. Perjalanan dari dermaga Karimata menuju Kota Karimata lumayan jauh juga jika ditempuh dengan berjalan kaki.Tanpa disadari olehnya ada sekelompok orang yang mengikutinya sejak dari dermaga.“Itu Gandar yang mengetahui tentang kristal naga!” Terdengar olehnya teriakan saat dia sudah di batas menuju Kota Karimata.“Tangkap dia hidup-hidup!” teriakan itu terdengar lagi.Gandar yang melihat ke arah belakang baru menyadari ada sekelompok orang yang berla
Read more
Gadis Penolong
Gandar sangat bersyukur karena di detik-detik terakhir datang dewa penolong berupa gadis cantik bersama Demonic Beastnya.Gandar masih berpegangan pada tubuh gadis ini sambil merapatkan tubuhnya ke gadis di depannya sambil memeluknya, karena lari Demonic Beast yang melesat kencang membuatnya harus berpegangan agar tidak terjatuh dari atas Demonic Beast.Terasa olehnya wangi tubuh gadis ini dan kehangatan tubuhnya yang menempel pada dirinya. Gandar sesaat terlena oleh perasaan aneh yang belum pernah dirasakannya.“Jangan berpikiran kotor ya! Aku bisa saja meminta Demon melemparkanmu jauh-jauh jika coba-coba melakukan tindakan kurang ajar padaku!” teriak gadis ini, tapi gadis ini tidak menolak dipeluk tubuhnya oleh Gandar. Suatu hal yang aneh....“Aduh! Ketahuan ... apa gadis ini naga yang bisa membaca pikiranku ya? Tapi dia membawa Demonic Beast, berarti dia demonic,” ujar Gandar dalam hatinya.“Kamu ...!” tunjuk gadis ini sambil menoleh ke belakang di tengah lari Demonic Beast yang ke
Read more
Hutan Setan
Hutan Setan atau bisa disebut juga Hutan Demonic merupakan hutan yang cukup rindang. Hanya saja pepohonan di hutan ini yang kelihatan mati membuat suasana hutan agak berbeda jika ditumbuhi pepohonan hijau di dalamnya.Hutan setan menjadi tempat hidupnya Demonic Beast yang bebas berkeliaran di hutan yang selalu gelap ini. Mereka aman di dalam hutan, karena manusia tidak berani mendekati hutan ini karena cerita-cerita hantu yang beredar.Aninditha berhasil membawa semua Demonic Beast yang dibebaskannya di Kota Malaka ke dalam Hutan Setan ini. Tampak banyak Demonic Beast menyambut dirinya begitu mereka sudah di dalam Hutan Setan. demonic Beast ini mengoyangkan ekornya tanda senang berteu dengan gadis demonic ini.“Tampaknya gadis ini baik hati ... tidak seperti kakaknya, Wira yang licik!” pikir Gandar.Gandar mengambil keputusan untuk mengikuti gadis penolongnya ini masuk ke dalam hutan yang menyeramkan bagi warga sekitar Kota Karimata.Keputusannya tidak salah, karena terbukti gadis ini
Read more
Sahabat Lama
Gandar yang masih abu-abu mengenai masa lalunya ini dijanjikan gadis penolongnya Aninditha akan dipertemukan dengan sosok yang akan menjelaskan masa lalunya.Bahkan kata gadis demonic ini, sosok ini yang meminta Aninditha untuk mencarinya dan menolongnya dari kesulitan akibat kejaran pemburu kristal naga ini.“Halo Gandar ... Bagaimana kabarmu sekarang?” tegur seorang pria muda yang seumuran dengan dirinya.Pemuda ini tampak rapi, dan tampak tersenyum padanya. Tidak ada gerakan berbahaya dari pemuda ini, hanya sapaan ringan bagaikan sahabat lama.“Kamu siapa? Aku tidak mengenalimu sama sekali!” tutur Gandar, masih dengan nada curiganya.“Wajar kamu tidak mengenaliku karena ingatanmu belum pulih sepenuhnya!” kata pria muda ini.Pemuda ini menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Gandar. Ragu-ragu Gandar menyambut uluran tangan pemuda ini.“Aku Gentala ... mungkin sekarang kamu tidak kenal padaku, tapi kita adalah sahabat baik di Dunia Naga!” ujar pemuda bernama Gentala ini.Gandar
Read more
Menuju Pulau Bromo - I
Beruntung bagi Anindhita, kawanan demonic beast ini sangat menuruti perintahnya untuk tidak mengeluarkan suara yang berisik saat dipindahkan dari Hutan Setan.Gentala berhasil mendapatkan kapal yang akan membawa mereka menuju ke Pulau Bromo, tapi yang menjadi masalah adalah mereka harus memindahkan demonic beast yang jumlahnya ratusan ini dari Hutan Setan tanpa menimbulkan keributan yang bisa memancing datangnya musuh terutama pemburu demonic beast.Gandar juga masih belum sadar dari pingsannya, tapi racun naga dari dalam tubuhnya sudah berhasil dikeluarkan oleh Gentala.“Aku harus menghubungi pengawal Gandar yang sekarang berada di Dunia Pendekar ini tapi entah dimana dia sekarang!” ujar Gentala.“Gandar punya pengawal?” tanya Anindhita.“Pengawal ini langsung keluar dari Kerajaan Naga dan Dunia Naga begitu gagal melindungi Gandar! Aku terus mencarinya dan belum menemukannya! Namanya Pendragon!” ujar Gentala.“Kalau aku mendengar nama ini pasti aku kabarkan kepadamu, Gentala!” ujar An
Read more
Menuju Pulau Bromo - II
Anindhita tampak berpikir keras sambil mondar mandir di depan Gentala. “Aku tidak bisa mengambil resiko kalau Kak Wira berhasil melacak keberadaan demonic beast ini! Jadi aku putuskan kita berangkat sekarang juga!” tegas Anindhita tanpa keraguan sedikitpun. “Siap bos!” sahut Aidan yang kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk segera mempersiapkan kru kapalnya berangkat menuju ke Pulau Bromo. “Kamu tidak khawatir dengan Naga Samudra yang disebutkan oleh nelayan tadi?” tanya Gentala, begitu Aidan sudah meninggalkan mereka. “Lebih baik kita menghadapi Naga Samudra dibandingkan harus menghadapi Kak Wira yang banyak pengawalnya! Aku juga mencemaskan sahabatmu Gandar, jika jatuh ke tangan Kak Wira!” jelas Anindhita. “Benar juga katamu. Adit!” ujar Gentala, “aku tidak memikirkan Gandar tadi seandainya Wira menemukannya! Bahaya sekali kakakmu itu!" “Tuan Gentala ... semuanya sudah siap! Tuan masih mau berubah pikiran atau tidak?” tanya Aidan lagi. “Kami harus segera menuju Pulau Bro
Read more
Naga Samudra
Hari sudah malam saat kapal besar ini membelah lautan menuju ke Pulau Bromo.Anindhita tampaknya sudah terbiasa menikmati layanan istimewa di kapal ini. Berbagai makanan dan minuman dicobanya sampai akhirnya gadis ini tertidur di kursi malasnya.“Ombak sepertinya lagi tenang Tuan Gentala ...!” ujar Aidan yang menemani Gentala bersandar di pinggir kapal menikmati angin laut.“Kenapa memangnya kalau lagi tenang? Bukannya bagus buat perjalanan kita?” tanya Gentala.“Kalau laut lagi tenang, bahaya akan munculnya Naga Samudra lebih besar alih-alih laut bergelombang dengan ombak besar, Tuan Gentala!” jelas Aidan.“Kok bisa begitu?” tanya Gentala penasaran.“Aku juga tidak tahu Tuan Gentala ... biasanya begitu kejadiannya,” jawab Aidan.“Bagaimana cara menghadapi Naga Samudra ini kalau benar naga ini muncul?” tanya Gentala lagi.“Aku sungguh tidak tahu Tuan Gentala ... aku hanya nekad saja membawa Tuan Gentala karena bayaran dari Tuan cukup besar! Semoga saja kita tidak bertemu Naga Samudra!
Read more
Naga Samudra vs Naga Emas
Aidan yang tadinya kelihatan gagah perkasa, mulai merasa ketakutan sekarang melihat Naga Samudra ini mendekati kapal besar mereka. Semua kru kapal juga sepertinya menunggu nasib, tidak seperti yang mereka katakan semula bisa mengatasi Naga Samudra ini.“Aku harus melawan Naga Samudra ini, Adit! Kalau tidak, bisa-bisa kapal kita ditelan olehnya!” ujar Gentala."Memangnya kamu terlatih untuk bertarung di lautan luas? Jangan mencoba sesuatu yang belum pernah kamu lakukan!" pesan Anindhita."Harus bagaimana lagi! Jika aku tidak turun sebagai naga untuk menghadang Naga Samudra ini, maka kapal kita akan hancur berantakan!" ujar Gentala.Anindhita yang biasanya tampak tenang juga merasakan kengerian yang luar biasa melihat Naga Samudra yang mengerikan.“Ayo ... aku antar kamu ke kabin saja dahulu, Adit!” ujar Gentala yang disambut baik oleh Anindhita yang agak ketakutan.Mata Naga Samudra berwarna merah menyala menyoroti kapal mereka dalam kegelapan Samudra. Semakin lama semakin dekat ....T
Read more
Kebangkitan Gandar
Pukulan demi pukulan terus dilancarkan Naga Samudra yang sudah diambang kemenangan ini. Naga Emas seakan tidak berdaya dihujani pukulan demi pukulan dari Naga Samudra. Saat dihujani pukulan demi pukulan ini, mendadak mata naga emas menjadi berkilau dan sisik-sisik emas dari Naga Emas mulai bersinar terang.Cahaya yang berasal dari Naga Emas ini sangat menyilaukan mata membungkus seluruh tubuh Naga Emas ini.Perlahan-lahan Naga Emas ini mulai ingat siapa dirinya sebenarnya. Dia adalah Gandar ... satu-satunya pewaris Kerajaan Naga. Kilas balik kejadian-kejadian sebelumnya mulai memenuhi benaknya. Pukulan-pukulan Naga Samudra seakan tidak berarti lagi baginya.Roooaarr ....Naga Emas mengeluarkan raungan keras yang membuat serangan Naga Samudra terhadap Naga Emas langsung terhenti terkena efek diam dari kekuatan raungan ini.Naga Emas langsung melepaskan diri dari Naga Samudra, kemudian memukul Naga Samudra ini bertubi-tubi hingga tidak berdaya.Naga Emas ini tanpa kesulitan langsung men
Read more
30. Pulau Bromo
"Kamu sebenarnya mencintai Anindhita atau tidak sih, Gentala?" tanya Gandar begitu Anindhita menceburkan dirinya ke dalam lautan untuk berenang bersama puluhan Demonic Beast menuju Pulau Bromo. "Kenapa kamu menanyakan hal kayak beginian? Tidak biasanya Gandar yang gagah perkasa mengurusi masalah percintaan, apalagi percintaan orang lain." Gentala agak merasa aneh dengan Gandar yang baru, karena tidak sama dengan Gandar yang sombong dan angkuh, yang pernah dikenalnya. Gandar yang sekarang lebih raman dan lebih peduli terhadap perasaan orang lain. "Aku hanya penasaran saja ... kalau kamu mencintainya, cepat kejar sekarang! Kalau sampai dia berpaling ke hati yang lain baru kamu tahu rasa!" seru Gandar sambil tertawa. "Kamu bagaimana? Ikut turun tidak ke Pulau Bromo?" tanya Gentala. "Cepat kamu kejar dahulu pujaan hatimu!Aku sebenrtar lagi baru turun ke daratan." Gentala yang merasa perkataan Gandar ada benarnya langsung melompat keluar dari kapal dan menyusul Anindhita beserta Demo
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status