“Rey? Kamu adalah Rey, bukan?” tanya Orlena dengan ekspresi terkejut. Dia yakin pria di hadapannya ini bukan lagi Theo. Karena hanya satu kepribadian yang mengetahui nama aslinya, yaitu Rey.Salah satu sudut bibir pria itu terangkat. “Benar, aku adalah Rey. Jadi bisakah kamu menjawab pertanyaanku, Orlena? Kenapa kamu menyelamatkan tubuh ini? Kamu tidak lupa bukan jika tubuh ini sudah pernah memperkosamu?”Orlena tampak begitu tenang, bahkan di bawah intimidasi tatapan Rey yang tajam. “Tidak, Rey. Mana mungkin aku lupa pada orang yang sudah menghancurkan hidupku. Orang yang sudah memberikan rasa sakit luar biasa pada tubuhku. Karena alasan itulah akhirnya aku berhasil menemukanmu. Tapi sekarang aku tahu jika orang yang memperkosaku adalah Rey. Bukanlah Max.”Pria itu tersenyum sinis mendengar jawaban Orlena. “Benar, memang akulah yang memperkosamu delapan belas tahun yang lalu. Max tidak pernah mengetahui apa yang sudah aku lakukan. Karena itulah seharusnya kamu membiarkan aku mati, Or
Read more