Saat berumur 15 tahun, kehidupan Orlena Müller dihancurkan oleh seseorang bernama Rey karena dendam pada ayahnya. Setelah itu kehidupan yang keras membawa Orlena menjadi kupu-kupu malam nomor satu di klub malam Rigel. Sampai akhirnya Orlena dipertemukan kembali dengan seorang pria yang mirip dengan Rey. Namun pria itu bernama Maximilian Steltzer. Hingga akhirnya Orlena mengetahui jika Max mengidap ganguan mental dissociative identity disorder (DID) atau biasa lebih dikenal dengan kepribadian ganda. Mengetahui Max dan Rey adalah orang yang sama, Orlena bertekad membalas dendam dengan menghancurkan kehidupan rumah tangga Max dengan Esmee, menghancurkan hidupnya sebagai Presiden Direktur perusahaan makan besar bernama Kino, dan menghancurkan seluruh kehidupan pria itu. Berhasilkah Orlena melancarkan balas dendamnya? Lalu bagaimana reaksi Orlena saatu tahu alasan Rey memperkosanya 18 tahun yang lalu?
View MoreJenewa, Swiss. Juli 2009
Seorang gadis berusia lima belas tahun berjalan keluar dari gerbang sekolah. Gadis bernama Orlena Müller itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Tapi mobil sedan hitam yang biasa menjemputnya masih belum datang. Gadis yang mengenakan seragam rok kota-kotak berwarna abu-abu dan blazer merah itu menghampiri dinding pagar yang mengeliling sekolah. Menyandarkan punggungnya sembari menunggu sopirnya menjemputnya.
“Orlena, kamu tidak mau pulang bersamaku?” suara itu membuat gadis dengan kulit seputih salju itu menoleh dan melihat teman satu kelasnya berdiri di depan gerbang sekolah.
Orlena menggelengkan kepala sehingga rambut coklat muda yang diikat di belakang kepalanya ikut bergerak. “Tidak, Carla. Sebentar lagi aku akan dijemput.”
“Kalau begitu sampai jumpa besok, Orlena.” Gadis dengan rambut hitam bergelombang itu melambaikan tangannya.
Orlena membalas lambaian tangan teman sekelasnya itu. ‘Sampai jumpa besok, Carla.”
Setelah itu Orlena bisa melihat Carla berjalan menuju mobil sedan berwarna silver sebelum akhirnya melaju pergi. Orlena mengangkat tangan kirinya dan melihat arloji sudah menunjukkan jam lima sore. Sebentar lagi langit sudah gelap. Dia bertanya-tanya kenapa Carlos sangat terlambat.
Tak lama kemudian sebuah mobil sedan hitam berhenti di hadapannya. Orlena langsung membuka pintu dan melangkah masuk.
“Kenapa lama sekali, Carlos? Aku sudah lelah menunggu.” Orlena memasang ekspresi cemberut.
“Maafkan saya, Nona.”
Orlena terkejut mendengar suara yang berbeda dari sopirnya. Dia mendongak untuk melihat pria muda yang duduk di balik kemudi. Orlena tidak pernah melihat laki-laki itu.
“Kamu siapa? Di mana Carlos?” tanya Orlena dengan tatapan curiga.
Laki-laki itu menoleh sehingga Orlena bisa melihat wajah tampannya tersenyum pada Orlena. Tentu saja gadis polos seperti Orlena akan terpesona melihatnya.
“Nama saya Rey, Nona Müller. Saya adalah anak dari Carlos. Karena papa saya tiba-tiba sakit, sehingga saya terpaksa menggantikannya. Apakah anda keberatan, Nona? Kalau keberatan, anda bisa menelpon rumah agar meminta orang untuk menjemput anda.”
Orlena menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, Rey. Kita bisa pergi sekarang. Aku sudah terlambat untuk pelajaran tambahanku.”
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya. “Baik, Nona.”
Orlena menyandarkan kepalanya di punggung kursi. Dia merasa begitu bosan. Hari-hari yang dijalankan selalu saja sama. Belajar, belajar dan belajar. Tapi meskipun Orlena berusaha begitu keras, dia tetap tidak bisa menarik perhatian ayahnya, Fabio Müller. Ada kalanya dia iri dengan teman-temannya yang menceritakan jika mereka dipuji oleh ayah mereka. Tapi ayah Orlena terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak menyadari dia memiliki seorang putri di rumah.
Orlena menegakkan tubuhnya saat menyadari sesuatu. Dia bisa melihat di luar jendela, mobil yang dinaikinya tidak melewati jalan yang biasa dilaluinya. Seketika tubuh Orlena berubah kaku karena ketakutan.
“Rey, kita mau ke mana? Ini bukan jalan menuju rumahku.” Mata coklat muda milik Orlena tertuju lurus pada laki-laki yang masih santai mengendalikan roda kemudi.
“Karena kamu memang tidak akan pulang malam ini, Nona Orlena.” Ucap Rey dengan senyuman sinis.
Menyadari dirinya dalam bahaya, Orlena berusaha membuka pintu mobil di sampingnya. Tapi sayang pintu itu terkunci. Tidak hilang akal, Orlena menekan tombol untuk membuka jendela. Sayangnya saat gadis itu menekan tombol itu, jendelanya tidak kunjung terbuka. Dia yakin Rey sudah merusak benda itu. Orlena mencoba di pintu lainnya dan hasilnya tetap sama.
“Sayangnya kamu sudah terperangkan di sini, Nona Orlena. Sekali kamu masuk, kamu tidak bisa lagi keluar.” Rey tersenyum sinis.
Tiba-tiba laki-laki itu menghentikan mobil yang dikendarainya. Orlena melihat ke jendela tampak sekitarnya begitu gelap. Tapi dia melihat banyak sekali pepohonan. Dan tidak ada cahaya apapun di sekitarnya. Seketika ketakutan gadis itu bertambah. Dia mengambil tasnya dan memukulkannya ke jendela. Berharap kaca itu bisa pecah. Sayangnya usahanya tidak membuahkan hasil.
“Masih gigi juga rupanya.”
Suara itu membuat Orlena merinding. Dia bisa melihat Rey melompat dari kursi depan ke bagian belakang. Orlena berusaha menjauh dari laki-laki itu. Sayangnya tidak ada tempat untuk kabur.
“Sialan, apa yang kamu inginkan dariku?” Orlena memukulkan tasnya ke arah Rey.
Namun laki-laki itu merebut tas Orlena dan melemparkannya ke bagian depan mobil. Dengan mudahnya Rey membuat Orlena berbaring di atas kursi dan mengangkay kedua tangan gadis itu lalu melilitkan tali yang sudah dipersiapkannya.
“Yang aku inginkan adalah tubuhmu, Orlena.”
Seketika mata gadis itu melotot mendengar ucapan Rey. “Tidak. Jangan lakukan itu. Aku mohon. Papaku akan membayar berapapun yang kamu inginkan. Tapi jangan lakukan itu padaku. Aku mohon.”
Rey tersenyum sinis mendengar ucapan gadis itu. “Papamu? Justru semua ini adalah karena papamu, Fabio Müller. Kamu harus menyalahkannya atas apa yang terjadi padamu, Orlena. Karena aku akan membuat papamu menderita seperti yang aku rasakan.”
Seketika Rey langsung merobek seragam Orlena. Kemudian mencumbu tubuh gadis muda itu dengan sangat kasar. Dia tidak mempedulikan teriakan dan tangisan Orlena. Hingga akhirnya laki-laki itu berhasil menghancurkan tubuh dan kehidupan Orlena. Bahkan sejak malam itu, Orlena tidak pernah melupakan wajah orang yang sudah memperkosanya.
***
Mia menatap pantulan dirinya di depan cermin besar. Wanita itu mengenakan gaun putih gading yang terlihat indah. Gaun lengan panjang itu melebar di bagian bawah pinggang. Di belakangnya ekor gaun menjuntai beberapa meter. Gaun itu terlihat begitu mewah karena brokat emas yang menghiasi seluruh gaun."Apakah ini tidak terlalu berlebihan, Mrs. Vardalos?" tanya Mia kepada calon ibu mertuanya.Zeta berdiri di samping Mia. Wanita itu menatap penampilan calon menantunya dengan tatapan kepuasan. Bibirnya tersenyum lebar tampak sangat bahagia."Tidak ada yang berlebihan, Sayangku. Kamu sangat cantik." Zeta memeluk bahu Mia meyakinkan wanita itu."Tapi aku tidak yakin tampil dengan gaun ini, Mrs. Vardalos. Aku merasa tidak pantas mengenakannya." Mia menunduk sedih.Zeta memutar tubuh Mia sehingga wanita itu menghadap ke arahnya. Wanita itu menepuk bahu Mia sehingga menatap ke arahnya."Reynard sudah memberitahuku jika kamu kesulitan untuk percaya diri, Mia. Tak seorang pun di dunia ini yang bi
Reynard sudah mencarinya di seluruh resort. Namun dia belum kunjung menemukan tunangannya. Dia begitu ketakutan terjadi hal buruk pada Mia. Lalu tatapannya tertuju ke arah lautan. Dia berpikir mungkin saja Mia tidak sengaja jatuh ke lautan. Tapi segera Reynard menggelengkan kepalanya. Dia tahu hal aneh seperti itu hanya ada dalam drama-drama, tidaklah nyata.Tiba-tiba seorang pria mengenakan setelan hitam berjalan menghampirinya. Langkahnya terhenti tepat di hadapan Reynard. Mata Reynard mengamati pria itu dengan tatapan penuh tanda tanya."Apakah anda adalah Reynard Metraxis?" tanya pria itu.Reynard menganggukkan kepalanya. "Benar. Saya adalah Reynard Metraxis. Anda siapa?""Saya adalah Daniel Wade. Saya diperintahkan seseorang untuk mengantarkan anda ke suatu tempat." Pria itu memberitahu Reynard.Reynard memicingkan matanya menatap pria itu. "Siapa yang memerintahkan kamu kemari?"Pria itu tersenyum. "Saya tidak bisa memberitahu anda, Mr. Metraxis. Tapi ini berhubungan dengan tunan
"Jadi kamu memang merencanakan lamaran ini saat merencanakan liburan kita?" tanya Mia saat mereka sudah kembali ke kabin mereka. Reynard menarik Mia yang baru saja selesai mandi untuk duduk di pangkuannya. "Aku memang merencanakan liburan ini untuk melamarmu. Aku sudah sangat yakin tidak ingin melepaskanmu lagi. Karena kamu adalah wanita yang dikirim Tuhan untuk menemaniku di sisa hidupku." "Bisakah kamu berhenti untuk mengatakan hal-hal yang manis? Kamu membuat pipiku memerah." Mia menyentuh pipinya yang memanas. Reynard terkekeh melihat reaksi sang kekasih. "Aku hanya mengungkapkan isi hatiku, Agape mou. Kenapa wajahmu jadi seperti kepiting rebus?" "Kamu menyebalkan, Reynard." Mia mendengus kesal. Reynard mencium bibir Mia sekilas. "Bagaimana bisa pria tampan ini menyebalkan?" "Kenarsisan-mu mengingatkanku pada tingkat kepercayaan dirimu yang tinggi saat berpikir aku memujimu." Mia terkekeh geli. "Jangan ingatkan aku tentang hal itu." Kali ini Reynard yang tampak kesal. Mia t
Blue Magic merupakan salah satu spot menyelam terbaik. Lokasi ini berada di antara pulau Kri dan pulau Waisai. Dengan perpaduan laut berwarna biru muda yang cantik ditambah dengan keindahan kehidupan bawah lautnya sehingga tidak heran orang-orang menyebut tempat itu sebagai Blue Magic.Reynard dan Miayang sudah mengenakan pakaian dan perlengkapan menyelam sedang menikmati pemandangan kehidupan bawah laut di Blue Magic. Bersama dengan pemandu tour, mereka bersama mengelilingi tempat itu. Reynard menggandeng tangan sang kekasih untuk menjaga wanita itu berada di dekatnya. Seperti yang dikatakan pemandu mereka tadi karena arus yang kuat mampu menyeret penyelam ke laut terbuka.Namun perjuangan mereka tidaklah sia-sia. Karena mereka bisa melihat warna warni batu karang yang cantik serta hewan-hewan laut yang menakjubkan. Seperti ikan pari manta, barakuda, tuna dan makhluk laut yang paling populer di tempat itu adalah kumpulan jackfish.Setelah puas menikmati pemandangan bawah laut itu, Re
"Dan aku akan membuatmu juga sangat liar, Agape mou." Setelah mengucapkan kalimat itu, Reynard langsung menunduk. Bukan untuk mencium bibir Mia melainkan menggigit lembut telinga wanita itu.Hembusan nafas Reynard yang menerpa kulit Mia membuat wanita itu merinding geli. Namun dia merasakan sensasi aneh di perutnya. Seakan perutnya baru saja diguncangkan dengan keras."Reynard." Desah Mia."Kamu menyukainya, Agape mou?" bisik Reynard.Menyukainya? Mia bahkan tidak mengerti bagaimana tubuhnya berubah panas karena tindakan Reynard. Padahal pria itu bahkan belum menyentuh titik sensitif Mia tapi Reynard mampu membangkitkan hasrat liar dalam dirinya.Reynard beralih ke leher Mia. Menciptakan panas yang menjalar dalam setiap kecupannya. Tangan Reynard menyusup dalam kaos wanita itu menangkup salah satu bukit kembar Mia. Mia tak mampu berpikir dengan jernih ketika Reynard memberikan cumbuan serta remasan lembut di payudaranya. Ketika tangan Reynard menurunkan branya dan menyentuh putingnya
Raja Ampat di Indonesia adalah tempat yang dipilih oleh Reynard menghabiskan liburannya bersama dengan Mia. Keindahan pemandangan laut dan pantai sangat memikat pasangan itu begitu mereka sampai di Misool Eco Resort.Misool merupakan satu dari empat pulau terbesar di kepulauan Raja Ampat yang terletak di provinsi Papua Barat. Misool berbatasan langsung dengan laut Seram dan perairan laut lepas yang menjadi jalur lintas hewan besar termasuk paus. Sehingga tidak heran jika Raja Ampat terkenal dengan keindahan kehidupan bawah lautnya.“Tempat ini seperti surga, Reynard.” Mia melihat lautan berwarna biru kehijaun yang sangat indah.“Tempat ini seperti surga jika aku bersamamu, Agape mou.”Mia menoleh dan memperlihatkan rona merah di pipinya. “Berhentilah merayuku terus, Mr. Metraxis. Kamu akan membuatku meleleh seperti mentega di bawah sinar matahari.”Reynard tertawa mendengar perumpamaan sang kekasih. Pria itu meraih tangan Mia dan berjalan menyusuri jembatan kayu di atas laut. “Sayangn
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments