"Na, kau sepertinya terlalu lelah. Beristirahatlah! Jika kau tak bisa beristirahat dengan tenang di sini, tak apa kau istirahat di rumah Kakak, atau di mana pun kau suka. Kakak akan minta Bang Ardi mengantarmu, biar Kakak yang akan menemani Ibu malam ini. Jaga kesehatanmu dan jangan buat Ibu sedih," ucap Kak Naima lembut. Bang Ardi adalah suami Kak Naima. Aku mengangkat wajah, berbalik menatap Kak Naima. Perempuan itu menatapku dengan sendu. Aku menimbang usul Kak Naima barusan, sepertinya memang lebih baik begitu. "Zana ingin istirahat di rumah Farah saja, ya, Kak, biar dekat dari sini."Rumah Farah memang tak terlalu jauh dari rumah sakit tempat Ibu dirawat. Hanya butuh waktu sepuluh menit saja untuk ke sana. Aku memang butuh istirahat. Sejak Ibu masuk rumah sakit, waktu istirahatku kurang. Bukan karena Ibu merepotkanku, tapi karena aku yang tak bisa tidur karena selalu mengkhawatirkan Ibu, hingga wajahku terlihat pucat dan menampakkan lingkaran hitam di sekeliling mata. "Ya sud
Baca selengkapnya