Semua Bab ANAKKU MENJADI SAKSI MATA PERSELINGKUHAN SUAMIKU: Bab 51 - Bab 60
92 Bab
Bab 51 Keputusan Dokter
##BAB 51 Keputusan DokterKembali lututku dibuat lemas oleh pernyataan Dokter mengenai kondisi Cahaya. Haruskah aku membawanya ke Singapura? Tapi tak mungkin, aku belum siap untuk semua, selain itu juga kemungkinan berhasil hanya sekitar 50%. Aku bingung, apa yang harus aku lakukan?Aku akan segera memberi tahu hal ini kepada Mas Frengky, lelaki biadab itu harus tahu, bagaimana fatalnya kesalahan yang sudah dia buat.Iya ... aku harus segera ke sana. Tapi, sebaiknya aku menunggu kedatangan Ayah dan Ibu saja dulu. Aku tak tega jika harus meninggalkan Carissa sendirian di sini. Carissa sama terpukulnya sepertiku. Bukan hanya kami, pasti semua orang yang mendengar kisah pilu Cahaya akan berlaku simpati. Kenapa takdir Cahaya harus serumit ini?Aku terduduk dengan lemas, hingga satu suara dari notifikasi ponsel mengagetkanku.Gilang memanggil ....Ada apa, ya?Tak menunggu lama, segera aku geser lambang hijau ke kanan. Menempelkan daun telingaku ke arah ponsel.“Ya ... Waalaikumsalam, ada
Baca selengkapnya
Bab 52 Mimpi Nayla
##BAB 52 Mimpi Nayla“Mbak ... Mbak Nayla ... bangun dulu, Mbak,” ujar seseorang yang suaranya samar terdengar di telingaku.“Heh?” Aku menggumam, masih asyik bergelut dengan mimpiku.“Bangun, Mbak!” seru seseorang itu lagi. Kali ini sembari mengguncang-guncang tubuhku sedikit lebih keras.“Ah!” Aku tersentak saat membuka mata kudapati Gilang sedang memandangku dengan wajah aneh.“Loh, kok?” Mataku menatap sekeliling, aku mengucek mataku sekali lagi.Ah ... ternyata hanya mimpi. Syukurlah, ujarku dalam hati.“Kenapa, Mbak?” tanya Gilang penasaran.“Ah ... oh, nggak. Nggak papa,” jawabku sembari bergidik ngeri.Sungguh, serangkaian kejadian yang terputar di dalam mimpiku berasa nyata.“Kamu kok di sini?” tanyaku dengan alis mengkerut.“Maaf, aku lancang, Mbak. Tadi aku gedor Mbak Nayla nggak dengar. Kebetulan pas aku coba buka, pintunya nggak dikunci. Mungkin Mbak Nayla kelupaan. Ini aku bawakan teh hangat sama sandwich, mungkin Mbak belum makan. Ada apa, Mbak? Kamu mimpi buruk?” tanya
Baca selengkapnya
Bab 53 Kemunculan Hendra
##BAB 53 Kemunculan Hendra“Kenapa kamu ada di sini?” tanyaku dengan suara yang lirih. Oh ... hati, ada apa denganmu? Kenapa kamu selalu saja berdesir seperti ini tiap kali ada lelaki yang mendekat.“Aku di sini? Tentu saja untuk menemui mu gadis pujaan ku,” ujar Hendra dengan senyum mengembang.“Aku serius, apa sekarang kamu sudah berubah menjadi ketua preman?” tanyaku dengan senyum tipis.“Tidak berlaku jika ada kamu, aku akan menjadi pangeran berkuda putih yang selalu setia menjaga dan menemanimu ke manapun engkau mau!” kata Hendra membuatku geli.Bahkan beberapa preman lain yang berada di sini, menatap Hendra dengan tatapan bingung. Mereka sepertinya malu, saat mengetahui tiba-tiba bosnya menjadi seperti remaja yang sedang di mabuk cinta.“Hendra, hentikan semua bualan itu. Saat ini aku tak main-main. Ada hubungan apa kamu dengan suamiku? Oh ... maksudku Mas Frengky,” ralatku dengan segera.Wajah Hendra berubah menjadi sendu, dia menatapku teduh.“Jadi, Frengky lah suamimu? Aku m
Baca selengkapnya
Bab 54 Kepergian Cahaya
##BAB 54 Kepergian CahayaSetelah melalui perdebatan yang sedikit alot, akhirnya pihak dari kepolisian mau juga mengijinkan Mas Frengky untuk menjenguk Cahaya di Rumah Sakit. Tentu saja dengan waktu terbatas, serta pengawasan yang ketat.Mas Frengky juga tak diperbolehkan menumpang di mobil pribadi. Ada mobil khusus yang disediakan dari pihak kepolisian ditemani dengan enam orang petugas sebagai pengawasan.Kalau seperti ini aku merasa seperti sedang berjalan dengan artis ibukota yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Ya, anggap saja begitu.Aku menuju parkiran, masuk ke dalam mobil yang disopiri oleh Gilang. Sempat kulihat mata Mas Frengky menatap heran saat melihatku begitu dekat dengan Gilang. Biar saja, sesuka hatinya untuk menerka-nerka apa yang terjadi.Sesampainya di Rumah Sakit, para petugas menunggu di ruang tunggu. Dokter hanya mengijinkan aku dan Mas Frengky untuk menjenguk Cahaya di ruang ICU. Setelah memakai pakaian khusus dan masker medis, serta mencuci tangan denga
Baca selengkapnya
Bab 55 Belajar Ikhlas
##BAB 55 Belajar IkhlasDokter melepas alat medis yang terpasang di tubuh Cahaya. Aku masih syok, tak percaya dengan semua ini.“Kenapa kalian semua diam saja? Kenapa kalian malah melepas semua alat itu? Kalian nggak kasian sama putriku, Cahaya? Dia bisa kesakitan hingga lemas jika kalian menghentikan memberinya obat dan cairan. Kenapa malah saling berpandangan? Kalian mau saya laporkan tak becus bekerja sebagai petugas medis? Iya?” Aku masih saja berteriak bak orang kesurupan.Suster memelukku, membawaku keluar dari ruangan.“Bu Nayla yang tenang, ya. Ikhlas, Bu. Jangan seperti ini, kasihan Adik Cahaya nanti nggak tenang perginya. Ibu yang tabah, sabar dan ikhlas.” Suster yang tak kuketahui namanya itu masih saja menenangkan ku.“Mbak, kenapa, Mbak? Kenapa nangis begitu?” tanya Carissa ketika aku berhasil keluar dari ruang ICU.Aku tak menjawab, hanya air mata yang terus mengalir dari kedua netraku.“Suster, ada apa? Semua baik-baik saja, kan?” Carissa memandang Suster dengan wajah h
Baca selengkapnya
Bab 56 Mencari Hendra
##BAB 56 Mencari HendraSayup terdengar dengan merdu lantunan ayat suci di telingaku. Semakin lama semakin jelas hingga mampu membuat mataku sedikit terbuka.“Cahaya, di mana kamu, Nak?” tanyaku lirih sembari membuka mata. Di depanku sebelah kanan, sudah ada Carissa dan Ibu yang tampak cemas menatapku. Mataku beralih menatap ke sebelah kiri.Ada Bu Wak ....Wanita setengah baya itu pun turut cemas memandangku. Tatapannya nanar, tangannya perlahan diulurkan mengelus punggung tanganku.“Kamu yang sabar, ya, Nak. Ibu turut berduka cita atas meninggalnya Cahaya. Ibu nggak nyangka, semua ini tak luput dari tangan putri kandung Ibu sendiri. Ibu minta maaf yang sebesar-besarnya. Kiranya Nak Nayla masih punya kesabaran yang tak ada batasnya.” Mata Bu Wak berkaca-kaca, ada semburat kesedihan di sana.Aku tak tega, bagaimana pun ini bukanlah kesalahan Bu Wak. Tak ada hubungannya Bu Wak dengan kelakuan bejad Rosa kepada Cahaya. Bu Wak orang yang baik, dia sepenuh hati merawat ku dan sudah menga
Baca selengkapnya
Bab 57 Bertemu Hendra Dan Rosa
##BAB 57 Bertemu Hendra dan Rosa“Apa, Nay?” sahut Ibu yang sedang menuangkan air panas ke dalam teko, menyiapkan refill kopi untuk para warga yang berkenan membantu.“Ibu lihat gamis kotor Nayla, nggak? Apa Ibu ada nyuci kemarin?” tanyaku tak sabaran.Ibu memandang ku heran sembari mengingat-ingat.“Nggak tuh, katamu mau dilaundry aja, Ibu takut keliru. Tapi udah Ibu masukkan semua baju kamu jadi satu di plastik besar. Ada di keranjang sebelah mesin cuci.” Ibu menunjuk mesin cuci di sebelah pintu belakang. Aku mengangguk, langsung menyeret kakiku pergi ke arah yang ditunjuk Ibu. Ada sekantung plastik pakaian, dengan sigap langsung kubongkar semua. Tak kuhiraukan tatapan Ibu yang terlihat bingung.Hingga pencarian ku berhasil, gamis yang kukenakan waktu itu ketemu. Kurogoh bagian saku bawah. Dan tara ....“Alhamdulillah, ketemu!” lirihku dengan senyum mengembang.Pakaian yang berantakan aku rapikan kembali, ku masuk kan ke dalam kantung plastik. Dengan langkah cepat, aku mengambil po
Baca selengkapnya
Bab 58 Hendra Bertemu Vano
##BAB 58 Hendra bertemu Vano“Kamu apa kabar?” tanya Hendra dengan binar bahagia yang terpancar dari matanya.“Kabar ku baik ... Mas apa kabar?” tanya Rosa tampak gugup dan salah tingkah.“Ya ... seperti yang kamu lihat. Aku baik-baik saja.”“Bagaimana bisa Mas bersama dia?” tanya Rosa seraya menunjukku.“Takdir yang mempertemukan kembali. Seperti kita saat ini ....”“Mas sengaja mencari wanita ini? Sedangkan selama ini Mas tak peduli dengan keberadaanku. Padahal aku yang sudah memberimu anak, Mas!” sentak Rosa tiba-tiba emosi.“Jangan berpikiran seperti itu. Rupanya tetap saja kamu, ya, tak berubah. Selalu menilai dan menerka semuanya menurut pandangan yang kamu pikirkan. Sampai sekarang pun aku masih belum paham, apa yang ada di kepalamu, kenapa selalu saja menilaiku negatif? Kenapa kamu selalu berprasangka buruk padaku?” tanya Hendra dengan tajam.“Aku seperti itu bukan tanpa sebab dan alasan, Mas! Instingku sebagai wanita tentu saja lebih peka dari yang kamu kira! Untuk apa datang
Baca selengkapnya
Bab 59 Bu Wak Murka
##BAB 59 Bu Wak Murka“Ibu?” kata Hendra dengan wajah gugup.“Ngapain kamu datang ke sini? Turunkan cucuku, jangan lagi kamu berani menyentuhnya!” sentak Bu Wak seraya menarik Vano dari gendongan Hendra.“Tapi ... Vano ini anakku, Bu!” tegas Hendra masih mempertahankan Vano dalam dekapannya.“Anakmu? Apa kamu tahu kapan anak ini lahir? Hari apa, tanggal berapa dan tahun berapa? Cepat jawab!” Bu Wak memandang tajam ke arah Hendra.Tak ada jawaban.Hendra hanya diam membisu ....“Kenapa kamu diam saja? Nggak tahu, kan? Lantas, kenapa kamu nggak malu menyebut anak ini sebagai anakmu? Sana pulang! Kejar saja wanita impianmu, apa sudah kau nikahi dia?” tanya Bu Wak dengan emosi.“Wanita impian?” selaku tiba-tiba.“Iya, dia meninggalkan Rosa, membiarkan putri dan cucuku menderita demi mengejar wanita pujaan masa lalunya yang belum bisa dia lupakan. Dasar lelaki nggak punya malu kamu!” Bu Wak masih saja berusaha meluapkan emosinya.“Bu, jangan mudah percaya penjelasan dari Rosa. Aku sama sek
Baca selengkapnya
Bab 60 Frengky Tertabrak
##BAB 60 Frengky Tertabrak“Baik, silakan berikan penanganan yang sesuai, Pak. Saya ijinkan,” jawabku akhirnya menyetujui.Sebetulnya otakku sudah malas jika harus memberi Rosa kesempatan untuk hidup, tapi nuraniku sepertinya lebih waras. Aku masih ingin melihat Rosa mendapatkan karma yang setimpal.“Terima kasih atas keputusan yang sudah dibuat, saya akhiri. Selamat sore, Bu, selamat beraktivitas kembali.” Klik.Sambungan terputus.Aku menghembuskan napas dengan lega. Entahlah, kenapa aku membiarkan ini semua mengalir layaknya air.Suara riuh terdengar dari luar, beberapa warga sibuk menata menyajikan hidangan untuk para warga yang ikut menghadiri tahlil doa bersama untuk kepergian Cahaya.Aku kembali teringat pada Hendra, kenapa juga lelaki itu tak memutuskan untuk menikah lagi? Bukankah usianya masih muda? Masih sangat pantas jika ingin merajut kasih membina rumah tangga bersama wanita pujaan hati.Apa pekerjaannya sekarang? Kenapa dia sekarang terlihat seperti orang yang sukses?
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status