Semua Bab Kubuat Miskin Suamiku Dan Keluarganya: Bab 11 - Bab 20
42 Bab
Bab 11
"Eh, tunggu, ck! Iya-iya sebentar saya ambilkan uangnya, " ucap Bu Nita sembari menekuk wajahnya masam, dan masuk ke dalam mengambil uangnya untuk membayar cicilan. Setelah menunggu dua menit akhirnya Bu Nita kembali menemui Bu Mira untuk menyerahkan uang cicilan itu pada Bu Mira. "Nah gitu dong, daritadi kek, gak perlu pake otot kan, ingat minggu depan saya datang lagi kesini buat ambil uangnya! " ucap Bu Mira tegas dan berlalu dari hadapan Bu Nita. ***"Indra! Cepat hubungi Nia sekarang! Ini semua gara-gara istrimu yang tak berguna itu! Ibu jadi malu sama teman-teman Ibu, memang ya istrimu itu nyusahin orang aja bisanya! " ucap Bu Nita pada Indra, Bu Nita merasa kekacauan yang terjadi hari ini lantaran gara-gara ulah menantunya, dan Bu Nita merasa sangat kesal sekali dengan menantunya itu. "Aku udah coba hubungi Nia, Bu, tapi gak pernah diangkat, " jawab Indra dengan nada lemas. Bagaimana tidak jika biasanya Indra berada di titik ternyaman lantaran semua kebutuhan
Baca selengkapnya
Bab 12
"Duh, Ibu mertua yang terhormat,  mungkin ucapan Ibu itu akan mempan jika berbicara dengan perempuan yang bodoh dan naif,  tapi tidak denganku,  urusan neraka atau surga ku itu bukan Ibu yang menentukan,  melainkan Tuhanku yang menentukan,  lagian apa Ibu tidak takut apa yang aku alami sekarang ini akan berbalik ke anak perempuan Ibu yaitu Mimi?  Ingat, Bu,  Ibu juga punya anak perempuan,  jangan sampai apa yang Ibu tanam sekarang,  Mimi yang akan memanennya. ""Ck,  Ibu sangat yakin jika Mimi akan mendapatkan suami dan mertua yang sayang sama dia,  secara aku sudah mendidik Mimi dengan sangat baik,  bukan sepertimu, cuma tamatan SMA dan perempuan kampung. ""Halah, Bu,  Bu,  ngatain aku perempuan kampung,  lah Ibu sama Mimi juga kan dari kampung,&
Baca selengkapnya
Bab 13
Setelah Nia berhasil mendapatkan nomor kamar suaminya.  Nia dan kedua orang suruhannya pun berjalan menuju kamar tersebut.  Sesampainya disana Nia dan kedua anak buahnya saling pandang.  Terdengar sangat jelas suara menjijikkan dari dalam sana,  terbukti jika didalam tengah terjadi pertempuran panas dua insan manusia berbeda kelamin tersebut. Dengan berbekal gawai dan menghidupkan kamera dengan mode video, Nia memerintah salah seorang anak buahnya untuk mengetuk pintu dan mengaku sebagai pelayan hotel. TokTokTokSuara di ketuk hingga beberapa kali,  Nia bersembunyi di balik dinding kamar y
Baca selengkapnya
Bab 14
"Jangan,  Dek,  please,  Mas ngaku salah tapi tolong jangan lakukan itu!  Kalian lepaskan saya,  akan saya laporkan kalian ke polisi karena sudah menganiaya saya! " ancam Indra pada kedua bodyguard Nia,  tapi sayang mereka tak menghiraukan ucapan Indra.  Hingga saat Nia akhirnya berhasil memasukkan ikan lele tersebut ke dalam celana dalam Indra yang masih terbungkus celana boxer tersebut,  Indra memekik karena selain merasa geli Indra juga merasakan miliknya seperti ada yang mematuk (eh bener gak sih kalo di patil lele rasanya kayak dipatuk gitu? ) hingga akhirnya Indra pun pingsan. Nia cukup puas melihat aksi yang ia lakukan pada calon mantan suaminya tersebut,  dan kini saatnya Nia memberi pelajaran pada sang gundik. "Hai,  gimana keadaanmu?  Baik kan?&n
Baca selengkapnya
Bab 15
"Pst,  pst,  hei kamu siapa kenapa menangis? " tanyaku pada  sosok yang entah manusia atau bukan. Sesaat setelah mendengarku memanggilnya, dia menengadahkan wajahnya hingga menatap wajahku,  dan aku pun sontak terkejut hingga membuat tubuhku berjingkat. "Astaga!  Risa?  Kok kamu jadi kayak siluman tuyul begini?  Mana kamu gak pake baju lagi. Apa yang terjadi? " tanyaku yang masih tidak percaya jija sosok yang kukira makhluk gaib di depanku ini adalah Risa,  kekasih gelapku."Ini semua perbuatan istrimu,  Mas! " pekik Risa dan ia pun semakin menambah volume suara tangisannya. Ya Tuhan,  aku gak sangka Nia menjadi bar-bar begini, mimpi apa Risa bisa jadi kayak begini bentuknya.
Baca selengkapnya
Bab 16
"Ibu nih,  bisa gak sih gak mikirin diri sendiri terus! Aku nih pusing, Bu! " hardikku pada Ibu, sembari meninggalkan Ibu dengan muka masamnya,  sungguh aku kesal karena Ibu hanya memikirkan dirinya sendiri saja. " Arghhh kemana sih uang gajiku ini kok tiba-tiba menghilang,  atau jangan-jangan,  diambil Nia? " batinku geram. Karena aku hari ini sangat merasa lelah sekaligus kesal,  sejenak aku memejamkan mata di kamar yang sudah tidak ada isinya lagi ini.  Ya,  isinya habis tak bersisa saat mereka semua mengambil barang-barang sebagai jaminan hutang Nia.  Bahkan kini aku hanya tidur beralaskan karpet seharga Rp.  20.000- saja. Mengapa nasibku sungguh sial seperti ini sih,  jujur aku memang tak bisa apa-apa tanpa Nia,  dari Nia juga lah aku bisa masuk ke te
Baca selengkapnya
Bab 17
Pantas saja, saat aku masuk ke kantor ini banyak tatapan sinis dari orang-orang dikantor ini, kembali aku melihat gawai Anton dan membaca status yang Nia buat di akun sosmednya. [inilah dia sosok suami yang tak tahu diri, hidup menjadi benalu pada istrinya dengan membawa Ibu dan adik nya yang juga sama tak tahu malu dan benalu, tapi lihatlah, bahkan dia kini juga berselingkuh di belakang sang istri yang selama ini menjadi penopang hidup mereka, kira-kira menurut kalian wahai netizen yang budiman, hukuman apa enaknya yang harus diberikan pada manusia pecundang seperti mereka? ]Luar biasa, kata-kata Nia sungguh menusuk hati ini, begitu terlukanya kah dia dengan perlakuanku juga keluargaku selama ini? "Gila lo Bro, jadi benar lo ada main sama si Risa? ""Risa? Terus kemana dia? Gak ada gue lihat dia hari ini? ""Gak tau gue, gue juga belum ada lihat dia hari ini, kayaknya gak masuk deh, tapi ngomong-ngomong lo sama bini lo mau cerai nih? Boleh dong kalau gitu gue deketi
Baca selengkapnya
Bab 18
"Aku tahu Indra, ini memang masalah pribadimu, tapi apa kau lupa, jika kau dan gundikmu itu bekerja di perusahaan ku dan perusahaan ini bergerak di bidang jasa, dimana moral yang baik harus ada pada diri setiap pekerja disini? Lalu bagaimana jika karyawan disini memiliki moral bejat seperti kalian dan kalian harus menangani para klien di luar sana dengan kebejatan kalian! " suara Pak Angga meninggi karena aku mencoba melawannya. Dan ucapan yang dikatakan Pak Angga kali ini adalah benar, aku lupa jika perusahaan ini bergerak dibidang jasa, dan yang harus diutamakan di perusahaan disini adalah tentang moral yang baik. "Apa karena istriku adalah sahabat anda sehingga anda harus masuk kedalam masalah pribadiku seperti ini? ""Yah, itu juga salah satu alasannya, sahabat semasa kecilku, bahkan aku tak pernah membiarkan ada orang yang menyakiti Nia sedikitpun, lalu kini kau datang menjadikan Nia istri lalu kau seenaknya menyakiti orang yang aku jaga selama ini? Bahkan berkat Nia
Baca selengkapnya
Bab 19
"Gue bukan soal temenan sama siapa, disini gue ngomong yang sebenarnya, lo harusnya sadar ini semua terjadi karena kesalhan yang lo perbuat sendiri, coba gue tanya, selama ini lo kasih bini lo nafkah berapa? ""Kenapa lo jadi nanya hal kayak gitu sih? ""Ya gue nanya aja, soalnya kalau gue denger dari cerita lo yang udah-udah bini lo itu udah gedeg sama lo juga keluarga lo. ""Gue kasih sejuta tiap bulannya, tapi kadang gue minta lagi buat beli bensin. ""Apa? Dari gaji lo yang delapan juta lebih, lo cuma ngasih bini lo sejuta? Da itu kadang lo minta lagi? Bener-bener deh lo, pantes aja hidup lo sial terus begini. ""Lho, salah gue dimana? Toh bini gue berpenghasilan, bahkan penghasilammya lebih besar daripada gue, jadi wajar aja kalu seharusnya dia bantu gue, duit gue, gue kasih sama nyokap, soalnya nyokap butuh buat biayain kuliah adek gue. " ucapku tanpa rasa bersalah, karena menurutku memang aku tak bersalah. "Berbakti sama orangtua boleh aja, Bro, tapi di uang
Baca selengkapnya
Bab 20
"O iya, Mas, terus gimana sama hubungan kita? Aku gak mau ya kamu gantung gini terus statusku, apa lagi sekarang aku lagi hamil.""Kamu sabar dulu ya, Ris, Mas memang senang dengar kamu hamil tapi Mas juga bingung, ""Kenapa harus bingung, Mas nikahin aja aku, nikah siri juga gak apa, kan yang terpenting anak ini memiliki Ayah dan lagi istrimu itu gak ada dirumah. ""Iya sih, dia memang sudah hampir satu bulan gak tinggal dirumah, entah dimana dia tinggal Mas juga sudah gak peduli lagi. ""Yasudah kalau gitu aku ikut Mas tinggal dirumah itu aja. ""Tapi kerjaan Mas sekarang jadi OB lho, Ris. ""Tak apa, kan OB juga bergaji, dan lagi aku kan masih bekerja jadi aman lah itu. ""Serius Ris? ""Iya, jadi kapan kamu nikahin aku? ""Kalau besok gimana? Di dekat rumahku ada seorang penghulu, katanya sih bisa menikahkan orang secara siri juga. ""Wah serius, Mas? ""Iya dong.""Asik, makasih ya, Mas," ucap Risa sembari memeluk Indra. "Sama-sama sayang, " Indra membalas pelukan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status