All Chapters of Om Mafia, Nikahi Tanteku Yuk: Chapter 41 - Chapter 50
65 Chapters
41. Bianca Menghilang
Waktu istirahat sidang kedua telah selesai. Bianca Elenora tak dipanggil sebagai saksi kembali, pernyataan anak itu sudah cukup membuat heboh ruang pengadilan terutama Michael dan Belevia yang masih terkejut permintaan adik bayi kembarnya. Diserahkan ke pengasuh Gina dan pengawal Damien menunggu di sekitar gedung menunggu orang tuanya menghadapi perkara yang sengaja diulur waktunya karena hakim ketua berat sebelah berpihak pada musuh. Kembali Hakim Beaufort memulai sidang menyudutkan sang mafiosi Sisilia, cenderung menghakimi daripada memberi keputusan yang bijak bagi dua belah pihak bertikai. "Latar belakang keluarga Delano Carleone sangat berbahaya bagi mental dan psikis Bianca Elenora, negara ini tak sepatutnya memberi hak asuh ke pewaris Michael demi kebaikan ponakannya." Kontan saja pengacara Galant berseru kencang, "Tuan Hakim terhormat, dulunya Tuan Delano Carleone mafia terkenal di Italia namun belakangan memiliki bisnis legal hingga akhirnya tewas kecelakaan bersama istr
Read more
42. Saling Menyalahkan
Pengacara Galant terpaksa menyampaikan pesan penting ke Hakim Beaufort dan pengacara Aubert meminta sidang ditunda sehari lagi setelah kliennya dinyatakan sedang keadaan kurang sehat. "Aku harap alasanmu tidak mengada-ada sengaja memperlambat pengadilan," bentak hakim ketua tak percaya ucapan pengacara pembela pihak lawan. "Tidak, Tuan Hakim," tandas Galant begitu tegas. "Silakan anda mengecek ke hotel tempat klienku menginap di mana Nyonya Belevia sedang diperiksa dokter karena kehamilannya saat ini." Brengsek! Aubert Bailey melirik kesal ketika mendengar mantan kekasih mengandung bayi dari musuhnya. Namun tak lama kemudian berubah menjadi senyum tipis menyembunyikan rahasia penting dengan Hakim Beaufort. Mau tak mau mereka harus menghentikan jadwal sidang karena tidak bisa menghadirkan adik Nicholas lagi. Satu ketukan palu terakhir lalu bergegas mereka berdua menuju kantor membahas langkah pencegahan agar Michael kalah telak. "Tutup pintunya, Aubert!" suruh Beaufort sambil melep
Read more
43. Menyerbu Motel Kumuh
"Papa Michael ... hiks!"Tangis sesegukan di sebuah kamar kecil asing dan kumuh yang belum pernah dilihatnya sama sekali. Air mata Bianca berderai sepanjang hari tak juga berhenti."Mama Belevia, aku mau pulang," isaknya berulang-ulang."Diamm--!" bentak Gina berkacak pinggang emosi. "Berhenti menangis atau ku kunci di dalam kamar mandi!"Pengasuhnya berubah monster jahat bukan lagi orang baik hati bagi putri kaya raya keturunan mafiosi Sisilia. Begitu membenci lebih sebelumnya karena balita itu menyusahkan merepotkan setelah penculikan tadi siang.Bianca duduk menggigil ketakutan tertunduk menutupi wajah dengan lengan kecilnya di sudut kamar. Lelah menangis, belum makan dan minum seharian akhirnya tertidur tergeletak di lantai keras.Sementara Gina tersenyum duduk di atas ranjang sambil menghitung uang bayaran yang diterima dari Aubert dan membayangkan melarikan diri ke negeri lain.Lembar kertas Euro disebar membanggakan diri atas hasil kerja keras dua hari ini melayani pengacara ke
Read more
44. Sang Pewaris Tertembak
Brak! Milano mendobrak kamar persembunyian putri Michelle yang disekap oleh pengasuhnya. Tidak ada orang di dalam kamar hanya terdengar suara pancuran air di mana jalang Gina sedang berada sekarang. Damien mengambil alih lebih dulu masuk memeriksa keadaan seluruh kamar amat terkejut ketika ditemukan tubuh Bianca tergeletak lemas tak berdaya meringkuk di lantai dingin tanpa alas. Oh, Tuhan. Belevia langsung melepas genggaman Michael menyeruak masuk menghampiri putrinya memeluk rapat membelai wajah buaian hati seraya berbisik pelan, "Sayangku Bianca, bangunlah. Mama Belevia datang, sayang." "Hmm ..." guman balita merasakan kehangatan di pipi dan kening diusap sebuah tangan besar wanita cantik yang dipanggil sebagai ibunya. "Mama Belevia ...?" "Ya, ini Mama, kita pulang sekarang," ajaknya lembut, berulang kali mengecup pipi gembul menggemaskan. Michael memandang dua wanita semakin disayangi setiap detiknya merengkuh sekaligus. Kelopak mata kecil Bianca membelalak, begitu senang saat m
Read more
45. Mengurus Perceraian
Michael-! Jeritan Belevia memecah keheningan malam. Suaminya bersimbah darah terkapar di permukaan tanah sementara Bianca dipelukan terkulai lemas menangis terkejut karena ikut terhempas bersama tubuh kekar sang mafia. Oh sayangku, tidak! Bianca direbut dari tangan papanya yang masih terdiam memejamkan mata. "Michael please, tolong jangan tinggalkan aku!" raung adik Nicholas sesegukan mengusap pipinya berulang-ulang. "Bangunlah sayang, aku tak mau pulang tanpamu ke Milan, please ... " lirih Belevia berbisik. Damien dan Milano berlari menghampiri mereka mengecek seluruh tubuh sang pewaris Delano Carleone. Pengawal Leonardo, Bernie dan Bruno segera mengejar ke arah sniper di antara rimbunnya pohon dan semak belukar. Beberapa tembakan dilepaskan menghalau musuh yang berani menyerang keluarga mafiosi Sisilia. Malam mencekam ketika Michael Delano Carleone terluka parah sedang melindungi anak dan istrinya. Timah tajam penembak jitu sengaja ditujukan sang pewaris membuat Damien begitu cema
Read more
46. Sniper Sergey
Uh-- Sial! Maki Sergey terus berlari di antara semak berduri dan pepohonan di tengah malam menyulitkan dia kabur dari sergapan pengawal Michael Delano Carleone. Tembakannya tadi berhasil mengenai dada musuh klien yang menyewa jasa Sergey untuk membunuh pewaris Delano Carleone yang tersisa. Mengira satu peluru dilesatkan menembus jantung Michael dan putri Michelle karena keduanya langsung terjatuh tak jauh dari van hitam mereka. Sebagai balasannya kini dia dikejar tiga pengawal mafiosi Sisilia yang ganas dan buas melontarkan beberapa kali tembakan senjata peredam suara yang membabi buta. Arghh-! Sergey mengaduh kesakitan. Sebuah peluru menghantam paha kanan menghentikan pelarian. Benar-benar sial berurusan mafia namun bayaran besar telah diterima membuatnya tidak bisa melanggar perjanjian yang ada. "Berhenti, atau kami tembak kepalamu!" ancam Leo didampingi Bernie dan Bruno ikut menodongkan senjata secara bersamaan. Sniper itu sudah kehilangan energi dikejar mereka terus menerus dan
Read more
47. Giliran Merawatmu
Kecupan manja membangunkan Michael dari pingsan usai penembakan di dekat motel kumuh saat mereka menyelamatkan Bianca Elenora. Perlahan kelopak mata membuka didapati senyum manis istri tepat di depan wajah. "Hai, Belevia," sapanya pelan, lalu bergantian menatap putri yang lucu menggemaskan. "Hai sayangku, apa kau baik-baik saja?" Anggukan kecil Bianca mengiyakan. "Aku senang kembali bersama Papa Michael dan Mama Belevia, 'ga mau lagi dengan pengasuh brengsek itu!" Hah! Michael dan Belevia tercengang mendengar kekesalan putri mereka. "Jangan takut sayang, pengasuh itu tak akan pernah datang lagi. Nanti kami cari yang baru untukmu," bujuk dokter pediatric mengusap lembut rambut putrinya. "Sudah malam Belevia, Bianca, pergilah tidur," seru Michael mengingatkan. "Aku sudah lebih baik sekarang." Tapi ranjang mereka cuma satu, sang mafia sedang terluka karena peluru sniper itu meleset tak menembus ke rusuk kiri namun menggores tajam hingga harus dibebat perban mengelilingi dada berotot Mi
Read more
48. Breaking News
Sidang pengadilan berikutnya dibuka tanpa kehadiran Michael beserta istri dan anaknya. Hakim Beaufort menatap tajam dan marah bertanya ke pihak pengacara pembela. "Dimana klienmu, Galant? Hari ini adalah keputusan terakhir tentang perkara hak asuh ponakan mereka!" "Maaf Tuan Hakim terhormat, klienku Tuan Michael dan putrinya mengalami kecelakaan semalam dan hari ini terbaring sakit tidak bisa hadir di sini termasuk istrinya, Nyonya Belevia harus menjaga keduanya." Pengacara Galant menyampaikan pesan dari sang pewaris Delano Carleone namun hakim tidak mau menerima dengan baik di depan Aubert Bailey yang tersenyum tipis menyembunyikan rencana jahatnya. "Nonsense! Aku tak percaya alasan kalian terlalu mengada-ada sengaja mengulur sidang tanpa ada hasil yang ingin kau raih, bukan?!" bentak Beaufort emosi. "Tidak, Tuan Hakim, tapi kau bisa lihat dari bukti photo-photo ini jika tidak percaya ucapanku, betapa parah luka yang diderita Tuan Michael dan putri kakaknya." Pengacara Galant maju
Read more
49. Memburu Musuh
Terbangun dari tidur Belevia dikejutkan sang suami tidak ada di atas ranjangnya, begitu juga Bianca Elenora. Buru-buru disibakkan selimut beranjak dari sofa kemudian keluar kamar. Lagi-lagi tak ditemui siapapun di ruang tamu. Oh, mereka ada di mana?! Cemasnya di dalam hati. Sudah pukul sembilan pagi tak ada yang membangunkan untuk sarapan karena kelelahan semalaman menjaga Michael terus mengerang kesakitan setiap kali tubuhnya bergerak tak mau diam. Diambilnya gawai di atas meja menghubungi suaminya, namun tiba-tiba saja pintu terbuka disertai pekikan gembira putrinya didampingi pengasuh baru. Gemma?! Tak percaya wanita paruh baya ada bersamanya lagi di sini. Bianca menggandeng tangannya berceloteh begitu riang menunjukkan mamanya siapa yang datang di pagi istimewa ini. "Mama Belevia-aa, Bibi Gemma ada di sini bersamaku sekarang!" "Eh, iya sayang, Mama sudah tahu, tapi bagaimana bisa datang ke sini?" tanyanya heran. Gemma memeluk adik Nicholas erat, seraya berkata, "Pengawal Tuan M
Read more
50. Kematian Bandar Narkoba
Di sebuah villa megah mewah tertidur seseorang angkuh dan sombong bersama dua wanita jalang yang telah menemani semalaman di atas ranjang. Dengkuran keras Alain Wood tidak diindahkan Celine dan Katya terus saja memeluk pria kaya bandar narkoba terkenal di Eropa sering berfoya-foya memanjakan mereka. Kelelahan setelah permainan panas di antara mereka baru saja berhenti tadi pagi. Bubuk putih kokain disebar begitu saja di atas meja, berikut botol minuman keras bergelimpangan dan pakaian bertebaran di lantai. Pesta narkoba dan prostitusi, bisnis menguntungkan digelar di villa rahasia miliknya. Para petinggi dunia dan pejabat penting pemerintahan sering memesan jasa wanita jalang kelas atas untuk melobi klien mereka. Tak ada yang dipikirkan Alain Wood lagi selain menikmati hasil dari kerja kerasnya selama ini. Hubungan dengan hakim dan petinggi kepolisian di berbagai negara memuluskan penyelundupan narkoba yang dipasok dari kartel Amerika Latin. Keuntungan berlipat ganda diraih tanpa be
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status