Semua Bab IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Bab 51 - Bab 60
530 Bab
PESTA APA?
51Aira terpana. Begitu juga dua babysitter, dan dua bayi di dalam yang bangun karena terganggu. Sungguh, suara Hasna sangat menggelegar. Wanita itu marah. Wajahnya bahkan memerah dengan matanya yang menatap nyalang. Selama bekerja, baru kali ini Aira melihat pekerja senior itu semarah ini. Kepada dirinya pula. Padahal Aira merasa tidak bersalah. Hanya bertanya. Apa pertanyaannya salah? Atau apa Hasna berada dalam masalah karena pertanyaannya? Apa benar yang dikatakan Hasna, kalau semua orang berada dalam masalah karena pembangkangannya selama ini? Abi, Hasna, mungkin juga dua babysitter. Aira memejamkan matanya. Kenapa begitu berat tugas seorang ibu susu seperti dirinya? Yang bila menolak perintah boss, ternyata bukan hanya dirinya dalam masalah, tetapi juga orang lain. ***Akhirnya, dengan berat hati Aira menuruti perintah Alexander menemaninya pergi ke pesta, padahal, tidak ada poin seperti itu dalam kontrak. Tidak ada pilihan. Daripada semua orang kena masalah. Hanya saja w
Baca selengkapnya
PESTA
52Entah sudah berapa puluh kali Aira menarik napas panjang. Rasanya asupan oksigen selalu kurang. Dadanya selalu terasa penuh dengan sesuatu sejak tadi. Padahal, saat mampir di kamar hotel, ia melepas dulu gaunnya untuk menyusui dua bayi. Ya, kedua bayi dan babysitternya menunggu di salah satu kamar hotel yang sudah dipesan Alexander. Aira meninggalkan mereka setelah keduanya tertidur. Kini, di sini ia berada. Di dalam sebuah lift yang entah akan menuju ke mana. Yang pasti, ia hanya menuruti instruksi sang boss tanpa banyak bicara atau bertanya. Terlanjur basah. Walaupun sangat kaget bahkan hampir shock, karena ternyata ia harus menghadiri acara ulang tahun perusahaan Alexander. Terlebih harus berpura-pura jadi pendampingnya. Namun, Aira tak punya pilihan lain. Ia tak ingin bermasalah dengan lelaki egois, arogan, pemaksa, dan entah apa lagi gelar yang pantas disandang lelaki itu. Berkali-kali Aira meyakinkan dirinya, kalau ini hanya berpura-pura. Seperti perintah lelaki itu, ia c
Baca selengkapnya
GUNDIK
53"Dia … ibu sambungnya Alister." Alexander terkekeh. Semua mata kini tertuju ke arah Aira seorang. Berbagai macam arti dari tatapan orang-orang itu dapat Aira tangkap. Ada yang menatap takjub, kagum, salut, biasa saja, bahkan tak sedikit yang menatap iri dan nyinyir, terlebih dari kaum Hawa yang mendampingi suami mereka, atau memang pemilik bisnisnya sendiri. Aira tidak peduli. Toh, tidak mengenal mereka semua. Ia tak ingin ambil pusing. Tetap memasang senyum manis seperti perintah awal Alexander. "Jadi, ini yang berhasil membuat Daddy Alister move on dari Mommy Al? Wah, selamat, ya.""Hebat, bisa menggeser posisi model terkenal di hati Daddy Alister, ya.""Tapi mending yang ini, sih. Keibuaan. Pasti pinter ngurus baby, eh, ngurus Daddy-nya juga.""Tapi, kok, jauh ya dibanding yang dulu."Berbagai komentar dilontarkan rekan-rekan atau siapa pun yang berkerumun di sana. Sekali lagi, Aira tidak peduli. Apa pun yang mereka ucapkan tidak akan mempengaruhi apa pun. Yang dilakukan Aira
Baca selengkapnya
TIKUS KECIL
54"Kemarilah …." Dengan senyum terus mengembang di wajahnya, Alexander mengulurkan tangan. Telapak tangannya terbuka dan mengarah ke atas, pertanda meminta tangan Aira datang padanya. Sungguh, hati wanita mana tidak akan meleleh bila yang dilakukan Alexander adalah tulus dari hatinya. Namun, sayangnya Aira tahu kalau Alexander melakukan itu semua hanya untuk pencintraan. Wanita itu yakin kalau Alexander mendengar obrolannya dengan wanita penghancur rumah tangganya dengan Randi. Karena itu sang boss ingin menolong dirinya dengan membuat cerita seolah-olah benar dirinya istri dari pemilik hajat ini. Untuk menekan mental wanita bernama Wita, yang mengira Aira pun sama seperti dirinya, seorang gundik. Aira akan mengikuti saja alur ceritanya. Sudah terlanjur nyemplung juga. Sekalian membuat wanita di sampingnya kelojotan. Siapa suruh menuduhnya gundik. Dengan sama tersenyum, Aira mengulurkan juga tangannya yang langsung ditangkap Alexander, digenggam dan dibimbing agar berjalan bersam
Baca selengkapnya
GILAS SAJA SEKALIAN
55"Memangnya ada gundik berkelas, Tuan? Apa menjadi gundik pun ada sekolahnya?"Mata Alexander melebar mendengar pertanyaan Aira. "Untuk apa bertanya hal seperti itu? Apa kau berminat ….""Amit-amit! Saya lebih baik mati!" potong Aira cepat, membuat Alexander membuang muka seraya mendengkus. Kedua tangannya bertolak di pinggang. "Ya sudah. Sebentar lagi ada pengawal mengantar baju untukmu. Aku akan kembali ke sana untuk penutupan acara." Lelaki itu keluar setelah menghubungi dulu seseorang. Meninggalkan Aira yang menatap punggung tegapnya yang hanya terbalut kemeja tanpa jas. Tak terasa tangan Aira meraba jas Alexander yang masih membelit pinggangnya. Lalu meremas jas itu dengan kuat. Dua babysitter yang sejak kedatangan Alexander membopong Aira sudah mengintip dan menguping, berlomba-lomba berlari mendekati Aira yang masih duduk dengan jas Alexander membelit pinggangnya. Aira yang sempat kaget dengan kedatangan dua gadis itu, hanya mendengkus kasar. Ia yakin kalau keduanya tadi
Baca selengkapnya
SIAPA?
56Aira merebahkan dirinya di ranjang. Hari ini begitu melelahkan. Dari tiba-tiba diberi tahu harus ikut ke pesta yang ia tidak tahu pesta apa, persiapan pesta yang ribet, lalu kejadian memalukan di sana. Terakhir drama picisan tikus kecil di luar area parkir. Semua membuat kepalanya pusing. Untung saja Alexander tegas. Lelaki itu cepat mengatasi dengan uangnya. Ya, walaupun sebenarnya Aira tidak menyukai cara Alexander itu, tetapi itu jalan terbaik. Sangat ampuh. Karena setelah itu, Wita pergi entah ke mana. Tak terbayang bila wanita itu dibawa masuk ke dalam mobil atau bahkan hingga ke rumah ini. Aira tak dapat membayangkan. Aira memejamkan mata. Pertemuan kembali dengan wanita yang berhasil memporak-porandakan rumah tangganya dengan Randi itu, tak urung seperti membuka luka lama akibat pengkhianatan lelaki itu. Rasa sakit saat Randi kedapatan berada di kamar mereka bersama wanita itu adalah hal terburuk dalam hidupnya. Bagaimana ia akhirnya nekat meninggalkan rumah dan terdampar
Baca selengkapnya
APA KAU MAU RUJUK?
67Aira merasa seperti kembali ke masa lalu, saat dirinya pertama kali bertemu laki-laki yang akhirnya mengenalkannya dengan sesuatu yang bernama cinta. Laki-laki yang yang pernah membuatnya merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia, walaupun lelaki itu juga yang akhirnya menorehkan kata luka di hatinya. Laki-laki yang sama yang mengenalkan cinta, tetapi juga membuatnya terluka di kemudian hari. Laki-laki itu … bernama Randi. Ya, Randi. Laki-laki itu kini berdiri di hadapannya dengan penampilan yang sangat berbeda. Tubuh lebih berisi, kulit bersih, rambut rapi, dan wajah lebih bercahaya. Senyum terus mengembang di wajah bersihnya. "Assalamu'alaikum, Ai. Apa kabar?" sapanya lebih dulu saat dilihatnya Aira masih saja terpaku. Bahkan mata wanita itu seolah tak berkedip menatap sang mantan suami yang baginya seperti tengah bereinkarnasi. Randi yang sekarang sangat berbeda dengan Randi saat terakhir kali bertemu. "Bagaimana kabar kalian, Ai? Bagaimana kabar Raka? Mas kangen sekali
Baca selengkapnya
LUPAKAN DIA!
58Alexander meninju meja hingga jari-jari tangannya memerah. Setelah itu ia berjalan keluar dengan langkah-langkah panjang penuh amarah. Garasi mobil yang ditujunya. Lelaki itu langsung memasuki mobil sport pribadinya. Tanpa ditemani sopir atau pengawal yang setiap saat membersamainya, Alexander langsung memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Meninggalkan kediamannya. Meluncur di jalanan yang lumayan padat sore ini. Meliuk-liuk mencari jalanan yang lengang di antara para pengemudi lain. Salip sana salip sini hingga meresahkan pengguna jalan lain. Tak jarang suara klakson nyaring dan panjang, juga sumpah serapah terdengar memekakan telinga yang ditujukan padanya akibat ugal-ugalan di jalan raya. Alexander tidak peduli. Ia sedang marah. Ia tengah kecewa. Cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Miris memang, ia harus bertekuk lutut di hadapan seorang ibu susu. Bahkan hingga berkali-kali meminta agar sang wanita mau menerima cintanya. Ia seperti pengemis cinta yang selalu gagal deng
Baca selengkapnya
KEPUTUSAN DI TANGANMU
59"Apa maksud, Om?" Alexander menegakkan tubuh, lalu menatap tajam Sultan. "Kalau kau tidak bisa melakukannya, bahkan demi dia. Ya sudah, lupakan dia dan cari yang lain. Sesimpel itu, bukan? Kenapa harus ribet?" Sultan mengangkat bahunya dengan santai. "Bahkan dia hanya seorang ibu susu. Kenapa kau harus kalah dengan dia? Kau masih bisa mendapatkan banyak wanita seperti dia, bukan?"Wajah Alexander merengut. "Om kira semudah itu membunuh perasaan yang sudah kadung tumbuh dan mengakar? Om kira mudah mendapatkan seseorang yang bisa menyayangi anak kita seperti anaknya? Mungkin ada banyak wanita bersedia kunikahi, tapi yang mau mengurus dan menyayangi anakku dengan tulus? Tidak akan kudapatkan semudah itu, Om!""Tepat sekali, Nak! Karena itu dia mungkin memilih rujuk dengan mantan suaminya. Karena tidak mudah mendapatkan pengganti ayah dari anaknya. Aku lihat ia wanita yang rela mengesampingkan kepentingannya sendiri demi anaknya. Ia akan mengubur kenangan buruk perilaku mantan suamin
Baca selengkapnya
SAKIT
59Aira mematung sempurna. Dua bayi yang menangis memeluk dirinya, semakin membuat wanita itu kebingungan. Alexander marah ia menerima panggilan. Fatalnya, lelaki itu berteriak di depan anak-anak. Ingin Aira ikut menangis bersama anak-anak, menyesalkan kelakuan Alexander. Tidakkah lelaki itu sadari ia telah menyakiti dan membuat takut anak-anak? Dita dan Nina yang mendengar kegaduhan di ruang bermain, segera berlarian menghampiri mereka. Memeluk bayi masing-masing yang mereka asuh. Lalu membawa mereka dari sana, agar mereka tenang. Tinggallah Alexander dan Aira yang berhadapan, dengan suasana tidak mengenakkan. "Maaf, Tuan. Ini salah saya!" ucap Aira dengan suara bergetar. Kepalanya menunduk tajam. Alexander menatap tajam Aira, sebelum meremas rambut dengan frustrasi. Sungguh ia pun kaget dengan kelakuannya sendiri. Bagaimana ia bisa lepas kontrol seperti ini? Rasanya, niatnya untuk mengambil hati Raka akan semakin sulit. "Saya tidak akan mengulanginya lagi," lanjut Aira denga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
53
DMCA.com Protection Status