Semua Bab Dinikahi CEO Tampan: Bab 1 - Bab 4
4 Bab
KABAR BAHAGIA
Anastasia Ville - perempuan berusia 23 tahun itu tengah memeriksa ulang semua berkas yang telah ia unggah ke dalam formulir online tersebut.Sudah satu jam lamanya ia berkutat dengan semua itu, bahkan untuk sarapan saja ia masih belum sempat melakukannya."Baiklah, Ana, sebentar lagi semuanya selesai. Kau bisa melanjutkan kegiatanmu pagi ini dengan sarapan di luar sana, tapi tetap saja kau harus mencari makanan yang murah," gumam Ana seorang diri.Seulas senyuman manisnya pun terbit. Perempuan berambut cokelat itu lantas segera menekan tombol enter pada laptopnya. Alhasil, semua berkas yang telah ia masukkan pun sudah tak terlihat kembali.Ana menghela napas lega. Ia lalu menutup kembali laptop pribadinya itu dan segera beranjak dari posisinya saat ini. Sebentar lagi ia harus pergi ke salah satu cafetaria yang berada di dekat rumahnya itu.Ana mencoba untuk menghirup aroma tubuhnya sejenak. Ia mengedikkan kedua bahunya setelah itu, "Semuanya aman. Tubuhku masih wangi dan tentu saja ak
Baca selengkapnya
TERLAMBAT DAN MIMPI BURUK
"Astaga, aku terlambat!"Ana terbangun karena ia mendengar suara yang berdering sangat keras sekali dari arah ponselnya. Tentu saja itu adalah bunyi dari alarm miliknya.Tak ada yang bisa ia lakukan lagi selain mempersiapkan dirinya dan juga menyantap sarapannya itu. Untung saja ia masih memiliki satu menu makanan yang kemarin ia simpan. Hanya perlu menghangatkannya saja setelah ini.Ana lalu menatap ke arah jam dindingnya saat ini sambil menyantap sarapannya itu. Ia hanya memiliki waktu 30 menit saja sebelum sesi wawancara itu di mulai hari ini."Semuanya sudah siap, tak usah menggunakan lipstik, sudah tak sempat untuk melakukannya," gumam Ana kemudian.Setelah ia membawa seluruh berkas dan juga perlengkapan miliknya itu, Ana lalu memutuskan untuk memesan ojek online. Tentu saja waktunya sudah sangat mepet sekali saat ini. Apalagi jarak kantor itu cukup jauh, belum lagi keadaan yang akan tersendat akibat banyaknya orang yang hendak pergi untuk bekerja pagi ini."Seharusnya aku pergi
Baca selengkapnya
NAMPAK ANEH DAN MENCURIGAKAN
Ana masih mencoba untuk menjernihkan isi otaknya saat ini. Ia benar-benar masih tak menyangka sama sekali dengan apa yang ia lihat di saat ini juga."J-jadi, supir yang bernama Ucup itu adalah atasanku yang sebentar lagi akan melakukan sesi wawancara kepadaku? Yang benar saja?" gumam Ana di dalam hatinya. Astaga, ia benar-benar tak menyangka sekali."Selamat pagi, bisa kita mulai sesi wawancara untuk hari ini?" tanya Nath yang telah menduduki kursi singgahsananya itu kali ini sambil menatap ke arah Ana yang tetap tak berkutik di hadapan Nath.Ana mencoba untuk berpikir jernih. Ia lalu menghela napas sejenak, "Selamat pagi. Tentu saja.""Padahal seharusnya ia tak perlu memastikan apa pun lagi kepadaku, mulai saja wawancara, banyak bicara," gerutu Ana di dalam hatinya.Seorang wanita cantik berambut pirang nampak menyapa Ana dengan seulas senyuman manisnya. Menurutnya, ia sangat galak dan disiplin, mungkin saja menjadi salah satu wanita yang disukai oleh atasannya itu. Lihatlah, sekreta
Baca selengkapnya
HADIAH YANG TAK TERDUGA
"Nasi campur dan es jeruk."Ana terlihat menahan dirinya untuk tak memesan menu sapi panggang atau pun ayam panggang yang tertera di sana."Semuanya Rp18.000, ada tambahan lagi?" tanya sang kasir.Ana menggeleng. Ia lalu menyerahkan uang miliknya dan nampak menatap sang kasir yang tentu saja sangat tak asing baginya."Ah, kau lagi rupanya. Apakah waktumu untuk bekerja adalah tiap waktu di sini?" tanya Ana.Pria itu mengangguk sambil memberikan uang kembalian milik Ana, "Tentu. Aku sedang mencari uang tambahan di kota ini. Rupanya sangat sulit sekali."Ana mengangguk setuju saat mendengarnya, "Kau benar sekali. Ngomong-ngomong, aku Ana. Senang bisa bertemu denganmu kembali. Kau bahkan telah memberikanku sebuah informasi penting tentang diskon besar-besaran itu kemarin.""Namaku Gab. Dengan senang hati, aku akan memberitahukan mengenai diskon itu lagi kepadamu, bagaimana?" tawaran itu tentu saja membuat Ana mengangguk antusias."Kau bisa menyimpan nomor ponselku. Biarkan aku mencatatnya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status