All Chapters of Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu : Chapter 71 - Chapter 80
101 Chapters
Dania oh Dania
POV Lili"Mas, aku hamil," ucapku pada Mas Galih yang sedang duduk didepan laptopnya. Tadi setelah makan malam, suamiku itu mengatakan akan membuat sesuatu yang baru untuk usahanya. Katanya ada pelanggan baru yang menginginkan desain yang berbeda dari yang sudah ada. Pandangan Mas Galih langsung berpindah dari layar datar tersebut kearahku yang sudah duduk disampingnya. Cukup lama suamiku itu menatap lekat kearahku, matanya berembun, bibirnya bergerak namun tanpa kata. Kemudian tangannya langsung merengkuh tubuhku dalam pelukannya. "Aku bahagia, terimakasih," bisiknya. Tangannya semakin erat memelukku. "Mas, aku sesak nafas. Kamu terlalu kencang memelukku." "Oh, maaf." Mas Galih berkata sambil mengurai pelukannya. "Aku terlalu bahagia," ujarnya lagi, tangannya menyeka bulir bening di sudut matanya."Dokter bilang sudah berusia delapan minggu." Aku berkata sembari memberikan hasil USG yang berupa gambar hitam putih padanya. Meskipun kami sama-sama tidak cukup faham dengan gambar
Read more
Menantang Pelakor
Sambil menunggu wanita itu datang, aku kembali mengupas buah apel. Selain karena banyak manfaatnya untuk ibu hamil, aku juga suka sensasi mengigit buah tersebut. Aku memilih jenis apel yang saat digigit terasa kriuk dan renyah. Diantara manfaat buah Apel adalah, meningkatkan imunitas tubuh karena banyak mengandung vitamin C. Mencegah dan mengatasi kram pada kaki, ini biasanya akan terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormon dan juga berat badan. Menjaga keseimbangan cairan, meningkatkan kesehatan pencernaan. Menjaga kesehatan tulang dengan kandungan kalsium didalamnya. Mengurangi resiko cacat lahir karena apel membantu memenuhi kebutuhan folat selama kehamilan. Mas Galih tampak asyik melihatku yang sedang memotong-motong Apel yang sudah terkupas. Aku berinisiatif menyuapkan sepotong apel padanya dan dia menerimanya. Tidak biasanya suamiku ini mau aku suapin buah-buahan yang sedang aku makan selama hamil. Katanya buat aku saja, selalu seperti itu cara menolaknya. Saat aku sedang
Read more
POV LILI
POV LiliSetelah kepergian Dania, aku berpikir keras bagaimana caranya biar wanita itu jera, atau setidaknya terjebak dan menderita seperti keinginan dalam hatiku. Ingatanku tiba-tiba tertuju pada lelaki yang menjadi atasan Dania, yang saat staycation dulu mereka berdua juga ada disana. Hubungan mereka sepertinya lebih intim dari hanya sekedar atasan dan karyawan. Sebuah ide muncul begitu saja dalam otakku. Aku berniat untuk mengorek kehidupan pribadi dari atasan Dania itu, caranya bagaimana. Ada banyak cara menuju kesana selagi ada uang ditangan. Pintu ruangan terbuka saat aku sedang asyik dengan benda pipih milikku dan sibuk dengan pikiranku. Mas Galih datang dengan membawa jus yang aku inginkan. "Ini, minumlah," ucapnya sambil menyodorkan segelas jus mangga yang aku inginkan. Aku menerimanya dan segera menikmatinya, sejujurnya memang aku sedang ingin jus buah itu. Bukan hanya sekadar pura-pura semata. "Kamu gak nanyain Dania, Mas?""Buat apa? dia bukan hal yang penting untuk
Read more
Kehidupan Istimewa
POV DaniaIstri Mas Galih yang sekarang sungguh sangat menyebalkan, wanita itu terus menempel pada mantan suamiku itu. Bahkan perkataannya membuatku sangat muak, apa lagi Mas Galih juga begitu mempercayainya. Bagaimana wanita itu bisa mengandung anak dari Mas Galih sedangkan aku dan Mbak Safa saja susah hamil bersamanya.Belum lagi dia menantangku untuk mencari lelaki yang lebih segalanya dari Mas Galih. Ah, dia tidak tahu saja jika sebenarnya aku memiliki hubungan istimewa dengan atasanku. Hanya saja, istri dari atasanku itu wanita yang galak dan konon katanya bar-bar. Karyawan yang berada di tempatku bekerja, beberapa kali memperingatkan diriku untuk berhati-hati dan tidak terlalu menampakkan kedekatan dengan atasanku, Pak Brata. Katanya, pernah beberapa kali karyawan yang dicurigai dekat dengan Pak Brata dipermalukan oleh istrinya tanpa ampun. Tidak peduli, mereka benar-benar dekat atau hanya rumor semata. Tapi aku tidak mempedulikan soal itu, yang aku lakukan adalah harus berhat
Read more
Itu Anakku
Kami pulang setelah memastikan kehamilanku sehat saja dan calon bayi dalam kandunganku tumbuh dengan baik. Kali ini pun, tujuan kami adalah rumah besar milik mereka berdua. Jika orang pengen hidup terpisah dengan madunya, beda dengan Kak Sofi yang ingin tinggal serumah denganku. Katanya agar bisa mengawasi dan menjagaku saat hamil, benar-benar diluar dugaan. Dirumah ini memang hanya ada Kak Sofi, aku, Mas Brata dan beberapa asisten rumah tangga yang memiliki pekerjaan dan tugas masing-masing. Kak Sofi belum memiliki keturunan meskipun sudah menikah dengan Mas Brata. Aku tidak berani bertanya kenapa, bukankah wanita selalu sensitif jika ditanya tentang usia, kapan menikah dan kenapa belum hamil. Daripada aku mendapat makian dan rasa benci dari istri pertama suamiku itu, mending aku diam-diam saja. Dirumah ini, aku diperlakukan dengan sangat baik disini, layaknya seperti orang yang sangat berharga . Pernikahan dan kehamilanku kali ini sangatlah istimewa, aku benar-benar tidak menyan
Read more
Terusir dan Kehilangan
POV Dania"Apa maksud Kakak, bagaimana bisa bayi ini anakmu. Dia ada dalam rahimku, aku yang hamil, aku yang mengandungnya selama sembilan bulan. Bagiamana bisa dia menjadi anakmu?" Tiba-tiba rasa sesak mendera hatiku, selama sembilan bulan ini aku melewati saat-saat yang indah bersama dengan calon bayi ini. Aku merasakan gerakannya, tendangannya, aku mendengar detak jantungnya. Lalu tiba-tiba saja aku harus merelakan dirinya dimiliki oleh orang lain tanpa bisa aku memilikinya bahkan melihat setelahnya. Rasa sayangku sudah begitu dalam pada bayi ini karena berkatnya aku merasakan hidup yang begitu istimewa. "Apa perlu aku jelaskan?" tanyanya sembari duduk di sofa dan melipat kakinya.Kesombongan dan keangkuhan mulai tampak jelas diwajahnya saat ini. "Tentu saja aku harus tahu kenapa dia bisa jadi anakmu, bukan anakku, padahal aku yang mengandungnya.""Baiklah akan aku jelaskan, bayi itu memang ada di rahimmu, tapi dia tidak memiliki ikatan darah sama sekali dengan kamu. Dia hanya
Read more
Diceraikan
POV DaniaDi ruangan yang serba putih ini, dengan aroma khasnya, aku terbaring sendirian. Tanpa orang tua, tanpa sahabat, tanpa suami. Seharusnya momen setelah melahirkan adalah momen yang paling membahagiakan bagi seorang wanita. Dia akan di kelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya dan ucapan selamat akan datang darimana saja padanya. Bahkan tidak ucapan terimakasih dan kecupan sayang dari suamiku tidak kudapatkan setelah melahirkan anak untuknya. Laki-laki itu tidak menampakkan diri saat aku berjuang antara hidup dan mati menghadirkan buah hati untuknya. Tentu saja, Kak Sofi pasti tidak memberitahunya maupun menyuruh pria itu datang. Situasi yang terjadi padaku benar-benar berbeda, aku tetap sendirian disini tanpa siapapun. Bahkan bayi yang aku lahirkan, sepertinya tidak akan pernah aku lihat lagi. Air mataku meleleh begitu saja tanpa bisa aku tahan, tidak ada pelipur lara atas rasa sakit yang kurasakan setelah melahirkan. Terdengar derap langkah kaki dari arah pintu, tak la
Read more
Oh Ibu
POV DaniaSetelah kepergian Mas Brata, supir pribadi keluarga mereka pun masuk dan membantuku untuk keluar dari ruang inap tersebut. Semua administrasi sudah diselesaikan oleh mantan suamiku itu, aku tinggal angkat kaki dari sini dan pergi ke tempat tujuanku. "Bagiamana keadaan bayi yang baru aku lahirkan pak?" tanyaku pada supir saat mobil yang kami tumpangi mulai berjalan meninggalkan gedung serba putih itu. "Baik, Bu. Mereka memperlakukannya dengan baik dan penuh kasih sayang. Bu Sofi dan Bapak memperlakukannya seperti putra mereka sendiri," sahutnya sambil menatapku lewat kaca spion yang ada didalam mobil. Pandangan kami sesaat bertemu lewat kaca berbentuk persegi panjang itu. Perkataannya mungkin untuk menghiburku, agar aku tidak memikirkan bayi itu lagi. Tapi mungkin juga tidak, bayi itu adalah darah daging Kak Sofi dan Mas Brata. Dia benar-benar milik mereka yang hanya tinggal sementara dalam diriku, tentu saja mereka akan menyayangi bayi itu dengan tulus dan sepenuh hati.
Read more
POV Safa
POV SafaLili datang bersama anaknya yang baru berusia enam bulan itu kerumahku, Bayi gembul berjenis kelamin laki-laki itu nampak anteng bermain bersama dengan Albi dan juga Qia. Kedua anakku nampak sangat senang dengan kedatangan bayi diantara mereka. Kadang kala, dihari libur, Lili memang suka mengajak putranya yang sudah mulai MPASI, datang dan bermain ke rumahku. Katanya biar anaknya akrab juga dengan kedua anakku. Aku tidak pernah keberatan, toh tidak setiap hari libur, paling sebulan sekali saja. "Mbak Safa pernah ketemu dengan Dania?" Lili bertanya padaku, saat anaknya sedang asyik bermain bersama Qia dan Albi di temani oleh pengasuh Albi. Aku menggeleng kepala untuk menjawab pertanyaan Lili, "Terakhir kali aku bertemu dengannya saat staycation dulu itu. Tapi terakhir kali aku mendengar kabar tentangnya saat kita ke butik Kaira pertama kali itu," jawabku apa adanya. "Yang waktu mbak Kaira bilang jika Dania memesan baju pengantin?""Kamu dengar juga?" Wanita yang duduk di
Read more
Berkunjung ke Kampung
POV SafaMobil yang kami tumpangi sampai di kampung halamanku memasuki waktu Dhuha. Malam itu, saat Mas Abi membujuk untuk memiliki anak lagi aku membuat permintaan padanya. Aku menginginkan untuk pulang ke kampung halamanku terlebih dahulu, dan mengunjungi makam kedua orang tuaku. Aku merindukan kedua bapak dan ibu, setidaknya dengan mengunjungi makam keduanya rasa rindu itu akan terobati. Selain itu aku juga akan melakukan sesuatu di kampungku.Kami hanya pergi bertiga saja, aku, Mas Abi dan juga Albi, Qia tidak ikut karena dia masuk sekolah. Sedangkan Mas Abi sendiri izin dari tempatnya bekerja dan sudah menyerahkan segala urusan pada wakilnya. Tempat yang kami tuju adalah rumah masa kecilku, meskipun kedua orang tuaku sudah meninggal tapi rumah itu tidak dijual. Aku menitipkan rumah tersebut kepada tetanggaku untuk menjaga dan merawatnya, sebagai balasan aku memberinya sedikit uang tanda terima kasih setiap bulan."Sudah sampai mbak?" sapa Bude Aminah. Beliau adalah orang yang
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status