Kami pulang setelah memastikan kehamilanku sehat saja dan calon bayi dalam kandunganku tumbuh dengan baik. Kali ini pun, tujuan kami adalah rumah besar milik mereka berdua. Jika orang pengen hidup terpisah dengan madunya, beda dengan Kak Sofi yang ingin tinggal serumah denganku. Katanya agar bisa mengawasi dan menjagaku saat hamil, benar-benar diluar dugaan. Dirumah ini memang hanya ada Kak Sofi, aku, Mas Brata dan beberapa asisten rumah tangga yang memiliki pekerjaan dan tugas masing-masing. Kak Sofi belum memiliki keturunan meskipun sudah menikah dengan Mas Brata. Aku tidak berani bertanya kenapa, bukankah wanita selalu sensitif jika ditanya tentang usia, kapan menikah dan kenapa belum hamil. Daripada aku mendapat makian dan rasa benci dari istri pertama suamiku itu, mending aku diam-diam saja. Dirumah ini, aku diperlakukan dengan sangat baik disini, layaknya seperti orang yang sangat berharga . Pernikahan dan kehamilanku kali ini sangatlah istimewa, aku benar-benar tidak menyan
Read more