All Chapters of MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI : Chapter 11 - Chapter 20
42 Chapters
Bab 11
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 10"Heh, apa-apaan kalian!" dua orang bodyguard itu masuk ke rumah. Marni yang berusaha menghalangi dipegangi oleh salah satu diantara mereka."Lepaskan!" Marni berontak, tapi tak berdaya. Aku juga berusaha menghalangi mereka tapi aku takut tewas hari itu juga. Tato tengkorak dilengan salah satu dari mereka membuatku kian tak punya nyali.Satu persatu perabotan didalam rumah dibawa. Televisi dan sofa sudah berpindah keluar rumah."Tolong... tolooong!" teriak Marni membuat warga mulai berdatangan. "Mbak Marni ini kenapa?" tanya salah satu warga yang terlihat prihatin."Mereka mau merampok rumah saya dan isinya, Bu. Tolong panggilkan Pak RT!" pinta Marni yang sudah berurai air mata.Belum sempat aku melarang, perempuan setengah baya tetangga Marni itu sudah berlari cepat. Pasti menuju rumah Pak RT. Aduh, jadi panjang urusannya.Karina yang duduk didalam mobil cuek saja sambil memainkan gawainya.Terbuat dari apa hati wanita itu. Tok tok tokAku me
Read more
Bab 12
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 11Hati siapa yang tak mendidih saat hasil jerih payahnya dihabiskan begitu saja. Yang lebih menyakitkan dia memakai uang yang kutabung untuk menikah lagi.Berkali-kali kutatap foto pernikahan yang dikirim Nana padaku. Nana adalah teman akrabku dari kecil. Rumahnya tak jauh dari rumahku. Menurut Nana sejak Mas Bima menikah rumah itu tak pernah lagi dia tempati, keterlaluan.[Pulanglah, Rin. Tak ada keuntungan kamu disana kecuali nanti hanya akan mendapatkan kekecewaan. Raffi juga kecanduan gadget. Mereka hanya mengambil uangmu tanpa menunaikan kewajibannya.]Aku mengusap air mata yang tak henti mengalir."Hey, kamu! Kenapa disini! Kembali bekerja!" bentak seorang laki-laki dengan bahasa Mandarin. Dia yang kuketahui adalah anak dari yang punya perusahaan ini.Ya Allah aku kaget luar biasa. Gegas kusimpan gawaiku dan merapikan penampilanku yang pasti kusut habis menangis. Tadi saat ke toilet iseng aku membuka gawai. Hingga aku membaca pesan Nana itu
Read more
Bab 13
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 12"Mommy... " Mei-Yin, memelukku.Putri satu-satunya Tuan Liu sangat dekat denganku. Apalagi Mei-Yin sekarang tinggal di apartemen ayahnya. Hampir tiap malam gadis lima tahun itu diam-diam mengetuk pintu kamarku dan tidur bersama. Hingga tak jarang Tuan Liu memarahi gadis itu karena pagi-pagi sudah mengetuk pintu kamar ayahnya.Setelah satu setengah tahun bekerja sebagai sekretaris Tuan Liu aku memutuskan hendak pulang. Sejak mengetahui kebusukan Mas Bima, aku tak lagi mengirimkan uang seperti sebelumnya. Dia tak protes karena aku beralasan jika perusahaan sedang mengalami penurunan pendapatan. Belum tahu saja, sejak menjadi sekretaris Tuan Liu, gajiku lima kali lipat dari gaji sebelumnya."Kamu yakin, mau pulang?" Tuan Liu menatapku lekat.Aku mengangguk. "Saya harus menyelesaikan masalah rumah tangga saya, Tuan." ujarku berat. Sangat sulit mendapatkan pekerjaan dengan gaji sebesar ini. Pekerjaan yang tak begitu berat, bahkan terkadang aku han
Read more
Bab 14
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 13"Mas, kita kemana, nih?" Marni menepuk pundakku yang sedari tadi tak sadar masih memandangi mobil Karina dan Ferari mewah itu makin menjauh."Ke rumah Ibu lah, kemana lagi!" bentakku.Tak lihat apa aku lagi kesal, Karina pergi dengan laki-laki tajir melintir-lintir seperti itu. Harapan untuk tidak jadi bercerai rasanya makin tipis. Bener kata Karina, seharusnya aku selingkuh dengan wanita yang tajir juga, ini malah dapat yang kere nya sama, huff nasib...nasib kenapa otak tak mikir dari dulu-dulu ya.Modal bohai doang, begini kan jadinya. Kalau lagi apes, apesnya sama-sama."Mas, itu angkotnya." Marni dengan tubuh gempalnya berlari-lari kecil memberhentikan sebuah angkot yang lewat."Bang, berhenti! Kita mau numpang ke kampung sebelah!" teriak Marni sambil melambaikan tangannya.Angkot biru itu berhenti didekat kami."Mau numpang aja apa mau nyewa?" tanya sang supir.Ya ampun, ini manusia udah takut duluan kita ga bayar. Ya pasti dibayar lah, pa
Read more
Bab 15
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 14Hari makin meninggi. Hatiku masih dilanda kesal. Bisa-bisanya Karina melakukan hal ini padaku. Menggugat cerai tapi saat sidang pertama dia enggan datang. Dia kira dia siapa? Mentang-mentang banyak duit, trus menyerahkan semuanya kepada Pengacara. Huh! Sombong amat!Kulirik jam di gawaiku, sudah jam dua belas siang. Aku menyewa ojek mau menuju sekolahan Raffi. Raffi pasti tinggal bersama Karina. Aku bisa membututinya dari belakang.Sengaja aku turun agak jauh dari gerbang sekolah agar Karina tak melihatku. Aku yakin Karina yang menjemput Raffi. Pas sekali anak-anak baru saja bubar. Aku terus meneliti satu persatu anak yang keluar dari gerbang.Yes! Itu dia Raffi. Tak lama sebuah mobil berhenti didepannya. Aku harus mengikuti mereka. Aku bergegas ke tempat tukang ojek yang tadi sudah aku sewa. Sh*t! Mana dia? Aku mengedarkan pandangan ke segala arah. Tapi, tak kutemukan laki-laki itu. Ah, si*l, mana aku sudah bayar lagi. Mobil Karina mulai menj
Read more
Bab 16
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 15Baru sehari tak ada Marni, hidup ini terasa hampa. Berkali-kali aku mencoba menghubunginya tapi tak bisa. Nomornya tak aktif. Parahnya aku tak mengetahui nama akun Marni di aplikasi berwana biru yang biasa dia eksis. Huff, Marni Mas rindu...Mataku beralih ke nama Karina. Foto profil nya sudah berganti dengan foto dia sendiri, memakai kaca mata hitam, matanya lurus menatap lautan. Dengan rambut yang terbuai tertiup angin, cantik sekali.Ya Allah, jangan sampai aku terpisahkan dengan dua istri yang sangat kucintai ini.[Dek, Mas kangen.]Pesanku tak dibaca walau dia sedang terlihat Online.[Dek, tolong beri Mas kesempatan kedua. Mas akan berubah. Mas janji akan menjadi suami yang baik buat Adek.]Tapi, pesan itu tetap tak dibaca. Kucoba men-dial nomornya. Tak diangkat! Oh Karina, menguji kesabaran banget sih.Brak brak brak!Bukan lagi suara ketukan tapi sudah seperti suara gedoran."Bima! Bangun. Udah siang gini kamu masih tidur! Bantu ibu men
Read more
Bab 17
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 16"Mimpi apa Ibu semalam bakal terusir dari rumah Ibu sendiri huhuhu... Semua gara-gara kamu, Bima! Ga becus mengurus istri. Kalau saja istri mu itu ga ngelunjak kita ga bakalan begini."Ibu terus meraung sepanjang jalan. Memancing perhatian orang-orang dijalan."Bu, bisa diam ga sih Bu. Nanti kita di video in lagi. Viral lagi, kita udah jadi bahan gosipan Emak-emak kaum rebahan, yang sambil tiduran aja bisa melempar hujatan." paparku kesal."Huhuhu... Pantas teman-teman arisan Ibu, pada tahu. Mereka bilang ibu mertua k*ji, tak berkeprimertuaan. Huhuhu mereka bilang Ibu tega, mengisap darah menantunya. Bodohnya Ibu tak sadar jika mereka sudah tahu masalah ini. Mereka mulai menjauhi Ibu, huhuhu kalau seperti ini terus jantung Ibu bisa ga kuat menerima cobaan ini." Ibu memegang perutnya.Sejak kapan pula jantung pindah ke kampung tengah, Bu, Bu!Aku mengusap wajahku kasar. Melelahkan sekali menjadi orang susah ini. Ingin kerja juga aku sudah lelah
Read more
Bab 18
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 17 "Ibu capek! Ibu ga mau lagi kerja. Pokoknya kamu harus tanggung jawab Bima. Kamu anak paling besar. Cari uang sana, Ibu ga mau lagi hidup susah!" teriak Ibu malam ini. "Halah, kamu baru bekerja seperti itu saja sudah ngeluh! Emang aku suruh apa sampai capek gitu?" sela bude Sumi tak suka. "Nyamber aja kayak petasan kawinan!" rutuk Ibu. Ya ampun, Ibu. Kalau bude mengusir kita bisa melarat tujuh kolong jembatan kita ini. "Bu, sudah sih. Sabar, namanya juga lagi usaha. Udah bersyukur kita punya tempat berteduh." "Doni juga. Capek! masa, cowo nyuci piring." keluhnya. "Kalian ini benar-benar keterlaluan. Udah syukur saya kasih tumpangan, tapi masih saja gerutuan. Besok pagi-pagi silahkan pergi saja dari sini." hardik Pakde Dirno yang sedari tadi hanya diam melihat adiknya saling melempar keluhan dengan Doni. "Mas, masa segitu aja sudah ngusir. Aku kan cuma becanda." ujar Ibu memelankan suaranya. "Ga ada yang beres kalian ini. Tuh, si Bima k
Read more
Bab 18
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 18Sejak pesan tempo hari Karina tak lagi merespon pesanku. Padahal hampir setiap hari aku mengirim pesan padanya.[ P ][ P ][ P]Biar seperti anak jaman now. Tapi, jangankan dibalas, dibaca pun tidak. Sungguh sombongnya sampai ke Antartika istriku itu."Bima, jangan bengong aja, Kerja!" hardik Pakde Dirno.Akupun kembali melakukan tugasku, menghitung baut, menimbang oli bekas ataupun membersihkan debu di jalanan. Pekerjaan yang berat, tapi tak apa yang penting tidak nganggur.Hari ini bengkel Pakde ramai. Tapi, aku tetap dalam kesepian, eh.Beberapa mobil sedang di service. Memang ini bengkel mobil, tapi, sesekali ada juga motor yang nyasar untuk menambah angin. Dan itulah tugasku. Tak pernah ada lagi kecelakaan akibat ban meletus, aku sudah khatam cara menambah angin yang baik dan benar. Walau lelah, tapi aku tetap tegar. Begitulah perjuangan hidup. Sehari bisa lima sampai sepuluh motor yang menambah angin di bengkel Pakde ini. Bayangkan beta
Read more
Bab 19
MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 19Mobil berjalan pelan membelah jalanan. Lagu Tak selamanya selingkuh itu indah by merpati band mengalun indah. Juned terkekeh melihat ekspresiku.Tak ada lagu lain apa? Misal lagu madu tiga kek, punya Abang Ahmad."Jangan manyun gitu, Bim. Bentar lagi ketemu mantan. ledeknya."Enak aja lu, mantan. Ga bakalan Karina gw jadikan mantan. Dia Ibu dari anakku, lu ingat itu kan. Jadi jangan macam-macam, apalagi sampai kepikiran mau pedekate dengannya."Juned memajukan bibirnya lalu tersenyum penuh hinaan. Aku cuek saja, biar tahu rasa dia. Jangan coba-coba mengambil punyaku.Hampir tiga jam kami diperjalanan. Jalanan yang tak lancar mirip jalan hidupku itu membuat kami lambat sampai disana."Tuh, rumah Karina." Mobil Juned berhenti dipiggir jalan. Dari sini tampak rumah tingkat dua yang sedang tahap renovasi bagian atasnya.Aku berdecak kagum. Rumah ini pasti mewah kalau sudah selesai pengerjaannya."Turun sama samperin mantan terindah lu!" sindirnya s
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status