Share

Bab 18

MATI KUTU KETIKA ISTRI TKW-KU KEMBALI 18

Sejak pesan tempo hari Karina tak lagi merespon pesanku. Padahal hampir setiap hari aku mengirim pesan padanya.

[ P ]

[ P ]

[ P]

Biar seperti anak jaman now. Tapi, jangankan dibalas, dibaca pun tidak. Sungguh sombongnya sampai ke Antartika istriku itu.

"Bima, jangan bengong aja, Kerja!" hardik Pakde Dirno.

Akupun kembali melakukan tugasku, menghitung baut, menimbang oli bekas ataupun membersihkan debu di jalanan. Pekerjaan yang berat, tapi tak apa yang penting tidak nganggur.

Hari ini bengkel Pakde ramai. Tapi, aku tetap dalam kesepian, eh.

Beberapa mobil sedang di service. Memang ini bengkel mobil, tapi, sesekali ada juga motor yang nyasar untuk menambah angin. Dan itulah tugasku. Tak pernah ada lagi kecelakaan akibat ban meletus, aku sudah khatam cara menambah angin yang baik dan benar. Walau lelah, tapi aku tetap tegar. Begitulah perjuangan hidup.

Sehari bisa lima sampai sepuluh motor yang menambah angin di bengkel Pakde ini. Bayangkan beta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status