“Lisa! Jaga ucapan kamu! Bagaimanapun juga, Roy adalah suami kamu. Kamu pernah cinta mati dan menikmati semua yang ada pada dirinya juga!” kecam Miranda dengan sombong pada Lisa.“Tentu saja aku nggak akan lupa semua itu, Miranda sayangku. Roy adalah suami yang sangat aku sayangi dan aku sanjung. Aku dewakan karena cintanya padaku yang tak perlu aku ragukan lagi! Tapi, semenjak dia masuk dalam tumpukan sampah yang kau tawarkan, maka habis sudah lah semua perasaanku padanya. Bukannya sampah memang harus berakhir pada tempatny?” tanya Lisa lagi dengan angkuh.“Sekarang kau menghinanya, padahal dulu kau sangat menyanjungnya!” sindir Miranda ketus.“Aku akan melakukan apa yang orang lain lakukan padaku, Miranda. Jika kau ingin melihat bagaimana sikapku padamu, maka perhatikan dulu bagaiman cara kau bersikap padaku. Aku akan berbuat baik ketika orang itu melakukan setidaknya setitik kebaikan saja padaku. Namun, sebaliknya! Aku akan membalas dengan kejam jika orang itu melukai hatiku walau
Read more