All Chapters of Cinta Untuk Ayah Keponakanku: Chapter 31 - Chapter 40
57 Chapters
Prilly, Prilly....
Miranda lalu berkata pada si sopir agar bersama-sama dengannya memapah Carlos hingga sampai ke kamar tidur mereka di lantai dua. Pria itu mengiyakan. Tubuh tuannya memang berat sekali dan harus dipapah dua orang untuk naik ke atas.Beberapa menit kemudian tubuh Carlos telah dibaringkan di atas tempat tidur mewah miliknya. Miranda mengucapkan terima kasih pada sopirnya dan memberi pria itu uang tip. Laki-laki itu menerimanya sembari mengucapkan terima kasih juga.Setelah mengantar sopirnya kembali ke lantai satu dan menutup pintu depan rumah, Miranda mendesah penuh kekecewaan. Dipandanginya tangga melingkar yang menuju ke lantai dua dengan perasaan masygul. Dia enggan sekali meniti anak-anak tangga itu lagi. Malas melihat wajah Carlos dan mencium aroma tubuhnya yang dipenuhi bau alkohol.Tapi kalau besok pagi dia terbangun dan tahu aku tidak tidur di sampingnya, terus bagaimana? batin wanita itu cemas. Aku takut Carlos akan memarahiku dan Joy mengetahuinya. Suasana rumah ini akan semak
Read more
Upik Abu yang Malang
Setelah bercinta penuh gelora dengan istrinya pagi itu di dalam kamar mandi, Carlos pergi ke kantor dengan penuh sukacita. Kelihatannya pengaruh alkohol sudah menghilang dari tubuhnya. Miranda merasa lega.“Om Carlos kelihatan ceria hari ini, Tante Mira,” puji Joy saat diantar Miranda berangkat ke sekolah. “Joy diajak bergurau tadi. Senang sekali rasanya. Om Carlos yang ramah sudah kembali lagi. Hehehe….”Si tante tersenyum manis. Dia senang hubungan suaminya dengan Joy membaik. Carlos juga cepat sekali pulih dari pengaruh alkohol.Barangkali karena hasratnya tadi sudah disalurkan padaku di kamar mandi, batin Miranda kecut. Sikapnya masih agak kasar, tapi aku rasanya sudah mulai terbiasa. Kemaluanku juga tidak sesakit kemarin. Apa jangan-jangan sudah kebal, ya?“Tante, Joy kangen sekali sama Papa. Bisakah nanti sepulang sekolah kita pergi ketemu Papa?” tanya si keponakan membuyarkan lamunan Miranda.Wanita itu langsung mengangguk. “Ok deh, Joy. Nanti Tante telepon Papa Lukas, ya. Bi
Read more
Penyesalan
Aku sudah salah memilih suami, jerit wanita itu dalam hati. Benar-benar salah. Aku silau oleh harta kekayaannya semata. Dan sekarang aku menuai akibatnya!Carlos bagaikan kesetanan. Setelah berkali-kali menampar wajah Miranda, dilucutinya pakaian istrinya itu dengan kasar. Wanita itu tersentak. Dia membuka mata. Wajah suaminya tampak garang sekali bagaikan binatang buas. Napasnya memburu bagaikan serigala yang siap menerkam Miranda bulat-bulat.Kejadian selanjutnya bagaikan film horor yang menimbulkan trauma mendalam bagi wanita itu. Dua bukit kembarnya sakit sekali akibat terkaman Carlos yang seperti binatang liar tanpa perasaan. Belum lagi bagian inti kewanitaannya. Terasa nyeri sekali. Miranda bahkan tak bisa menutup rapat kedua kakinya begitu kejadian mengerikan itu selesai.Aku diperkosa oleh suamiku sendiri. Sungguh menyesal aku menikah denganmu, Carlos Martin. Menyesal! teriak wanita itu dalam hati. Air matanya mengalir deras sekali. Tapi dirinya sama sekali tak mengeluarkan su
Read more
Tekad Miranda
Setelah mandi dan keramas, Miranda mengeringkan tubuhnya dengan handuk lalu berpakaian di dalam kamar mandi. Kemudian dikeringkannya rambut panjangnya dengan hair dryer. Dia tak ingin penampilannya berantakan. Hal itu hanya akan membuat dirinya semakin mengenaskan.Miranda bertekad untuk tetap tegar menghadapi semua ini. Dia adalah perempuan yang mandiri. Akan dicarinya solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah rumah tangganya. Setelah rambutnya kering dan disisir rapi, wanita itu menatap pantulan wajahnya di depan cermin kamar mandi. Matanya memang masih sembab dan wajahnya memar. Akan tetapi sorot matanya sudah memancarkan semangat yang tinggi.“Aku takkan menyerah. Akan kucari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Carlos. Mengapa dia sampai tega melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya sendiri. Juga siapa perempuan bernama Prilly yang disebut-sebutnya dalam tidur. Aku adalah Miranda Efraim, perempuan kuat yang tak mudah dianiaya. Kali ini aku memang kalah, tapi akan kubuktik
Read more
Kembali ke Rumah Lama
Esok paginya Miranda mengantarkan Joy pergi ke sekolah. Wajahnya dipoles bedak tebal untuk menutupi memar-memar yang tinggal sedikit. Ya, tinggal sedikit karena dia rajin mengompresnya dengan es batu. Kemarin malam sehabis melayani suaminya di ranjang, wanita itu turun ke bawah untuk mengambil es batu lagi. Lalu dibawanya ke kamar dan dipakai untuk mengompres wajahnya.Carlos sendiri sudah tertidur lelap waktu itu. Yang membuat Miranda heran, laki-laki itu bercinta dengannya manis sekali seperti ketika dulu mereka berbulan madu keliling Eropa. Sang istri yang semula melayaninya karena terpaksa jadi menikmati hubungan intim tersebut karena Carlos benar-benar berupaya semaksimal mungkin agar wanita itu mengalami orgasme terlebih dahulu.Setelah percintaan nan romantis plus memabukkan itu berakhir, laki-laki itu memeluk sang istri dari belakang dengan penuh kasih sayang. Posisi pelukan yang sangat disukai perempuan itu karena merasa sangat dilindungi oleh pasangannya.Saat Miranda duduk
Read more
Menjelajahi Dunia Maya
Meskipun rumahnya sudah lama tak dibersihkan, tapi kondisinya tidak terlalu berdebu. Mungkin karena tertutup terus sepanjang hari. Di dalam ruangan memang terasa agak pengap. Namun begitu pintu dan jendela dibuka semua oleh Miranda, ruangan keluarga rumah itu mulai terasa segar.“Suatu saat aku akan memesan jasa cleaning service untuk membersihkan segenap penjuru rumah ini. Karena kalau kubersihkan sendiri akan memakan waktu lama. Tapi kalau kubawa pembantu dari rumah, aku takut mereka akan memata-matai kegiatanku dan melaporkannya pada Carlos. Semenjak dia pulang agak sore kemarin waktu Lukas sedang berenang dengan Joy, aku tak percaya lagi pada seorang pegawaipun di rumah. Salah seorang dari mereka pasti melaporkan pada Carlos tentang Lukas yang berenang di rumah. Nggak mungkin kebetulan Carlos sedang mengecek CCTV di HP-nya waktu itu!” kata wanita itu pada dirinya sendiri.Dia merasa geram begitu menyadari selama ini tinggal di rumah yang kondisinya tidak aman. Ada mata-mata suamin
Read more
Dokter Asih
Terdengar helaan napas lega dari seberang sana. Kentara sekali si penelepon senang Miranda menerima teleponnya.“Halo, Mira. Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Lukas penuh rasa ingin tahu. Pria itu kuatir sekali kakak iparnya ini terkena masalah akibat kemarin dirinya berenang dengan Joy di rumah Carlos.“Baik-baik saja, dong. Kenapa memangnya, Kas?” balas Miranda balik bertanya. Dia bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa kemarin sore.Lukas langsung menjawab spontan, “Kemarin sore kamu tiba-tiba menghilang di rumahmu sendiri begitu suamimu pulang kantor. Aku kuatir sekali, Mira. Takut kamu kenapa-kenapa. Carlos sih, bilangnya kamu tiba-tiba merasa nggak enak badan. Benarkah begitu, Mira?”“Oya, Kas. Memang benar aku nggak enak badan. Pusing dan meriang gitu. Sebenarnya sudah sejak kemarin pagi aku merasakannya, cuma kutahan-tahan supaya bisa mengantar Joy pergi ke sekolah. Terus siangnya kalau aku sakit, takutnya kamu membatalkan janjimu berenang dengan Joy di rumah. Tapi tenang sa
Read more
Bertemu Sang Psikiater
”Karena apa yang akan dibahas dalam pertemuan itu adalah masalah orang dewasa, Kas. Belum pantas didengar oleh anak sekecil Joy,” jawab Miranda berkilah.Ia tak ingin membohongi laki-laki itu. Tapi juga tak mau berterus terang dengan siapa sebenarnya dirinya akan bertemu besok siang.“Terus siapa orang itu, Mira?” tanya adik iparnya itu lagi. Dirinya jadi penasaran karena wanita itu tak juga menyebutkan jati diri orang yang hendak ditemuinya.Miranda menghela napas panjang. Lalu dia berkata panjang lebar, “Orang yang akan kutemui itu aktivis perempuan yang sibuk sekali. Sudah lama kutunggu-tunggu dia meluangkan waktunya untuk bertemu denganku. Aku sekarang kan punya banyak waktu, Kas. Nggak seperti dulu yang sibuk sekali mondar-mandir kesana-kemari sebagai broker properti maupun mengurus Joy. Jadi mumpung aku masih belum punya anak, mau kugunakan waktuku untuk melakukan hal-hal yang positif. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial misalnya. Dan orang yang besok akan kutemui itu bisa
Read more
Konseling
Dan selanjutnya wanita itu tanpa malu-malu menceritakan kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya. Dokter Asih mendengarkan kisahnya dengan sikap tenang. Sorot mata teduh wanita itu menghangatkan jiwa Miranda. Tak tampak sedikitpun penghakiman di sana. Adakalanya istri Carlos itu terbawa perasaan saat menceritakan kisah penganiayaan terhadap dirinya. Matanya berkaca-kaca. Hidungnya memerah. Dokter Asih langsung meraih sebuah kotak tisu dan meletakkannya persis di depan pasiennya tersebut.Miranda mengucapkan terima kasih. Tangannya mengambil sehelai tisu dan menyeka matanya yang mulai basah. Ternyata tak mudah menceritakan kepahitan hidupnya pada orang lain, meskipun itu orang yang baru dikenalnya. Selama ini Miranda memang tidak suka mengungkapkan kepedihannya pada orang lain. Pun ketika hatinya dulu terluka akibat harus melepaskan Lukas demi kebahagiaan adik yang sangat dikasihinya.Beberapa saat kemudian wanita itu kembali melanjutkan ceritanya pada sang dokter. Setelah menyeles
Read more
Bertekad
Miranda menepati janjinya. Sebelum pukul empat sore, yaitu tepatnya jam setengah empat, dia sudah tiba di wahana permainan milik Lukas untuk menjemput Joy. Bocah itu senang sekali melihat kedatangan tantenya. Dia memang sudah lelah bermain di tempat itu. Saking sang ayah dengan setia menemani dan mengajaknya mengobrol terus, anak laki-laki itu tidak sampai merasa bosan. “Kas, sori. Aku besok masih harus bertemu dengan aktivis perempuan itu. Dia tadi belum selesai menjelaskan proposal-proposalnya tentang kegiatan sosial yang mungkin kuminati. Barangkali karena pertanyaanku terlalu banyak, jadi waktu pertemuan tadi nggak cukup baginya buat mengungkapkan semuanya. Apakah kamu besok bisa menjaga Joy lagi di sini? Kalau ya, sepulang sekolah dia langsung kuantarkan kemari. Kalau kamu sibuk, ya nggak apa-apa kutitipkan Joy di daycare aja.” Mendengar pernyataan tanpa tedeng aling-aling kakak iparnya itu, Lukas mengerutkan keningnya. Dia heran, sepenting apa urusan Miranda dengan aktivis pere
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status