All Chapters of Cinta Untuk Ayah Keponakanku: Chapter 21 - Chapter 30
57 Chapters
Will You Marry Me?
Hari yang dinanti-nantikan tiba. Miranda menunjukkan beberapa rumah kepada Carlos. Total ada empat rumah. Semuanya berada di komplek perumahan yang sama dan terkenal mewah di kawasan Surabaya Barat.Hunian-hunian itu sudah pernah ditempati, tapi mempunyai karakter yang serupa. Yaitu modelnya klasik, terdiri dari dua lantai, terbuat dari material yang sangat mewah, siap huni, serta sudah dilengkapi perabot yang rata-rata diimpor dari Eropa. Di halaman belakang terdapat kolam renang outdoor yang berbentuk persegi panjang. Dari balkon lantai dua terlihat pemandangan padang golf yang sangat indah.Carlos tak berkomentar apa-apa. Dia memang melihat-lihat dengan teliti semua rumah pilihan Miranda tersebut. Tapi ekspresi pria itu datar-datar saja. Tak menunjukkan emosi apapun. Miranda jadi heran sendiri.Apa rumah-rumah pilihanku ini terlalu mahal, ya? batin gadis itu bimbang. Dia yakin sekali Carlos mampu membeli salah satunya, bahkan mungkin keempat rumah itu sekaligus. Tapi barangkali pr
Read more
Permintaan Carlos
Perlahan Miranda menganggukkan kepalanya. Carlos berteriak kegirangan. Spontan diangkatnya tubuh gadis itu. Miranda tertawa penuh sukacita.“Sudah, sudah. Turunkan aku, Carlos. Kita ini sedang berada di rumah orang, lho. Nggak enak,” kilah gadis itu berusaha menutupi perasaan malunya.“Ah, kan rumah kosong, Sayang. Kita mau ngapa-ngapain juga nggak ada yang tahu.”“Hei, memangnya kamu mau ngapain, Los? Ih, nggak mau, deh.”Sambil tertawa-tawa Carlos menurunkan tubuh gadis yang telah menerima lamarannya itu. Lalu diraihnya tangan kiri Miranda. Perlahan dimasukkannya cincin berlian tadi ke dalam jari manis gadis itu. Miranda terpesona. Statusnya telah berubah. Kini dia adalah calon istri dari pewaris tunggal Martin Bakery. Wow!Tubuhnya terasa hangat ketika bibir Carlos mendarat di dahinya. Miranda mencubit lengannya. Terasa sakit. Dia tidak bermimpi. Kejadian ini sungguh nyata adanya. Dia benar-benar menjadi Cinderella modern yang dipinang pangeran tampan nan kaya-raya.“Kalau begitu,
Read more
Keputusan Miranda
Carlos yang melihat kepanikan yang terpancar dari wajah gadis itu tersenyum sinis. “Jujur saja aku nggak percaya seratus persen pada ceritamu tentang papanya Joy. Firasatku mengatakan bahwa ada hal spesial yang pernah terjadi di antara kalian berdua.”Miranda tersentak. Ya ampun, orang ini peka sekali. Sampai bisa merasa aku ada apa-apanya dengan Lukas! Padahal aku sudah mengedit ceritaku sedemikian rupa supaya tidak menimbulkan kecurigaannya tentang Lukas, keluh gadis itu dalam hati.Dia memang tempo hari cuma bercerita bahwa Lukas dulu menikahi Astrid karena jatuh iba akibat penderitaannya mengidap penyakit leukimia. Juga tentang pria itu ternyata tak kuat mentalnya dan meninggalkan istrinya yang tengah hamil besar. Hingga ia terjerumus ke dalam pergaulan yang tak sehat dan masuk penjara. Dan setelah bertahun-tahun tak ada kabarnya, baru-baru ini Miranda bertemu kembali dengan laki-laki itu di suatu arena permainan di mal.Itu saja yang diceritakan gadis itu pada Carlos. Dia bahkan
Read more
Bertengkar Lagi
Miranda mendesah melihat perubahan ekspresi adik iparnya itu. Kurasa sebaiknya aku berterus terang pada Lukas sekarang. Agar semuanya clear dan nggak terjadi kesalahpahaman, batin gadis itu mengambil keputusan.Diangkatnya tangannya. Diperlihatkannya cincin berlian yang tersemat manis pada jari tangannya. Jantung Lukas hampir copot rasanya. Hatinya menangis. Dia sekali lagi kehilangan gadis yang dicintainya.“Aku dilamar Carlos tadi siang,” aku Miranda jujur. “Dia memintaku fokus menjadi ibu rumah tangga dan berhenti bekerja sebagai broker properti. Dia nggak suka aku keluyuran kesana-kemari bersama klien-klien tak dikenal. Bahaya katanya.”Lidah Lukas terasa kelu. Pria itu tak mampu berkata-kata. Sorot matanyalah yang berbicara. Kekecewaan campur kepedihan terlihat jelas memancar dari sana. Harapannya untuk bersatu kembali dengan Miranda musnah sudah. Dia kalah cepat dengan pria tampan kaya raya yang telah memikat hati mantan kekasihnya ini.Miranda jatuh iba. Gadis itu merasa agak m
Read more
Mengalah
Kedua tangan Lukas memegang kepalanya. Hatinya gusar sekali. Dia sebenarnya tahu bahwa kecil sekali kemungkinannya Miranda mau kembali padanya. Pria itu paham benar karakter mantan kekasihnya tersebut. Sekali mengambil keputusan, gadis itu takkan menoleh ke belakang kembali. Sekali Miranda mengakhiri hubungan dengan laki-laki, mustahil mereka akan kembali bersama.Akan tetapi namanya manusia, terkadang dia masih berharap gadis itu akan melihat ketulusan hatinya saat ini. Setelah berbagai hal buruk berlalu. Apalagi sekarang kondisi finansialnya sudah jauh lebih baik dibandingkan enam tahun yang lalu. Dia sudah punya usaha sendiri dan mampu membiayai kehidupan Joy sepenuhnya.“Harapanku ternyata sia-sia,” sesal pria itu pada dirinya sendiri. “Tapi barangkali aku takkan sekecewa ini jika saja Miranda akan menikah dengan pria yang benar-benar mencintainya. Carlos Martin itu bukan orang yang bisa dipercaya. Entah kenapa aku langsung tidak suka sejak pertama kali melihatnya. Sepertinya oran
Read more
Berkunjung ke Rumah Victoria
Carlos menyeringai sinis. Lalu dengan acuh tak acuh dia menjawa, “Dia tipe gadis yang kusukai. Aku tertarik padanya sejak pertama kali kami bertemu.”Mulut Victoria membulat membentuk huruf O. Kemudian wanita itu kembali bertanya, “Kalau memang menyukainya, kenapa harus buru-buru menikah, Nak? Kalia bisa berpacaran dulu, kan. Buat saling mengenali pribadi masing-masing.”Carlos tergelak mendengar ide ibu kandungnya itu. Entah kenapa suara tawanya terdengar mengerikan di telinga Victoria. Wanita itu berusaha menguasai perasaannya dengan tetap bersikap tenang. Dia tak boleh terpancing dengan sikap arogan anaknya ini. Sikap yang diwarisi Carlos dari dirinya.“Aku ini sudah dewasa, Ma. Sudah dipercaya memimpin perusahaan besar dan membawahi ratusan karyawan. Aku butuh pasangan yang mengurusku sepulang kerja dan menikmati hidup. Kalau masih harus melakukan penjajakan lagi, itu artinya bukan aku yang diurus, tapi akulah yang mengurus pasanganku. Itu sama sekali tidak sesuai dengan tujuank
Read more
Akhirnya Menikah
Sementara itu Joy yang merasa tidak nyaman dengan suasana formal di rumah itu kemudian bertanya lugu pada tantenya, “Tante Mira, apakah kita masih lama di sini? Joy sudah bosan.”Miranda yang kaget mendengar pertanyaan keponakannya langsung mengacungkan jari telunjuk di depan bibir, memberi tanda agar Joy diam. Anak itu langsung mengerti. Dia segera menutup mulutnya. Namun ekspresi wajahnya berubah jadi cemberut. Victoria yang melihat hal itu langsung menyeletuk, “Oh, maafkan Oma ya, Joy. Lupa menyiapkan kue dan minuman buatmu. Sebentar, ya,”“Oh, nggak usah repot-repot, Tante Victoria,” kata Miranda sungkan. “Tadi di rumah Joy sudah makan, kok. Iya kan, Sayang?”Tatapan tajam tantenya membuat anak laki-laki itu tak berkutik. Dia mengangguk pasrah. Victoria tersenyum sinis. Wanita itu lalu menoleh pada putra kandungnya, “Carlos, sepertinya Joy merasa kurang nyaman di rumah kita. Terlalu sepi mungkin. Kamu ajak Miranda dan Joy ke mal aja sekarang. Yang penting kita kan sudah sepakat b
Read more
Bahagia di Awal Pernikahan
Akhirnya bulan madu nan romantis itu selesai sudah. Cinderella bersama pangerannya kembali ke dunia nyata. Mereka pulang ke kota Surabaya dan tinggal bersama Joy di rumah baru berlantai dua dengan fasilitas kolam renang outdoor dan golf view. Rumah pilihan Miranda. Tempat dimana Carlos melamar dan menyematkan cincin berlian di jari manisnya.Lukas yang mengantar anaknya ke rumah Miranda tak ingin berlama-lama agar tak terlihat oleh Carlos. Dia tak mau mempersulit keadaan Miranda. Carlos sudah mewanti-wanti istrinya agar tak sering-sering bertemu dengan Lukas. Karena bagaimanapun juga adik iparnya itu dulu pernah menjadi kekasihnya.“Joy baik-baik tinggal di sini sama Tante Mira, ya,” pesan Lukas pada anaknya. “Yang nurut. Jangan nakal, ok?”“Papa kok cepat sekali pulangnya?” keluh Joy sedih. “Papa kan belum lihat kolam renang di halaman belakang. Bagus, lho.”Lukas tersenyum simpul. Sempat terlihat olehnya ekspresi wajah Miranda yang tegang saat mendengar kata-kata Joy barusan.Pasti
Read more
Mulai Tidak Bahagia
Tiba-tiba sebuah pikiran buruk muncul dalam benak Miranda. Jangan-jangan Carlos sudah merasa bosan terhadap dirinya. Pria itu tampan dan kaya raya. Pasti tak sedikit perempuan yang dulu keluar-masuk dalam hidupnya. Saking Miranda tidak berani menanyakan hal tersebut pada suaminya. Hati wanita itu dapat merasakan bahwa suaminya tidak suka ditanya-tanyai tentang masa lalunya. Beberapa kali Miranda sempat nyelimur tentang masa kecil maupun masa remaja Carlos, namun tak mendapatkan respon yang memuaskan.Dengan sikap acuh tak acuh pria itu menjawab, “Masa kecilku tak ada bedanya dengan anak-anak lainnya, Mir. Main, sekolah, les. Itu saja. Terus waktu remaja aku kadang merokok sama teman-teman di sekolah. Terus nyoba minum minuman keras, nonton film porno, ya gitu-gitulah. Waktu SMA mulai mencicipi rasanya clubbing. Biasa-biasa aja kan, hidupku dulu?”Setelah itu Carlos pergi meninggalkan istrinya dan masuk ke dalam kamar mandi. Miranda cuma bisa mengelus dada melihat sikap suaminya terseb
Read more
Carlos Marah
Kemudian anak itu spontan berkata, “Joy pikir setelah tinggal di sini, kita akan lebih sering main bareng, Om. Ternyata Om Carlos makin sibuk. Enakan dulu waktu Joy masih tinggal di rumah yang lama. Dulu Om Carlos sering datang dan mengajak Joy main.”Tiba-tiba terdengar suara meja makan dipukul dengan sangat keras. Miranda dan Joy sama-sama terkejut. Kengerian terpancar dari ekspresi wajah mereka berdua. Sorot mata Carlos menyala-nyala bagaikan siap menerkam dua orang itu.“Joy, jaga mulutmu! Kamu seharusnya bersyukur sudah pindah ke rumah yang jauh lebih besar dan mewah seperti ini. Segala fasilitas ada. Kolam renang, taman untuk bermain, ayunan dan macam-macam lagi yang sudah Om sediakan buatmu. Kalau kamu memang tidak puas dengan semuanya itu, ya sudah. Balik saja ke rumah kalian yang dulu. Om tak akan menghalang-halangi!”Selanjutnya laki-laki itu bangkit berdiri dan berjalan cepat meninggalkan ruang makan. Dia langsung keluar rumah untuk berangkat ke kantor. Air mata Joy tumpah
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status