Semua Bab Taming Obsession CEO: Bab 21 - Bab 30
207 Bab
MALAM PERTAMA
“Lalu rencana siapa?” tanya Ethan heran.“Tuan, kita tinggal di kampung yang masih sangat sensitif untuk urusan tinggal bersama antara pria dan wanita. Apalagi Tuan dan Megan sudah kepergok oleh warga kampung di dalam kamar yang sama. Sesuai dengan adat mereka, Tuan memang harus dinikahkan dengan Megan,” jelas Adam yang tidak mau mengambil keuntungan menerima pujian dari Ethan.“Lalu apa rencanamu sebenarnya?”“Saya berpura-pura menjadi perampok dan mengganggu Megan. Saat itu, Tuan langsung datang dan menghajar saya. Dengan begitu, Tuan bisa dianggap pahlawan penyelamat oleh Megan. Bukankah korban selalu jatuh cinta pada penyelamatnya?” Adam mengatakan rencananya dengan ekspresi wajah dingin.Ethan menggebrak meja dengan keras sampai cangkir kopi di depannya bergejolak. Sebagian kopi itu pun tumpah mengotori meja. Pria itu mengumpat pada Adam dan mengatakan kalau rencana Adam itu sangat bodoh.“Aku sudah menyelamatkannya dari pedagang wanita sialan itu, tapi apa?! Apa?!” Ethan mencebi
Baca selengkapnya
MAKAN YANG BANYAK️️, NANTI KUAT
Memikirkan tentang malam pertama pernikahan membuat wajah Megan memerah. Dia mengayunkan kuat-kuat lalu slap kedua pipinya. Tekadnya harus kuat untuk mempertahankan pendapatnya tentang pernikahan yang tidak sah. Ethan tidak boleh meminta haknya sebagai suami Megan. “Aku harus tetap bertahan. Pernikahan kami tidak sah,” gumam Megan sambil terus melipat pakaian bersih. Terlalu asyik melamun membuat Megan tidak menyadari kehadiran Ethan. Pria itu baru saja pulang dari Villa Pesona Biru. Dia menjadikan vila itu tempat kerjanya dan mengatur Wibisana Corp. dari sana. Dengan sedikit pengaturan dari Adam, semua orang saat ini mengira kalau Ethan sedang berada di luar kota.melihat gadis yang dinikahinya tadi pagi sedang melipat pakaian membuat Ethan menatap dalam. Senyum tipis malu-malu wajah cantik Megan. Sederhana dan polos tanpa sapuan make up tebal dengan warna mencolok. Megan terlihat sangat berbeda dengan wanita-wanita cantik yang menemani Ethan setiap malam. Ethan memperhatikan pena
Baca selengkapnya
BELUM DI-UNBOXING UDAH DIBAWA KABUR
Megan menurunkan kecepatan makannya saat mendengar ucapan Ethan barusan. Dia mulai gugup lagi dan akhirnya menghentikan makannya. Gadis itu melirik Ethan yang sudah menatapnya.“Kenapa berhenti makan? Nasinya nggak enak?” tanya Ethan tanpa rasa bersalah.“Pernikahan kita belum sah, mas. Aku nggak bisa memuaskan kamu,” ucap Megan takut sekaligus bingung.“Lalu?” Ethan balik bertanya sambil menghabiskan suapan terakhir makanan di mulutnya.“Tunggu dulu. Kita sedang bicara hal yang sama kan?” tanya Ethan sambil menaik turunkan alisnya.“Aku tahu maksudmu dengan ‘harus memuaskan’ itu. Ayah dan ibuku seringkali bicara seperti itu di tengah malam. Terus aku dengar suara tempat tidur berderit. Seperti ada orang yang naik dan turun dari atas tempat tidur. Habis itu ibuku berdesis kayak orang kepedesan. Ayah juga tiba-tiba teriak gitu seperti ada yang nyubit pinggangnya. Paginya, aku lihat ibu sudah keramas. Ayah juga senyum-senyum terus. Itu ‘kan yang namanya memuaskan?”Ethan melongo mendeng
Baca selengkapnya
KEPALAKU PUSING, SAYANG
Sesampainya di vila, Megan tidak sempat melihat hal lain kecuali mengurus Ethan dan Adam yang terluka. Gadis itu mengikuti bodyguard yang menuntun kedua pria itu masuk ke dalam villa. Megan sudah tidak peduli dengan pakaiannya yang terkena darah Ethan. Sampai di sebuah kamar, Ethan segera dibaringkan di atas tempat tidur. Tidak ada seorangpun yang langsung mengambil tindakan untuk menghentikan pendarahan di luka Ethan. Dua orang pengawal yang membantunya tadi hanya berdiri diam di pinggir tempat tidur. “Kalian kenapa diam saja? Cepat panggil dokter!” jerit Megan kesal. Sesungguhnya Megan tidak perlu berteriak seperti itu. Segera setelah dikonfirmasi ada serangan terhadap Ethan, Joshua langsung dijemput dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju Villa Pesona Biru.Melihat pengawal kedua itu masih lempeng saja, tidak mau berbuat apa-apa membuat Megan jengkel. Dia lalu mendekati Ethan dan mulai membuka kancing kemeja pria itu satu persatu. Tanpa merasa takut atau takut melihat luka y
Baca selengkapnya
TANGGALKAN PAKAIANMU SATU PERSATU
Joshua baru selesai membalut luka di perut Ethan sebelum melirik Megan yang sudah bertopang dagu di pinggir tempat tidur. Kedua mata gadis itu setengah tertutup. terjatuh terjatuh ke kanan dan ke kiri. Megan tampak terkantuk-kantuk menunggu Ethan diobati. “Yank, kamu ngantuk? Tidur sini,” panggil Ethan sok mesra. Joshua mencibirkan bibir bawahnya ke arah Ethan, lalu punggung bahu Megan dengan keras. Gadis itu langsung duduk tegak kembali lalu menguap lebar. segera setelah seluruh tenaganya untuk melawan para penyerang Ethan, Megan merasa sangat lelah. Dia ingin tidur sebentar saja untuk menghilangkan rasa kantuknya. Tidur sana, ucap Joshua lalu menunjuk tempat kosong di samping Ethan.Tanpa disangka, tanpa terlupakan, Megan menurut lalu berputar menuju ke bagian tempat tidur yang kosong. Dia langsung naik ke tempat tidur lalu masalah di samping Ethan. Setelah merapatkan jubah mandi yang dipakainya, Megan mulai memejamkan mata. Dia sama sekali tidak waspada berada di kamar yang sama
Baca selengkapnya
RUPANYA KAU TIDAK BANGKRUT
Tanpa memakai apapun, Gwen masuk ke dalam kamar mandi tanpa mengunci pintunya. Dia memutar kran air hangat sebelum menggosok punggungnya dengan sabun. Gwen segera menyelesaikan mandinya dengan cepat. Tempat tidur hangat sudah menggodanya untuk segera berbaring di atasnya.Gwen sama sekali tidak menyadari kalau dirinya sedang berada di dalam kamar yang sama dengan Marco. Pria itu juga memutuskan menginap karena Gregory akan kembali pagi-pagi sekali. Bukan sebuah kebetulan kalau Marco masuk ke dalam kamar yang sama dengan Gwen. Dia sengaja memilih kamar itu karena tahu kalau Gwen akan menginap disana.“Kenapa berhenti?” Suara bariton Marco mengagetkan Gwen yang hampir melepaskan handuknya untuk memakai piyama tidur.“Kau! Ngapain disini?! Cepat keluar!” bentak Gwen galak. Gwen sangat terkejut ketika dia berbalik dan melihat Marco duduk di sofa.Marco tersenyum manis seperti pria tampan yang manis. Tetapi Gwen sama sekali tidak terpikat. Dia tahu kalau Marco adalah pria yang berbahaya da
Baca selengkapnya
APA YANG ORANGTUA LAKUKAN TENGAH MALAM
Ethan terdiam mendengar pertanyaan Megan berikutnya. Pria itu tidak tahu harus menjawab apa untuk membuat Megan mengerti tentang perasaannya. Obsesinya yang ingin memiliki Megan membuat Ethan tidak punya alasan untuk dikatakan pada gadis itu. Tetapi ketika mendengar Megan mempertanyakan kebangkrutannya, Ethan salah paham.“Kalau aku nggak bangkrut, kamu mau sama aku ‘kan?”Megan menatap Ethan tidak percaya. Pria itu kembali menyakiti hatinya. Di saat pertemuan pertama mereka, Megan sudah cukup merasakan trauma. Luka itu belum sembuh dari hatinya. Dan kini Ethan kembali menabur garam diatas luka hatinya.PLAK!Megan melayangkan tangannya menampar pipi Ethan. Kejadian itu disaksikan semua anak buah Ethan termasuk Adam, Moji, dan Boni. Mereka sedikit tidaknya mendengar apa yang sedang keduanya bicarakan tadi.“Apa kau pikir uangmu bisa membeliku? Kau pikir aku perempuan matre?! Apa di pikiranmu itu hanya ingin merampas kehormatanku?!”Megan memegang dadanya yang berdetak sangat kencang.
Baca selengkapnya
ULAR DI BALIK HANDUK
“Apa kau sudah dengar bagaimana Nyonya Megan dan Tuan Ethan bertarung semalam?” tanya salah satu bodyguard berambut cepak.Megan yang saat itu sedang berjalan kembali ke kamar Ethan, mencuri dengar pembicaraan dua orang bodyguard yang sedang berjaga-jaga di dekat tangga. Di tangannya, Megan membawa nampan berisi sarapan sederhana untuk Ethan. Langkah Megan terhenti dan dia mulai menguping pembicaraan kedua bodyguard itu.“Apa mereka mendengar sesuatu semalam?” batin Megan cemas.Biar bagaimanapun semalam, suara Ethan terdengar cukup keras sampai keluar kamar. Padahal Megan sudah memintanya agar tidak berisik. Tetapi pria itu malah tidak berusaha menahannya sama sekali. Megan pun semakin merunduk untuk melanjutkan menguping di samping tangga.“Ya, aku dengar. Dia memakai sapu untuk memukuli orang yang melukai Tuan Ethan dan Tuan Adam. Bahkan berani melawan algojo yang paling besar badannya,” sahut bodyguard satunya.“Yang paling seru, Nyonya Megan memakai nasi bungkus untuk menyerang m
Baca selengkapnya
JANGAN NAKAL, BELUM SAH
Ethan langsung mengusir Adam dan Boni keluar dari kamarnya. Raut wajahnya sangat tidak bersahabat karena Megan menyuruh Adam menembak anacondanya. Ethan berkacak pinggang di hadapan Megan yang masih betah memejamkan matanya di dalam selimut.“Kamu bilang apa barusan?! Apa kamu nggak tahu kalau anaconda ‘ku ini bisa bikin kamu melahirkan anak-anakku?!” bentak Ethan kesal.Kening Megan mengerut, bagaimana bisa seekor anaconda bisa membuatnya melahirkan anak-anak Ethan. Memikirkannya saja sudah membuat perut Megan merasa mual membayangkan bayi anaconda yang kepalanya mirip seperti Ethan.“Apa kamu sudah gila? Bagaimana bisa aku melahirkan bayi anaconda?” ucap Megan merinding.Ethan bengong sejenak lalu menepuk keningnya sambil menimbulkan bunyi yang keras. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Megan. Sangat aneh kalau gadis seusia Megan tidak tahu tentang hubungan suami istri. Mengingat pergaulan zaman sekarang yang sudah lebih bebas dan juga terbuka untuk hal-hal seperti itu.“Kamu
Baca selengkapnya
GELI, MAS
Megan menepis tangan Ethan lalu mengusap pipinya yang terasa sakit. Giliran Megan yang mengulurkan tangannya ingin mencubit pipi Ethan. Tetapi pria itu sudah lebih dulu menghindar.“Sudah. Siap-siap sana. Kita ke mall,” ajak Ethan sambil menepuk kedua pundak Megan.“Siap-siap apalagi? Aku begini aja. Nggak ada tas, sandal, HP juga nggak tahu dimana,” ucap Megan lalu berjalan mendekati meja.“Ini sarapanmu belum habis, mas. Habiskan dulu. Mubazir kalau nggak habis. Kamu tahu nggak kalau aku di rumah itu hampir nggak pernah bisa sarapan. Sehari-hari cuma cukup makan dua kali saja,” nasehat Megan seolah tidak cukup makan itu adalah hal yang biasa baginya.Ethan tertegun mendengar pengakuan Megan. Manik mata gelapnya terus mengikuti kemanapun Megan melangkah. Saat itu Ethan baru menyadari besarnya jarak antara dirinya dengan Megan. Kekhawatiran mereka tentang kehidupan sangat bertolak belakang. Disaat Megan memikirkan tentang makanan untuk hari ini, Ethan justru memikirkan tentang kepuasa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status