All Chapters of GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA: Chapter 11 - Chapter 20
234 Chapters
Aku orang kaya
Calos menertawakan Diksa yang banyak bicara. Tapi nyatanya dia adalah orang yang bodoh. Diksa kesal karena Carlos tertawa seolah menghinanya."Aku sampai tidak berkata-kata. Seorang calon pewaris hotel keluarga tapi bodoh sepertimu. Aku sarankan sebelum bicara kamu harus mengetahui siapa lawan bicaramu!" tegas Carlos."Kamu hanya seorang gigolo yang mengandalkan ketampanan untuk menipu para gadis agat terlihat kaya. Berani sekali mengatai aku bodoh!" seru Diksa.Lagi-lagi Carlos tertawa. Lalu dia mendekati Diksa. Ia memberikan tekanan terhadap Diksa lebih kuat. Melihat Carlos yang semakin dekat terlihat memiliki tatapan mata ingin membunuh. Diksa mundur satu langkah saat Carlos melangkahkan kakinya maju satu langkah.Carlos menyeringai tipis lalu menghentikan langkahnya."Apa yang ingin kamu lakukan? Apa ingin memukulku? Dasar preman pasar yang menipu para wanita agar terlihat kaya. Aku akan meminta Ayahku untuk mencarimu dan menjebloskanmu ke penjara," ucap Diksa sedikit mengancam Ca
Read more
Kere Saja, Belagu!
Carlos yang tak sempat menghindar hampir saja terkena pukulan dari Diksa. Tapi dia yang sudah terlatih ilmu bela diri secara sigap menagkas genggaman tangan Diksa yang akan digunakan untuk memukulnya. "Dengan kemampuanmu seperti ini, ingin memukulku?" ledek Carlos lalu memutar tangan Diksa sehingga ia menjadi menghadap membelakangi Carlos dan menekan ke arah punggungnya. Hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah terlatih dan juga banyak mempraktikkannya dalam keadaan terancam. "Keparat, cepat lepaskan aku!" seru DIksa. "Sebelum melepaskanmu. Lebih baik aku memberimu pelajaran dahulu," ucap Carlos. Caros menendang Diksa hingga tersungkur ke lantai dan menginjak tangan kanannya dengan keras. Diksa berteriak kesakitan hingga membuat Herlina ketakutan. "Dasar preman pasar, beraninya kamu membuat seorang penerus kekayaan keluargnya menjadi cacat. Apa kamu tidak takut masuk penjara?" tanya Herlina memberikan gertakan. "Apa kamu juga mau mulutmu menjadi cacat sehin
Read more
Kalau saja aku tahu lebih cepat
Carlos sengaja meremehkan Herlina. Dia mengatakan itu karena dia adalah pemilik Swan Entertaiment jadi dia tidak akan pernah menerima Herlina untuk bergabung di perusahaannya."Atas dasar apa kamu berkata seperti itu. Memangnya kamu bos di sana?!" tegas Herlina dia kesal sekali terus-terusan di remehkan."Aku bukan bos di sana. Tapi aku mengenal seorang teman yang bekerja di Swan Entertaiment," jawab Carlos."Baru kenal bos saja sudah belagu, apalagi kalau kami yang mempunyai Swan Entertaimnt. Aku yakin perusahaan itu tak akan sebesar ini jika kamu adalah pemiliknya!" seru Herlina.Carlos tertawa kecil dia sebenarnya sudah malas untuk berdebat dengan orang bodoh seperti ini. Tapi rasanya seru juga menanggapi kebodohan dua manusia yang ada di hadapannya ini. Pikiran Carlos kalau Herlina tahu dia adalah pemilik Swan Entertaiment pasti akan mengejarnya dan tidak akan pernah berkata seperti apa yang ia katakan barusan."Jangan menggebu-gebu seperti itu, anak buahku punya rekaman telanjang
Read more
Semalam dia bermain terlalu liar.
Diksa dan Herlina terkejut dengan apa yang didengarnya. Kalau betul Carlos adalah pemilik Swan Entertaiment. Betapa beruntungnya Amanda."Kamu ini bicara apa? Tidak mungkin gigolo ini adalah pemilik Swan Entertaiment!" tegas Diksa."Benar, orang yang berperilaku seperti preman pasar ini. Mana mungkin pemilik perusahaan terkenal," ucap Herlina tidak percaya.Teman sekolah Amanda itu, sekali lagi mencocokkan foto di majalah bisnis dan wajah Carlos. Foto dan asli terlihat mirip jadi benar itu adalah pemilik Swan Entertaiment."Kamu adalah orangnya! Bolehkah saya berfoto dengan Anda?" tanya teman Amanda."Satu jepretan saja," jawab Carlos sambil tersenyum.Diksa melongo menatap Carlos. Jantungnya berdetak kencang saat mengetahui fakta yang ada. "Tamat riwayatku. Aku telah menyinggung orang yang seharusnya tak pernah aku singgung!" ucap Diksa dalam hatinya.Herlina menggigit bibirnya karena masih tak percaya kalau Carlos yang ada di depannya ini adalah Carlos William pemilik Swan Entertai
Read more
Olah Raga di Kamar Mandi
Amanda menolak ajakan Carlos untuk mandi bersama. Tapi pria tampan itu menggendongnya ke kamar mandi dan memaksa untuk mandi bersama tentu saja mandi tidak sekedar mandi. Carlos melakukan olah raga ringan di dalam kamar mandi bersama Amanda. "Dasar pria mesum sialan! Aku akan membuat perhitungan denganmu!" keluh Amanda sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Sepertinya kamu tidak puas dengan olah raga di kamar mandi tadi? Apa masih mau melakukannya?" goda Carlos. "Tidak mau!" jawab Amanda tegas. Carlos tersenyum kecil. Rasanya pagi ini hatinya amat bahagia. Bangun tidur melihat wanita yang dicintainya lalu mereka juga melakukan olah raga pagi sekaligus mandi. "Aku hanya bercanda. Ayo kita sarapan," ucap Carlos. "Aku juga sudah lapar. Aku akan pergi ke dapur menyiapkan sarapan untukmu," balas Amanda. "Memasak? Tidak ada bahan masakan di rumah ini, kita makan mie instan semalam itu karena kamu membawanya," jawab Carlos. Amanda menggerutu kesal. Dunia orang kaya memang berb
Read more
Aku Mencintaimu, Amanda.
Carlos menegaskan kalau Amanda berani memikirkan Diksa saat bersamanya dia akan membuat Diksa tidak bisa memiliki keturunan. “Pria ini kenapa? Tidak nyambung sama sekali!” gumam Amanda. “Apa yang kamu katakan, tentu saja ada hubungannya. Kamu bersamaku tapi sedang melamun pasti kamu sedang memikirkan mantan kekasihmu!” seru Carlos sewot. “Apa ini yang dinamakan cemburu? Carlos apa kamu mau mengakuinya?” ledek Amanda. Carlos memerah mukanya. Perasannya tak menentu karena mengira Amanda memikirkan Diksa. Sekarang Amanda menggodanya membuatnya jantungnya semakin berdetak lebih cepat. “Wajahmu merah seperti tomat seperti itu. Apa kamu sedang malu?” goda Amanda lagi. “Jangan terus menggodaku. Aku menyukaimu Amanda. Apa kamu tak menyadari itu!” seru Carlos. Amanda bungkam tak bisa berkata lagi. Seorang pemilik perusahaan bisa menyukainya yang hanya karyawan biasa. Amanda merasa dirinya hanya mimpi lalu mencubit pipinya sendiri dan merasakan kesakitan. “Auh, ternyata sakit dan aki ti
Read more
Iri Dengan Amanda
Herlina menggengam garpu di tangannya kuat. Dia mengacak makanan di mejanya karena hatinya kesal dengan keberuntungan Amanda."Heh, Amanda kita lihat saja apakah kamu akan selamanya mendapatkan keberuntungan seperti itu," gerutu Herlina."Ada apa Herlina? Kenapa makananmu berantakan seperti itu?" tanya Diksa."Tidak ada apa-apa. Aku mengingat kejadian kemarin dan aku sangat kesal," jawab Herlina.Diksa mengecup kening Herlina agar dia tidak marah lagi. Dia akan berusaha membahagiakan Herlina dan membalas semua penghinaan yang di berikan oleh Amanda."Tenanglah, aku akan meminta bantuan orang untuk membuat Amanda menyesal karena telah mempermalukan kita," ucap Diksa."Diksa, kamu memang yang terbaik untukku. Kita harus menyingkirkan Amanda secepatnya," balas Herlina.Diksa mengangguk dia sepakat dengan Herlina. Gara-gara Amanda dia mendapatkan malu di hadapan banyak orang dan juga cedera pada tangannya. "Aku akan berbicara pada Ayahku untuk menyingkirkan seorang Amanda," ucap Diksa ke
Read more
Harus memiliki, Semua yang dimiliki Amanda.
Herlina marah dan menepis tas yang dibawa penjaga store dengan kasar sampai terjatuh ke lantai."Aku sudah tak menginginkan tas ini lagi," ucap Herlina dengan kasar."Astaga, teman saya bertanya baik-baik. Kenapa jawabannya kasar seperti ini," ucap teman penjaga store itu.Penjaga store yang lain menahan Herlina agar tidak meninggalkan tempat. Karena ia sudah merusak tas mahal itu berarti harus membelinya. "Apa yang kalian lakukan. Aku tidak jadi membeli tas di sini jangan memaksaku beli hanya demi mendapatkan bonus penjualan," ucap Herlina."Bu, Anda telah merusak produk kami berarti harus membelinya. Tempat ini dilengkapi cctv jadi Anda tidak bisa mengelaknya. Atau akan kami laporkan ke polisi," ucap penjaga store itu.Herlina tidak bisa mengelak lagi karena saksi dan rekaman cctv. Akhirnya Diksa membayar tas itu untuk Herlina. Dia seperti tidak senang karena mendapatkan tas yang sudah agak lecet."Jangan sedih lagi Herlina. Katakan barang apa lagi yang kamu inginkan, aku pasti aka
Read more
Aku akan mengejar cintamu
Herlina berjalan sambil menggerutu kesal. Dia masih tak terima dengan perlakuan Carlos yang kasar padanya. "Diksa yang tak berguna itu, aku akan meninggalkanmu ketika mendapatkan Carlos," gumam Herlina.Langkahnya terhenti saat melihat Amanda dan Carlos tampak bahagia menenteng banyak barang belanjaan barang bermerek di tangan mereka. Senyuman merekah di wajah keduanya. Amanda terlihat tidak mempunyai beban berdiri di samping pria kaya."Sial! Aku semakin ingin merebut Carlos dari sisi Amanda," ucap Herlina yang hatinya bergemuruh.Haciuu, Amanda tiba-tiba bersin, "Carlos sepertinya ada orang yang mengutukku," keluh Amanda sembari menggosok hidungnya."Siapa yang berani mengutuk kekasihku?" tanya Carlos."Siapa yang kekasihmu! Aku bukan kekasihmu!" tegas Amanda."Aku akan mengejar cintamu, sampai kamu menerimaku," ucap Carlos.Amanda memerah wajahnya ia menunduk lalu masuk mobil. Amanda melihat bagian belakang mobil yang penuh dengan barang belanjaan. Sepertinya Carlos doyan berbelanj
Read more
Dasar Mesum!
Carlos tesenyum licik melihat wajah panik Amanda. Entah kenapa ia senang melihat wajah panik itu. Seakan dia akan mendapatkan hati Amanda hari ini."Tetap bekerja atau menjadi kekasihku!" tegas Carlos."Aku pilih tetap bekerja," ucap Amanda."Bagus berarti kamu menerima cintaku," balas Nicolas.Amanda tak mengerti apa yang dikatakan oleh Carlos, tetap bekerja atau menjadi kekasihku. Kalau dia pilih tetap bekerja harusnya ya tidak menerima cintanya. Amanda menggelengkan kepalanya karena tak mengerti apa yang maksud oleh Carlos."Carlos jangan bercanda," keluh Amanda."Tetap bekerja di perusahaanku berarti kamu menerima cintaku. Memilih menjadi kekasihku kamu akan bersamaku selamanya. Artinya sama saja," balas Carlos."Pria yang konyol," ucap Amanda.Carlos tersenyum licik kali ini ia melajukan kendaraannya lagi. Yang penting apa yang ingin ia ucapkan sudah terucap. Amanda termenung sambil melihat jalanan, ia tak lagi menggubris Carlos."Amanda, apa ada yang ingin kamu ucapkan?" tanya C
Read more
PREV
123456
...
24
DMCA.com Protection Status