All Chapters of Purba Mahkota: Chapter 51 - Chapter 60
96 Chapters
Chapter 50 - Padam
Diberi gelar Countess dan mendapatkan kehormatan secara langsung dengan ditunjuk oleh sang ratu, Purbararang, dalam mengelola keuangan negara, … apakah Pelita berniat menyalahgunakan kekuasaannya dan mengantungi semua uang untuk keuntungannya sendiri?Eh, tentu saja tidak.Karena dengan alasan bahwa dia pernah merasakan seperti apa ruginya uang milik kita diambil secara tidak bertanggung jawab oleh orang-orang yang tak tahu malu, … tentu saja telah membuatnya menjadi orang yang tak ingin melakukan tindakan merugikan seperti itu.Apalagi, terhadap orang mulia yang sangat-sangat ia hormati, yaitu sang ratu. BLUP~ BLUP~!Ah~ air yang indah.Mata merah yang biasanya akan menyala terang di bawah silaunya sinar matahari, kini … tampak meredup di bawah menggenangnya air banyak yang keluar secara ajaib, dari mantra sihir yang dilemparkan kakek tua tukang ikut campur ke arah dirinya dan kediamannya ini. Apakah ini hukuman?BLUP~!Pelita Jaya, sang janda kaya raya yang sebetulnya masih memili
Read more
Chapter 51 - Bertahan Versus Menyerang!
BOOM!Ledakan besar dari peraduan pedang dahsyat yang mana masing-masing ukiran gagang pedang milik mereka mempunyai ciri mencolok, berupa ukiran pohon tak berdaun juga matahari bersisi dua belas, … tercipta sampai menimbulkan kepulan asap tebal.“Master!”Dari pihak sang Ratu Kerajaan Pasir Batang, si komandan ksatria kepercayaan bernamakan Tumang, menyadarkan majikannya, Purbararang, … untuk segera pergi menjauh dari kawasan berbahaya di dekatnya, dengan menyarankan tuk melarikan diri bersama tuan lamanya, … Indra Jaya.Akan tetapi, ternyata, ….WHOSHH!… itu tidak semudah rencananya.“Rarang!”TRANNG!Menyembunyikan istrinya dengan segera di belakang punggung, sementara ia sendiri berusaha untuk tetap tenang dalam menghadapi serangan kejutan dari monyet jadi-jadian yang kini sudah berubah menjadi manusia luar biasa, … yang melompat dari kepulan asap kabut juga memunculkan pedang sihir hanya dalam satu hentikan jari saja, … agar pedang di tangannya ini tak terlepas dengan mudah jika
Read more
Chapter 52 - Takdir Yang Dibalik
-“Hei! Berhenti melakukan itu! Itu menggelikan!”-“Ah~ ayolah. Aku ingin mendengarnya.”--“Jangan konyol! Janin umur dua minggu masih belum membentuk secara jelas.”-Tangan lentik yang tadi terulur untuk menjauhkan wajah seorang pria berambut pirang dan bermata merah dari menempelkan telinganya di perut yang nanti akan segera membesar sendiri, … mendadak langsung melembut begitu sang empu merasa mengidam ingin mengelus-elus jatuhnya helaian rambut cantik di atas pangkuan pahanya tersebut.-“Setidaknya, kamu harus menunggu waktu kandungan sampai ke empat bulan untuk mendengarkan gerak-gerik bayi kita ini.”-Sang empu pemilik tangan, Ratu Kerajaan Pasir Batang sekarang yang bersikeras untuk merahasiakan kehamilannya dari semua selain dari orang-orang tertentu, Purbararang, … menengadahkan wajah laki-laki di depannya ini, yang tak lain ialah suami sendiri, Indra Jaya, … tuk kemudian melabuhkan sebuah kecupan di dahi.-“Kamu bisa kan, menantinya sebentar lagi?”-Seraya menganggukkan kepal
Read more
Chapter 53 - Kapan Menikah?
Buku. Racun. Pedang. Panah. Sosial. Semua … sangat membosankan.Musim semi. Musim panas. Musim gugur. Musim dingin. Semua … tetap membuatnya merasa kesepian.Tidak ada yang seru, apalagi yang menarik.Sepanjang masa di setiap hari-harinya, hanya akan dipenuhi oleh aktivitas yang dijalankan bersama dengan mimik muka yang datar.Dia bergerak selayaknya boneka hidup, dengan menjalani keberlangsungan tujuan tanpa minat yang menopang.Apalah, penyemangat hidupnya itu?Kapan dia akan mendapatkan seseorang, yang sekiranya mampu mengguncang rasa tidak bahagianya jalan hidup yang monoton ini?-“Indra Jaya.”-Menolehkan kepala berambut pirang cerah miliknya yang seperti disirami oleh kilauan madu, dia, anak laki-laki seorang Duke yang baru memasuki usia 10 tahun itu, … mengarahkan mata merah yang serupa dengan milik ayahnya ini, untuk meminta jawaban atas alasan dari namanya, Indra Jaya, dipanggil, … tanpa banyak omong.-“Aku ingin berbicara denganmu, kemarilah.”-Apakah ada sesuatu yang pentin
Read more
Chapter 54 - Bebas
-“Dengar, Nuri. Jika Indra mencariku, bilang saja sama kamu kalau aku sudah mati di suatu tempat.”--“Aduh-aduh, Wi~ kamu jangan begitu sama anak kita.”--“Uhh, tapi kan sayangku, daku pusing ditanyai berpuluh-puluh kali sama dia begitu.”--“Ihh, tidak ahn~! Kamu kalau terus begitu, aku tidak akan beri hadiah lo!”--“Eh, tapi kan, aku—!”-—BANG!-“Ayah!”-Membuka pintu ruang kerja sang ayah dan menyebabkan kedua orang tuanya yang tengah bercumbu mesra satu sama lain itu mendadak melepaskan pelukan masing-masing akibat merasa canggung dilihat oleh anak semata wayang, … Indra Jaya yang lagi-lagi datang menemui sang ayah dengan wujud semacam kepiting rebus, kembali melontarkan pertanyaan yang serupa.-“Kami kapan menikahnya?”-Ngomong-ngomong, itu adalah pertanyaan yang ke-73 kali semenjak ia bertunangan dengan sang Putri tertua Kerajaan Pasir Batang, Purbararang.-“Maaf, tapi, … Anda siapa ya?”-Alih-alih menjawab pertanyaan Indra Jaya dengan benar, … maksudnya, dengan pengalihan topik
Read more
Chapter 55 - Cinta Itu … Apa?
Cinta itu … apa?-“Aku cinta ibu! Aku cinta Ayah! Aku juga cinta Kakak!”-Seperti apa itu, cinta pada keluarga?-“Anu … i-itu, karena kami mencintai Anda, jadi … kami menghadiahkan ini kepada Anda, Nona.”-Seperti apa itu, cinta pada majikan?-“Aku mencintaimu, maukah kamu menikah denganku?”-Dan seperti apa itu pula, cinta terhadap tambatan hati?-“….”-Dia, … anak jalanan yang hanya mampu memerhatikan segala interaksi orang-orang penuh cinta, dari posisinya yang berada pada sudut gang sempit plus gelap lagi kotor dengan sampah, … sampai-sampai sudah membuatnya terbiasa karena telah melaluinya hampir sepanjang 7 tahun hidupnya ini, … mempertanyakan, apa itu cinta.Alangkah senangnya ia nanti, jika dirinya sekarang memahami apa arti cinta.Apakah cinta itu terasa menghangatkan, sampai-sampai membuatnya akan lupa terhadap rasa kedinginan?Akankah cinta itu membawa keramaian, sampai-sampai menggusurnya dari luang lingkup yang sunyi lagi penuh kesepian?Sebenarnya, seperti apa rasanya me
Read more
Chapter 56 - Cinta Itu … Rasanya Bagaimana?
Cinta itu … bagaimana cara kerjanya?-“Tuan muda.”-Bagaimana cara kerja dari sesuatu yang tak dapat dilihat secara langsung oleh mata akan wujudnya yang penuh misteri, … yang dapat dengan mudahnya memperdaya seseorang untuk terjerumus ke dalam semua tindakan aneh-aneh, atas dasar cinta?-“Apa Anda mendapatkan satu ancaman di istana?!”-Melihat tuan mudanya, Indra, pulang-pulang dari istana kali ini malah memamerkan dandanannya yang seperti seorang anak perempuan, … Tumang bertanya dengan nada menginterogasi, akibat merasa panik.Dia yang sudah dikenal di Duchy sebagai lawan sparringnya dalam berlatih bela diri terutama yang melibatkan pelatihan pedang kayu di dalam, sampai digadang-gadang oleh ksatria senior bahwa ia sudah pasti akan dilantik sebagai ksatria pengawal sang pewaris Duke tersebut, … benar-benar merasa terkejut dengan tindakan mengherankan dari majikannya, yang perlahan-lahan mulai berubah sehabis bertunangan bersama seorang putri.-“Aku tak mendapatkan ancaman apa-apa.
Read more
Chapter 57 - Cinta Itu … Ada Di Mana?
Definisi dari perwujudan itu yang semacam apa?-“Bolehkah Saya yang melakukannya, ….”-Apakah itu adalah salah satu bentuk loyal terhadap orang yang dicintai, dengan melakukan hal apa pun selain dari tugas dan kewajibannya?-“… Master?”-Atau mungkin-kah, jika seseorang mengalami kecemburuan kasar dan merasa bahwa posisinya terancam, ….-“Panggil Saya, Nyai Endit.”- … Itu baru bisa dikatakan sudah merasakan cinta?Tidak. Tunggu dulu!Sejak kapan, dia, Tumang, … mengalihkan perasaan cinta terhadap majikan lamanya, Indra Jaya, kepada majikannya yang baru, Putri Purbararang, … secepat ini?Apakah ia benar-benar mencintainya? Mencintai majikan barunya tersebut, dengan segenap rasa pada hatinya?Saat melihat majikan yang kerap kali ia sebut sebagai "Master" ini kesulitan, jujur saja, … itu membuatnya merasa sakit hati.Akan tetapi, tetap saja, … perasaan yang ia sangka-sangka terhadap sang majikan wanita tersebut, tetap tak mampu membuat jantungnya menjadi berdebar-debar, … selayaknya a
Read more
Chapter 58 - Bukan Pertama, Bukan Terakhir
Pergi dari tempat kelahiran … sebagai penebus hutang?“Puhahaha! Kalian dengar itu? Dengar itu?!”Sepertinya, ini adalah takdir yang cukup menantang … untuk salah seorang putri Kerajaan Pasir Batang, yang terlahir bukan dari urutan awal, atau pula urutan akhir. Melainkan, urutan tengah-tengah.“Ratu bodoh yang pernah membiarkan pembuat onar di kerajaannya mengambil uang dari kita, telah kembali menduduki kursi takhta setelah pulang-pulang dari pengasingan … langsung memenjarakan kakaknya!”Bukan hanya urutan lahirnya saja yang menempatkan diri untuk berada di posisi tengah-tengah, … seperti takdir asyik mempermainkannya, ia bahkan menjadi berada di posisi tengah-tengah kembali dengan status sebagai selir tua dari seorang raja tirani.Terlahir dari rahim seorang selir, dan berakhir menjadi seorang selir pula, … sepertinya sudah pantas jika ia mengutarakan secara keras-keras, bahwa takdir itu memang betul-betul merasa senang hati untuk datang menyiksa. “…!”Membekap mulutnya sehabis m
Read more
Chapter 59 - Sudah Cukup!
-“Hei, lihatlah dia, … Purbamanik.”-Bisikan suara, terdengar mengalun dengan lancar dari bibir berlipstik merah ati tebal, … kepada cuping telinga sang putri tertua kedua Kerajaan Pasir Batang yang masih bocah, … Putri Purbamanik. -“Dia adalah musuh terbesarmu. Kalahkan dia dan rebutlah takhtanya untuk Ibu.”-Hari itu seingatnya adalah hari pertemuan pertamanya … dengan putri paling tua yang digadang-gadang akan menjadi seorang ratu di masa depan.-“Kau sangat menyayangi Ibumu yang menyedihkan ini, bukan? Kau ingin membahagiakan Ibumu yang menderita ini, bukan?”-Bisikkan yang menggumamkan kata-kata bertekad membahayakan itu, kembali terdengar jelas dalam berdengung dan berputar-putar dalam benaknya … sampai-sampai sukses mencetak sesuatu yang permanen pada otak.-“Kalahkan dia, saingi-lah dia, celakakanlah dia, dan bencilah dirinya sepanjang hidupmu.”-Merasakan kehangatan tangan dari sang ibu kandung yang memeluknya dari belakang, Purbamanik, si putri berambut merah juga mata mera
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status