Semua Bab Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku: Bab 11 - Bab 20
137 Bab
BAB 11: Kutukan
Alexa merongoh handponenya di tas, namun ketika dia hendak menelpon Devon untuk meminta pertolongan, sebuah kesadaran membuat Alexa mengurungkan niatnya.Alexa harus memikirkan konsekuensi yang terjadi jika dia melibatkan Devon. Jika Connor tahu Alexa pergi dengan Devon, Connor akan langsung menghabisi kekasihnya sama seperti kejadian beberapa bulan silam.Tidak! Tidak! Devon tidak boleh terlibat. Batin Alexa mengingatkan.“Kau sudah selesai? Cepatlah!”Tubuh Alexa menegang kaget begitu tahu jika kini Lucas tengah menunggunya di depan pintu.“Tunggu sebentar, aku ganti baju,” jawab Alexa dengan teriakannya.“Ada banyak hal yang harus kita bicarakan Alexa, meski kau tidak suka, untuk sekarang kau harus mendengarkan aku.”“Aku tahu!” teriak Alexa lagi.Alexa berlari membuka jendela kamarnya dan berdiri di balkon, gadis itu melihat ke bawah, mengedarkan pandangannya dengan teliti untuk memastikan jika di sekitar kamarnya tidak ada orang yang berjaga.“Cepatlah!” Teriak Lucas mulai tidak
Baca selengkapnya
BAB 12: Kejahatan Lucas
FlasbackLucas bergerak di antara cahaya matahari pagi yang cerah dihiasi oleh gerimis hujan yang turun. Wajah tampannya terlihat datar meski sorot matanya yang kebiruan itu menatap tajam. Coat hitam yang di pakainya menambah kesan seberapa berbahayanya dia saat ini.Lucas berjalan masuk ke dalam sebuah restaurant tua berdinding kayu, sekilas pria itu melihat ke luar jendela, memperhatikan keadaan laut kota Sai Kung dari kejauhan.Derap langkah suara terdengar bergerak kearahnya, anak buah Shwan menyeret seorang pria dan melemparkannya tepat di hadapan Lucas.Lucas terdiam melihat ketidak berdayaan pria yang kini terbaring meringkuk di bawah kakinya. Bibir Lucas menekan terlihat menahan rasa kesal pada pria itu.Lucas menggerakan pria tua itu dengan kakinya dan menginjak dadanya. “Dimana puteramu?”“Ampuni saya Tuan,” isak pria tua itu memohon.“Bukan itu jawaban yang ingin aku dengar.”Pria tua itu gemetar tanpa suara dan memilih untuk tidak menjawab, memberitahu keberadaan puterany
Baca selengkapnya
BAB 13: Penyebab Tubuh Tertukar
LuXa ( jiwa Lucas bertubuh Alexa) Alecas ( jiwa Alexa bertubuh Lucas) ----- Lucas berkutat dengan laptopnya, pria itu terlihat serius menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda hari ini karena banyak kejadian yang menyita waktunya. Lengan kemejanya dia gulung sampai siku, menampakan tangannya yang kuat dan berotot. Duduk berjam-jam dan berkutat dengan banyak pekerjaan adalah sesuatu yang sering Lucas lakukan. Lucas telah terbiasa menghabiskan waktunya untuk bekerja, sisanya lagi untuk bersenang-senang. Tangan Lucas yang bergerak cepat di keyboard tengah membalas surel masuk, tidak berapa lama gerakan di cepat di tangannya perlahan terhenti. Lucas menjatuhkan kepalanya ke sandaran kursi karena merasakan pusing yang aneh di kepalanya. Tiba-tiba kepala Lucas terjatuh ke depan dan terantuk ke atas meja cukup keras. “Aduh!” Rengek kesakitan terdengar dari mulut Lucas. Ekspresi dingin di wajah Lucas berubah menjadi bingung, pandangannya mengedar mengumpulkan kesadaran. “Ini d
Baca selengkapnya
BAB 14: Rencana Pembunuhan
LuXa ( jiwa Lucas bertubuh Alexa) Alecas ( jiwa Alexa bertubuh Lucas) *** Seperti yang telah diduga sebelumnya, rupanya tubuh Alexa dan Lucas memang bertukar ketika salah satu di antara mereka tertidur. Keadaan itu diperkuat dengan kejadian tadi pagi dimana saat Lucas dan Alexa terbangun dari tidur mereka, tubuh mereka sudah tertukar lagi. Satu hari setelah Alexa tinggal di rumah Lucas, keduanya saling sepakat agar tidak ada yang tidur selagi tubuh mereka normal dan pergi saling berjauhan. Lucas harus menjalani pekerjaannya seperti biasa, begitu pula dnegan Alexa yang harus pergi ke kampus dan menjalani kehidupannya sebagai mahasiswa. Di sore hari, mereka kembali bertemu. Hanya ada perbincangan singkat di antara mereka berdua karena percakapan berakhir dengan perdebatan. Alexa dan Lucas masih sama-sama tidak tahu dengan apa yang harus melakukan saat ini. Lucas duduk di atas balkon memperhatikan langit sore yang begitu cerah, suasana halaman rumah yang sangat besar terhubung den
Baca selengkapnya
BAB 15: Rasa Malu
LuXa ( Jiwa Lucas bertubuh Alexa) Alecas ( Jiwa Alexa bertubuh Lucas) ----- LuXa berlari dengan kencang masuk ke dalam rumahnya begitu tersadar jika kini tubunya kembali tertukar dengan Alexa. Beruntung Shwan masih sedang mencari posisi ketika tubuhnya dengan Alexa kembali tertukar, andai saja tubuhnya dengan Alexa tertukar tepat ketika Shwan melepaskan peluru, kemungkinan besar yang mati adalah jiwa Lucas. Jiwa Lucas terlihat begitu resah karena rencananya dalam menyingkirkan Alexa berakhir seperti ini. Tubuhnya dengan Alexa kembali tertukar lagi tanpa ada yang tidur dari salah satu mereka. Jiwa Lucas sampai bertanya-tanya. Apakah selain tidur, tubuhnya dengan Alexa akan tertukar lagi jika Lucas berancana menyakiti Alexa? Semua yang terjadi semakin diluar dugaan Lucas. Pria itu harus bertindak hati-hati dengan langkahnya dalam mengambil keputusan. “Sialan,” geram Lucas memaki. Derap langkah suara terdengar dari arah berlawanan, dari kejauhan LuXa melihat kedatangan Alecas yan
Baca selengkapnya
BAB 16: Memberitahu Devon
“Dev,” panggil Alexa pelan. Devon mengangkat wajahnya dan mengalihkan sejenak kesibukannya dari laptopnya. “Ada apa Alexa?” Alexa menelan salivanya dengan kesulitan, gadis itu tertunduk dengan kaki sedikit gemetar terlihat gugup. Dengan berat Alexa mengangkat wajahnya dan memberanikan diri untuk menatap mata kekasihnya. “Ada yang ingin aku katakan kepadamu Dev,” ucap Alexa terdengar begitu pelan. Menyadari ada sesuatu yang serius, Devon segera menutup laptopnya dan meraih tangan Alexa, menggenggamnya dengan kuat agar Alexa tidak perlu takut untuk berbicara kepadanya. “Ada apa Alexa? Apa terjadi sesuatu?” “Aku dan Lucas tinggal bersama sejak dua hari yang lalu,” ungkap Alexa begitu pelan dan hati-hati. Wajah Devon memucat kaget, pria itu kehilangan kata-kata untuk beberapa saat. Dengan sesak Devon menarik napasnya dalam-dalam, “Kenapa bisa?” tanya Devon dengan sisa-sisa ketenagannya. Bibir Alexa menekan begitu kuat, tidak mungkin untuknya memberitahu Devon jika alasan utama Alexa
Baca selengkapnya
BAB 17: Alexa yang Nakal
Lucas sudah terlihat rapi dan siap untuk pergi bekerja, pria itu duduk di ujung meja menunggu kedatangan Alexa. Tidak berapa lama Alexa datang, namun gadis itu hanya melewatinya dengan kepala terangkat angkuh, Alexa hanya tersenyum lebar kepada setiap pelayan yang di temuinya, tapi dia tidak sudi tersenyum sedikit pun kepada Lucas. Lucas tahu Alexa masih marah kepadanya prihal kuku palsu Alexa yang dia preteli karena tidak nyaman. Kemarahan Alexa pagi ini nampaknya tidak begitu Lucas pedulikan, lagi pula untuk apa Lucas membujuk Alexa untuk tidak marah lagi hanya karena masalah kuku palsu? Itu terlalu kekanak-kanakan. Tidak berapa lama akhirnya Alexa datang. Dagu Lucas sedikit terangkat, pria itu meneliti Alexa hendak melihat tangannya, namun tanpa sengaja pandangannya lebih memilih menelusuri tubuhnya yang cukup banyak terkeskpos. “Duduk, dan makanlah” suara Lucas sedikit serak dan wajah yang sedikit tersipu. Walau bagaimanapun, Lucas adalah lelaki normal. Alexa adalah salah satu
Baca selengkapnya
BAB 18: Kopi Beracun
Alexa melenggang dengan riang, membawa nampan kopi, setelah memastikan aroma kopi bercampur dengan beberapa bumbu yang dia tuangkan sedikit mereda. Kedatangan Alexa kembali ke ruang makan berhasil menghentikan percakapan Lucas dan Caroline. “Maaf lama,” ucap Alexa dengan senyuman melebar. Alexa meletakan kopinya di depan Lucas dan untuk dirinya sendiri. Begitu selesai, Alexa ikut duduk di sebelah Lucas masih dengan senyuman ceria. Senyuman lebar cerah penuh kebahagiaan Alexa membuat insting Lucas langsung curiga dengan tingkah gadis itu. “Kau terlihat bahagia,” komentar Caroline dengan senyuman lebarnya. Alexa menyesap kopinya perlahan, lalu berkata, “Pagi ini saya harus bersemangat, semangat itu dibangun dengan suasana hati yang bahagia dulu,” ujar Alexa. “Itu benar.” Pupil mata Lucas menyempit, Lucas meneliti wajah Rosea dan menemukan pipi merah muda Alexa telah kembali. Terakhir Lucas melihatnya, ketika setelah ciuman panas mereka tadi pagi. “Alexa, apa Lucas berbuat kasar
Baca selengkapnya
BAB 19: Tanpa Alasan, Kembali Bertukar Tubuh
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas) LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa) ---- Lucas membawa Alexa ke kamar mandi, pria itu menyalakan shower dan menurunkan tubuh Alexa di bawah pancuran air yang paling dingin. Teriakan Alexa kembali terdengar, tubuhnya dibuat mengigil kedinginan, merasakan air menyerap melalui baju yang di pakaiannya dengan mudah. “Berhenti Lucas! Ya, aku akan mandi, berhentilah,” jerit Alexa memohon dan menyerah. “Berhenti bersikap manja dan kekanak-kanakan Alexa!” Lucas mematikan showernya. Begitu air berhenti jatuh, dengan mudahnya Lucas meraih wajah cantik Alexa dan mencengkram rahang dengan kuat hingga membuat gadis itu meringis kesakitan. “Jangan main-main denganku. Apa kau mengerti?” Alexa mengangguk ketakutan. “Hikss.. aku mengerti.” Perlahan cengkraman Lucas mengendur, pria itu mengenyahkan kemarahan di dalam hatinya agar tidak berbuat kasar lagi kepada Alexa yang kini terisak menangis ketakutan. Lucas mundur satu langkah hanya untuk memberi jarak
Baca selengkapnya
BAB 20: Berusaha Mencari Jalan Keluar
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas) LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa) ---- “Kenapa harus memakainya sih?” LuXa menggerutu, merasa sesak di dadanya saat Alecas mengaitkan tali bra di punggungnya. “Semalaman kau tidak memakainya, kenapa sekarang harus memakainya?” “Kau tidak perlu tahu.” “Aku bertanya Alexa. Apa bedanya menggunakan bra dan tidak menggunakan bra? Dadamu masih tetap menggantung di tempatnya.” “Berhenti bicara mesum.” “Mesum?” LuXa menyerigai jahat. “Seperti ini?” luXa meremas dadanya dengan keras. Alecas diam ternganga kaget sekaligus marah, sangat di sayangkannya Alecas merasa tidak begitu tega bila harus memarahi wajahnya miliknya sendiri. Melihat keterdiaman Alecas, LuXa langsung tersenyum dan kembali meremas dadanya lagi. Plak Alecas memukul tangan LuXa dengan keras. “Diam Lucas. Kau pria brengsek,” maki Alecas terlihat marah. “Kau tidak perlu marah Alexa. Yang menyentuh dadamu kan, tanganmu sendiri,” jawab luXa dengan enteng. Alecas mendengus kesal,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status