All Chapters of Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku: Chapter 81 - Chapter 90
137 Chapters
BAB 79: Sebuah Cerita
***Pertengkaran yang tidak diketahui penyebab sebenarnya menciptakan keregangan di antara Alexa dan Lucas yang baru akan membangun hubungan baik.Lucas terlihat tidak begitu menyesal karena sudah menciptakan kekacauan, namun dia merasa bersalah karena sudah berbuat kasar kepada Alexa.Saat lucas kembali ke kamar, Alexa sudah tertidur meringkuk membelakanginya, rasa bersalah kian terasa di hati Lucas begitu melihat tubuh kecil Alexa yang tengah membelakanginya.Seharusnya malam ini mereka bersenang-senang dengan bahagia, bukan kembali bertengkar.Lucas menyadari jika dia tidak pandai mengontrol amarahnya, kecemburuan terkadang meledak-ledak seperti orang gila, termasuk dengan apa yang telah terjadi satu jam lalu.Lucas terbutakan cemburu dan amarah pada Daniel yang mengingatkan dirinya pada kenangan kelam yang sejak dulu selalu ingi dia lupakan.Lucas duduk di tepi ranjang dan memunggungi Alexa. Kedua tangan Lucas saling bertaut, pria itu memandangi langit kota Caracas yang samar ber
Read more
BAB 80: Memaafkan
Lucas tersenyum konyol, ada sebuah kelegaan yang tersirat di wajahnya setelah mengatakan semuanya, untuk malam ini dia akan bercerita cukup sampai di sini saja.Lucas beranjak dari duduknya dan berpindah ke sofa, Lucas membaringkan diri di sofa dengan kaki yang sedikit menekuk karena kependekan.Perlahan Lucas memejamkan matanya, mencoba untuk tertidur.Alexa yang sejak tadi diam tidak bergerak dan terlihat tertidur itu, kini perlahan membuka matanya dan menghapus sudut matanya yang berair.Sesungguhnya, sejak Lucas masuk ke dalam kamar, Alexa belum benar-benar tidur, dia hanya berpura-pura agar tidak terlibat percakapan apapun dengan Lucas. Alexa sama sama sekali tidak menyangka akan mendengarkan cerita Lucas yang kelam dan menyakitkan. Alexa sedikit tersadar jika segala sesuatu yang terjadi pada sikap Lucas ternyata memiliki banyak alasan-alasan dibaliknya.Alexa bergerak dan turun dari ranjang, di dapatinya Lucas tengah tertidur di sofa.Alexa berjongkok di sisi sofa, dia melihat
Read more
BAB 81: Tidak Sengaja Bertemu
Hari ke dua di Venezuela tampaknya masih dipadati banyak pekerjaan Lucas, setelah sibuk bekerja akhirnya siang ini Lucas memiliki waktu untuk menemaninya jalan-jalan seperti apa yang telah dijanjikan.Cuaca panas kota Caracas hari ini cukup terasa, hembusan angin yang kuat menggerakan rambut Alexa.Bola mata Alexa bergerak pelan, melihat pemandangan sekitar jalanan yang dilewatinya.“Kenapa orang-orang naik bus sejak tadi?” Tanya Alexa menunjuk orang-orang yang membawa koper dan ransel beramai-ramai, mereka berjalan kaki secara berkelompok besar dan terlihat seperti akan bepergian jauh.Lucas membelokan arah kendaraannya tanpa berminat melihat apa yang telah ditunjuk oleh Alexa. “Mereka beramai-ramai angkat kaki dari negara ini.”Tubuh Alexa menegak kaget, sekaligus penasaran. “Kenapa?”“Semenjak kematian presiden Hugo Chavez di tahun 2013 Venezuela mengalami krisis ekonomi yang menajam. Mata uang mereka melemah, satu dollar AS adalah enam koma tiga juta Bolivar, tingkat inflasi sanga
Read more
BAB 82: Meminta Maaf
“Aku tidak menyangka kita bertemu di sini” Melby tertawa memecahkan ketegangan semua orang. “Bagaimana kabar kalian?”Lucas menegakan tubuhnya, melihat Melby dengan penuh kewaspadaan. Lucas khawatir jika kedatangan Melby membawa Devon kemari untuk mengatakan sesuatu kepada Alexa, mustahil jika mereka datang dan bertemu karena ketidak sengajaan.Lucas bergerak gelisah, melihat tatapan sensual sekaligus mengancam dari Melby. Lucas khawatir jika wanita itu datang kemari untuk mengatakan suatu kebenaran pada Alexa.Pandangan Lucas dan Melby bertemu, tersirat jelas di mata Melby jika dia menginginkan sesuatu.“Kami baik,” suara Alexa yang menjawab samar terdengar di pendengaran Lucas.Melby semakin tersenyum lebar. “Kalian akan lama di sini? Mungkin kita bisa liburan bersama.”Alexa menggeleng dengan berat, sekilas dia melirik Devon yang sejak tadi diam dan berusaha menenangkan diri dari ketegangan. Tidak mudah menerima kenyataan jika gadis yang selama ini selalu berada di sisinya lepas be
Read more
BAB 83: Godaan Melby
Lucas berdiri di kejauhan, dia menatap tajam dan waspada pada Devon dan Alexa yang tengah berbicara. Setiap gerak di mulut mereka tidak lepas dari perhatiannya yang risau jika Alexa akan segera mengetahui apa yang sudah dia lakukan.Lucas sendiri tidak menyangka jika Melby akan berhubungan dengan Devon setelah menjebaknya, rupanya Lucas sudah salah memerintah seseorang.Sepasang tangan tiba-tiba memeluknya dari belakang. Tanpa terduga Melby mengecup tengkuk Lucas dan menjatuhkan kepalanya di bahu kokoh pria itu. “Aku sangat merindukanmu sayang.”“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Lucas dengan penuh tekanan.“Aku memiliki pekerjaan bersama Devon. Dia cukup kaya dan orang tuanya sebagai public figure sangat menguntungkanku,” jawab Melby setengah tersenyum, tangannya yang memeluk Lucas meraba perut pria itu mencoba menggoda.“Lepaskan!” Perintah Lucas seraya menepis pelukan Melby.“Lucas, santailah.”Lucas berbalik dan berhadapan dengan Melby. “Aku tidak tahu apa tujuanmu sebenarnya M
Read more
BAB 84: Italia
Italia, VeronaAlexa menopang dagunya melihat ke luar jendela mobil, bola matanya bergerak pelan melihat pemandangan berbeda Verona. Sudah melewati banyak perjalanan, akhir dia dan Lucas sampai ke kota Verona, Alexa tidak tahu kemana lagi Lucas akan membawanya pergi.Verona, tempat ini menyimpan banyak kenangan dirinya dengan Devon. Dulu Alexa sering kabur hanya untuk bisa menemani Devon di acara peragaan busana Verona.Mengingat Devon, tiba-tiba Alexa kembali teringat pertemuan singkatnya dengan Devon di Caracas.Masih ada sesuatu yang mengganjal di hati Alexa saat melihat mata Devon, Alexa bisa merasakan masih ada banyak hal yang ingin Devon katakan kepadanya.“Ayo Alexa,” suara Lucas yang memanggil menyentak lamunan Alexa.Ternyata mereka sudah sampai di tempat tujuan.Lucas membawa Alexa pergi kesebuah apartementnya.Sesudah mengantar Alexa ke apartement, Lucas meninggalkan beberapa kartu dan dua pengawalan untuk Alexa karena Lucas harus langsung bekerja dan tidak bisa menemani Al
Read more
BAB 85: Trauma
Sebuah taman bunga mawar dan violet tertata indah di sepanjang jalan, air mancur membundar membasahi patung Poseidon, lampu-lampu menyala menerangi keberadaan taman yang luas. Tidak banyak orang berada di taman itu sehingga membuat Alexa bisa leluasa bergerak.Lucas berdecak pinggang dengan wajah menekuk kesal, sementara Alexa bertengker di sepedanya dan tersenyum angkuh.Mereka pergi ke taman untuk bersepeda, namun sepanjang perjalanan mereka terus berdebat karena Lucas hanya mau menyewa satu sepeda meski dia tahu Alexa ingin mereka berdua memakai sepeda masing-masing dan berkeliling menikmati waktu yang santai.“Apa lagi yang kau mau? Kenapa diam saja? Bukankah tadi kau bilang ingin bersepeda?” tanya Lucas.“Tapi bukan ini yang kumau Lucas!”“Sialan Alexa, berhenti membuat hal yang sederhana menjadi sulit.”“Kau yang melakukannya, aku kan sudah bilang padamu sejak tadi. Aku ingin kita berdua bersepeda, bukan aku saja!” protes Alexa seraya membuang muka.Lucas membuang napasnya deng
Read more
BAB 85: Membuat Kesalahan
Malam semakin larut, suhu udara semakin dingin dan membuat Alexa juga Lucas gemetar dengan pakaian yang basah kuyup, acara untuk bersantai mereka tidak berakhir dengan baik malam ini.Alexa langsung turun dari mobil begitu mereka sampai di depan gedung apartement. Seorang petugas yang tengah berjaga mengerutkan keningnya, menatap heran melihat baju basah Alexa, kain tipis putih kemeja yang di kenakannya menciptakan bentuk lekuk tubuh indahnya dengan jelas begitu pula dengan dadanya yang tidak mengenakan bra.Sejak keluar dari apartement Lucas tidak begitu menyadarinya karena Alexa mengenakan kemeja yang kebesaran, namun begitu menyadari tatapan senang beberapa orang, Lucas mulai menyadari ada kesalahan.Rahang Lucas mengetat menahan marah, pria itu menatap tajam menghunus siapapun orang yang melirik Alexa.Lucas menarik cepat pinggang Alexa agar mereka tetap berdekatan, dengan cepat pria itu membawa Alexa masuk ke dalam lift.“Kenapa kau tidak memakai bra?” Protes Lucas dengan bisika
Read more
BAB 86: Kedatangan Kinri
“Bagus Alexa, bagus. Pupuk saja wajahku dengan kopi dan kuah ludahmu,” desis Lucas setengah menggeram, sambil mengusap wajahnya yang di penuhi kopi panas.“Lucas.. maaf,” ucap Alexa terbata-bata sambil mengusap dagunya yang basah.Tanpa berkata-kata lagi, Lucas langsung pergi ke kamar mandi dan membasuh mukanya yang terasa panas dan lengket, Alexa ikut menyusul dan berkumur.“Kau marah?” tanya Alexa hati-hati, bibirnya melengkung ke bawah membentuk cemberutan kecil di sana.“Tidak Alexa,” jawab Lucas enteng.Sejujurnya Lucas jengkel karena tadi Alexa membuatnya harus tercebur ke danau dan sekarang kembali membuat ulah.Tapi Lucas harus mengerti, Alexa butuh waktu untuk berubah menjadi lebih dewasa. Begitu pula dirinya, dia butuh waktu untuk berubah menjadi lebih baik.Alexa mendekat dan memeluk Lucas tiba-tiba, gadis itu tiba-tiba terisak menangis di dada Lucas. Alexa sudah terbiasa dengan Lucas yang sering mengomel jika dia membuat kesalahan, jika Lucas lebih memilih diam memaklumi,
Read more
BAB 87: Prihal Boneka
“Bunuh dia Lucas,” titah Kinri seraya merayap turun melalui dinding layaknya laba-laba. Kinri kian mendekat. “Alexa tidak mencintaimu. Bunuh dia, waktumu hanya sembilan hari lagi. Tidak ada gunanya kau menunggu dan berharap, bunuh saja dia.”Lucas duduk dalam ketegangan, pria itu bernapas tidak beraturan tampak terpengaruh oleh ucapan Kinri.“Bunuh dia, dengan begitu kau bisa kembali menjalani kehidupanmu seperti dulu lagi. Bukankah itu yang kau mau Lucas,” kekeh Kinri kian mendekat dan berdiri di atas meja, berhadapan dengan Lucas. Lucas bisa melihat sorot mata Kinri yang kini hitam sepenuhnya dengan sebuah senyuman yang menakutkan. “Tidak, aku tidak akan membunuh Alexa meski dia tidak jatuh cinta kepadaku,” jawab Lucas terengah.Tangan Kinri memanjang merayap membelit tubuh Lucas dan mencekik lehernya, “Kalau begitu aku yang akan membunuhnya.”“Kau bukan Tuhan yang mengatur kematian seseorang.”“Kau juga bukan Tuhan, tapi kau mengatur banyak kematian orang lain. Ada banyak nyawa ya
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status