All Chapters of Manusia 30 Triliun: Chapter 731 - Chapter 740
798 Chapters
Bab 731
Ketika Elmira mendengar kata "istriku", wajahnya menjadi merah dan perasaan yang damai dan gembira telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Kevin dan Elmira bermain bersama sampai jam tujuh malam dan Kevin baru saja mengantar Elmira kembali ke Kawasan Perumahan. Dendi dan Diana sedang duduk di ruang tamu, sambil menunggu mereka berdua."Halo, paman, Diana." Sapa Kevin dengan sopan. Dia menarik Elmira dan duduk di atas sofa di ruang tamu.Ketika Kevin melihat Diana, dia baru saja teringat adegan Diana yang melindungi dirinya di hari acara pernikahan itu. Dia merasa sangat berterima kasih, tetapi tatapan Diana sedang mengungkapkan ekspresi yang sedikit kesal dan Kevin menghindari tatapannya lagi."Tuan muda Kevin, sepertinya Elmira sungguh senang bersamamu." Dendi juga mulai memanggil Dinara menjadi Elmira.Ketika melihat Kevin dan Dinara yang selaras, Dendi merasa sangat senang. Kevin terus meraih tangan Elmira dan keduanya saling bertatapan satu sama lain sambil tersenyum. Kevin menatap
Read more
Bab 732
Diana dan Elmira duduk di samping Dendi, sambil meraih tangannya."Paman, aku mengerti dengan usahamu, tetapi..."Kevin hanya bisa mengatakannya dengan jelas sekarang."Tetapi aku sudah diusir keluar dari keluarga Wijaya tadi malam dan sekarang tidak mungkin bagiku untuk menggunakan kekuatan dari keluarga Wijaya."Setelah Kevin selesai berbicara, Dendi sekeluarga menjadi terkejut."Ketika aku bertemu dengan kedua ayah dan anak dari keluarga Arman sebelumnya, aku sudah bilang bahwa aku bukan lagi orang dari keluarga Wijaya, hanya saja kalian tidak peduli pada hal itu." Kata Kevin dengan sedih.Dendi sekeluarga baru saja teringat bahwa Kevin memang pernah mengatakannya, tetapi saat itu, mereka berpikir bahwa Kevin sedang bercanda dan tak terduga bahwa apa yang dia katakan itu benar."Kalau begitu bagaimana solusinya ini?" Dendi menutupi kepalanya dengan kedua tangannya. Tekanannya sekarang sangat besar, apalagi kehebohan yang disebabkan oleh Elmira di kota belakangan ini sudah cukup b
Read more
Bab 733
Hari ini, foto yang dibawa oleh Anjas dipotret pada saat hari pernikahan Arhan dan Elmira.Di dalam foto itu, batu giok jatuh ke lantai dan Elmira di dalam kerumunan itulah yang hendak ingin mengambil batu giok itu."Itu adalah dia! Apakah kamu sudah menemukan Elmira? Di manakah dia sekarang?" Tanya Zano sambil menatap Anjas."Elmira ada di rumah keluarga Dendi sekarang!" Setelah Anjas selesai berbicara, tatapan Zano terpaku dan penampilan Dendi muncul di dalam benaknya. Tinjunya sedikit terkepal dan tatapannya yang kejam tersebar di matanya."Aku baru saja mendapatkan foto ini dan memiliki pemahaman yang terbatas tentang situasinya. Tuan muda Arhan dari keluarga Arman di kota menikahi Nona Dinara dari keluarga Dendi dan sebenarnya, Dinara adalah Elmira! Elmira sudah tiba di keluarga Dendi pada empat bulan yang lalu. Adapun tentang bagaimana bisa dia kembali, masih belum diketahui sekarang." Kata Anjas.Zano menepuk meja dengan keras. Banyak benda di atas meja seperti tempat kuas,
Read more
Bab 734
"Apakah pihak pemerintah yang maju untuk menekan masalah ini?" Ketika melihat ayahnya sedang melamun, Anjas mengemukakan pandangannya sendiri."Tidak mungkin."Zano membantahnya dengan tegas."Pemerintah kota tidak memiliki kemampuan yang begitu hebat. Meskipun pemerintah provinsi mampu, tetapi keluarga Arman masih tidak memiliki rasa malu yang begitu besar, sepertinya ada satu kekuatan lainnya yang sedang menekan masalah ini.""Kekuatan lainnya? Keluarga mana yang memiliki kekuatan yang begitu kuat?’Anjas berpikir sekali di dalam hatinya, tetapi dia tidak bisa memikirkannya, keluarga mana yang dapat menekan masalah ini dengan begitu erat."Pikirkanlah dengan baik, jika itu tidak ada, itu berarti bahwa kekuatan ini tidak ada di sisi terangnya." Seringai muncul di mulut Zano, sepertinya dia telah menebak siapakah itu."Maksud Anda... Keluarga Wijaya yang tersembunyi!”Anjas tiba-tiba menyadarinya dan sekarang Anjas secara bertahap sudah mulai mengambil alih urusan keluarga Zano. Beb
Read more
Bab 735
Di rumah keluarga Arman di kota, setelah kembali ke rumah, Arman duduk dengan lumpuh di atas sofa. Sekarang dia akhirnya bisa menghela nafas dengan lega, sedangkan Arhan juga duduk di atas sofa, tetapi dia merasa hidupnya sudah tidak ada artinya lagi dan berpikir tentang Elmira di dalam benaknya.Arman memiliki satu pertanyaan di dalam hatinya, apa maksud dari kalimat terakhir Kevin? Apa yang dimaksud dengan "aku sudah bukan lagi orang dari keluarga Wijaya"?Saat ini, ponsel Arman tiba-tiba berdering dan itu adalah sebuah pesan. Ketika melihat nomor itu, Arman segera duduk dengan tegak. Nomor ini milik keluarga Wijaya yang tersembunyi. Dia ingat dengan jelas bahwa dirinya menerima bantuan dari keluarga Wijaya melalui nomor ini saat itu!Tentu saja, dia tidak berani menelepon nomor ini. Meskipun dia meneleponnya, juga tidak ada orang yang akan menjawabnya. Sebenarnya, nomor ini digunakan oleh keluarga Wijaya untuk mengumumkan hal-hal besar dari keluarga Wijaha. Hanya orang yang memilik
Read more
Bab 736
Di dalam ruang tamu, Kevin telah bertemu dengan kedua ayah dan anak dari keluarga Arman."Tuan muda Kevin, Anda sudah datang!" Arman segera menyapanya dan dia masih menganggap Kevin sebagai Tuan muda pertama dari keluarga Wijaya."Tuan muda Kevin."Arhan menyapanya dan hatinya masih terasa sangat tidak seimbang. Kevin sudah bukan Tuan muda pertama dari keluarga Wijaya Lagi, tetapi dirinya sendiri masih harus memanggilnya seperti itu."Tuan Arman terlalu sopan." Kata Kevin sambil tersenyum. Dia melirik pelayan yang sedang membersihkan kaca di ruang tamu, kemudian Arman telah melihatnya dan segera minta pelayan itu untuk keluar.Kevin meraih tangan Elmira, kemudianduduk di atas sofa dan berkata sambil menatap Arman."Tuan Arman, aku berharap Anda tidak menyebar informasi bahwa Tuan muda Arhan sudah bercerai dengan Dinara dan juga Elmira, karena pengaruhnya terhadap Anda dan keluarga Dendi tidak baik. Biarkan orang-orang di luar sana mengira Tuan muda Arhan dan Dinara masih suami istr
Read more
Bab 737
Pada saat Kevin dan Elmira sedang mempersiapkan acara pernikahan mereka, Anjas pergi untuk mengundang Master Roki atas perintah dari ayahnya. Anjas duduk di sebuah mobil yang dikendarai oleh sopirnya menuju ke Kuil di pinggiran kota.Roki terobsesi dengan seni bela diri. Dia menghabiskan waktu sepertiga tahun untuk mempelajari seni bela diri. Sejak direkrut oleh Zano pada sembilan tahun yang lalu, dia selalu tinggal di Kuil, karena udara di atas Gunung sangat segar dan penuh dengan aura, yang merupakan tempat yang bagus bagi orang yang berlatih seni bela diri.Mobil melaju di sepanjang jalan pegunungan yang berkelok-kelok dan akhirnya telah tiba di depan gerbang kuil di lereng gunung. Anjas turun dari mobil. Setelah sopir turun dari mobil, dia mengeluarkan sebuah kotak kardus dari bagasinya. Kotak kardus itu berisi segala jenis minuman yang berkualitas.Salah satu hobi dari Roki adalah minum minuman alkohol. Ketika orang dari keluarga Zano datang untuk melihatnya setiap kalinya, merek
Read more
Bab 738
"Huh, orang yang tidak berguna, tenang saja, aku tidak akan membunuhmu sekarang dan aku akan membunuh musuhku sekarang, bukannya itu lebih baik jika ada orang lain yang menyaksikannya?"Pria paruh baya itu berbicara sambil tersenyum."Setelah aku membunuh Roki, aku akan membiarkan kalian pergi bersamanya."Sopir itu langsung pipis di celana. Seluruh tubuhnya menjadi lemas dan mulutnya terus berbisik."Jangan, jangan...""Bajingan!"Pria paruh baya itu mengutuk sopir, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke Roki dan berteriak."Roki, aku sudah datang ke sini untuk membalas dendam padamu hari ini!"Setelah itu, pria dan wanita paruh baya itu bergerak tajam dan keduanya bergegas menuju Roki sambil membawa pedang."Gawat." Teriak Anjas di dalam hatinya. Jika Roki telah dibunuh oleh mereka, situasinya akan sangat berbahaya. Pria dan wanita paruh baya itu hampir saja bergegas ke depan Roki. Mereka mengangkat pedang dan hendak akan membelah kepala Roki.Roki malah tidak menghindarinya, ba
Read more
Bab 739
Robi dan Kanza merasa terkejut. Kecepatan Roki sangat cepat. Saat ini, ada satu pemikiran yang muncul di dalam benak keduanya, bahwa jika dibandingkan dengan Roki, perbedaan mereka bagaikan kucing dan harimau.Tetapi keduanya masih segera mengayunkan pedangnya untuk melawannya. Roki mengitari kedua tangannya di sekitar pergelangan tangan mereka dan kemudian dia menepuk punggung tangan mereka. Keduanya tidak tahan lagi untuk melepaskan tangannya, kemudian pedang mereka berdua terbang ke atas dan jatuh ke samping!Kemudian, Roki berhenti untuk bersikap sopan terhadap Robi dan Kanza. Kedua lengannya yang kuat menyerang mereka berdua secara bergantian. Robi dan Kanza hanya bisa membela diri. Mereka biasanya bisa saling mendukung saat menghadapi musuh, tetapi saat ini, mereka telah menyadari bahwa diri sendiri sudah tidak bisa menjaga diri sendiri, jangan sebutkan bahwa akan membantu satu sama lain.Mereka hanya melihat lengan dan tinju Roki yang padat, seperti kelelawar yang mulai muncul
Read more
Bab 740
Roki kembali sadar, kemudian menatap Anjas sambil tersenyum dan berbicara."Meskipun aku tidak pernah melawan Master Yonda, tetapi Robi dan Kanza yang tadi itu, mereka pernah bertarung dengan Master Yonda setahun yang lalu! Master Yonda menggunakan waktu setengah jam untuk mengalahkan mereka, sedangkan aku, kamu baru saja melihatnya."Roki tersenyum tipis, lalu dia mengangkat lehernya dan menikmati segelas minuman. Anjas merasa sangat gembira, karena dia baru saja melihatnya bahwa Roki hanya butuh waktu kurang dari tiga menit untuk menjatuhkan Robi dan Kanza jatuh dari tebing!Waktu yang digunakan oleh Master Yonda adalah sepuluh kali lipat dari Roki. Meskipun tidak bisa dikatakan bahwa keterampilan seni bela diri Roki 10 kali lebih baik daripada Master Yonda, tetapi setidaknya hal itu juga menunjukkan bahwa keterampilan Roki pastinya jauh lebih baik daripada Master Yonda."Maafkan aku." Anjas mengangkat cangkir tehnya, lalu bersulang dengan Roki dan menyesap tehnya."Tuan Anjas, aku
Read more
PREV
1
...
7273747576
...
80
DMCA.com Protection Status