All Chapters of Ketegaran Cinta Seorang Istri: Chapter 11 - Chapter 20
148 Chapters
11. Perjuangan Tegar
Layaknya sepasang kekasih, Cinta dan Tegar berjalan berdampingan menyusuri gang yang sempit. Orang-orang yang sudah mengenal Cinta pun saling berbisik sambil menyunggingkan senyum menggoda ke arah Cinta.“Pacar baru, Mbak?” tanya seorang pria sambil menata bakso dagangannya ke dalam gerobak.“Teman, Bang,” jawab Cinta malu-malu.“Sekarang temen, lama-lama demen, Cin!” sahut seorang wanita yang berada tak jauh dari pria tadi.Cinta hanya membalas dengan senyuman ucapan dari tetangganya. Lain di bibir lain di hati, meskipun bibir Cinta terlihat jelas seulas senyum, tetapi hati Cinta seolah menangis darah. Bagaimana tidak, beberapa saat yang lalu dirinya baru saja melepas pria yang sangat dia cintai, tetapi saat ini dia mengetahui sebuah kenyataan jika ada muslihat keji, dan dia harus mendukungnya demi kebahagiaan sang adik yang telah dengan tanpa hati merenggut kebahagiaannya.Uang Cinta yang sudah menipis membuatnya tidak berani mentraktir sarapan untuk Tegar lagi, sehingga Cinta menga
Read more
12. Mundur?
“Jika memang Aura sudah bahagia, ijinkan saya untuk melihat kebagiaannya! Sekali saja, dari jauh juga tidak apa-apa,” ucap Tegar seraya memohon. “Setelah itu saya akan kembali ke Solo seperti yang Mbak Cinta inginkan.”“Saya tidak bisa memutuskan hal itu sendiri, saya akan membicarakan hal ini dengan Aura terlebih dahulu, semoga dia bersedia menemui Mas Tegar untuk yang terakhir kalinya.”“Apa yang membuat Aura tidak ingin bertemu dengan saya?”“Karena Aura sudah menikah, Mas!” jawab Cinta dengan lembut, berharap pengertian dari Tegar. “Tentu Aura harus menghargai perasaan suaminya, saya harap Mas Tegar bisa memahami hal itu.”“Apakah Mbak Cinta juga memahami perasaan saya, bukan hanya sebagai lelaki yang dikhianati, tetapi juga sebagai seorang ayah yang harus terpisah dari anaknya?” Tegar kembali menunjukkan jika dirinya tak setegar namanya kala harus berurusan dengan hati.Cinta tidak menduga suasana akan menjadi begitu melankolis. Seolah kehabisan kata, Cinta hanya bisa mendengus k
Read more
13. Sel Tahanan
Sebuah mobil mewah berhenti tepat di hadapan Tegar, beruntung rem mobil itu berfungsi dengan baik sehingga tidak sampai menabrak dan melukai Tegar. Tetapi karena kaget, Tegar justru memukul kap mobil tersebut menggunakan kedua tangannya dengan keras.Tampaknya sang pengemudi mobil mewah tidak terima dengan perlakuan kasar Tegar lakukan terhadap mobil mewahnya tersebut. Dengan amarah yang bergemuruh di dada, Randy keluar dari mobilnya untuk menemui, atau lebih tepatnya membuat perhitungan dengan Tegar.“Dasar kampungan! Kalau jalan lihat-lihat!” hardik Randy yang kesal dengan ulah Tegar. “Atau memang modus untuk cari uang? Dasar otak begal,” lanjut Randy dengan amarah yang semakin meraja.“Jangan mentang-mentang orang kaya terus bisa ugal-ugalan di jalan,” balas Tegar yang tidak terima dengan kata-kata yang terlontar dari mulut Randy.Sebenarnya Tegar sadar jika dirinya pun bersalah karena menyeberang jalan tanpa memperhatikan kendaraan yang sedang melaju, kata maaf yang akan terlontar
Read more
14. Harapan Baru
“Randy!” panggil Adnan setengah berteriak saat melihat putra semata wayangnya mengabaikan dirinya.Seolah menulikan telinganya, Randy terus melangkah menuju ke mobilnya yang terparkir di halaman kantor polisi. Marah dan kecewa menjadi satu saat Adnan juga membebaskan Tegar yang telah dianggap sebagai seterunya. Bahkan Adnan mengatakan kepada polisi jika perkelahian antara Tegar dan Randy hanya sebuah kesalahpahaman yang akan diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Sebagai seorang anak, tentu Randy bukan hanya menginginkan perhatian dari Adnan, tetapi juga ingin menjadi prioritas, apalagi saat ini sang mama telah tiada.Masih lekat dalam ingatan Randy, penderitaan sang mama yang hidup dalam bayang-bayang perselingkuhan yang telah dilakukan oleh Adnan. Meskipun tidak pernah mengakui jika dirinya telah melakukan sebuah perselingkuhan, tetapi Adnan sering secara diam-diam mendatangi panti asuhan untuk memberi hadiah dan memenuhi segala kebutuhan Tegar. Dan semua itu tidak luput dari pantau
Read more
15. Pertemuan tak Terduga
Tanggal muda masih beberapa hari lagi, Cinta menghitung lembaran uang yang saat ini di dalam dompetnya, berharap untuk bulan ini dia tidak harus menggesek tabungannya lagi. Cinta mengambil satu lembar uang berwarna biru untuk membeli sarapan dan camilan untuk Utari. Selama sang ibu sakit, pengeluaran Cinta menjadi semakin membengkak. Bukan hanya biaya periksa ke dokter dan menebus obat, tetapi karena Cinta yang tidak bisa memasak membuatnya harus membeli makanan sehingga menjadi lebih boros.Melangkah keluar dari kamarnya, telinga Cinta menangkap suara yang khas di dapur, suara wajan yang beradu dengan sudip. Cinta pun menuju ke sumber suara, dilihatnya sang ibu sedang menumis bumbu untuk sayur sop, tampak di meja makan sudah terhidang tempe goreng, yang selama ini menjadi menu wajib di keluarga mereka. Tidak ketinggalan sambal tomat sebagai pelengkap hidangan pagi ini.“Ibu memasak?” tanya Cinta sambil menghampiri sang ibu.“Iya,” jawab singkat Utari sambil melemparkan senyum ke arah
Read more
16. Sport Jantung
Penasaran? Sudah tentu, sangat besar rasa ingin tahu Cinta mengenai apa yang akan dilakukan oleh Tegar di Sanjaya Furniture hari ini, apalagi pria dari Solo itu datang bersama dengan Adnan. Adakah masalah hukum yang akan mereka bicarakan? Apakah itu berhubungan dengan kehamilan Aura? Atau …? Entahlah, ada banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncuk dan mengganggu pikiran Cinta sejak melihat kedatangan Tegar. Tidak ingin terus dihantui oleh rasa penasaran, diam-diam Cinta melangkahkan kaki menuju ke ruang kerja Damar dengan maksud dan tujuan untuk mengetahui apa yang terjadi di sana. Rasa ragu menghinggapi Cinta kala melihat pintu ruangan yang tertutup rapat, dia mencoba untuk menemukan cara agar bisa mengetahui apa yang sedang dibicarakan di dalam ruang tersebut. Cinta sadar jika dirinya tidak mungkin menguping pembicaraan mereka di depan pintu, sudah pasti akan ketahuan oleh rekan kerjanya yang mungkin saja sewaktu-waktu melintas di depan ruang kerja Damar. Saat putus asa hampir menye
Read more
17. Nekat
Cinta menyesal tidak menghabiskan makan paginya, gadis itu merasa telah kualat karena membuang makanannya tadi pagi. Kini dia harus menahan lapar karena di jam makan siangnya, Damar melakukan rapat secara mendadak. Siang ini Damar mengumpulkan beberapa kepala bagian di ruang rapat. Seperti biasa, untuk bagian desain meskipun bukan kepala bagian tetapi Cinta tetap ikut untuk rapat.Cinta menyibukkan diri dengan kertas yang ada di depannya dengan coretan-coretan yang random dan tidak jelas. Sungguh tidak nyaman harus terjebak dalam situasi yang mengingatkan pada masa lalu saat masih bersama dengan Damar. Berulang kali Cinta harus menghela napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya saat tanpa sengaja harus saling menatap dengan Damar.Belum lagi saat Cinta harus beradu pandang dengan Tegar, pria dari Solo itu sedari tadi menatap ke arah Cinta. Bukan tatapan meremehkan, tetapi dari tatapan mata itu ada kesan jika Tegar ingin mengungkapkan jika Cinta tidak akan bisa menghalangi apa yang m
Read more
18. Terjebak
Durjana.Hanya sebutan itu yang terlintas di pikiran Cinta untuk menggambarkan sosok Tegar. Memang apa yang baru saja terjadi tidak luput dari tindakan Cinta yang terlalu sembrono hingga membuat dirinya terjebak berada di dalam toilet bersama Tegar. Cinta merutuk dirinya yang terlalu naif menilai Tegar, seolah melupakan apa yang telah terjadi antara Tegar dengan Aura, hingga adiknya itu mengandung.Cinta hanya bisa mengumpat dalam hati sambil melangkah meninggalkan Tegar. Beruntung Bella datang tepat waktu menyelematkan Cinta, hingga akhirnya bisa terbebas dari Tegar.“Itu karyawan baru?” tanya Bella sambil berbisik.“Ya,” jawab Cinta dengan singkat karena masih tertekan oleh perbuatan Tegar.“Cakep,” ucap Bella sambil menoleh ke belakang untuk melihat Tegar yang masih berdiri di depan pintu.Cinta hanya menggelengkan kepalanya mendengar sahabatnya yang sepertinya tertarik kepada Tegar. Seandainya Bella mengetahui siapa Tegar yang sebenarnya, mungkin dia akan merasakan jijik dan muak
Read more
19. Membongkar Rahasia
Tatapan mata Damar seakan tidak sudi untuk berpindah, dilihatnya dengan saksama inchi demi inchi wajah Cinta. Jika dahulu bersama dengan Cinta adalah suatu hal yang biasa terjadi, tetapi untuk saat ini hal itu adalah seuah kesempatan yang sangat langka bagi Damar. Dan untuk saat ini Damar tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Suara Cinta yang sedang memberikan penjelasan kepada Tegar terdengar mendayu-dayu layaknya lagu nina bobo yang merdu.“Sanjaya juga menerima proyek untuk desain interior?” tanya Tegar saat melihat desain untuk sebuah kafe.“Ya, selain memproduksi masal beberapa desain unggulan, kita juga melayani customer yang memesan desain khusus. Biasanya itu kafe, resto, kantor, ada juga rumah pribadi. Dan itu adalah salah satu keahlian Cinta, karena dia lulusan desain interior,” terang Damar, sambil menyisipkan pujian untuk mantan kekasih yang berstatus sebagai kakak ipar.“Untuk bahan baku, kita memang menyesuaikan dengan target pasar dan permintaan customer. Untu
Read more
20. Kejutan untuk Hesti
@Cinta[Pulang terlambat, masih ada urusan pekerjaan. Ibu makan dulu saja.]Cinta mengirim pesan kepada Utari agar tidak cemas menunggu kedatangannya. Menjaga suasana hati sang ibu agar selalu tenang dan bahagia adalah salah satu cara yang Cinta yakini bisa membuat ibunya tetap sehat dan bisa bertahan hidup lebih lama.Jika dibilang terpaksa, sebenarnya tidak ada yang memaksa Cinta untuk turut serta ke rumah Keluarga Sanjaya. Tetapi Cinta memaksa dirinya sendiri untuk tetap bersama dengan dua pria yang telah menjalin hubungan dengan adiknya. Cinta hanya ingin menepati janjinya kepada sang ibu untuk selalu menjaga Aura, dia hanya ingin memastikan jika Aura dalam keadaan yang baik-baik saja setelah bertemu dengan Tegar.Selama perjalanan menuju ke rumah Keluarga Sanjaya, terdengar obrolan ringan antara Tegar dan Damar. Di seat depan tampak Damar yang sedang mengemudi mobil dan Tegar duduk di sampingnya. Seolah tiada habis bahan yang mereka perbincangkan meskipun random dan berganti-gant
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status