Semua Bab Miliarder Tampan Itu Jodohku!: Bab 11 - Bab 20
24 Bab
CHAPTER 11 Benang Merah
Abah masuk ke sebuah ruangan dibimbing oleh seseorang yang mencarinya di Yayasan kemarin–Henry. Langkah Abah agak melambat saat dia melihat seseorang yang tengah duduk menunggu kedatangannya. Meskipun belum pernah bertemu dengan orang tersebut, namun dia tahu, beliau adalah Kakek Widjaya. Abah pernah melihat Kakek Widjaya di foto keluarga Pak Edward. Rambut kakek itu boleh jadi berubah menjadi putih, namun terlihat jelas bahwa dulunya dia merupakan laki-laki yang gagah dan tampan. Ketika henry dan abah, Kakeh Widjaya langsung berdiri dan menyodorkan tangannya kepada laki-laki yang baru saja dikenalnya tersebut. , “Saya Widjaya, ayah dari Edward, bagaimana perjalananmu hari ini? apakah semua akomodasi sudah membuat nyaman? JIka tidak saya bisa minta Henry untuk menggantinya”Tak tanggung-tanggung memang karena Kakek Widjaya menerbangkan Abah dari Klaten dengan penerbangan VVIP. Lantas mengistirahatkannya di hotel mewah bintang lima di pusat kota. Pertanyaan berikutnya apakah A
Baca selengkapnya
CHAPTER 12 Semuanya  Hanya Soal Waktu
“Abah???” Nindia berteriak bahagian lantaran orang yang disayangi ada di depannya, gadis tersebut tak mampu menahan kakinya untuk tetap diam di tempat. Hatinya begitu penuh, tanpa sadar air matanya menetes, saat menyalami tangan abah, kemudian memeluknya solah bertahun-tahun tak bertemu dengan pimpinan Panti Asuhan tersebut. “Sejak kapan Abah disini? kenapa tidak bilang dulu ke Nindi kalau mau datang” lanjut Nindia protes karena gadis itu berharap bisa izin di perkuliahannya.“Abah akan disini beberapa hari Nindia tinggal di Jakarta Nindia, katanya ada urusan yang harus diselesaikan”Kakek Wijaya tiba-tiba muncul di balik tubuh Abah, kemudian berjalan melewati abah dan Nindia yang sedang melepas rindu.Saat mendengar suara Kakek Widjaya, gadis itu terkejut mendengar dan mengamati beliau berjalan ke arah ruang keluarga, sejurus kemudian Nindia mengalihkan pandangannya kepada Abah dengan ekspresi tanda tanya di wajahnya. Sebenarnya tak hanya Nindia, Edward dan Tania menyimpan rasa
Baca selengkapnya
CHAPTER 13  Cinta Yang Terlambat Disadari
“Jangan-Jangan lu jatuh cinta kepadanya Jer!!!”Ejek teman-teman jeremy, laki-laki tersebut memang sedang merutuki nasib lantara tidak bisa berpisah dengan Sakura gadis jepang yang seumur hidupnya selalu ingin berada disisinya dengan alasan yang entah dia sendiri tidak paham.“Sialan lu semua!” balas Jeremy dengan kesal.“Tapi memang kenyataannya, lu gak bisa kan sedetikpun pisah dari dia, kalo menurut gua. gadis itu lumayan manis kok, lumayanlah buat dijadikan gebetan, daripada lu jomblo mulu”“lebih baik gue jomblo ketimbang sama dia, kecil, flat tak berisi, tidak menarik sama sekali” Balas Jeremy dengan malasnya.“Gampang kalo mau buat dia terlihat sexy mah, suruh aja dia pakai lingerie sexy, suntik botox” Usul Rudy dengan gampangnya, semua ejekan tersebut membuat Jeremy bertambah tertekan. “Arrrrgghhhh…..! udah pokoknya setelah magang ini selesai gue harus lepas dari bayang-bayang Sakura. Dan gue akan liburan, dengan menggandeng gadis cantik, setidaknya sekelas Miranda lah” Kata
Baca selengkapnya
 CHAPTER 14 Aku Sungguh Mencintaimu
Malam mencekam telah berlalu, Sakura akhirnya dikembalikan ke bangsal dari ruang ICU setelah saturasi oksigennya membaik. Wajahnya masih pucat pasi, tak ada senyum di wajahnya sama sekali. Keluarganya yang berada di Jepang juga telah dikabari kemudian meluncur ke Indonesia dengan penerbangan tercepat malam itu. Semntara keluarga Pak Edward yang selama ini satu-satunya keluarga yang menjaga Sakura, begitu merasa bersalah atas kejadian tersebut. Semua sudah pasrah barangkali Sakura akan diboyong keluarganya kembali ke Tokyo. Selama ini gadis tersebut lebih memilih Indonesia lantaran ingin dekat dengan Jeremy, sejak kecil mereka selalu bersama. Bahkan setelah ayahnya kembali di tempatkan di negara asalnya, gadis tersebut enggan meninggalkan keluarga Jeremy. Pagi tersebut, setelah memastikan keadaan Sakura sudah membaik, semua anggota keluarga pak Edward kembali ke rumah, hanya tersisa Jeremy yang masih menunggui Sakura. Laki-laki tersebut ingin menebus semua kesalahan yang telah laku
Baca selengkapnya
CHAPTER 15 PELUKANMU HANGAT
Setelah Sakura kembali ke rumah entah bagaimana ceritanya, perempuan Jepang itu langsung menjadikan Nindia sebagai sahabatnya. Dia selalu meminta Nindia untuk mengantar ke toilet, menyuapinya, menggantikan baju bahkan bercanda. Sementara Jeremy yang setiap hari membuntuti Sakura tak pernah dianggap olehnya, berkali-kali Jeremy mencoba menawarkan diri namun selalu ditolak mentah oleh Sakura, alhasil dia hanya membuntuti dan diam saja.Sakura memang sengaja bertahan mendiamkan Jeremy agar laki-laki itu mendapatkan pelajaran. Ketika teman-teman Jeremy menjenguk gadis tersebut, Jeremy dengan fasih mengeluarkan beribu sanjungan dan pujian terhadap Sakura, namun bagi Sakura Jeremy hanya bersikap konyol. Jika terpaksa harus berbicara dengan Jeremy, dia tak mau melihat Jeremy sedikitpun. Hal tersebut membuat teman-teman Jeremy berbondong bondong menyatakan keprihatinannya, terlebih Edy yang memang sering mengejek Jeremy. Dipegangnya punak Jeremy lantas berkata,“sabar ya sob, gue tahu i
Baca selengkapnya
CHAPTER 16  Akhirnya Kita Berkencan
Keinginan Daniel untuk berkencan dengan Nindia akhirnya terwujud. Laki-laki itu sudah merancang semuanya dengan baik, mulai dari tempat makan hingga kado yang akan diberikan kepada sang gadis.Ini adalah kencan resminya dengan Nindia setelah meminta izin kepada Kevin dan juga keluarga nya, selaku wali Nindia di Jakarta. Laki-laki itu dengan berani menerjang ombak meminta persetujuan Mama Tania untuk mengajak anak asuhnya tersebut.Yang paling mengejutkan adalah mama Tania menyambut gembira ajakan Daniel. Meskipun dalam bisnis, keluarga Daniel adalah kompetitor mereka, namun dalam hubungan pribadi selama ini keduanya selalu baik-baik saja. Bahkan sejak kuliah di New Zealand keduanya saling bersahabat. Ini adalah kencan yang paling mendebarkan untuk Daniel, dirinya sudah mengganti baju lebih dari tiga kali, baginya masih saja kurang pas, entah warna kurang ok, ataupun model kemejanya yang kurang pas. Untuk kali ini dia benar-benar merasa dibuat gila oleh gadis tersebut, hingga adiknya
Baca selengkapnya
 CHAPTER 17 Mengeja Getaran Samar
“Huh!!! dasar wanita murahan baru kencan pertama sudah mau dipegang-pegang tangannya”Geretu Kevin dengan dengan geram saat melihat video Nindia dan Daniel. Video tersebut memperlihatkan suasana dan kegiatan yang mereka lakukan selama kencan berlangsung. Atas dasar apa Kevin melakukannya, dia sendiri tidak mengerti, yang jelas dia ingin mengetahui apapun yang Nindia lakukan dengan sahabatnya tersebut.drezzttt.. dreezzttt…drezztt..Kevin kembali melihat di layar ponsel, tertera nama Miranda yang memanggil. Orang yang sama sekali tak diharapkan untuk menghubunginya malam ini, panggilan pertama tak direspon oleh Kevin. Kedua kalinya Miranda memanggil ulang, dengan malas Kevin mengangkatnya. “Iya Miranda ada apa?” Sahut Kevin kala panggilan tersebut tersambung. “Kamu ini gimana sih, aku sudah booking tempat untuk kia dinner malam ini, tanpa sebab apapun tiba-tiba membatalkannya, kamu dimana sekarang?” Cecar Miranda yang kesal karena janji ketemu mereka gagal malam ini. “Aku sedang s
Baca selengkapnya
CHAPTER 18 Kamu Menguasai Pikiranku 
Matahari malu-malu menampakkan diri dengan perlahan namun pasti mentari tersebut menyapu permukaan bumi, menunjukkan kasih sayangnya pada daun, rerumputan,sungai dan lautan.Pagi itu Kevin melakukan rutinitas hariannya mengantar Nindia, tak ada protes lagi kali ini. Bahkan dia tak akan melewatkan satu kalipun jadwalnya digantikan oleh orang lain. Jika awalnya dia begitu bersikeras menolak tugas tersebut, lantaran hal tersebut membebaninya, sekarang sebaliknya dia begitu antusias bahkan semangat untuk mengantarkan Nindia. Sedang gadis yang diantaranya pun seolah lupa dengan apa yang dipertanyakan semalam. Kenapa Kevin mengetahui semua aktivitasnya dengan Daniel. Saat melihat Kevin pagi itu pikirannya lantas membawanya teringat saat Kevin memeluk erat tubuhnya agar tidak jatuh. Seketika wajahnya berubah menjadi merah lantaran malu.Hingga detik ini Nindia bahkan masih dapat merasakan getaran tersebut, terlebih mereka dalam satu mobil sekarang. Keduanya sama-sama diam,menyembunyikan a
Baca selengkapnya
 CHAPTER 19 Pertemuan Yang Direncana
“Kakek, kenapa menjemputku sendiri kesni?”Tanya Nindia saat melihat Kakek Widjaya berjalan kaki ke arah lobby, saat itu Nindia dan Judy sedang asik bercakap. Keduanya memang sengaja menunggu di spot tersebut, sembari mengerjakan tugas yang belum terselesaikan di perkuliahan. “Kenapa Kakek tidak boleh menjemput cucunya sendiri kah?” Balas Kakek Widjaya sembari tersenyum dan mengangkat kedua alisnya.Judy dan Nindia lantas saling pandang kemudian tersenyum bersamaan, Nindia memang mengagumi sosok kakek Widjaya karena beliau begitu berwibawa. “Ayo” Ajak kakek Widjaya pada gadis manis tersebut. “Kakek ingin mengajakmu ke suatu tempat, Abah juga menunggu disana” Lanjut sang kakek.“oh abah masih di Jakarta Kek?” tanya Nindia bersemangat. Kakek menganggukkan kepalanya untuk menjawan pertanyaan gadis tersebut. Kemudian memberi isyarat kepada Henry, agar lekas membukakan pintu mobil kepada Nindia. Tak lama mobil yang mereka tumpangi melaju membelah kota Jakarta. Mobil kakek akhirnya berh
Baca selengkapnya
CHAPTER 20 Anugerah Pagi Untuk Kevin
Sejak semalaman Kevin belum berjumpa dengan Nindia, laki-laki itu begitu penasaran dengan apa yang dilakukan Nindia saat ini. Karena rasa penasaran yang membuncah laki-laki tersebut turun menuju lantai dua rumahnya, lantai dimana lokasi kamar Nindia berada. Pintu kamar Nindia masih terlihat tertutup rapat, ’jam segini gadis itu pasti sudah bangun’ pikirnya. Kevin hanya berdiri di depan pintu Nindia. Dia bimbang apakah sikapnya ini wajar atau tidak untuk menyambangi gadis yang selama ini dihina oleh nya.“kenapa aku harus mengendap-ngendap seperti ini” gumamnya jengkel kepada dirinya sendiri.Rasa bimbangnya semakin membuncah, perasaannya sudah membawanya sampai sejauh ini, bahkan sudah sampai di depan pintu, jika tidak mendapatkan informasi atau bertemu dengan gadis tersebut adalah suatu kerugian, akhirnya dia memutuskan untuk mengetuk pintu Nindia dan masuk kedalam kamar gadis tersebut, namun tak ada suara sama sekali.Akhirnya Kevin memutuskan untuk masuk kedalam kamar, saat laki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status