Lahat ng Kabanata ng DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH: Kabanata 51 - Kabanata 60
89 Kabanata
Part 51
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 51Sesampainya di ruangan, Mas Rendi menyuruhku untuk duduk di sofa dan mengunci pintu."Mas, ngapain sih pakai di kunci pintunya?" tanyaku penasaran. "Aku laper," katanya memelas sembari berjalan mendekatiku. "Mas! Jangan main-main ya, ini di tempat kerja loh!" Pikiranku mendadak berkelana kemana-mana setiap kali mendengar Mas Rendi mengucapkan kata 'lapar'di depanku. Mas Rendi semakin mendekat, hingga hembusan napasnya terasa lembut menyapu telingaku. Perlahan dikecupnya pipiku dengan mesra seraya berbisik. "Kamu kenapa sih Yang, aku emang laper kok. Lihat, sekarang sudah jam 12.00, waktunya makan siang kan?"Jawabannya kali ini berhasil membuatku menarik napas lega. Ah, ternyata aku yang terlalu jauh mengartikan ucapan suamiku. "Maaf ya Mas, tadi aku buru-buru berangkat ke sini, jadi gak sempat bawain kamu makan siang,""Oh, nggak masalah Sayang. Aku sudah pesan makanan untuk kita. Palingan sebentar lagi juga datang," sahut Mas Rendi dengan s
Magbasa pa
Part 52
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH"Kamu sudah bangun Sayang!" Mas Rendi terlihat cemas. Pria itu mendekat, lalu mengusap kepalaku dengan lembut. "Iya Mas, jam berapa sekarang, kok kamu sudah pulang? Bukannya kamu masih ada meeting hari ini? " Tanyaku kemudian. "Udah, nggak usah pikirkan pekerjaanku. Semuanya sudah beres, yang penting bagiku sekarang adalah kamu Sayang," sahut Mas Rendi seraya mengecup keningku lembut. "Sebentar ya, Mas keluar dulu!" Kata Mas Rendi kemudian keluar dari kamar. Tak lama kemudian, Mas Rendi kembali masuk seraya menyeret Jessika di belakangnya. "Buruan kamu minta maaf sekarang!" perintah Mas Rendi, kemudian mendorong Jessika hingga tubuhnya tersuruk ke atas tempat tidurku. Mendapat perlakuan seperti itu, Jessika tampak sangat marah, matanya menatap tajam ke arahku. "Ini semua gara-gara kamu. Dasar pelakor!" teriak Jessika kepadaku. Aku yang tak tahu apa-apa, terkejut mendengar tuduhan Jessika kepadaku. Begitu juga dengan Mas Rendi, tangannya sudah siap
Magbasa pa
Part 53
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 53 POV. JESSIKA["Jess_, Mas Rendi tega menceraikanku. Bahkan sekarang dia sudah menikah dengan wanita lain. Dia juga melarangku untuk menemui darah dagingku sendiri, hu ... hu ...."] Malam itu, tepatnya dua tahun yang lalu, Merry meneleponku. Seiring isakannya yang semakin keras, membuatku tak tega untuk tidak menanggapinya. ["Benarkah yang kamu katakan Mer_? Bukannya Rendi sangat mencintaimu?"] tanyaku penasaran. Rasanya masih tak percaya dengan apa yang kudengar barusan, karena aku tahu Rendi begitu mencintai Merry. Merry adalah sahabatku semasa sekolah dulu. Aku juga sering mengajaknya main ke rumah Oma, untuk meminta bantuan Rendi dalam mengerjakan tugas. Meski aku dan Rendi masih ada ikatan saudara, namun kami tak pernah akur. Ada saja hal yang membuat kami bertengkar, hingga aku malas untuk memanggilnya Kakak. Namun semenjak aku sering mengajak Merry main ke rumah Oma, Rendi mulai bersikap baik kepadaku. Tentu saja karena diam-diam, mena
Magbasa pa
Part 54
Pov Jessika 2DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH Misiku baru di mulai, akan kubuat gadis itu cemburu kepadaku. Lihatlah, akan kubalaskan sakit hati yang dirasakan Merry, sahabatku.Awalnya kukira dia akan marah ketika aku berusaha mendekati Rendi. Siapa sangka, gadis itu terlihat begitu tenang menghadapiku. Namun, justru akulah yang di buat kesal melihat sikapnya. Siang itu, entah kemana gadis itu pergi bersama Mang Sukri. Sepertinya ada hal penting yang akan dia lakukan. Seakan ada bola lampu di atas kepalaku, terlintas sebuah ide cemerlang untuk mengerjainya. Sebuah rencana telah kususun dengan matang, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan misiku itu. Tunggulah, misiku kali ini pasti akan berhasil.Ketika kudengar mobil berhenti di halaman, segera kutumpahkan minyak goreng yang sudah aku siapkan tadi ke depan pintu kamarnya. Hatiku berdebar-debar ketika menantikan apa yang sejak tadi kutunggu-tunggu. Jangan sampai aku salah sasaran, karena akibatnya bisa fatal.Gadis itu
Magbasa pa
Part 55
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 55Siang berganti malam, bulan berganti tahun. Tak terasa lima tahun sudah usia pernikahan kami. Selama itu pula aku tetap bersabar menanti datangnya si buah hati. Kasak-kusuk dari ibu-ibu tetangga sekitar juga mulai terdengar. "Neng, kok perutnya masih rata aja? Nggak usah di tunda atuh Neng," ujar seseibu ketika kebetulan bertemu di jalan. Bagi mereka, mungkin pertanyaan itu sekedar basa-basi busuk, tak lebih dari itu. Namun, bagiku yang sedang menantikan buah hati, tak ubahnya sebuah belati yang ditancapkan langsung hingga menembus ulu hati. Sakit, sekali. Aku dan Mas Rendi juga sudah berkonsultasi ke dokter kandungan. Namun dari sekian dokter yang kudatangi, hasilnya sama saja. Kami berdua dinyatakan sehat tak ada masalah, lalu aku harus bagaimana? Untunglah sekarang sudah waktunya Zahra masuk sekolah. Sehingga aku mempunyai kesibukan baru yaitu mengantarnya ke sekolah. Zahra sangat senang bisa masuk ke sekolah itu. Dia juga memperkenalkanku
Magbasa pa
Part 56
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH Part 56"Non, makan siang sudah siap!" ujar Bi Imah, yang berdiri di depan pintu kamarku."Nanti saja Bi, saya belum laper kok. Bibi duluan aja!" jawabku malas karena mendadak selera makanku menghilang. Entah kenapa, pesan Mas Rendi tadi terngiang-ngiang di benakku. Firasatku mengatakan, perang besar akan terjadi setelah ini."Non, kok ngelamun, ada masalah ya?" tanya Bi Imah lagi. "Iya Bi, Mas Rendi marah karena aku pulang diantar pria lain. Padahal pria itu temanku Bi, kami tak sengaja bertemu di jalan. Apakah aku salah menerima tawarannya, itupun karena dia yang maksa."Entah kenapa aku merasa nyaman bila bercerita pada Bi Imah. Mungkin juga karena sifatnya yang keibuan, membuatku merasa seperti menemukan sosok seorang ibu pada wanita itu. "Sebenarnya bukan masalah siapa yang salah dan benar Non, tapi jika posisinya dibalik, apakah kita juga bisa menerimanya?" "Bibi benar, aku yang salah karena tak bisa menghargai perasaan suamiku sendiri. Aku harus
Magbasa pa
Part 57
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHPart 57. POV RENDISiang itu, aku sedang berkutat dengan banyaknya berkas-berkas yang harus segera ditandatangani. Kebetulan beberapa minggu yang lalu perusahaan kami mendapatkan proyek baru, sehingga banyak pekerjaan yang harus di selesaikan. Apalagi mendekati akhir tahun seperti ini, biasanya kami sibuk membuat laporan untuk tutup buku. Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul dua belas, waktunya istirahat dan makan siang. Saking sibuknya, aku sampai lupa kalau ponselku sejak tadi masih kusimpan di dalam tas. Segera kuambil benda pipih itu, barangkali ada hal penting yang terlewatkan. Benar saja, ternyata Alisha menyuruhku untuk menjemputnya di sekolah. Pasti dia sangat kebingungan, karena aku lupa memberi tahu kalau Mang Sukri sedang ke luar kota bersama Oma. Selain pesan dari Alisha, ada juga sebuah pesan dari nomor asing yang belum kuketatahui siapa pemiliknya. Sebenarnya bukan nomornya yang menjadi masalah, namun pesan yang dikirimkannya membuat du
Magbasa pa
Part 58
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUHKupacu mobilku dengan kecepatan tinggi, tanpa arah dan tujuan. Ketika sampai di perempatan lampu merah, kuhentikan mobilku untuk menunggu giliran lampu hijau. Sebuah pemandangan yang tak biasa, menarik perhatianku. Mungkinkah ini bentuk teguran dari Tuhan untuk mengingatkanku?Tanpa sadar, pandanganku tertuju pada sebuah warung makan yang berada di pinggir jalan. Pada sebuah kursi panjang di warung itu, tampak sepasang suami istri yang sudah lanjut usia. Keduanya sedang asyik menikmati sepiring makanan dihadapan mereka. Sang suami dengan telaten menyuapi istrinya yang sedang sibuk menyisir rambut. Setelah selesai menyisir, sang istri gantian menyuapi suaminya. Ah, sungguh indah pemandangan seperti itu. Apakah aku bisa hidup bahagia hingga usia senja seperti mereka? Tiba-tiba aku merasa bersalah telah membuat istriku bersedih. Sedang apa dia saat ini? Apakah aku terlalu egois dengan mencemburuinya tanpa alasan yang jelas? Ah, entahlah. Aku hanya ingin sen
Magbasa pa
Part 59
Part 59. Pov. AlishaMalam itu, aku terbangun dan terkejut karena tidak berada di dalam kamarku. Kamar siapakah ini, kenapa aku bisa ada di sini? Lebih terkejut lagi, karena ada seorang nenek yang juga tertidur di sebelahku. Siapa dia? Kembali berbagai pertanyaan berkecamuk di dalam pikiranku. Mungkinkah aku diculik oleh seseorang? Ah, sepertinya tidak, karena wanita di hadapanku ini tak terlihat seperti orang jahat. Batinku terus berdialog sendiri sembari mataku tak henti menatap ke arah nenek di sebelahku. "Kamu sudah bangun Nak?" Wanita sepuh itu mengucek matanya, mungkin karena silau oleh cahaya lampu. "Iya. Nenek siapa? Aku di mana? Kenapa bisa ada di sini?" tanyaku penasaran. "Kamu di rumahku Nak. Tadi kamu mengalami kecelakaan di depan sana, sehingga membuatmu pingsan. Kami tidak tahu di mana tempat tinggalmu, maka nenek membawamu ke sini." jawab Nenek itu dengan suara serak, khas bangun tidur. "Terimakasih banyak Nek, sudah bersedia menolongku," ujarku tulus. "Iya, sama
Magbasa pa
Part 60
DIPAKSA MENIKAHI PRIA LUMPUH Part 60"Kamu kenapa, ada masalah?" tanya Reno penuh selidik. Sesekali dia menoleh ke arahku melalui kaca spion di depannya. Aku memang sengaja duduk di belakang, takut nanti Mas Rendi salah paham lagi. "Oh, ti __ tidak!" jawabku gugup. "Kamu takut suamimu marah ya?" tanya Reno lagi seolah bisa membaca pikiranku. "Tak usah takut, biar aku yang menjelaskan semuanya!" jawabnya mantap.Tak terasa, mobil yang kami tumpangi telah sampai di halaman. Jantungku semakin berdetak tak karuan, takut membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini. Apalagi kulihat mobil Mas Rendi masih di rumah, itu artinya dia belum berangkat kerja. Setelah mematikan mesin, Reno segera turun dan memutari mobil kemudian membukakan pintu untukku. Apa yang aku takutkan terjadi. Baru saja kakiku menapak di tanah, Mas Rendi sudah keluar dari rumah dengan berkacak pinggang. "Oh, bagus ya! Suami di rumah kebingungan, ternyata kamu malah asyik menginap bersama pria lain." Mas Rendi se
Magbasa pa
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status