All Chapters of Istri yang Kabur di Malam Pertama: Chapter 171 - Chapter 180
183 Chapters
Bab 126 Godaan 18+
Bab 126 Godaan 18+Di antara batas kesadarannya, Sakha mulai mencoba membuka paksa kelopak matanya. Meski terasa berat, ia tetap paksakan. Otaknya meminta untuk memulihkan kesadarannya. Hingga terasa sebuah parfum mencolok menguar sampai ke indra penciumannya."Akhirnya yang ditunggu sudah bangun." Suara bariton menyapa Sakha yang sudah mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia juga tersentak saat sepasang tangan dengan kulit halus merangkul dari belakang. Posisinya duduk di kursi. Ia begitu susah menggerakkan kedua tangan dan kaki. "Ada apa ini? Kenapa tangan dan kakiku diikat? Apa dia anak buah Pak Cokro? Lalu kemana pria tua brengs*k itu.""Siapa kalian?! Di mana Pak Cokro?! Kalian menggertakku, huh? Kalian mau menipuku?!""Tenang anak muda! Jiwa mudamu mengingatkanku saat bekerja sama dengan papamu."Sakha melebarkan matanya. Netranya menatap nyalang lelaki paruh baya yang usianya kisaran papanya. "Apa dia rekan bisnis papa? Atau justru musuhnya?""Siapa Anda?"Laki-laki itu tertawa
Read more
Bab 127 Pencarian
Bab 127 Pencarian"Dasar merepotkan. Laki-laki lemah kok mau melawan bos. Hufh."Sebuah mobil pajero telah sampai di area pembangunan jalan tol. Perempuan dengan rambut panjang diikat tali rambut itu segera menurunkan Sakha dalam kondisi terlelap. Ia dibantu dua orang pengawal Robert. Sakha ditinggalkan di sebiah rumah kecil yang biasa dipakai koordinasi para karyawan perusahaannya."Ayo kita tinggalkan segera tempat ini. Lama-lama di sini kita bisa jadi santapan warga," ujar Cantik. Kedua pengawal pun menyetujui. Gegas mobil itu melaju kencang ke arah menjauh dari wilayah pembangunan tol."Kamu sangat kuat ternyata Cantik. Apa tidak lelah dengan semalam? Sementara anak muda itu tak berdaya," cibir salah satu pengawal yang duduk di belakang. Cantik yang duduk di samping sopir hanya mendecis."Dasar laki-laki lemah. Baru juga satu ronde sudah KO."Mendengar ungkapan Cantik kedua pengawal terbahak. Mereka tidak menyangka perempuan usia 20an itu sangat kuat. Jelas keduanya tidak berani ma
Read more
Bab 128 Gadis Pintar
Bab 128 Gadis Pintar"Namanya Cantika, yatim piatu. Umur 22 tahun. Lulusan Ilmu Komputer. Saat ini tinggal berdua bersama neneknya yang sedang sakit parah."Toni memberikan info lengkap mengenai gadis yang dicari oleh Sakha. Di ruang kerjanya, Sakha mengetuk-ngetuk pena ke meja. Ia mencari cara untuk bisa bertemu gadis bernama Cantik."Kita ke alamat itu, Pak Toni.""Hah, kapan, Pak?""Tahun depan. Sekarang lah."Toni terkekeh menyadari kekeliruannya. "Siap, Pak." Toni segera meraih kunci mobil di meja kerja Sakha. Ia masih heran kenapa anak bosnya begitu antusias mencaru perempuan bernama Cantika itu. "Apa gadis itu secantik namanya? Apa Pak Sakha main hati dengan perempuan muda.""Pak. Pak Toni!"Sakha menaikkan intonasinya saat Toni justru melamun tidak segera membuka pintu mobil."Eh, maaf Pak Sakha. Silakan masuk!"Mobil melaju di siang yang terik menyusuri jalan berliku. Mereka menggunakan map untuk mencari alamat tinggal Cantika. Di tengah perjalanan, mereka tersendat oleh si
Read more
Bab 129A Ancaman
Bab 129A Ancaman"Mas Sakha yakin mau ke rumah gadis itu?" tanya Toni was-was sambil menoleh ke kanan kiri. Mereka sengaja memarkirkan mobilnya di tempat warga tadi. Sakha tidak mau kedatangannya diketahui gadis yang diketahuinya bernama Cantika. Namun warga tidak mengenal nama itu."Ya, Pak. Pak Toni manut saya saja. Saya nggak bisa tidur tenang sebelum menyelesaikan urusan dengan perempuan licik itu."Oh, eh. Ya, Pak. Saya siap siaga. Barangkali gadis itu benar-benar pandai beladiri.""Pak Toni waspada saja, tidak perlu mengeluarkan senjata. Apalagi membahayakan nyawa. Bisa-bisa kita berurusan dengan hukum.""Siap, Bos."Sakha mengedarkan pandangan ke sekeliling area. Hanya senyap terasa. Satu-satunya bangunan yang ditemui tinggal rumah kecil di depannya. Rumah sangat sederhana sekali. Bahkan, bisa dibilang seperempat rumahnya di Jakarta."Pak Sakha, sepertinya bukan ini deh. Halamannya kotor sekali. Rumah ini malah mirip rumah kosong yang biasa untuk uji nyali," celetuk Toni sambil
Read more
Bab 129B Ancaman
Bab 129B Ancaman"Berhenti! Atau kalian babak belur keluar dari sini.""Ups, sial. Gadis ini kuat juga, Bos.""Awas!" pekik Sakha saat bogeman Cantika mengenai Rahang kiri Toni.Tidak keras tetapi mampu membuat nyeri di pipi Toni."Astaga, perempuan ini ganas sekali."Sakha jengkel sekaligus menahan tawa. Bisa-bisanya ia dan Toni dikalahkan perempuan."Oke,oke. Kami mundur. Sekarang katakan. Apa tujuanmu berbuat licik padaku, hah?"Sakha mencoba bernegosiasi. Ia tidak ingin salah melangkah dan akhirnya usahanya membela hak warga gagal."Aku jelas butuh uang. Jadi kalian pergi saja. Karena kedatangan kalian ke sini hanya akan membuat masalah bagiku.""Oke, berapa uang yang kamu butuhkan? Aku bisa mencukupi lebih banyak dari yang diberikan Robert. Kamu tahu dia bukan siapa-siapa. Dia mantan napi karena sudah menipu ayahku. Sekarang katakan butuh uang berapa kamu? 100juta, 200juta, setengah milyar?"Cantika terkesiap mendengar uang yang besarnya menggoda."Pak. Jangan gila! Pak Ardi tidak
Read more
Bab 130 Sepakat
Bab 130 SepakatSetengah jam, Sakha dan Toni duduk di luar kamar yang dimasuki Cantika dan wanita yang sudah renta tadi. "Pak, gimana? Kenapa gadis itu belum keluar juga?"Sakha hanya mengedikkan bahu. Ia lalu beranjak dari duduk dan mendekati kamar. Berhenti sejenak di depan pintu yang sedikit terbuka. Tampak di sana Cantika sedang membenarkan posisi yang nyaman untuk wanita tua tadi."Nek, istirahat saja. Ika baik-baik saja, kok.""Jadi gadis itu biasa dipanggil Ika. Pantas tidak ada yang kenal Cantika."Sakha mengembuskan napasnya kasar. Ia baru sadar kalau Cantika bekerja untuk menghidupi wanita tua yang pantas jadi neneknya itu.Beberapa menit kemudian, Cantika sudah turun dari ranjang dan berniat keluar. Sakha segera kembali ke kursi duduk bersama Toni."Gimana, Pak?" tanya Toni penasaran.Sakha hanya memajukan dagu ke arah pintu kamar di mana Cantika keluar dari sana."Kenapa kalian masih ada di sini? Sana pergi, jangan ganggu aku!"Cantika melenggang masuk ke sebuah ruangan ke
Read more
Bab 131 Tipuan
Bab 131 TipuanHari berganti hari hingga menjadi minggu, Cantika berperan dengan tipuannya sebagai wanita penggoda Sakha. Dia bersikap manja saat bersama laki-laki itu. Sesekali meluncurkan rayuan saat di depan Robert. Toni sampai harus menahan diri untuk tidak tertawa saat melihat aksi mesra keduanya. Akting Sakha dan Cantika layak diberi apresiasi seperti bintang sinetron"Gimana, Sayang. Kita ambil saja proyek dengan Pak Robert. Track recordnya sudah tidak diragukan lagi. Bagi hasil keuntungannya juga besar. Ayolah, nanti setelah proyek selesai, kita bisa liburan ke pulau yang indah berdua," ungkap Cantika dengan gaya centilnya.Robert yang melihat dari balik meja kerjanya tersenyum menyeringai. Dia memang memerintahkan Cantika untuk merayu Sakha supaya bisa diajak kerja sama. Dengan nama perusahan Sakha, kerja ilegal Robert bisa disamarkan."Baiklah, saya perlu membaca surat kerjasamanya terlebih dulu Pak Robert. Paling lama tiga hari, saya akan memberi kabar hasilnya.""Jangan lam
Read more
Bab 132 Mencuri Barang
Bab 132 Mencuri barangSakha merencanakan strategi untuk menangkap Robert beserta anak buahnya. Dia telah mengumpulkan bukti-bukti dibantu oleh Pak Cokro dan Cantika. Bekerja sama dengan pihak berwajib, Sakha ingin pekerjaan di proyek pembangunan jalan tol berjalan lancar. Ia ingin segera pulang sebelum istrinya melahirkan. Janji di awal hanya pergi satu dua bulan. Hingga kini kehamilan Rahma terhitung masuk trimester tiga.Semalam ia menelpon istrinya."Sayang, maafkan aku baru sempat menelpon. Pekerjaan di sini sungguh menyita waktu. Sinyal juga susah karena lokasi di tengah hutan.""Ia Mas. Aku tahu, yang penting kamu sehat dan baik-baik saja di sana. Aku percaya Mas melakukan kerja keras di sana. Ada Pak Toni yang menemani, aku pun lega.""Iya, Sayang. Selesai proyek di sini, aku segera kembali ke Jakarta. Doakan tidak sampai melewatkan kelahiran anak kita, ya.""Iya, Mas.""Jam segini kok belum tidur, Sayang?""Hmm, akhir-akhir ini aku susah tidur, Mas. Nggak tahu, pikiran selalu
Read more
Bab 133 Tertangkap Tangan
Bab 133 Tertangkap TanganSenja menampakkan warna jingga yang indah di cakrawala. Cantika segera pulang ke rumahnya karena sang nenek pasti lama menunggu. Seharusnya, ia pulang siang hari, tetapi demi membantu pihak keamanan untuk menggrebek Robert, kepulangannya molor."Nek, nek." Cantika mendapati neneknya tiduran di kamar. Gadis itu mendekat lalu mengusap lembut wajah sang nenek. Setitik bulir bening menetes membasahi pipi mulusnya. wanita ini telah merawatnya sejak kecil. Cantika yatim piatu, entah di mana orang tuanya kini iapun tidak tahu. Kata Sang nenek orang tuanya telah meninggal. Tapi sunggu misterius baginya."Ika. Kamu sudah pulang?""Iya, Nek. Ika mau siapin baju buat kita ke rumah sakit. Nenek akan diobati dokter di sana biar bisa melihat lagi."Ucapan Cantika tersendat karena isakan kecil menyusul."Bukannya tadi siang kamu sudah pulang?""Hah, enggak. Ika barusan pulang dari bekerja."Cantika sedikit heran, apa ada yang datang ke rumah. Kenapa neneknya merasa ia sudah
Read more
Bab 134 Tuntas
Bab 134 Tuntas"Terima kasih atas kerja samanya, Pak Sakha."Seorang pimpinan petugas kepolisian menjabat tangan serta mengucap terima kasih pada Sakha di ruang kerjanya. Sebab Sakha telah membantu petugas kepolisian untuk menegakkan keadilan. Tuntas sudah tugas Sakha di kota ini."Kalau begitu, saya pamit dulu, Pak. Saya harus menemui warga untuk m3nyampaikan hak-haknya,"ucap Sakha yang diangguki petugas. Sakha kembali menaiki mobilnya yang disopiri Toni menuju kediaman Pak Cokro. Di rumah orang terhormat di kampungnya itu telah berkumpul banyak warga. Ada juga karyawan Sakha yang sudah lebih dulu sampai di sana. Sementara itu, Cantika absen karena harus menemani neneknya melakukan diagnosis oleh dokter di rumah sakit."Kita sudah sampai, Pak." Toni menoleh lalu menggelengkan kepalanya. Ia tahu betul Sakha dangat kelelahan beberapa hari terakhir. Sebab anak bosnya itu kejar target melumpuhkan musuh ayahnya. Beruntung Cantika bisa diajak kerja sama, pun Pak Cokro dengan senang hati mem
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status