All Chapters of Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa : Chapter 61 - Chapter 70
248 Chapters
Chapter 36 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (36)Al dan Dina saling berpandangan sesaat, kemudian Dina segera merespon sapaan mereka,"Hai, silakan," jawab Dina ramah.Mereka lalu berhamburan memutari meja yang berisikan hidangan, menyerbu beberapa makanan untuk dinikmatinya."Btw, istri lo masih muda ya, Al?" tanya seseorang yang posisinya paling dekat dengan Dina."Hem." Al menjawab malas."Masih sekolah, Din? Apa udah kerja?" tanya yang lain lagi."Masih kuliah," jawab Dina apa adanya."Masih kuliah kok udah nikah? Sama om-om lagi, butuh uang ya lo?" celetuk seseorang yang berada tepat di seberang Dina, membuat semuanya tertawa.Tanpa banyak bicara, Al segera menarik tangan Dina untuk diajaknya pergi, namun Dina menolak dengan memberi kode menggunakan matanya.Dina hanya tersenyum mendengar ocehan sepeupu-sepupu Al."Sorry, aku bukan type cewek yang nikah buat nyari harta kaya kalian, kalau aku
Read more
Chapter 36 B
"Belum izin aja kamu? Lusa acara resepsi kita, saya nggak mau kamu kelelahan," ucap Al perhatian. "Iya, A', besok rencananya masuk hanya setengah hari, sekalian mau bagi-bagi undangan ke teman-teman. Aa' juga besok masih kerja 'kan? Aa' juga nggak boleh kelelahan, bukan hanya Dina," sahut Dina balas memberi perhatian."Besok hari terakhir saya kerja sebelum saya cuti untuk seminggu kedepan, jadi saya harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik," jelas Al membuat Dina bertanya."Seminggu ke depan, A'?""Iya.""Kok panjang Aa' cutinya? Mau ajak aku bulan madu ya?" tebak Dina dengan nada manja khasnya."Iya.""Serius, A'?" sahut Dina tak menyangka."Serius. Dan kali ini hanya berdua, tidak dengan Vio," jawab Al sembari menahan tawa mengingat kejadian beberapa waktu lalu."Ya ampun, Dina seneng banget, A'," ucap Dina berbinar membuat Al tersenyum."Memangnya kita mau bulan madu ke mana, A'?"
Read more
Chapter 37 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (37)"Dina turun dulu ya, A'," pamit Dina seraya mencium tangan suaminya."Iya," jawab Al singkat, kemudian Dina segera bersiap turun dari mobil suaminya. Baru saja tangannya hendak membuka pintu, suaminya kembali memanggil."Din ....""Ya, A'?"Dina menoleh, kemudian Al meraih kepalanya dan, Cup!Sebuah kecupan singkat mendarat di pucuk kepala Dina, membuat wanita 20 tahun itu blushing seketika."Hati-hati," pesan Al lagi."Iya, A'," jawab Dina sembari tersenyum salah tingkah.Seperti biasa, Al melarang Supri melajukan mobilnya sebelum Dina benar- enar tak lagi terlihat punggungnya."Kamu kenapa senyam-senyum, Pri?" tanya Al heran melihat sopir pribadinya tengah senyam-senyum sendiri seperti orang sedang kasmaran."Ah, nggak apa-apa, Pak. Hanya saya merasa bahagia saja melihat Bapak dan Mbak Dina bisa harmonis seperti itu," jawab Su
Read more
Chapter 37 B
CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK 37 BSedangkan di sisi lain, Al yang sedang menyampaikan hal-hal apa saja yang harus Reno kerjakan selama dia cuti, merasa sulit mendapatkan fokusnya. Pikirannya dipenuhi dengan Dina dan Dina.Sampai pagi berganti siang, pekerjaannya tak kunjung selesai. Beberapa kali ia berhenti menjelaskan hanya sekedar untuk kirim chat ke bocah tengnya, memastikan istrinya itu baik-baik saja di sana."Lo kenapa sih, Bro, dari tadi nggak fokus aja?"tanya Reno heran melihat Al yang terus gelisah mengecek ponselnya."Gue kepikiran Dina," jawab Al singkat."Astaga, si om-om bucin ini, nggak bisa ya sebentar aja lupain istrinya? Please deh, ini jam kerja, Bro! Secinta itu lo sama Dina?" ujar Reno yang malah meledek Al."Lo kalau nggak ada niat ngasih solusi mendingan diem!" jawab Al ketus, merasa ini bukan saatnya bermain-main. Dari dalam lubuk hati yang terdalam ia benar-benar tengah mencemaskan istrinya.
Read more
Chapter 38 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (38)"Ren! Cepat sedikit dong!" titah Al pada Reno untuk mempercepat laju mobilnya. Sahabat Al itu melarangnya untuk mengemudikan mobil sendiri sebab khawatir membahayakan, karena kondisinya yang sedang kacau dan tak fokus akibat kabar hilangnya Dina.Al dan Reno segera menuju kampus Dina untuk mencarinya langsung setelah Supri mengabarkan gagal menemukannya.Sepanjang perjalanan Al terus mencoba menghubungi nomor Dina, namun nihil, bocah tengil itu tak kunjung mengangkatnya."Please, Din! Angkat telepon saya! Jangan ngerjain saya seperti ini, Din!" gumam Al pelan namun terdengar oleh Reno.Sahabat Al itu menoleh memandanginya, sejak Supri mengabarkan Dina tak ditemukan di kampusnya, Reno tak lagi banyak bicara, ia hanya diam dan membiarkan Alfaro meluapkan emosinya."Entah apa yang sudah Dina lakuin ke Lo, Al. Tapi yang jelas, gua bisa melihat ada cinta yang begitu besar di hati lo untu
Read more
Chapter 38 B
Al segera mengankat telepon dari istrinya.[Hallo, A' ....][Din, kamu di mana?][A' ... Tolong Dina, A' ....] suara Dina terdengar tercekat.[Din, kamu kenapa, Din? Addina?] Al mulai cemas.[Hallo, Tuan!][Siapa kamu? Mana istri saya, jangan sentuh dia! Atau kau akan menyesal!][Tuan tenang saja, istri tuan akan aman untuk satu jam kedepan.][Nggak usah basa-basi, Lo mau berapa?][Wah ... Wah ... Wah ... Gua paling demen nih yang to the point gini. Oke, nggak banyak-banyak, 1 M aja. ][Oke, cepat share lock. Gua meluncur sekarang juga.][Oke, Tuan. Tapi ingat, jangan berani-berani membawa polisi ataupun rombongan. Datanglah sendiri dengan membawa 1 M untuk kami, kalau tidak .... Aaaaaaarrrrrrggghh!]Terdengar suara Dina menjerit kesakitan.[Dina! Hei, bang*s*t lo! Berani Lo sentuh ujung jari istri gua, habis Lo!][Oke, kami tunggu kedatangan Anda, Tuan. See
Read more
Chapter 39 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (39)Setelah beberapa saat saling memandang, akhirnya Alfaro bergegas maju mendekati Dina, namun dengan cepat seseorang yang tadi menyambutnya kini menghalau langkahnya."Eeiiiittss, santai, Tuan! Jangan terburu-buru! Anda belum bisa menyentuhnya sebelum persyaratan yang saya minta beralih ke tangan," ucapnya menagih uang 1 M yang Al janjikan.Al menatap tajam dua lelaki yang sama-sama menggunakan masker, menandai mata mereka sedetail mungkin, kemudian dengan cepat menyerahkan tas hitam yang berisikan uang 1 M.Tampak Dina yang tengah dibekap semakin memberontak, istri Alfaro itu menggeleng-gelengkan kepala cepat, pertanda ia tak mengizinkan suaminya menyerahkan tas hitam itu pada mereka yang sudah menyekapnya."Diam!" bentak seseorang yang membekap mulut Dina, membuat rahang Alfaro mengeras menahan emosinya.Sedangkan seseorang yang berada di depan Al memandang tas hitam di tangan Al de
Read more
Chapter 39 B
"Jadi lo kerahkan massa untuk nangkep mereka, Al?" tanya Reno memastikan."Gua cuma minta Reza untuk mengerahkan anak buahnya di desa ini supaya berjaga di setiap jalur keluar masuk desa," jelas Al.Reno tersenyum bangga,"Bukan Alfaro Putra Alfahri kalau tak berstrategi. Gila lo ya, bisa gitu mikir secepat itu dalam kondisi genting. Gua kira lo beneran kasih tu uang cuma-cuma ke mereka," puji Reno."Itulah pentingnya bermain cerdas dalam kondisi apapun," jawab Al jumawa."Nggak diragukan lagi emang si Tuan Muda yang satu ini," ucap Reno membuat Al terkekeh. Kemudian perhatian Al beralih pada Dina yang sejak tadi tersenyum dalam diam."Makasih ya, A' ...," ucap Dina tulus."Untuk apa berterima kasih?""Terima kasih karena lagi-lagi Aa' menolong Dina.""Harusnya kamu minta maaf karena sudah merepotkan saya, bukan berterima kasih," ucap Al ketus.Dina menahan senyumnya, "Iya, maafkan Dina ya, yang sel
Read more
Chapter 40 A
Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (40)"Mereka .... Mereka kakak-kakak Dina, A'," jawab Duna tertunduk."Benar dugaan saya. Gimana ceritanya mereka bisa membawa kamu pergi?" tanya Al penasaran."Mereka mendengar aku akan menikah, entah dari mana, mungkin dari teman-teman yang heboh sesaat setelah aku menyebar undangan pernikahan kita. Dan mereka memanfaatkan hal itu untuk memeras kita, A', maafkan Dina ya," jawab Dina seraya mengingat kejadian yang begitu cepat."Saya nggak ngerti, gimana bisa seorang saudara berlaku sekejam itu pada saudaranya sendiri?" ucap Al dengan emosi tertahan."Dina juga nggak ngerti, A'. Dulu mereka tidak seperti itu. Semuanya berubah sejak Ayah dan Ibu pergi meninggalkan kami untuk selamanya. Dina pikir semuanya berakhir saat mereka menjual Dina ke tante Merry, tapi ternyata semua ini masih terus berlanjut," jawab Dina tertunduk sedih."Bener-bener keterlaluan! Mereka harus mendapatkan balasannya. Kamu mau kita langsung
Read more
Chapter 40 B
"Saya ingin mereka tidak tahu siapa di balik rencana ini, tujuannya agar mereka merasakan bagaimana seseorang di balik semua ini begitu berjasa, sampai di titik mereka akan berbalas budi, baru lah mereka boleh tahu bahwa kamu lah yang sudah sangat berjass untuk mereka.Tujuannya agar mereka tak berkesempatan untuk memanfaatkan keadaan lagi, juga agar mereka tak berkesempatan untuk merendahkan kamu lagi, bahkan jika perlu mereka akan merasa malu dan menyesal telah berlaku buruk sama kamu selama ini," jelas Al menerbitkan senyuman haru di bibir Dina, suaminya itu benar-benar memperhatikannya."Makasih, ya, A' ...." ucap Dina seraya menyandarkan kepalanya di dada bidang milik suaminya, sedangkan Al, kini tangannya membelai jilbab Dina, memberiksn ketenangan dan kenyamanan untuk istrinya."Ehem, jadi kita mau ke rumah sakit apa ke kamar aja nih, Pak, Bu?" celetuk Reno membuat Dina tersipu."Terserah sopir aja deh mau dibawa kemana," jawab Al bercanda
Read more
PREV
1
...
56789
...
25
DMCA.com Protection Status