All Chapters of JOSEPH HUNTER (Fight for Trust): Chapter 111 - Chapter 120
147 Chapters
Bab 111. I'll Take It
Sudah cukup waktu untuk beristirahat, Joseph pergi ke Winter Hill untuk bertemu dengan Monica. Dia sangat yakin jika wanita itu akan datang ke sana menemui dirinya. Andai pun tidak, berarti memang alasan Monica untuk melenyapkan nyawa Julian tidak sepenting yang dia pikir. Dan korelasi antara konflik pribadinya dengan Julian serta tujuan Monica memang kebetulan semata.Tak sendiri, Dreyfus pun turut pergi ke Winter Hill menyertai Joseph. Keduanya duduk di sebuah meja di ruangan privat yang ada di Winter Hill. Beberapa kali Joseph menilik jam tangan, menghitung berapa lama Monica terlambat datang dari waktu yang sudah dia tetapkan.“Jika dalam lima belas menit lagi dia tidak datang, maka aku akan pergi. Dan kau tidak perlu mempertanyakan jawabanku lagi,” ujarnya.“Tidak tahu mengapa, tetapi aku sangat yakin kalau Monica akan datang. Kita tunggu saja,” balas Dreyfus dengan tenang.Dari profil Monica Simmons yang dia baca, Dreyfus tahu bahwa wanita itu memiliki jam terbang yang sangat pa
Read more
Bab 112. Dive Skin
Joseph sudah memutuskannya masak-masak. Dia akan menerima tawaran itu. Dia yakin bahwa Jill akan mendapatkan rekaman asli dari markas The Demon. Dengan rekaman itu, dia bisa membuktikan bahwa bukan dirinya yang menghabisi nyawa Andrew. Dan dia sangat yakin bahwa terungkapnya kebohongan Julian ini akan menghancurkan kepercayaan Camila terhadap pria itu. Sehingga, tidak ada lagi celah untuk memberi maaf kepada Julian Blight.Maka, tidak ada alasan lagi untuk tidak membalaskan dendamnya kepada Julian. Berdalih mengambil misi dari Monica Simmons, Joseph menumpanginya dengan misi untuk memuaskan dendam pribadi."Apa kau sudah mendapatkannya?" tanya Joseph.Pria itu mendatangi Jill yang sedang berada di ruang berlatih."Hampir," jawab Jill seraya mengelap keringat dengan handuk."Hampir?" Joseph mengerutkan kening.Jill mendesah pelan dan nyaris memutar bola mata di hadapan sang rekan."Tidak mudah menemukan sebuah jarum di antara tumpukan sampah, Hunter. Julian bermain sangat rapi. Perlu
Read more
Bab 113. Under Our Feet
Joseph dan timnya mulai berenang bahkan sesekali menyelam ketika sorot lampu mercusuar mengarah pada mereka. Tempat mereka menepi ini dipenuhi dengan batu karang, sehingga kapal tidak bisa merapat hingga ke pantai. Mereka juga harus berhati-hati karena beberapa karang yang tajam bisa melukai kaki.Tiba di pesisir, Joseph dan tim segera mengganti dive suit dengan pakaian yang sudah mereka persiapkan sebelumnya. Memakai alat perlindungan diri kemudian menyandang senjata yang mereka butuhkan. Sebelum mereka melanjutkan perjalanan darat, Joseph lebih dulu mengumpulkan timnya."Kita memiliki dua pilihan jalur yang bisa kita lewati untuk menuju terowongan itu." Joseph mengedarkan pandangan ke arah timnya. Pria itu mencari sebuah kayu kecil kemudian menggambar pola kasar di atas pasir."Jalur ini landai, tetapi banyak sekali kamera pengawas yang dipasang. Salah langkah sedikit saja, mereka akan mengendus keberadaan kita." Pria itu lantas menunjuk gambar di sebelahnya. "Sementara di sini mema
Read more
Bab 114. Explosion
Pintu menuju terowongan yang akan membawa mereka pada mansion Blight telah terbuka lebar. Joseph membuka tangan, seolah baru saja memberi sambutan kepada tamu undangan untuk menikmati sajian pesta. Sayangnya, pesta yang dimaksud adalah aroma tidak sedap yang sepertinya akan menjadi pemandu mereka selama dalam perjalanan memasuki lorong panjang tersebut."Terowongan ini cukup panjang. Gunakan masker kalian sebagai pelindung," titah Joseph pada timnya."Sepertinya kita akan memasuki lubang penuh bangkai," gumam salah satu dari mereka."Tetaplah berada di belakangku. Ikuti aba-aba dariku, karena kita tidak tahu apa yang akan menyambut kita di dalam sana," ujar Joseph.Jika di luar pintu saja dia sudah mendapatkan kejutan berupa kamera pengawas, maka tidak menutup kemungkinan bahwa di dalam terowongan itu juga terpasang beberapa kamera pengawas untuk memantau keamanan. "Baik, Kapten!" jawab mereka bersamaan.Orang-orang itu lantas mengenakan masker wajah masing-masing. Selain untuk mengh
Read more
Bab 115. Outnumbered
“Aku tidak yakin mereka masih hidup,” ujar salah satu anggota tim.Joseph menipiskan bibir. Jika memang dua anggotanya tidak selamat, maka dia baru saja gagal memimpin misi itu. Bagaimana tidak? Mereka bahkan belum sempat menginjakkan kaki di mansion Blight, namun dua anggotanya sudah lebih dulu menemui ajal.“Nyalakan hand flare!” titah Joseph.Kondisi terowongan pasca ledakan itu menjadi gelap gulita karena beberapa penerangan yang ada di sepanjang dinding terowongan pun turut padam.Dengan cahaya dari hand flare, Joseph berharap jika dua anggota timnya yang ada di balik reruntuhan itu masih hidup, mereka akan dapat menerima sinyal ini melalui celah kecil yang mungkin saja tercipta di antara bebatuan.“Walt! Herb! Kalian mendengarku?” teriak Joseph seraya mendekatkan telinga ke reruntuhan untuk mendengarkan suara yang mungkin berasal dari sisi berbeda.“Walt! Herb!” teriak Joseph lagi. Akan tetapi, tetap tidak ada jawaban yang menyahut.“Kurasa mereka memang tidak selamat,” seloroh
Read more
Bab 116. Helicopters
Joseph memandang setiap wajah dari delapan anggota timnya yang tersisa. Pria itu merasa terharu melihat kesetiakawanan anggotanya. Padahal, sebelum ini Joseph menganggap mereka hanya sebagai rekan. Hubungan yang terjalin di antara mereka pun hanya sebatas hubungan kerja. Joseph bener-bener tidak menyangka bahwa anak buah Dreyfus akan melakukan hal seperti ini untuknya. Tetap berjalan di sampingnya, meski mereka tahu Joseph memiliki maksud lain di atas misi yang mereka jalani. Bahkan rela mempertaruhkan nyawa demi dirinya seperti Herb dan Walt."Aku tidak tahu apakah ada kata yang lebih layak untuk aku ucapkan selain kata 'terima kasih'." Joseph sungguh terharu dengan ketulusan anggota timnya itu."Kau tidak harus mengatakan apa-apa, Capt. Karena sepertinya kita harus segera bergerak, jika tidak ingin berakhir mati konyol di sini," ujar salah satu dari mereka.Joseph tersenyum samar. Pria itu lantas mengangguk dan menarik napas dalam. Setelahnya, dia memutar pandangan ke sekeliling, pa
Read more
Bab 117. Shattered
Tidak hanya Joseph, seluruh anggota timnya pun turut terempas karena ledakan tersebut. Dengung hebat menusuk indera pendengaran mereka. Hingga membuat mereka memerlukan sedikit waktu untuk kembali mendapatkan fokus.Joseph menggeleng kepala sambil mengerjapkan kelopak mata dengan lambat beberapa kali. Pandangannya pun terasa kabur, karena kepalanya sempat menghantam tanah dengan cukup keras hingga penglihatannya sempat menggelap sesaat.Mereka berusaha untuk bangkit, meski keseimbangan belum sepenuhnya kembali. Kaki mereka goyah. Tubuh mereka limbung saat bumi yang mereka pijak seakan berputar. Namun, keadaan berangsur membaik beberapa saat kemudian. Mereka mulai kembali fokus dan dengung di telinga pun mulai reda."Apa yang terjadi?" tanya salah satu dari mereka.Dinding menjulang di hadapan mereka masih berdiri kokoh, meski terdapat retakan di beberapa bagian. Tak berapa lama kemudian, salah satu helikopter berputar di atas kepala mereka. Berputar beberapa kali kemudian sedikit men
Read more
Bab 118. Pull Back
Sebagai bentuk dukungan untuk Joseph dari anggota timnya, para anggota di bawah kepemimpinan Joseph itu tidak banyak bertanya tentang kondisi sang kapten. Mereka cukup tahu bahwa pria itu sudah cukup berat untuk menerima kejadian mengerikan yang melibatkan istrinya ini, sehingga tidak ada lagi yang bersikap sok peduli dengan bertanya macam-macam. Orang-orang itu lebih suka menunjukkan empatinya dengan sikap, tanpa banyak kata yang terucap.Mereka kembali masuk ke hutan untuk menuju ke pantai. Namun, kali ini mereka memilih jalur yang lebih landai. Kamera-kamera yang menyebar di sepanjang hutan membentang kini sudah tidak berarti bagi mereka. Karena pusat pengendali keamanan di mansion itu sudah jelas tidak ada lagi. Sehingga mereka bisa melangkah dengan bebas tanpa perlu berusaha bersembunyi dari pengawasan.Selama dalam perjalanan itu, mereka melihat beberapa helikopter milik awak media yang melintas, terlihat dari logo yang ada di badan helikopter. Raung sirine juga terdengar bersah
Read more
Bab 119. Cradibility
“Biarkan aku masuk!” seru seorang wanita yang rela turun dari tunggangan mewahnya karena para pria bersenjata itu tidak mau membukakan pintu untuk mobilnya masuk.“Maaf, Nyonya. Ini adalah properti pribadi. Sebaiknya Anda tinggalkan tempat ini dan jangan membuat keributan di sini,” ujar salah satu pria yang menjaga pintu gerbang tinggi menjulang, yang menjadi akses satu-satunya untuk kendaraan darat.“Panggil aku Nona Simmons!” Monica murka karena anak buah Dreyfus tidak mengizinkannya untuk masuk ke markas Carnicero tersebut.“Maaf, Nona Simmons. Sebaiknya Anda meninggalkan tempat ini, sebelum kami memberlakukan protokol keamanan,” tutur pria itu, mengusir Monica dengan sopan.“Tidak!” tolak Monica mentah-mentah. “Aku harus bertemu dengan pemimpin kalian sekarang juga!”“Maaf, Nona. Mr. Eastwood memerintahkan kami untuk tidak menerima tamu, siapa pun itu.” Si pria itu tetap bersikeras.“Aku sungguh tidak percaya ini.” Monica memutar badan sambil melipat kedua tangan di pinggang.Apa-
Read more
Bab 120. Suspect List
Tentang yang terjadi di Pulau Horsche, Dreyfus pun sangat penasaran dengan siapa sebenarnya orang yang berada di balik serangan itu. Hal ini menuntun Dreyfus untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pria itu tidak bisa membiarkan masalah ini begitu saja. Aksi yang membuat misi Carnicero mengalami kegagalan ini terasa sangat melukai harga diri Dreyfus sebagai pemimpin organisasi tersebut."Sepertinya kita perlu turun ke sana langsung untuk mendapatkan petunjuk. Mereka bermain dengan sangat apik. Akan sulit jika hanya mengandalkan satelit dalam penyelidikan ini," ujar Jill.Dia mengatakan hal ini karena selama beberapa waktu melakukan penyelidikan, tidak ada perkembangan yang memuaskan. Rasa penasaran yang mencekik, membuatnya tidak sabar untuk segera mengungkap sosok di balik serangan tersebut."Bagaimana dengan informasi yang dirilis pemerintah?" tanya Joseph."Tidak ada yang berarti. Kurasa mereka juga mengalami kesulitan dalam mengungkap hal ini." Dreyfus menjawab."Apa menurutmu
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status