“Maafkan Lena, Maa.., Maafkan Lena,” ucapnya menghampiri Herlina yang tampak terduduk lemas. “Siapa lelaki itu? Siapa ayahnya Sakti, Lenaaaa..., hiks.. hiks.. hiks..,” tangis Herlina kian keras. Semua itu karena rasa malunya pada Erlangga dan aib baginya. “Maa.., semua itu bukan salah Lena.., semua itu karena Maminya Er yang mencampur minuman dengan zat jahat..,” ungkap Elena sembari menceritakan semua kejadian yang terjadi padanya. Lalu, dengan menangis Elena membawa Sakti yang tertidur lelap pada sebuah box tempat tidurnya. Setelah itu Elena bersimpuh di kaki Herlina menangis dan meminta maaf atas semua yang sudah terjadi. Herlina juga menangis memandang putrinya yang bersimpuh di kakinya. Lalu, Herlina berucap, “Lena.., apa salah Erlangga sampai hati kamu lakukan hal itu. Apa salahnya? Lepaskan kaki Mama!” Elena yang masih bersimpuh pun menangis dan meratapi semua yang telah terjadi. Sementara Herlina yang kakinya telah terlepas dari genggaman tangan Elena, melangkah gontai mend
Baca selengkapnya