All Chapters of Gairah Nakal, Sugar Baby: Chapter 31 - Chapter 40
226 Chapters
Aku ingin bercinta denganmu.
Dua hari telah berlalu, selama dua hari ini Bram dan Tania tidak berhenti berdebat. Wanita cantik berambut pendek itu, meminta Bram untuk memecat Amel dari perusahaan Pratama Grup.Semua itu karena Tania sudah mengetahui tentang status Amel, yang menjadi Surga Baby. Tentu Tania dengan mudah mengetahuinya, sebab ia meminta beberapa orang untuk mengikuti Bram dan Amel. Ia juga menjadikan Rani sebagai mata-matanya saat di kantor."Sayang, itu tidak benar," bantah Bram."Apa yang tidak benar sayang? Bahkan kamu memberikan Apartemen dan mobil untuknya! Kurang bukti apa lagi?" protes Tania."Sekarang, terserah kamu. Pilih aku atau wanita itu?" lanjut Tania.Bram bangkit dari sisi ranjang, melangkah menghampiri Tania yang berdiri di depan jendela. Kedua tangan kekarnya melingkar di pinggang istrinya."Sayang, aku minta maaf," ucap Bram dengan setengah berbisik."Tidak semudah itu sayang, kamu sudah membohongiku selama ini. Padahal aku selalu setia kepadamu, aku tidak bisa menemanimu setiap h
Read more
Dia membuang putri kandungku.
Suara ketukan pintu membangunkan Bram di pagi hari. Ia membuka mata dengan malas dan refleks bangkit dari tidurnya, setelah menyadari kalau ia berada di Apartemen. "Kenapa aku bisa di sini?" tanya Bram kepada dirinya sendiri.Ia menurunkan kedua kaki dari tempat tidur, melangkah untuk membuka pintu."Tania," ucap Bram setelah membuka pintu, dan melihat orang yang mengetuk pintu adalah istrinyaTania tidak menjawab, ia menerobos masuk lalu mencari Amel ke setiap ruangan. Namun wanita cantik itu tidak terlihat di sana, bahkan lemari yang biasa dipakai Amel sudah kosong."Kamu mau ngapain, sayang?" tanya Bram yang berdiri di pintu kamar."Memastikan kalau wanita murah itu sudah pergi," jawab Tania.Bram bergegas menghampiri Tania, matanya membulat melihat pakaian Amel sudah tidak ada lagi di sana. Lemari kosong, menandakan kalau Amel sudah meninggalkan Apartemen.Di satu sisi, Bram bersyukur Amel meninggalkan Apartemen sebelum Tania datang ke sana. Di sisi lain, Bram sedih karena tidak
Read more
Oh iya, ini kan sudah larut malam.
"Iya, aku baru mengetahuinya tadi pagi," tegas Friska."Mama tahu dari mana?" Bram semakin penasaran."Mama bertemu dengan dokter yang membantu Mama saat persalinan 20 tahun yang lalu. Dokter itu mengatakan kalau anak yang aku lahir berjenis kelamin perempuan, dengan kondisi sehat. Tetapi Tania mengatakan, kalau anakku sudah tiada sejak di dalam kandungan." Friska menjelaskan semuanya kepada Bram.Sungguh Bram tidak menyangka, kalau wanita yang paling ia cintai adalah seorang iblis yang tidak punya hati. Bram juga tidak kalah terkejut saat Friska mengatakan, Tania tidak pernah menemaninya di rumah sakit dan tidak pernah membayar tagihan rumah sakit.Friska membayar tagihan rumah sakit, hasil dari penjualan semua hartanya, yaitu rumah, kebun dan properti. "Mama berharap kamu bisa menemukan putriku. Aku mohon kepadamu Bram, tolong jaga dia dan jauhkan dari Tania." Friska memohon sambil berurai air mata. Setelah mengatakan itu, Friska langsung tidak sadarkan diri.Sebelum meninggalkan r
Read more
Lepaskan aku, Om.
Amel terkejut, bagaimana dia tidak terkejut! Wanita cantik itu sedang meraih selimut dari lemari, tiba-tiba dua tangan kekar melingkar di pinggangnya."Lepaskan aku Om," ucap Amel dengan lembut.Bram bukannya melepaskan pelukannya, ia justru memutar tubuh Amel menghadap kepadanya. Kaki jenjangnya menuntun Amel melangkah mundur, hingga terjatuh di atas tempat tidur.Kini pria tampan itu mengungkung tubuh mungil Amel di bawah tubuh kekarnya. Bram menatap Amel sambil tersenyum seribu pesan."Apa kamu ingin lari dariku?" ucap Bram dengan lembut.Amel memalingkan wajah untuk menghindari tatapan Bram, "Tidak," jawab Amel."Terus kenapa kamu pergi tanpa memberitahuku?" Bram kembali bertanya."Untuk apa aku memberitahu Om, kita kan sudah tidak memiliki hubungan lagi," jawab Amel."Enak saja, emang kamu sudah menandatangani surat pembatalan kontrak?"Amel menggeleng, "Belum," jawab singkat Amel."Berarti kamu masih Suga Baby Bram Pratama Wijaya," ucap Bram."Tapi Om....."Amel tidak melanjutka
Read more
Aku tidak percaya lagi dengan cinta.
Alex menghidupkan semua lampu, dan meminta para wanita penghibur untuk ke luar dari sana."Bram, aku tahu perasaanmu saat ini. Tapi bukan berarti kamu mabuk-mabuk kan seperti ini!" ucap Alex dengan lembut."Aku kecewa Bro, kurang apa lagi aku?" jawab Bram dengan nada khas mabuk."Kamu tidak memiliki kekurangan, tetapi Tania lah yang tidak bersyukur memiliki suami seperti kamu.""Aku sangat mencintainya Bro, dia menghancurkan hidupku," ucap Bram."Sejak awal aku sudah katakan, jangan terlalu percaya kepada Tania. Tetapi kamu tidak pernah mendengarkan ucapanku, bahkan kamu selalu menuruti semua permintaan Tania." "Aku hancur, Tania benar-benar menghancurkan hatiku." Bram meraih botol, lalu memecahkannya. Dengan sigap ia menggoreskan pecahan botol ke tangannya, untung saja Alex segera menepis tangan Bram, sehingga lukanya tidak terlalu dalam. Namun pria tampan itu langsung pingsan dan terjatuh ke atas sofa.Bahkan ia sampai tidak sadar, Alex membawanya pulang ke Apartemen dan meminta
Read more
Ternyata wanita bayaran ada di sini.
Suara dering ponsel membangunkan Amel di pagi hari. Tubuhnya sedikit gentar saat melihat nama yang muncul di sana, dengan sigap Amel mengusap layar ponselnya."Iya Tia," ucap Amel setelah sambungan teleponnya terhubung."Kak, Ibu tiba-tiba pingsan, sekarang dalam perjalanan menuju rumah sakit."Tanpa menjawab, Amel langsung memutuskan sambungan teleponnya. Ia membangunkan Bram yang tertidur di sampingnya, lalu meminta izin untuk pulang kampung."Loh, kok pulang kampung lagi?" tanya Bram sambil bangkit dari tidurnya.Tentu Bram bertanya! Karena mereka baru dua hari tiba di Jakarta."Ibuku tiba-tiba pingsan Om," jawab Amel."Ha... kenapa bisa pingsan?" Bram kembali bertanya."Aku juga tidak tahu Om." "Yasudah, biar Om antar kamu ke kampung." Bram menurunkan kedua kaki dari atas tempat tidur, bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya."Enggak usah Om, biar aku pulang sendiri."Bram menghentikan langkahnya, kepalanya berputar untuk melihat Amel, "Kenapa? Apa kamu takut? Ata
Read more
Benar gak mau, Om?
Setelah berpikir satu malam, akhirnya Amel memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Ia menghubungi Bram untuk meminta sopir pribadi menjemputnya.Setibanya di Apartemen, Amel melihat semua barang-barangnya terletak di depan pintu. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Tania! wanita berambut pendek itu meminta pelayan untuk mengeluarkan semua barang-barang Amel dari sana."Kenapa barang-barang saya dikeluarkan?" tanya Amel yang berdiri di pintu.Ketiga wanita itu refleks memutar kepala ke arah datangnya suara, "Maaf Mbak, ini perintah dari Nyonya," jawab salah satu wanita."Tapi......" Amel belum selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara merdu dari arah punggungnya."Tapi apa?"Amel memutar tubuh, ia melihat Tania berdiri tepat di belakangnya, dengan posisi kedua tangan terlipat di dada sambil menatapnya sinis."Tapi apa?" Tania mengulang ucapannya."Tapi yang memberikan Apartemen ini kan, Om Bram." Akhirnya Amel membuka mulut.Tania melangkah menghampiri Amel, ia mendekatkan bibirnya ke tel
Read more
Kamu akan bebas setelah kontrak berakhir.
Setelah pengaitnya lepas, Amel bangkit dari sisi ranjang. Ia berdiri menghadap Bram, dan mempertontonkan seluruh tubuh mulusnya.Sebagai pria normal! Tentu Bram tidak sanggup menahan diri. Apalagi melihat kedua gunung kembar Amel yang begitu besar dan menantang. "Benar gak mau," ucap Amel sambil melingkarkan kedua tangannya di leher Bram.Dalam sekejap tangan kanan Bram menarik pinggul Amel dengan kasar, sedangkan tangan kirinya meremas gunung kembar wanita cantik itu.Amel tersenyum sambil seluruh jarinya meremas rambut hitam Bram. Namun kedua matanya berkaca-kaca, bahkan ia menggigit bibir untuk menahan, agar butiran bening itu tidak berselancar di pipi mulusnya."Ya Tuhan, semoga usahaku tidak sia-sia." Amel berdoa dalam hati.Sesungguhnya Amel tidaklah serendah itu, tetapi Amel sengaja melakukannya agar ia segera hamil. Jika dia hamil, Bram tidak akan meninggalkannya dan akan memperpanjang kontraknya. Jadi Amel memiliki waktu untuk menyelamatkan Bram dari niat busuk Tania."Owww
Read more
Tapi hanya dalam bayangan.
Setelah pintu tertutup, Amel meraih ponsel dari atas meja kecil, yang terletak di samping tempat tidur. Ia ingin menghubungi ibunya, menceritakan niat buruk Bram terhadapnya. Tetapi Amel mengurungkan niat, mengigat kondisi ibunya yang sedang sakit saat ini.Saat Amel akan menaruh ponselnya! Tiba-tiba ada yang mengirimkan sebuah pesan."Malam Amel, kamu sibuk gak? Ke luar yuk, aku butuh teman curhat ini," ucap Amel sambil membaca pesan dari Bryan.Tanpa berpikir, Amel langsung menerima ajakan Bryan. Ia menemui pria tampan itu dengan menaiki taksi, Amel tidak mungkin meminta Lukas untuk mengantarnya, ia takut jika sopirnya itu melihat Bryan.Setibanya di sana, seorang waiters sudah menunggu di depan pintu. Wanita berseragam hitam itu, mengantar Amel ke ruangan VIP di mana tempat Bryan menunggunya."Maaf, sudah membuat kakak lama menunggu," ucap Amel sambil melangkah dari pintu.Bryan memutar kepala ke arah datangnya suara, ia tersenyum lebar melihat Amel sudah tiba. Bryan bangkit dari k
Read more
Iya, aku tidak akan menghalangi semua rencanamu.
Keduanya masuk ke dalam kamar, setelah waktu menunjukkan pukul 1 malam. Amel berbaring di sisi kanan ranjang, sedangkan Bram di sisi kiri. Keduanya saling memunggungi dan berpura-pura tidur.Namun hingga pukul 3, Bram belum bisa tidur. Begitu juga dengan Amel, wanita cantik itu menyadari kalau Bram resah sejak tadi. Tapi Amel berpura-pura tidak tahu, ia hanya diam sambil menikmati gerakan Bram melalui tempat tidur.Bram memutar tubuh, dipandangnya Amel yang memunggunginya. Ia menghela napas, lalu menggeser tubuhnya untuk mendekati Amel."Amel, bisakah aku menyentuhmu," bisik Bram dengan lembut, sambil tangan kekarnya menarik pinggang Amel, untuk merapatkan tubuh keduanya."Hum...." jawab singkat Amel."Aku berjanji, pasti menjaganya," ucap Bram.Amel meluruskan tubuhnya, ia pasrah Bram membuka seluruh pakaian yang melekat di tubuh mungilnya. Ia menikmati setiap sentuhan dari prai tampan itu, mengizinkannya menggagahi seluruh bagian sensitif miliknya.Setelah bertempur selama 45 menit,
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status