All Chapters of TERJEBAK PERNIKAHAN TAK DIHARAPKAN : Chapter 91 - Chapter 100
122 Chapters
Part 27 Jangan Lupa Keramas
"Memang itu keinginan awal aku, kan Mas? Aku ingin menginap di sini beberapa hari. Tolong mengertilah," ucap Nur lirih.Agus mengangguk pelan kemudian memejamkan matanya. Dia mengusap pelan pipi Nur dan mengecup bibir sang istri sekilas."Ya sudah, aku izinkan. Tapi jangan lama-lama. Apa kata orang kalau tahu baru nikah sudah berpisah? Mereka akan membicarakan kita, Nur," ujar Agus lirih."Aku paham, Mas. Terima kasih ya.""Hm, ya sudah, kita tidur, besok pagi-pagi bangunkan aku ya, Nur," pinta laki-laki itu sambil mengeratkan pelukan pada tubuh istrinya.Nuraini mengangguk. Dia menatap wajah tampan Agus. Kedua mata lelaki itu terpejam bersamaan dengan tarikan napas hangatnya yang teratur.Wanita itu membalikkan tubuhnya. Merasakan pergerakan dari sang istri, refleks Agus memeluk posesif tubuh polos istrinya."Jangan tinggalkan aku," bisik laki-laki itu sambil mencium kepala Nuraini. Nur tidak menjawab, dia menggigit bibirnya menahan isak tangis. Hatinya kembali dilema. Satu sisi hat
Read more
Part 28 Bu Lurah
"Ih, Mas, kenapa harus ngomong gitu sih, di dekat Nenek? Kan malu aku, Mas?" Agus melirik istrinya dari spion kemudian tersenyum tanpa merasa bersalah. Dia justru menarik tangan Nur untuk melingkari perutnya."Pegangan, Nur."Nur langsung cemberut dan memalingkan wajah ketika lagi-lagi Agus meliriknya melalui spion. "Memangnya, malu kenapa? Kan, kita sudah sah. Satu desa juga tahu kalau Nuraini Laila itu istrinya Agustus Setiadji.""Ya, malu. Kenapa harus bilang keramas segala? Nur jadi ditanya-tanya sama Nenek.""Oh, ya? Tanya apa? Tapi nggak tanya urusan tempat tidur, kan?" "Ya, nggak lah!" sahut Nur cepat. Dia menepuk paha Agus ketika laki-laki itu dengan sengaja melewati jalanan yang tergenang air. Agus tertawa melihat wajah cemberut Nuraini. "Ih, Mas, ah! Basah nih kakiku!""Ya, sudah, nanti mampir ke rumah, kita mandi bareng. Gimana?" "Nggak!" Agustus kembali tertawa. Laki-laki itu memelankan laju motornya karena jalanan di area persawahan memang tidak rata dan terbuat da
Read more
Part 29 I Love You
"Mm-mas Agus?" Nuraini langsung melongok ke sumber suara. Agus menaikkan sebelah alis melihat keterkejutan istrinya itu. Nur kembali melongok, kali ini ke teras warung. Mencari keberadaan mobil Agus. Rupanya, laki-laki itu mengendarai motor bebeknya."Cari apa?" tanya Agus sembari bangkit. Dia mendekati sang istri dan mengusap kepala wanita itu. "Kaget aku datang lagi? Ada yang naksir tuh," sindirnya setengah berbisik.Nuraini menunduk dalam tak berani membalas tatapan dingin suaminya. Agus membuat teh sendiri dan kembali duduk ke tempat semula. Dia menatap keempat pemuda yang merupakan teman sekolah Nur. Keempatnya asyik memperhatikan handphone sambil sesekali tertawa."Ndik, ini kopimu," ucap Nur lirih. Andik langsung mendongak dan tersenyum semanis mungkin pada gadis incarannya itu. Melihat hal tersebut, Agus menggeleng samar. Hal tersebut tak disadari oleh Andik yang masih asyik karena memandangi Nur."Ehem," Agus berdehem, memancing keempat pemuda itu menatapnya sekilas, namun
Read more
Part 30 Suami Posesif
"Ha ha ha, nggak nyangka aku bisa jatuh cinta secepat ini dengan anak kecil," kekeh Agus sambil mengusap-usap bahu istrinya.Nuraini mendelik dan mencubit perut rata suaminya. "Enak saja bilang kecil." Nur cemberut, dia sedikit mengangkat wajahnya. "Mas beneran cinta sama aku? Nggak cuma buat menghibur aku?" lanjutnya sangsi.Agus menatap manik hitam itu. Dia mengusap pelan wajah lembab sang istri. Nur yang merasa salah bertanya, langsung menunduk dan menyembunyikan wajah di lengan atas suaminya. Namun, Agus kembali mendongakkan wajah sang istri. Kedua pasang mata itu kembali beradu."Aku nggak bisa nggombal Nur. Aku nggak bisa membohongi diriku sendiri. Kalau aku nggak cinta, ya aku akan bilang seperti awal kita menikah itu."Nur mengangguk mengerti. Dia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Agus. Agustus membalasnya dan sesaat mereka larut dalam ciuman. Nur memutus tautan bibirnya lebih dahulu dan tersenyum malu-malu."Lalu, apa enaknya melakukan hubungan tanpa cinta? Apa memang la
Read more
31 Rencana Agus
"Pokoknya, Mas Agus jangan tidur di sini, ngeselin banget!"Agustus terkekeh. Bukannya beranjak, dia justru memeluk erat tubuh istrinya. Agus menempelkan wajah di bahu Nur dengan mata terpejam. Lengannya melingkari perut Nuraini sembari mengusapnya."Nggak usah nggrayang tuh tangan," sungut Nur kesal. "Iya, nggak nggrayang. Cuma gini kok," bisik Agus malah memasukkan telapak tangan ke baju istrinya. "Mau dengar lanjutan ucapan aku nggak, istri kecilku?" goda Agus lirih.Nuraini semakin jengkel dikatakan "istri kecil" walaupun kenyataannya memang masih kecil di mata Agus. Nuraini membalikkan badan menghadap ke arah suaminya."Kenapa Mas Agus selalu meremehkan aku? Aku itu hampir sembilan belas tahun, Mas," protesnya."Dan aku hampir tiga puluh tahun, Nur. Ayo kita cepat punya anak, Nur," ajaknya tanpa beban.Nuraini mendelik. "Mas, anak itu bukan kita yang atur, tapi Allah. Gimana sih?""Makanya itu, kita harus sering-sering bikinnya. Biar cepat dikasih, Sayang."Nur mencibir. Dia men
Read more
Part 32 Puncak Kuik
"Mana ada do'a rahasia suami, Mas? Namanya suami istri itu nggak ada rahasia-rahasiaan," protes Nur.Agus tertawa lirih. Dia sudah berusia 29 tahun. Semua hal sudah dia miliki. Istri yang dia cintai dan mencintainya. Tinggal satu keinginan Agus, yaitu memiliki buah hati dalam pernikahan mereka."Aamiin." Agus mengusap wajah dan tersenyum pada istrinya. "Semoga Allah segera memberikan kita anak-anak ya, Sayang," ucapnya lirih.Nuraini mengangguk mengamini. Selanjutnya, kedua orang itu telah larut dalam kenikmatan yang halal. Nuraini menatap langit-langit kamar berwarna putih bersih itu dengan senyum tersungging di bibirnya."Kenapa kamu senyum-senyum, begitu?" tanya Agus sambil mengusap pipi lembab istrinya."Rahasia istri, Mas," jawabnya menggoda, lalu menenggelamkan diri dalam pelukan sang suami.*Puncak KuikKesibukan para alumni siswa SMU itu terlihat sejak siang hari. Ternyata tidak hanya puluhan siswa yang mengikuti camping dalam rangka perpisahan sekolah itu. Namun ada beberapa
Read more
Part 33 Drama Cesi
"Dia itu kepala desa, terkenal baik dan dermawan banget. Kaya raya, punya toko furniture dan toko emas.""Ya, beruntung banget si Nur dapat duren tajir," timpal salah satu dari mereka."Aku juga bisa beruntung seperti Nur. Secara aku lebih cantik dari dia!" sahut gadis dengan rambut sebahu itu optimis.Ketiga temannya mencibir. Mereka sama-sama tahu, gadis itu memang pandai menggaet laki-laki mapan. Tidak peduli suami orang hanya demi membeli barang-barang mahal. "Apa yang akan kamu lakukan, Ces?" tanya salah satu dari mereka.Cesi, nama gadis itu pun tampak tersenyum misterius. Dia menjentikkan jarinya lalu merangkak naik ke arah Nur dan Agus."Ehem, ehem!" Salsa berdehem jahil melihat tangan Agus yang seperti tidak rela melepaskan tangan Nur. Agus dan Nur kompak menatap Salsa salah tingkah. Nuraini menarik tangannya dari genggaman Agus. Laki-laki itu nyengir kecil sembari menggaruk tengkuknya ketika Pak Fahrul ikut berdehem-dehem."Salsa, nanti pinter-pinter cari suami seperti Pak
Read more
Part 34 Rencana
Nuraini mengangguk ragu. Dia hendak mendekati Agus, tetapi lagi-lagi, pemandangan memuakkan menghentikan langkahnya."Om Agus, maaf ya. Saya nggak sengaja," ucap Cesi sembari berdiri di depan Agus.Agus mengangguk samar. Cesi tersenyum manis lalu memberanikan diri mendongak menatap laki-laki tampan itu. Agus yang merasa tidak nyaman kembali mundur. Apalagi tatapan mata beberapa orang tertuju ke arahnya."Om, Agus!" panggil Cesi lagi.Agus memejamkan mata dengan rahang mengetat. Dia menatap tak minat pada gadis yang terlihat begitu genit itu."Ada apa?" tanya Agus datar.Cesi kembali tersenyum. "Terima kasih atas pertolongan Om tadi sore. Saya belum sempat bilang. Kapan-kapan, bisa nggak Om kita jalan?" tanyanya tanpa malu.Agus terkekeh pelan. Dia menggaruk telinganya yang terasa gatal. Tidak tahu malu sekali gadis di depannya itu. Dari dandanannya dia juga berbeda dari anak seusianya."Maaf ya, Dik. Aku nggak bisa karena aku sudah punya istri!" jawab Agus kemudian bergegas meninggalk
Read more
Part 35 Hamil Di Luar Nikah?
Kehebohan terjadi di grup chat alumni SMU Harapan. Beberapa guru yang melihat video rekaman yang dikirim oleh salah satu siswa tersebut juga ikut berkomentar. Pagi-pagi sekali, Agus dipanggil oleh Pak Fahrul. "Kita harus bicara jujur pada mereka Mas Agus," ucap salah seorang guru. Agus mengangguk menyetujui. Tidak disangka, kebersamaannya dengan Nur tadi malam, diam-diam dividio oleh salah satu murid. "Saya juga berpikir begitu, Pak. Tapi Nur selalu menolak. Dia belum siap. Maafkan kami, kalau sudah membuat suasana tidak nyaman," sesalnya.Beberapa guru mengangguk. Tidak bisa dipungkiri, apa yang dilakukan mereka walaupun tidak sepenuhnya salah juga tidak bisa dibenarkan. Meskipun mereka terikat pernikahan yang sah, namun mereka bermesraan di tempat camping siswa."Maafkan saya," ucap Agus lagi lirih."Kami mengerti. Untuk meredakan kasak-kusuk, lebih baik Pak Agus dan Nuraini mengumumkan status kalian," nasihat guru yang lain.Sementara di tendanya, Nuraini yang juga melihat video
Read more
Part 36 Twins
Nur tertegun. Telat? Dia menatap Agus yang justru senyum-senyum. Agus mengusap bibir istrinya dengan sapu tangan."Setelah dari sini, kita cek ke dokter ya, Nur," saran Agus lirih."Ta-tapi Mas, bagaimana kalau hanya masuk angin? Soalnya semalam kan kita di luar tenda sampe malam banget.""Ya, nggak apa-apa, setidaknya kita sudah cek. Takutnya kamu isi terus nggak tahu kan bahaya, Sayang," jawab laki-laki itu lagi.Tangan Agus bergerak pelan mengusap kepala sang istri. Kemudian laki-laki itu berdiri dan membantu istrinya untuk bangkit. Nur menunduk dalam tidak berani membalas tatapan mata Pak Fahrul dan istrinya. Istri Pak Fahrul mendekati Nur, lalu duduk di samping wanita itu. "Kenapa Nur? Apa kamu sakit?" tanyanya pelan.Nuraini mengangguk samar. Dia kembali membekap mulut ketika pandangannya tertuju pada mie instan tersebut. Agus menggeser mangkuk mie menjauh."Sepertinya istrimu hamil, Gus," ucap Pak Fahrul.Istri Pak Fahrul terpekik bahagia. "Alhamdulillah, Nur!" Wanita berhijab
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status