All Chapters of Sang Kultivator Terbuang: Chapter 21 - Chapter 30
128 Chapters
21. Tawaran Bai Lihai
Pasrah hanya akan membuat Bai Lihai tertangkap. Pilihan terbaik yang bisa diambil oleh si pemuda adalah melawan. Peluang Bai Lihai bisa mengalahkan Han Xuelian sangatlah kecil. Namun, itu masih lebih baik dari pada ia menyerah. Masih ada kesempatan baginya untuk lolos. Sebuah tebasan langsung diberikan oleh Bai Lihai. Namun, sekali lagi Han Xuelian kembali menangkisnya. "Aku hanya ingin memastikan kau adalah orang yang kami cari atau bukan, tapi kau malah menyerangku! Apa kau benar-benar orang itu?" ucap Han Xuelian. "Nona, jangan sembarangan menuduh! Aku bukan orang yang kamu cari," balas Bai Lihai. "Kalau begitu perlihatkan wajahmu!" Bai Lihai tidak membiarkan Han Xuelian begitu saja melihat wajahnya. Tiap si gadis berusaha membuka topengnya, Bai Lihai selalu memberi tebasan pada Han Xuelian. Dan tiap si pemuda melakukan tebasan, si gadis selalu bisa menangkis. Pertarungan tidak bisa dihindarkan. Pedang Matahari dan Pedang Api Suci saling beradu, menghasilkan sebuah gelombang k
Read more
22. Rumput Akar Emas
"Harga Ginseng Darah ini bernilai tinggi. Tidak cukup dibayar hanya dengan Nona tidak membuka topengku!" Melihat raut wajah Han Xuelian sebelumnya, Bai Lihai yakin kebutuhan si gadis terhadap Ginseng Darang berusia seratus tahun cukup mendesak. Jika tidak, tidak mungkin si gadis bersedia untuk tidak membuka topeng Bai Lihai. Si pemuda pun memanfaatkan situasi ini. "Aku sudah memberimu Pil Pembakar Darah sebelumnya. Anggap saja Ginseng Darah itu adalah bayaran terhadap obat yang kuberikan." Han Xuelian membalas ucapan Bai Lihai. "Aku tau Pil Pembakar Darah berharga mahal, tapi itu baru setengah dari harga Ginseng Darah ini. Nona, yang aku minta mungkin bukan barang berharga bagimu. Aku hanya meminta satu rumpun Rumput Akar Emas!"Rumput Akar Emas tumbuh subur di Sekte Gerbang Naga, sehingga memintanya pada Han Xuelian adalah sesuatu yang masuk akal. Bagi anggota Sekte Gerbang Naga, Tanaman Roh ini tidak terlalu bernilai. Akan mudah bagi Han Xuelian untuk menyetujuinya. "Baiklah, aku
Read more
23. Sekte Bulan Perak
Sekte Bulan Perak adalah satu dari tiga sekte teratas di Benua Tengah. Kedudukannya setara dengan Sekte Gerbang Naga dan Sekte Gunung Selatan. Reputasi mereka begitu besar sehingga banyak Kultivator tanpa sekte yang ingin bergabung dengan mereka. Bahkan, sejumlah Kultivator di sekte kecil pun juga sering berusaha bergabung dengan mereka.Dengan nama besar yang mereka miliki, tentu tidak mudah untuk menjadi bagian dari sekte ini. Ada sebuah ujian yang begitu ketat yang harus dilalui agar bisa diterima menjadi anggota Sekte Bulan Perak. Kurang lebih dalam waktu dua minggu lagi, Sekte Bulan Perak akan mengadakan ujian masuk. Siapapun bisa mengikuti ujian ini asalkan orang itu memiliki bakat untuk melakukan Kultivasi. Ada ribuan Kultivator yang mendaftar ujian tersebut, tapi hanya sekitar 30 orang yang akan diterima. Ujian masuk belum diadakan, tapi ada tiga orang yang telah resmi menjadi anggota baru Sekte Bulan Perah tahun ini tanpa melalui sebuah ujian. Ketiga orang itu tidak lain ada
Read more
24. Kembali Ke Goa
Bai Lihai kembali ke goa yang ia tinggali setelah pergi dari Sekte Gerbang Naga. Tempat ini bagaikan rumah baginya. Hanya di tempat ini si pemuda merasa bebas tanpa harus menggunakan topeng. Kini, Rumput Akar Emas sudah ia dapatkan. Ramuan untuk menghancurkan penghalang Kultivasi-nya sudah bisa ia buat. Si pemuda kembali mengeluarkan Tungku Pil dari Cincin Ruang. Rumput Akar Emas beserta sejumlah bahan lain dimasukkan ke dalam Tungku Pil tersebut. Meski kini Bai Lihai sudah bisa menggunakan Qi, nyatanya ia memilih untuk tetap menggunakan Batu Roh untuk mengaktifkan Tungku Pil. Sembari menunggu Tungku Pil menyelesaikan pekerjaan, Bai Lihai memilih beristirahat dengan menyandarkan diri pada dinding goa. Pikirannya melayang pada kejadian yang ia alami di Kota Zhenzhu. Tidak disangka, si pemuda bertemu dengan Han Xuelian. Bai Lihai mengelus gelang yang ada di lengan kirinya. Sebuah gelang yang tidak lain adalah pemberian Han Xuelian. Awalnya, Bai Lihai tidak peduli dengan si gadis. N
Read more
25. Kembali Bertemu Xiao Qiumei
Beberapa waktu berlalu, Bai Lihai sampai di sebuah kota kecil yang berada di dekat portal Tanah Mutiara Putih. Kota ini biasanya cukup sepi, tapi hari ini kota ini sudah ramai dikunjungi oleh banyak Kultivator. Tiga hari lagi, portal menuju Tanah Mutiara Putih akan dibuka. Semua Kultivator yang ingin pergi ke tempat itu sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, tak terkecuali Bai Lihai. Sepanjang perjalanan dari goa tempat ia tinggal, hingga sampai di kota ini, Bai Lihai selalu menyempatkan diri untuk berlatih. Saat ini, Bai Lihai telah menerobos ke ranah Qi Refining 7. "Tuan, apa tokomu menjual Kertas Jimat?"Saat ini, Bai Lihai sedang berada di sebuah toko yang menjual berbagai macam kertas. Kertas yang dimiliki si pemuda telah habis. Untuk itu, ia perlu mengisi ulang persediaannya. Tidak ada kertas khusus yang diperlukan dalam membuat sebuah Jimat. Hanya kertas biasa yang sama dengan kertas-kertas lainnya. Hanya saja, kertas ini harus memiliki ketebalan yang baik agar bisa menamp
Read more
26. Tingkat Bidang Ilmu
Terpaksa Bai Lihai membiarkan Xiao Qiumei tidur di tenda miliknya. Berdebat dengan gadis itu hanya akan membuat kepala si pemuda menjadi semakin sakit. Lebih baik ia mencurahkan tenaganya untuk hal yang lebih penting. Beberapa kertas yang telah ia beli dikeluarkan dari Cincin Ruang. Sebelum portal Tanah Mutiara Putih terbuka, Bai Lihai harus memiliki banyak persediaan Jimat untuk mempermudahnya menjelajahi Dimensi Saku itu. Mungkin tidak seluruh kertas yang bisa ia ubah menjadi Jimat. Namun, beberapa ribu Jimat bisa ia buat sebelum portal Tanah Mutiara Putih dibuka. Bai Lihai mulai menggoreskan kuas pada kertas. Bukan goresan biasa, melainkan goresan yang dialiri Qi untuk menciptakan Roh Array. Jimat-jimat yang dibuat oleh Bai Lihai adalah Jimat yang bisa digunakan dalam pertarungan. Hanya beberapa jenis Jimat yang si pemuda buat, tapi tiap jenis dibuat dalam jumlah yang banyak. Jika saja Bai Lihai memiliki jiwa bisnis yang tinggi, mungkin ia bisa menjual Jimat-jimat itu pada para
Read more
27. Tanah Mutiara Putih
Sebuah lorong cahaya berwarna biru muncul pada sebuah dinding tebing yang berada tidak jauh dari kota yang disinggahi Bai Lihai. Lorong inilah yang menjadi portal menuju Tanah Mutiara Putih. Berbagai Kultivator dari berbagai latar belakang telah berkumpul, baik Kultivator yang berasal dari sebuah sekte ataupun Kultivator Liar. Demi keamanan, Kultivator Sekte biasanya berangkat dalam jumlah armada yang cukup banyak. Sedangkan Kultivator Liar memilih untuk membuat aliansi dengan Kultivator Liar lainnya. Sekitar 3000 Kultivator terlihat antri untuk memasuki portal tersebut. Tidak ada keributan yang terjadi, mereka masih bisa sabar menanti kesempatan mereka untuk masuk. Portal itu berukuran sangat besar, sehingga bisa dimasuki oleh banyak orang sekaligus. Belum lagi, waktu terbukanya portal cukup lama, yaitu selama satu hari. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh para Kultivator, mereka pasti mendapat kesempatan untuk masuk. "Sebaiknya kau kembali ke kota! Tanah Mutiara Putih terlal
Read more
28. Kristal Jiwa
Bai Lihai menggunakan lima Jimat Pelindung sekaligus. Sebuah kubah muncul melindungi sepasang muda-mudi itu. Tombak es yang dilepaskan oleh Elang Es sama sekali tidak dapat menembus kubah tersebut. Jimat Pelindung ini cukup efektif untuk menahan serangan Hewan Roh di ranah Core Formation. Jimat ini bisa digabungkan sehingga membentuk kekuatan yang lebih besar. Sayangnya, tidak banyak Jimat yang seperti ini. Jimat-jimat lain tidak bisa digabung dan hanya menambah jumlah jika digunakan dalam jumlah banyak sekaligus. Untuk sementara waktu, Bai Lihai dan Xiao Qiumei bisa selamat. Namun, mereka tidak bisa terus-terusan seperti ini. Elang Es itu meluncur ke arah Kubah Cahaya yang dibuat oleh Bai Lihai. Ia mematok-matok kubah untuk menghancurkannya. "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika terus begini, dia bisa menghancurkannya!" Xiao Qiumei menggoyang-goyang tubuh Bai Lihai, meminta solusi dari si pemuda. "Kau bisa tenang tidak! Aku sedang berpikir!" Bai Lihai merasa kesal dengan ap
Read more
29. Malam
Malam menjelang. Bai Lihai mendirikan tenda untuk tempat ia beristirahan. Seperti sebelumnya, Xiao Qiumei kembali ikut beristirahat di tendanya. Meski tidak senang, tapi Bai Lihai tidak mengusir si gadis begitu saja. Berdebat dengannya hanya akan buang-buang energi. Setidaknya, tenda ini cukup besar. Cukup untuk mereka tempati, tanpa bersentuhan sedikit pun. Bai Lihai mengelus Kristal Jiwa yang telah ia jadikan mainan kalung. Pikiran si pemuda bertanya-tanya, apa yang membuat Elang Es itu menyerahkan jiwa padanya begitu saja!Tidak sampai di situ, setelah Elang Es mengikat kontrak dengan Bai Lihai, Kultivasi-nya tidak berubah, tetap pada ranah Core Formation. Biasanya, praktik Kultivasi Hewan Kontrak akan mengikuti Kultivasi tuannya. Pertanyaan itu tidak terlalu mengganggu Bai Lihai. Sudah banyak kejadian aneh yang ia lalui sebelumnya. Hal ini juga seperti berhubungan dengan serangkaian kejadian aneh itu.'Siapa yang telah mengatur ini semua? Apakah gadis bercadar itu atau ada pihak
Read more
30. Kekonyolan Xiao Qiumei
Bai Lihai dan Xiao Qiumei kembali melanjutkan perjalanan. Sesekali, si pemuda melirik pada si gadis yang sejak bangun tidak bicara sedikit pun. Sangat berbeda dengan dia yang sebelumnya. Mungkin saja karena dia merasa marah karena semalam Bai Lihai tidak menjawab pertanyaannya. Namun, itu sebenarnya agak aneh karena Bai Lihai sudah sering tidak menjawab pertanyaan si gadis dan tidak ada perubahan sikap dari Xiao Qiumei. Apapun alasannya, Bai Lihai tidak mau tau. Ia justru senang karena Xiao Qiumei tidak akan mengganggunya untuk sementara waktu. "Kau tidak bertanya kenapa aku hanya diam sejak tadi!" Tiba-tiba saja Xiao Qiumei bersuara. Bai Lihai mendengus kesal di dalam hati. Baru saja ia merasa tenang, tiba-tiba Xiao Qiumei sudah kembali menanyakan sebuah pertanyaan aneh. "Hais...! Padahal aku sudah susah payah merubah sikap agar kau menjadi penasaran, tapi kau tetap saja tidak mau memulai pembicaraan," lanjut Xiao Qiumei. Bai Lihai terbatuk mendengar ucapan Xiao Qiumei. Ternyata
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status