Semua Bab Sang Kultivator Terbuang: Bab 31 - Bab 40
128 Bab
31. Pagoda Perak
Pagoda ini bernama Pagoda Perak. Nama yang sama sekali tidak cocok karena tidak ada sedikit pun unsur perak dalam pembangunan pagoda ini. Pagoda Perak terdiri dari lima lantai dan sama sekali tidak ada pintu masuk ke dalam pagoda. Di bagian depan pagoda, terdapat sebuah patung kuda dengan kepala harimau. Cara untuk memasuki pagoda adalah dengan menatap mata patung tersebut dan dengan kekuatan sihirnya, patung akan membawa Kultivator masuk ke dalam pagoda. Hanya satu Kultivator yang bisa memasuki pagoda dalam satu waktu. Oleh karena itu, mereka harus bergantian untuk mendapatkan Jubah Siluman Level-A. "Apa tidak ada yang berani memasuki pagoda! Dasar penakut! Biar aku yang melakukannya!" Seorang Kultivator Core Formation memasuki Pagoda Perak setelah Kultivator lain tampak tidak ada yang berani masuk. Banyaknya Kultivator yang terluka bahkan terbunuh sebelumnya membuat mereka menjadi takut. Kultivator Core Formation ini menatap mata patung. Seketika, mata patung mengeluarkan cahaya
Baca selengkapnya
32. Lantai Kedua Dan Ketiga
Ruangan di lantai dua ini tampak diisi oleh sejumlah patung seukuran orang dewasa yang berjejer di tiap sisi ruangan. Patung-patung ini memiliki tubuh seperti manusia dengan kepala seperti serigala. Setidaknya, ada 12 patung di tempat ini. Patung-patung ini jelas bukanlah patung-patung biasa. Masing-masing patung telah terhubung dengan sebuah Array yang membuatnya bisa menjadi hidup. Tidak diragukan lagi, patung-patung ini adalah rintangan yang harus dilalui oleh Bai Lihai.Di saat si pemuda mulai melangkah, di saat itu juga patung-patung mulai bergerak. Masing-masing patung mengarahkan pandangannya pada Bai Lihai. "Maju kalian semua!" Bai Lihai bergumam sendiri. Seperti mengikuti perintah Bai Lihai, patung-patung itu bergerak secara bersama-sama menyerang si pemuda. Langkah kaki mereka membuat lantai pagoda menjadi bergetar. Kekuatan patung-patung ini bisa dikatakan setara dengan dengan Kultivator di ranah Qi Refining 5. Kekuatan mereka masih dibawah Bai Lihai, tapi si pemuda perl
Baca selengkapnya
33. Melawan Singa Api
Bai Lihai menggunakan Jimat Pelindung untuk melindungi diri. Namun, hanya dua Jimat yang sempat ia gunakan, sehingga sebuah kubah tidak cukup kuat menahan semburan api. Tubuh si pemuda terkena serangan. Ia terlempar dan menghantam tembok pagoda. Darah segar keluar dari mulutnya. Melihat tuannya yang terluka, konsentrasi Elang Es terbagi. Itu membuat Singa Api mendapat celah. Sebuah serangan berhasil membuat Elang Es terhempas. Singa Es mengaum dengan keras, menunjukkan keperkasaannya. Seolah-olah, ialah penguasa tempat ini. Hanya sesaat, Singa yang awalnya mengaum tiba-tiba menjadi mengerang kesakitan. Itu terjadi karena cakram cahaya yang masih aktif menyerang bagian dalam mulut Singa Api yang terbuka. Hewan Roh itu terlihat tidak menyadari kedatangan Cakram Cahaya itu. "Jangan senang dulu! Lawan kau tidak hanya satu!l," gumam Bai Lihai sambil memegangi dadanya yang masih terasa sakit. Saat Singa Api kehilangan konsentrasi, Elang Es mengambil kesempatan dengan mematok lawan. Sin
Baca selengkapnya
34. Lantai Keempat
"Sudah lama sekali tidak ada yang bisa sampai ke tempat ini. Sepertinya, kau punya kemampuan yang tinggi!"Sebuah sambutan didapat oleh Bai Lihai. Di hadapannya terdapat sesosok yang memiliki bentuk yang cukup unik. Memiliki tubuh seperti manusia, tapi lebih pendek. Kepalanya relatif besar untuk ukuran tubuhnya. Tidak ada rambut yang tumbuh, telinganya lebar dan memiliki dua gigi depan yang besar. Belum pernah sekalipun Bai Lihai melihat makhluk seperti ini. Bahkan, dalam buku-buku yang pernah ia baca pun tidak pernah ia jumpai. 'Apa makhkuk ini juga merupakan bagian yang diatur oleh pihak misterius ini,' batin Bai Lihai. Tidak hanya bentuknya yang aneh, tapi kekuatan makhluk itu juga terasa aneh. Tidak ada fluktuasi Qi yang dapat dirasakan dari makhluk ini, tapi kekuatannya begitu nyata. Jika Kultivator dan Hewan Roh memiliki sumber kekuatan dari Qi, maka kekuatan makhluk ini berasal dari sesuatu yang tidak bisa dikenali. Bai Lihai mengingat-ingat kembali yang telah ia pelajari. A
Baca selengkapnya
35. Kedatangan Wanita Bercadar
Permainan tombak makhluk itu begitu lincah. Tidak peduli bahwa ukuran tombak yang terlalu besar bagi tubuhnya, gerakannya begitu ringan dalam menyerang Bai Lihai. Tiap kali tombak si makhluk beradu dengan Pedang Matahari, Bai Lihai dibuat kehilangan keseimbangan. Oleh karena ini, si pemuda mengalirkan Qi dalam jumlah besar untuk mengimbanginya.'Sial! Aku bisa kehabisan Qi dengan cepat,' batin Bai Lihai. Di sisi lain, Elang Es tidak membiarkan tuannya bertarung sendiri. Sebuah semburan es ia lepaskan untuk mengalihkan makhluk itu dari menyerang Bai Lihai. Si makhluk menyadari itu, ia mengarahkan kepala tombak ke semburan es, hingga membuatnya terbelah. Di saat bersamaan, Bai Lihai memanfaatkan situasi makhluk itu yang tengah fokus menahan semburan es. Sebuah tusukan ia berikan. Namun, makhluk itu masih bisa menahannya dengan menggunakan tangkai tombak. Si makhluk terlihat mengalirkan sebuah kekuatan pada tombak. Seketika itu juga, sebuah aliran petir muncul dari kedua ujung tombak
Baca selengkapnya
36. Melepas Kutukan
"Siapa kau, berani menggangguku membunuh orang ini!" Makhluk itu membangkitkan badan setelah tubuhnya terhempas cukup keras. Ia tidak senang dengan kedatangan wanita bercadar yang menyerangnya tiba-tiba. "Aku harus menyelesaikan urusanku dengan pemuda ini dulu, baru aku akan bicara denganmu!" Wanita bermarga Zhu melemparkan sebuah benda seperti telur, tapi berukuran kecil kepada si makhluk. Tiba-tiba saja, benda itu berubah menjadi sebuah tali dan mengikat si makhluk. Mulutnya juga ikut tersumpal. Benda yang dilempar oleh si wanita itu tidak lain adalah sebuah Totem, produk Array yang memiliki kekuatan lebih tinggi dari pada Jimat. Kini, pandangan si wanita terarah kembali pada Bai Lihai. Tiba-tiba saja, ia melakukan sebuah tamparan pada si pemuda. Dengan kondisi yang lemah, Bai Lihai langsung tersungkur menerima tamparan itu. Apalagi, si wanita melakulan tamparan dengan cukup keras. "Apa yang kamu lakukan, Nona Zhu!" Bai Lihai mengelus pada bagian yang terkena tamparan. Wanita be
Baca selengkapnya
37. Misi Untuk Bai Lihai
"Akhirnya, aku terbebas juga!" Si makhluk yang kini telah berubah menjadi seorang pria tampan menggerak-gerakkan badan. Sudah lama sekali ia tidak berada dalam wujud seperti ini. Tubuhnya terasa sedikit kaku. Di sisi lain, Bai Lihai menatap tajam pada pria itu. Meskipun ia terlihat berusia seperti pertengahan 20-an tahun, tapi usia yang sebenarnya sudah lebih dari seratus tahun. Sebenarnya, cukup wajar seorang Kultivator untuk bisa awet muda. Namun, kemudaan pria itu sedikit tidak wajar. Biasanya, Kultivator berusia lebih dari seratus tahun hanya akan bisa membuat dirinya terlihat seperti berusia 40-an atau 50-an tahun. Selain itu, Bai Lihai juga merasakan keanehan dengan kekuatan pria tersebut. Tetap saja tidak ada perbedaan dengan saat ia masih berwujud makhluk aneh berkepala besar sebelumnya. Tidak ada Qi yang mengalir di tubuhnya, melainkan sebuah kekuatan dari sumber energi yang tidak ia kenal. Itu artinya, kekuatan itu tidak berasal dari kutukan, melainkan pria ini memang men
Baca selengkapnya
38. Alter Ego
"Kapan aku bisa keluar dari sini? Atau masih ada yang Nona ingin sampaikan?" Tang Chen sudah tidak sabar untuk keluar dari Pagoda Perak, sehingga ia menayakannya pada wanita bercadar. Matanya sudah gatal untuk melihat dunia luar yang sudah lama tidak ia lihat. "Kita akan keluar sekarang!" Wanita bermarga Zhu melemparkan sebuah Totem. Seketika, muncul sebuah lorong berbentuk lingkaran. Bai Lihai membulatkan mata melihat itu. Itu adalah sebuah Totem Teleportasi. Benda ini terkenal sangat langka karena sangat sulit untuk dibuat. Bahkan, Master Array sekalipun tidak sanggup menciptakan Totem jenis ini. Cukup wajar wanita itu memiliki pusaka langka seperti Totem Teleportasi. Si wanita memiliki hubungan dengan pihak misterius itu. Jika Bai Lihai saja diberi banyak pusaka langka, sudah pasti orang yang lebih dekat dengan mereka juga akan diberikan. "Ayo pergi!" Wanita bercadar mengajak Tang Chen memasuki lorong teleportasi. "Bagaimana denganku! Apa aku juga harus ikut dengan kalian?" Ba
Baca selengkapnya
39. Jubah Siluman Level-A
Jika Alter Ego saja tidak tau, apalagi Bai Lihai. Pertanyaan itu sudah barang tentu tidak bisa dijawab oleh Bai Lihai. Pada dasarnya, ketika Alter Ego mengambil alih jiwa seseorang, maka Super Ego tidak akan menyadarinya. Jikapun menyadarinya, itu baru dirasakan saat Super Ego kembali menguasi jiwa. Kejadian satu tahun lalu memang sangat aneh. Super Ego Bai Lihai tetap sadar meski Alter Ego-nya berkuasa. Bai Lihai berpikir apa yang membuat itu bisa terjadi. Ia teringat, sebelumnya wanita bermarga Zhu memberinya sebuah Pil yang disebut bisa menjinakkan makhluk mengerikan di Puncak Makam Naga. Nyatanya, makhluk itu tetap menyerang si pemuda. Jika dipikirkan lagi, wanita itu pasti punya alasan memberi Bai Lihai Pil itu. Jika Pil itu bukan untuk menaklukkan makhluk mengerikan itu, pasti ada sesuatu yang lain. Bisa jadi Pil ini yang mempengaruhi Super Ego Bai Lihai tetap tersadar meski Alter Ego menagambil alih dirinya. "Aku tidak ingin berbasa-basi denganmu. Katakan, apa kau yang harus
Baca selengkapnya
40. Jubah Siluman Untuk Xiao Qiumei
"Kuharap anak muda itu tidak mendapatkan luka serius! Dia masih terlalu muda untuk menghadapi kematian!""Kenapa kau justru mengkhawatirkannya? Jika dia mendapat sesuatu yang buruk, itu salahnya sendiri. Masih di ranah Qi Refining saja dia sudah nekat memasuki Pagoda Perak. Jika dia mati, itu adalah bayaran atas kepercayaan dirinya yang berlebihan!"Para Kultivator di luar Pagoda Perak masih terus mengomentari keberanian Bai Lihai yang memasuki tempat tersebut. Nada-nada sumbang terus terdengar. Mereka semua berpikir tindakan pemuda bertopeng itu terlalu gila untuk ukuran tingkat Kultivasi-nya. Di antara mereka, ada satu gadis yang menunjukkan kekhawatiran lebih dari yang lainnya. Gadis itu tidak lain adalah Xiao Qiumei, gadis yang telah bersama si pemuda sejak sebelum memasuki Tanah Mutiara Putih. Meski belum lama kenal dan belum banyak yang ia ketahui tentang Bai Lihai, Xiao Qiumei sudah merasa sangat dekat dengan si pemuda. Bagi si gadis, pemuda itu memiliki hati yang tulus. Dia b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status