Lahat ng Kabanata ng Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Kabanata 2241 - Kabanata 2250

Setelah turun ke lantai bawah, Johan memberi hormat kepada orang tua Frida, lalu berpamitan terhadap mereka. Dia menggendong Frida keluar rumah, membawanya ke Kediaman Keluarga Gunawan.Di Kediaman Keluarga Gunawan.Reza, Jason, dan yang lain sedang berada di rumah untuk menyambut kepulangan rombongan pengantin wanita. Reza langsung menarik Sonia ke sisinya. Reza tidak menjadi pendamping pengantin hari ini, tetapi hanya boleh ada Reza di sisi Sonia.Bondan membagikan video ungkapan perasaan Johan ke grup bersama mereka. Setelah Johan kembali, spontan terdengar suara tawa ricuh.Reza juga tidak ikut serta dalam permainan mereka. Dia membawa Sonia ke samping, lalu menyuruh orang untuk menyuguhkan semangkuk sup onde kemari. Dia meniup sup itu, lalu menyuapi Sonia. “Tadi pagi kamu bangun kepagian dan tidak makan apa-apa, seharusnya kamu sudah lapar, ‘kan?”Sonia memakan sebutir onde di atas sendok. Rasa gula aren dan osmanthus yang kental membuat sup terasa manis, tetapi tidak enek. Sonia

Johan tersenyum lugu. “Pokoknya, aku bersedia ditindas olehmu.”Frida memelototi Johan memintanya untuk diam.Ayah Frida pun tersenyum dengan ramah. Dia meletakkan tangan Frida di atas tangan Johan. “Kalau kamu ditindas dengan kasar, kamu bisa mengadu kepadaku. Aku akan berpihak padamu!”Johan mengambil tangan Frida, lalu menggenggam erat tangannya. Setelah itu, dia membungkuk untuk memberi hormat kepada ayahnya Frida. “Terima kasih. Terima kasih sudah membesarkan Frida. Terima kasih sudah menyerahkan Frida kepadaku!”Ayah Frida mengangguk dengan kuat. “Pergilah!”Frida menoleh untuk melirik ayahnya sekilas, lalu memalingkan kepalanya berjalan pergi bersama Johan. Mereka berjalan menuju kehidupan milik mereka berdua.Suasana di dalam aula menjadi hening dan terasa khidmat.Kedua insan saling bertemu di lautan manusia. Mereka saling mencintai dan bersatu, kemudian membentuk sebuah keluarga baru. Hal ini merupakan hal yang khidmat dan sakral. Saksi pernikahan berdiri di tengah kedua ora

Saat mendengar Maria mengungkit soal cucu perempuan, Saskia tidak bisa duduk diam lagi. “Kamu sibuk dulu sana. Aku mau pergi cari Yana-ku dulu. Dua hari ini dia tidak makan dengan teratur, semua karena dia begitu dimanja Jason. Terpaksa aku sendiri yang mesti menjaganya.”Maria berkata, “Aku akan pesan koki di dapur untuk persiapkan bubur bergizi khusus untuk Yana.”Saskia pun tersenyum. “Kamu bisa perintah pelayan, kamu tidak usah ke sana.”“Tidak bisa. Aku mesti awasi sendiri. Dia itu juga cucu kandungku.”Terlihat senyuman di dalam mata Saskia. Dia pun mengiakan, lalu membalikkan tubuhnya pergi mencari Yana.Kelly sedang mengganti pakaiannya di ruang ganti. Jason pun membawa Yana untuk menunggu di sofa.Begitu Saskia datang, Yana pun langsung menuruni sofa dengan gembira dan berlari ke hadapannya. “Nak, yang pelan, jangan sampai jatuh!” Saskia buru-buru pergi menggendong Yana.Yana merangkul lengan Saskia sembari tersenyum. Dia kelihatannya sangat bergantung terhadap Saskia.Saskia

Air mata berlinang di dalam mata Kelly. Dia sungguh merasa terharu, lalu berkata dengan terisak-isak, “Terima kasih. Terima kasih sudah mengatakan semua ini kepadaku hari ini”Saskia berkata dengan tersenyum, “Jadi, bagaimana pemikiranmu? Apa kamu bersedia untuk menikah dengan Jason?”Kelly berkata dengan tersenyum dan berlinangkan air mata, “Aku nggak pernah nggak bersedia.”Saskia berkata, “Apa kataku, semua ini pasti jebakan si Jason. Dia ingin aku membantunya untuk mendesak pernikahan kalian.”Kelly menurunkan kelopak mata dan tersenyum tipis. Kemudian, dia mengangkat kepalanya menatap Saskia dengan tulus. “Bibi, aku bersedia menikah dengan Kak Jason, tapi bukan sekarang. Aku tahu seberapa besar jarakku dengan Kak Jason. Aku berharap saat aku bisa semakin baik dan bisa sepadan dengannya, aku baru akan menikah sama dia!”Saskia berkata, “Kamu sudah sangat baik.”Kelly menggeleng. “Latar belakang keluargaku nggak bisa dibandingkan sama Kak Jason. Semua ini adalah kenyataan yang nggak

“Dasar cowok berengsek. Kamu kira aku itu bodoh, akan dibohongi untuk yang kedua kalinya?” Tiffany kelihatan risi. “Aku saja merasa risi ketika melihatmu, apalagi dengar kata kamu cinta sama aku, aku semakin risi lagi!”“Gedebum!” Johnson masuk ke dalam air.Kolam air mancur tidaklah dalam, hanya saja sekujur tubuh Johnson telah basah kuyup, apalagi airnya terasa dingin. Dia pun berdiri dengan keadaan berantakan. Ditambah lagi dengan embusan angin dingin, dia pun kedinginan hingga menggigil.Ketika melihat Tiffany yang berada di samping, Johnson tidak tahu dirinya sedang marah atau kedinginan, raut wajahnya menjadi muram. “Tiffany, dasar wanita jalang!”“Kamu yang jalang! Yang duluan menggoda barulah jalang!” maki Tiffany kembali, “Kelak jangan muncul di hadapanku lagi. Kalau kamu berani datang lagi, aku akan permalukan kamu di hadapan semua orang!”Seluruh tubuh Johnson menggigil. Dia menatap Tiffany dengan syok dan gusar. Wanita yang selalu mengusiknya dulu kini telah berubah menjadi