Morgan menatap Theresia dengan kening berkerut, lalu berkata dengan serius, “Kakek juga tidak akan persulit kamu, kenapa kamu malah buru-buru?”Theresia mengangkat gelas alkoholnya, lalu melirik Morgan dengan syok. Bibirnya telah dinodai warna alkohol. Wajahnya sedikit merona dan kelihatan menggoda.Jemmy mengeluh pelan, “Dia lagi bersulang sama aku, kenapa banyak sekali omonganmu. Kamu wakili aku untuk balas dia dengan gelas ini!”Morgan melirik wanita itu dengan ujung matanya. Dia tidak berbicara lain, melainkan mengangkat gelas alkohol, lalu meneguknya hingga tidak bersisa.Ranty yang duduk di samping pun menyindir, “Aku kira Kak Morgan bakal beri tahu Theresia untuk minum yang pelan. Ternyata kamu merasa dia minumnya terlalu sedikit, seharusnya menghabiskan satu gelas alkohol sekaligus.”Semua orang spontan tertawa. Suasana mulai terasa hangat.Saat makan, Jemmy tidak menyuruh orang khusus menjamu Theresia. Alhasil, Theresia malah merasa lebih nyaman, seolah-olah dirinya telah berb
Read more