All Chapters of Jatuh Cinta Setelah Malam Pertama: Chapter 2301 - Chapter 2310

Entah Theresia sanggup untuk menahan Morgan untuk tetap tinggal di sini atau tidak?Sonia melihat Jemmy sedang berjalan keluar ruang baca. Dia pun segera keluar dari pelukan Reza. “Kita kembali dulu!”Setelah kembali ke ruang tamu, semua orang kembali bersama-sama menyaksikan program acara televisi. Saat pukul sepuluh malam, Indra pun datang untuk memberikan sebuah kotak kepada Jemmy.Jemmy mengambil empat kotak kayu merah berukir dari dalam, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku dan Indra mau masuk kamar untuk mengobrol sambil minum teh. Ini hadiah Hari Raya untuk kalian masing-masing. Aku letakkan di sini dulu, ya. Namanya sudah ditulis di atas, kalian ambil sendiri.”Dari kotak itu, dapat terlihat bahawa hadiah itu sangat berharga. Theresia tidak boleh menerima hadiah semahal itu. Baru saja dia hendak berdiri untuk menolak secara halus, tangannya malah digenggam oleh Morgan.Morgan meraih pergelangan tangan Theresia, lalu berkata dengan suara datar, “Barang yang diberi Kakek mesti dit

Mereka semua bermain hingga dini hari, baru berpamitan untuk pergi beristirahat.Saat berpisah, Theresia memeluk Sonia dengan pelan. “Sonia, Selamat Hari Raya!”Sonia juga tidak merasa keberatan dengan kedekatan si perempuan. Dia bahkan membalas pelukan Theresia. “Selamat Hari Raya juga!”Theresia melepaskan Sonia, lalu mengambil amplop merah dengan hiasan indah kepada Sonia. “Aku juga sudah mempersiapkan hadiah uang. Kamu mesti terima, ya, cuma sedikit bentuk niat baikku saja.”Sonia berkata dengan tersenyum, “Kamu beri tahu aku dulu. Aku terima atas status apa? Seandainya karena hubungan keluarga, sepertinya aku lebih tua satu umur daripada kamu. Aku nggak bisa terima hadiah uang ini, kecuali status lain ….”Theresia tersenyum tipis. “Nggak peduli bagaimana hubungan di kemudian hari, tapi hari ini aku bisa merayakan Hari Raya di Kediaman Keluarga Bina, jadi sudah sepantasnya aku memberimu hadiah uang ini.”Mereka semua juga pintar, tidak perlu mengatakannya dengan terlalu blak-blakan

Sonia tersenyum lembut. “Selamat Hari Raya juga buat Kak George dan Kak Diana. Aku nggak telepon satu-satu lagi. Ibu tolong sampaikan kepada mereka, ya!”“Tenang saja!” Lysa menunjukkan senyuman penuh cinta. “Tadi ayahmu telepon Pak Jemmy. Titip salam buat Pak Jemmy, ya.” “Oke.”“Kamu dan Reza yang gembira di sana. Jangan buru-buru pulang.”“Oke!” Sonia mengakhiri panggilan, lalu melihat ke sisi Jemmy. “Aku sudah mengatakan semua yang seharusnya kukatakan. Bi … Ibu titip salam buat Kakek.”“Mereka sudah telepon tadi pagi!” Jemmy menarik tangan Sonia dengan tersenyum. “Ayo, coba lihat apa Kak Morgan-mu dan Theresia sudah kemari atau belum. Sudah saatnya sarapan.”“Oh, ya!” Jemmy menoleh. “Apa kamu sudah lihat hadiah yang aku berikan kepadamu?”“Gembok panjang umur.” Sonia merasa agak bingung. Dia ingin bertanya pada Jemmy kenapa dia memberinya hadiah itu?Jemmy tersenyum ramah. “Bukan buat kamu, tapi buat anak kamu dan Reza.”Sonia terdiam membisu. Sepertinya Kakek Jemmy terlalu buru-b

Iwan tidak berani berharap Kelly datang mengunjunginya, tapi dia tetap mempersiapkan hadiah uang.Ketika Kelly melihat amplop itu setidaknya berisi dua juta, dia bertanya dengan hati-hati, “Uang dari mana?”Saat tinggal di panti rehabilitasi, Iwan tidak memerlukan uang sama sekali. Jadi, Kelly pun tidak menyisakan uang untuknya, tujuannya supaya dia tidak berjudi lagi.Iwan segera menjelaskan kepada Kelly, “Saat Hari Raya, aku bantu pihak dapur untuk menulis beberapa menu makanan, kemudian aku pun diberi upah. Aku sudah menolak, tapi mereka bersikeras untuk memberikannya, makanya aku bisa punya uang.”Jason menggenggam tangan Kelly dengan tenang. Dia mengingatkan Kelly untuk jangan bersikap terlalu sensitif dan emosional. Mungkin karena trauma di hati terlalu besar, Kelly refleks berpikir ke arah negatif.Hanya saja, telapak tangan pria yang hangat dan bertenaga itu segera menenangkan Kelly. Raut wajahnya juga menjadi lembut. “Kamu simpan saja. Yana juga masih belum bisa pakai uang.”“

“Kalau begitu, aku tidak mau ketemu!” tolak Morgan secara langsung.Jemmy berkata, “Dia datang jauh-jauh kemari. Kamu dan aku malah tidak pergi menemuinya. Nanti akan terasa tidak sopan. Cuma bertemu saja. Aku juga tidak menyuruhmu melakukan apa-apa!”Raut wajah Morgan tidak berubah. “Justru karena dia datang dengan begitu serius, aku pun tidak boleh pergi menemuinya!”Jemmy menyadari dia tidak sanggup untuk membujuk Morgan. Dia pun merasa agak panik. “Apa aku tidak bisa memerintahmu lagi?”Sikap Morgan sangat tegas. “Yang lain bisa, tapi lupakan mengenai yang ini!”“Kamu ….” Jemmy langsung mengambil kemoceng dari dalam vas bunga, lalu berlagak ingin memukul Jemmy. “Kamu memang pemimpin di Benua Delta, tapi kamu itu cucuku sewaktu di rumah. Kalau kamu berani tidak mendengar ucapanku, aku tetap akan memukulmu!”Baru saja Morgan hendak berbicara, tiba-tiba terdengar suara tawa dari belakang. Begitu Morgan memalingkan kepalanya, dia pun melihat Theresia berdiri di depan pintu, lalu menata