Wajah Rose duluan merona. Setelah itu, dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Cuma dikasih makanan saja, kamu malah kepikiran soal itu. Sepertinya mimpimu ketinggian?”Juno mengangkat alisnya dengan datar. “Soal itu apaan?”Rose menatap Juno dengan kesal. “Kamu pura-pura saja!”Juno berucap dengan lugu, “Aku hanya tidak ingin mengendarai mobil karena kekenyangan. Jadi, aku suruh kamu nginap semalam di sini. Kamu pikir ke mana, sih? Tapi, kalau kamu butuh, aku juga tidak masalah!”Wajah Rose semakin merona saja. “Aku bisa naik taksi sendiri, oke!”“Aku tidak tenang. Nantinya aku mesti setir mobil buat ikuti kamu. Bukannya sama saja dengan persulit diriku sendiri?” kata Juno dengan tersenyum tipis.Rose yang biasanya jago dalam berkata-kata itu pun tidak bisa menghadapinya. Dia hanya berucap dengan kesal, “Bos Juno, kamu sudah berubah!”Juno melipat kedua tangannya, membungkukkan tubuhnya untuk mendekat. Tatapannya semakin mendalam. “Aku tidak berubah. Kamu sendiri yang selalu berpik
Read more