Semua Bab RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU : Bab 11 - Bab 20
111 Bab
Bab 10B
"Kenapa kamu pegang handphone ku? Sini, Mas. Aku punya privasi!" kataku sengit"Jadi begini, Sis. Kamu selingkuh di belakang ku. Tadi ada yang kirim pesan, aku membaca sekilas dan sayang sayangan sama kamu di pesan itu. Handphone kamu memang di kunci tapi tetap sekilas aku bisa baca pesan dari inisial R yang kamu sembunyikan!" "Lebay kamu. Dia teman aku. Biasa aja kali. Dia cewek kok dan kami biasa begitu saat reuni." dustaku padanya. "Jangan bohong kamu. Aku gak percaya sama kamu. Sis, ini kamu, 'kan?" Dia menunjukkan photo ku dengan seorang pria. "Kamu mata-matai aku?" "Bukan. Temanku yang kirim karena lihat kamu jalan sama lelaki lain. Tega kamu sama aku, Sis!" Aku tersentak dan terbangun begitu saja dari mimpiku. Kenapa aku bisa mimpi seperti ini. Mas Adnan hadir dalam mimpiku di masa laluku. Saat itu memang aku sering ketahuan selingkuh dengan Mas Raka. Beberapa kali Mas Adnan memaafkan ku. Namun beberapa kali pula aku mengulang untuk selingkuh dengan Mas Raka. Aku nggak nya
Baca selengkapnya
Bab 11A
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 11. **PoV Siska. "Mana Mas Adnan, suamiku!" "Suamimu?" tanya Nara mencibir. Entah kenapa perkataan tersebut terlontar begitu saja di depan Nara. Saat ini aku hendak meledak marah. Tiba-tiba teringat dalam benakku kalau Mas Adnan adalah suamiku bukan mantan suamiku. Saat Nara balik bertanya suamimu, padaku. Saat itulah aku sadar kalau Mas Adnan bukan suamiku lagi. Aku mencebik kesal. Kulirik lantai rumah Nara yang berlapiskan marmer dengan corak garis keemasan. Lantai yang indah. Belum lagi dalam rumahnya yang ku lihat sekilas. Banyak sekali guci-guci tinggi. Nara sangat elegant mengkoleksi banyak guci, besar, kecil dalam rumahnya. Sumpah demi apa, aku iri. Semesta, aku IRI pada Nara. Mengapa dia kaya dan aku nelangsa? Batinku bergejolak gak terima. Ini ada hak ku. Ada sebuah suara dalam diriku yang membuat ku harus bertahan. Lebih tepatnya mempertahankan pemikiran ku sendiri kalau aku ada hak di rumah ini sebagai mantan istri Mas Adnan. "Heh, kenap
Baca selengkapnya
Bab 11B
Mendengar ucapanku Nara tersenyum mengejekku. Mas Adnan juga tertawa seakan-akan dia mengejekku sama seperti Nara. "Kenapa kalian berdua malah menertawakan ku? Apa yang lucu?" "Sis, kamu kok nggak tahu malu banget sih. Dari dulu kamu memang kayak gini ya. Sikap kamu nggak pernah berubah. Sekarang aku minta kamu keluar dari rumah ku. Kamu nggak punya apa-apa di sini. Bukankah semua hak kamu sudah ku berikan ketika kita bercerai dulu!" kata Mas Adnan. "Ya, tapi bagaimana kamu bisa dapat uang sebanyak ini. Mungkin saja kan dari pernikahan kita terdahulu kamu menyembunyikannya dari ku. Kamu menyenangkan Nara sekarang dengan uang saat kita menikah. Tentu aku gak terima!" Aku nggak mau mengalah sedikitpun. Karena Mas Adnan berbohong kepadaku dia mengambil hak ku dan memberikan kepada Nara. "Apa yang ada di rumah ini dan apa yang aku punya sekarang itu nggak ada hak kamu sama sekali. Kita sudah mengurusnya di pengadilan agama. Aku sudah memberikan hak kamu sesuai dengan porsinya saat ki
Baca selengkapnya
Bab12A
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 12. **PoV Nara. Aku terkaget pertama kali menginjakkan kaki di kampung ini setelah rumah selesai. Dulu ketika aku dan Mas Adnan baru saja membeli tanah dan kami observasi di situ. Kami sama sekali nggak tahu kalau ada Mas Raka dan Siska yang menjadi tetangga kami. Dulu mereka belum ngontrak di sini. Aku juga tidak terpikir kalau mereka bakal menyewa di sini. Tetapi mau bagaimana lagi, setelah rumah kami selesai, aku dikagetkan dengan kehadiran Mas Raka di depan mataku. Saat itu aku mau kabur saja dari nya, teringat bagaimana pengkhianatan nya terhadapku. Di depan mataku dia terang-terangan berselingkuh. Awalnya dulu tidak mengaku. Namun, setelah ketahuan tidak ada penyesalan dalam dirinya. Malah dia menganggapku perempuan nggak becus mengurus keluarga, mengurus anak, mengurus rumah tangga. Setelah ketahuan selingkuh hanya penghinaan yang ku dapatkan darinya. Dia mencari-cari kesalahanku agar aku bisa lepas darinya. Dan dia bisa menikahi wanita yang dise
Baca selengkapnya
Bab12B
Tak lama berselang datanglah putraku, Ervan. Dia datang membawa buku untuk diajari pelajaran sekolahnya. Dengan senang hati Mas Adnan mengajarinya. Duh, aku sungguh senang Mas Adnan mau memperlakukan Ervan dengan baik. Walaupun bukan anak kandung. Dia peduli dengan pendidikan dan kasih sayang Ervan. Berbeda dengan Mas Raka yang dulu hanya sibuk dengan dunianya sendiri. "Makasih, Pa," kata Ervan setelah Mas Adnan membantunya mengerjakan PR. "Sama-sama," jawab Mas Adnan sambil mengacak rambut bocah enam tahunku. Saat kami bercengkrama bersama. Pembantu rumah tangga datang memberitahu kalau ada tamu yang mau bertemu. "Tamu?" Aku sungguh heran. Siapa malam-malam datang ke rumah. Kulirik jam sudah pukul setengah sembilan malam. "Siapa, Bik?" tanya suamiku. "Anu, Pak. Yang tadi itu, tetangga datang sama seorang lelaki," jawab Bik Narti sopan. "Siska, Mas," gerutuku kesal. "Bik, kamu gak kasih mereka masuk, 'kan?" tanyaku. "Enggaklah, Bu. Sesuai dengan perintah Ibu mereka tunggu di
Baca selengkapnya
Bab 13A
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 13. Kasih ❤️ dan komentarnya yang membangun ya teman-teman. Happy reading**PoV Author "Kamu gak ada hak, Mas. Kamu sama sekali gak ada hak untuk Ervan!" kata Nara marah. Wanita itu menggebrak meja. Emosinya tersulut begitu saja saat Raka dan Siska menyampaikan maksud kedatangan mereka. Semua terkejut dengan aura wajah Nara yang berubah. Suaminya, Adnan mengelus lembut pundaknya agar Nara lebih sabar dan tenang. "Eh, kenapa Mas Raka gak ada hak? Bukankah itu anaknya. Kamu gak bisa memisahkan ayah dari anaknya!" Kali ini Siska yang berkata. Ucapan Siska membuat Nara muak. Nara tertawa sinis. "Terus yang bisa memisahkan mereka kamu? Kamu kan yang blok aku. Saat anakku nangis waktu umurnya empat tahun mau ketemu Bapaknya. Kamu bilang aku udah gak punya hak dan gak tau malu soalnya Mas Raka bukan lagi suamiku!" kata Nara enteng. Ucapan Nara membuat Siska kesal, apalagi Raka yang gak tahu apapun. "Maksud kamu apa, Nar? Siska sendiri bilang sama aku kalau
Baca selengkapnya
Bab 13B
"Aku gak ngikutin dia. Aku cuma tanya dan silaturahmi aja. Kami punya masalah anak jadi wajar kami tetap berkomunikasi. Makanya kamu jangan nikahi wanita punya anak kalau gak mau di ganggu!" sergah Raka mendengkus. Dia tetap gak mau ngalah. Tanpa bersalah lelaki itu mengambil pematik dan menghidupkan rokoknya. Asapnya langsung membahana di sekitar mereka. Nara langsung menutup hidung soalnya dia gak suka asap rokok. Sudah dua tahun lepas dari Raka, Nara sudah terbiasa hidup tanpa asap rokok di rumahnya karena Adnan gak merokok. "Uhuk …" Nara terbatuk. "Pak, Raka. Hormati istriku. Dia gak tahan asap anda. Matikan rokok anda!" perintah Adnan. Raka setengah hati mematikan rokok yang baru di hisapnya. Dia lihat Nara cemberut. "Eh, maaf, Nara. Ya udah. Kalau begitu Mas minta maaf. Jadi kapan aku bertemu Ervan?" tanya Raka ke Nara. Sikapnya berubah manis karena ada maunya. "Penuhi dulu permintaanku. Nafkahi anak kamu seperti yang aku mau baru datang lagi ke sini! Kalau bisa berhentil
Baca selengkapnya
Bab 14A
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 14. Jangan lupa ❤️ dan komentar membangun nya. Baca juga cerita saya yang lainnya kakak pembaca baik hati semua 🙏**PoV Author Siska mengambil gawai Raka, suaminya. Dia melihat Ibunya Raka menghubungi. Wanita itu mendesah. Kenapa wanita paruh baya yang jadi mertuanya harus menghubungi segala. Mau apa sih?Siska membiarkan gawai itu begitu saja. Biar saja mati sendiri panggilan nya. Begitulah pikirannya. Dia lalu menghempaskan tubuhnya ringan di kasur. Gawai Raka tadi selesai bergetar. Siska gak peduli. Malas mengangkat panggilan dari mertuanya. Hubungannya dengan mertuanya kurang bagus. Siska kesal, wanita renta itu selalu saja membela Nara. Katanya Raka gak akan dapat istri sebaik Nara lagi kalau mereka bercerai. Raka dan Nara itu berjodoh akibat Bapak Raka yang menjodohkan dan direstui pula oleh Ibu Raka yang sekarang mertua Siska. Siska pernah bilang kalau dia akan lebih baik dari Nara istri Raka yang dulu. Namun, mertuanya itu malah mencibirnya. "
Baca selengkapnya
Bab 14B
Tak lama Raka pun keluar. Dia melihat ibunya sudah ada di depannya lalu dengan segera dia menyalami ibunya serta Mira menyalami Raka dengan penuh takzim. Siska sama sekali tidak melakukannya, dia risih. Bu Dyah sudah biasa seperti itu. Siska dan Nara sangat berbeda dalam menghormati orang tua. "Duduk, Bu," kata Raka. Bu Dyah dan Mira duduk. Siska masih berdiri berkacak pinggang menatap mereka dengan kesal. Pagi-pagi mood-nya sudah ambyar dengan kedatangan ibu mertua serta adik iparnya."Siska, kamu buatin minum buat Ibu. Ibu datang dari jauh dan sangat lelah," perintah Raka. "Eh, Nggak apa-apa kok Raka ibu bawa minuman sendiri," kata Bu Dyah. Tak mau Siska yang membutakan minumannya. Takut, soalnya menantunya itu sedikit sinting. Apalagi tadi malam mereka beradu pendapat. Bisa aja di taruh racun atau lebih ringan obat sakit perut. Bu Dyah takut. "Bagus deh. Ibu nggak perlu ngerepotin aku kalau kayak gitu!" "Siska. Kamu nggak boleh kayak gitu. Kamu harus hormat sama orang tua. Kam
Baca selengkapnya
Bab 15A
RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 15.Kasih komentar dan ❤️ ya teman-teman jangan lupa mampir ke cerita saya yang lain.**PoV Author"Antarkan Ibu ke rumah Nara, Raka. Di mana rumahnya?" tanya Bu Dyah begitu senang. "Tapi aku nggak tahu apakah dia mau menerima ibu atau enggak. Dia menerima aku saja dengan berbagai syarat apalagi ibu." "Kalau dia menerima kamu dengan berbagai syarat itu wajar, selama 2 tahun kamu menghilang dan nggak kasih nafkah anaknya. Dia selama itu kesusahan mengurus Ervan. Sedangkan Ibu yakin kalau hubungan Ibu baik apalagi Ervan cucu Ibu!" kata Bu Dyah yakin. "Ya udahlah, Mas. Antarkan aja Ibu ke rumah Mbak Nara. Soalnya Ibu kepikiran terus cucunya. Udah rindu dan beberapa hari sakit. Tapi nggak bilang sama Mas Raka. Takut Mas Raka jadi ikutan kepikiran. Mas aja sekarang pusing menghadapi masalah keluarga sama Mbak Siska. Apalagi menghadapi masalah Sakit Ibu. Jadi mungkin sekarang ibu senang, Mas Raka bilang Mbak Nara ada di sekitar sini bersama juga Ervan. Aku juga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status