Share

Bab 14B

Tak lama Raka pun keluar. Dia melihat ibunya sudah ada di depannya lalu dengan segera dia menyalami ibunya serta Mira menyalami Raka dengan penuh takzim. Siska sama sekali tidak melakukannya, dia risih. Bu Dyah sudah biasa seperti itu. Siska dan Nara sangat berbeda dalam menghormati orang tua.

"Duduk, Bu," kata Raka.

Bu Dyah dan Mira duduk. Siska masih berdiri berkacak pinggang menatap mereka dengan kesal. Pagi-pagi mood-nya sudah ambyar dengan kedatangan ibu mertua serta adik iparnya.

"Siska, kamu buatin minum buat Ibu. Ibu datang dari jauh dan sangat lelah," perintah Raka.

"Eh, Nggak apa-apa kok Raka ibu bawa minuman sendiri," kata Bu Dyah. Tak mau Siska yang membutakan minumannya. Takut, soalnya menantunya itu sedikit sinting. Apalagi tadi malam mereka beradu pendapat. Bisa aja di taruh racun atau lebih ringan obat sakit perut. Bu Dyah takut.

"Bagus deh. Ibu nggak perlu ngerepotin aku kalau kayak gitu!"

"Siska. Kamu nggak boleh kayak gitu. Kamu harus hormat sama orang tua. Kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status