All Chapters of Sang Penguasa Selatan : Ahli Pedang Ganda: Chapter 21 - Chapter 30
117 Chapters
Bab 21
"Dimana Freya? Jawab aku sialan!!" pekik Ryder."Ryder tenanglah," bisik Daren."Aku akan mencabik-cabik kalian, jika sehelai saja rambut Freya kalian sentuh," tekan Ryder."Pria yang malang, kekasihmu telah dibawa oleh pasukanku, untuk dijadikan persembahan untuk sang naga Hahaha," ucap Fatan.Seketika emosi Ryder meluap, seluruh aura kegelapan dalam tubuhnya keluar. Daren yang ada di samping sampai merasa sesak, lalu berlari menjauh dari Ryder."Ryder, tenanglah," teriak Evan.Kekuatan aura yang melewati batas bisa membuat kekacauan pada wilayah, termasuk tumbuhan di sekitarnya akan mati. Daren menatap Ryder tak percaya, kekuatan yang begitu besar keluar dari dalam tubuh Ryder yang hanya pengguna pedang.Ryder menatap ke arah teman-temannya, lalu melepaskan ikatan perban yang melilit tubuhnya. Sebuah tato api berwarna hitam, terukir di tubuh Ryder. "Menjauhlah," teriak Ryder.Natalia dan yang lain segera menjauh, mereka begitu takjub denga
Read more
Bab 22
Ryder dengan tergesa-gesa berlari ke arah Freya, yang sejak tadi sudah menahan air matanya. Fatan yang terlihat menikmati suasana yang dipenuhi oleh emosi kemarahan Ryder yang semakin besar, Fatan menjentikkan jarinya, lalu muncul 100 orang pasukan naga yang bersenjata lengkap.Ryder terus berlari, hingga pada akhirnya Freya berhasil berada dalam pelukannya. Freya pun pingsan setelah merasa aman, Ryder segera membawa Freya ke tepi ruangan. Pria itu telah mencapai puncak dari aura kegelapan, sekarang dia tidak peduli dengan efek yang akan diterima setelah mencapai batas penggunaan aura.Para pasukan naga mulai menyerang Ryder, entah sejak kapan setiap goresan pedang dan panah yang mendarat di tubuhnya tidak memberi rasa sakit lagi bagi Ryder. Melihat ada 10 anak panah yang menancap di punggungnya, Ryder hanya santai berjalan dan terus menyerang musuh yang berdatangan. Mata Ryder yang mengeluarkan darah segar, mampu memprediksi arah gerakan dan titik kelemahan dari p
Read more
Bab 23
Fatan melingkarkan jarinya, lalu menatap Ryder sambil tersenyum. Matanya yang merah itu seakan memancarkan cahaya, membuat Ryder memalingkan wajahnya dan berdecak kesal."Aku bingung kenapa kalian sangat terobsesi dengan gua itu," ucap Fatan malas."Itu bukan urusanmu," sahut Ryder.Daren mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat, lalu berjalan ke arah Ryder. Mereka memperkirakan bagaimana cara untuk membelah atau menghancurkan batu besar itu. "Kita harus mencari gua naga sekaligus putri tuan Jalal, jadi ayo kita pikirkan sama-sama bagaimana cara membuka gua ini," ucap Ryder."Ryder, gunakan aura dan segera belah batu itu," teriak Edwin."Jangan, itu terlalu beresiko karena dia baru saja menggunakan aura kegelapan," potong Evan."Jalal? Kalian bilang putri tuan Jalal?" seru Fatan."Iya, apa kau tahu sesuatu?" tanya Natalia.Fatan seketika terdiam, keringatnya mengucur dengan cepat mendengar nama Jalal. Ingatan seseorang yang tengah bermai
Read more
Bab 24
Melihat reaksi Fatan, Freya melangkah maju dan ikut terdiam seakan kedua perempuan itu tengah melihat sesuatu yang sangat mengejutkan. Mereka semua pun berjalan ke arah Fatan dan Freya. Sebuah pria yang sudah tua, di kremasi dalam sebuah kaca yang penuh dengan lilin. Wajahnya mulai tertutupi setenga oleh lilin, membuat mata yang melihatnya begitu sakit karena lilin yang telah menyatu dengan badan pria itu.Secercah cahaya dari luar gua, memantulkan panas hingga dinding gua melepuh. Ryder menyentuh setiap dinding yang ada disana, tapi tidak ada petunjuk tentang kejadian yang terjadi pada pria tua itu. Fatan berjalan ke arah Ryder, lalu berbisik pelan."Aku tau siapa dia, tapi bisakah kau membawanya keluar dari gua ini?" tanya Fatan."Aku tidak bisa memindahkan sesuatu yang belum diketahui asalnya dari mana," jawab Ryder."Kalian lihat, di balik bunga itu ada kalung berbentuk bunga" seru Laila.Mendengar kalung berbentuk bunga, dengan cepat Ryder maju dan
Read more
Bab 25
Ryder semakin terkejut, mendengar nama sang kakek di sebut oleh Fatan."Benarkah? Aku sangat berterima kasih, tapi ini semua belum berakhir Ryder. Pasukan bayangan berniat menguasai seluruh wilayah, mungkin sekarang mereka lebih kuat dari kita semua," sesal Fatan."Aku mengerti, jadi bagaimana dengan mayat ayahmu yang ada di dalam gua?" tanya Ryder."Aku lebih baik membiarkannya disana, ayah memiliki tempat yang aman daripada mayatnya berada di luar gua," ucap Fatan."Jadi selama ini kau menyerang orang-orang yang masuk kedalam hutan dan menjadikannya pasukan naga?" tanya Freya."Benar, aku menahan mereka semua dan berharap bisa membalaskan dendamku pada pasukan bayangan, tapi sekarang aku harus bersabar sampai memiliki lebih banyak pasukan lagi,"jawab Fatan.Mereka semua menjadi mengerti dengan kisah hidup Fatan. Putri tuan jalal yang sebenarnya telah ditemukan, tapi terungkap dengan berita yang sangat mengejutkan. Tuan Jalal yang sebenarnya adalah praj
Read more
Bab 26
Pak Jafar berdiri di gerbang akademi, dengan wajah yang sangat serius, mereka semua menatap sang kepala akademi dengan heran."Kalian semua dinyatakan sebagai ksatria sihir akademi mulai hari ini," tegas Jafar.Semua murid akademi yang baru saja tiba, sangat terkejut dengan ucapan itu, Daren bahkan jatuh pingsan mendengarnya. Pak Damian, Zack dan ibu Alice yang telah sadar hanya bisa tersenyum masam.Ryder yang masih menggendong Freya tertawa dengan keras, lalu melangkah ke arah Pak Jafar. Pria tua itu terkejut melihat Freya yang pingsan, lalu menarik pedangnya ke arah Ryder."Apa yang telah kau lakukan?"tanya Pak Jafar."Tenanglah pak, pedangmu bisa saja melukai Freya yang sangat kau lindungi," jawab Ryder.Pak Damian segera membawa para murid menjauh dari Pak Jafar, dan meminta mereka untuk masuk ke ruang kesehatan. Pak Zack dan ibu Alice menangani Pak Jafar yang begitu murka pada Ryder.Beberapa murid telah pergi setelah mendapat vitamin
Read more
Bab 27
Keesokan harinya, di kelas gabungan Natalia memandangi Daren dari jauh, tapi Daren sama sekali tidak melihatnya dan terfokus pada Ryder yang sedang berlatih. Freya sedih melihat Natalia, dengan langkah pasti Freya mengambil tanah dan melemparnya ke arah Ryder. Lalu berdiri di depan Ryder, sambil menaruh tangannya di pinggang."Apa sih yang kau lakukan," amuk Ryder."Freya, jangan mengganggu latihan orang lain," ucap Pak Damian"Hey, jangan bicara seperti itu pada muridku," sahut pak Zack."Benar tuh pak, gara-gara Ryder kelas penyihir menjadi suram," teriak Freya begitu keras."Zack, bawa kembali muridmu kesana, dia mengganggu latihan muridku," kesal Pak Damian."Ini kelas gabungan, jadi mereka berhak memilih ingin latihan di mana dan melawan siapa," ketua Pak Zack.Daren memutuskan membela pak Damian, dan Freya membela pak Zack. Mereka berempat bertengkar seperti anak kecil yang memperebutkan mainan nya.Natalia dan Laila hanya bisa tertawa pela
Read more
Bab 28
Zane yang kebetulan sedang melakukan peninjauan pada penguasaan wilayah utara, tak sengaja melihat seorang perempuan tengah menatap bunga-bunga sambil tersenyum. Zane sangat membenci senyum yang ada di wilayah utara, karena itu sama saja penduduk utara sedang mengejek penduduk wilayah selatan yang mengalami krisis pangan. Ternyata dengan merusak bunga itu, Zane akhirnya bisa bertemu dengan Ryder setelah sekian lama.Entah takdir sedang mempermainkan mereka, tapi Ryder sangat percaya akan dirinya sendiri yang sudah mampu melawan siapapun. Zane melangkah ke arah Ryder, lalu menepuk pundak pria itu. Freya dan Daren menatap Ryder yang sejak tadi menahan emosinya.Daren menarik Freya menjauh, firasatnya begitu buruk melihat Ryder yang sangat emosi bertemu pria itu. Zane menunjuk ke arah Freya, Ryder menarik lengan Zane hingga tidak bisa menunjuk Freya lagi. Zane menarik leher baju Ryder, lalu menatapnya tajam. "Kau ternyata sudah menjadi sombong, hahahaha dasar tid
Read more
Bab 29
Suasana menjadi semakin tegang dengan teriakan Freya, baru kali ini semua orang mendengar Freya begitu marah sejak menjadi murid akademi. Daren menatap Freya bingung, lalu menariknya menjauh dari Hana. Namun, Freya menepis tangan Daren dengan kasar dan maju kehadapan Hana."Apakah kau ingin menggali kuburanmu sendiri lagi sekarang?" ucap Freya.Hana tersenyum tipis, lalu menampar wajah Freya dengan keras. Semua orang semakin terkejut, Natalia segera menarik leher baju Hana dan menatapnya begitu tajam. Daren yang melihat mereka mulai mengeluarkan sihir, memukul meja dengan keras. Natalia sontak berbalik dan menjauh dari Hana, Freya yang tidak peduli malah semakin termakan oleh provokasi yang dilakukan Hana. Freya mengalirkan sihir api pada tangannya, lalu meninju perut Hana hingga perempuan itu terjatuh ke lantai. Arin dan Anita yang memiliki sihir menghilang, segera menangkap Freya. Hana yang tadinya terjatuh, seketika bangun tanpa ada luka sedikitpun, Freya m
Read more
Bab 30
Freya tidak menanggapi perkataan Hana, dia membuang padangnya asal lalu melangkah menjauh. Melihat sikap Freya yang tidak peduli, Hana dengan cepat mengikat tubuh Freya dengan sihir alam menggunakan akar yang ada di bawah tanah. Freya memberontak, mencoba melepaskan ikatan itu tapi tidak bisa. Karena kelelahan dengan permainan Hana, Freya membakar seluruh akar itu hingga hancur tak bersisa. Hana tertawa begitu keras, perempuan itu telah terobsesi untuk mengalahkan Freya sejak mereka menjadi saudara angkat. Freya menembakkan sihir es, lalu membekukan kedua kaki dan tangan Hana. Sama seperti waktu mereka berdua bertarung untuk pertama kali, Freya membekukan kedua tangan dan kaki Hana agar perempuan itu diam dan tidak berbuat seenaknya. Tapi, sekarang Hana yang lemah, telah berubah menjadi kuat. Sihir pembekuan Freya dilepaskan oleh sihir air miliknya tanpa membutuhkan waktu lama."Apa hanya itu yang bisa kau lakukan?" ejek Hana."Iya, aku hanya perempuan yang lemah sekara
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status