Semua Bab Istri Yang Terbuang: Bab 21 - Bab 30
70 Bab
dept kolektor
“Hahaha, rasain kamu. Lagian, punya mulut gak disekolahin. Mantu aja belagu. Tak doakan semoga adikku yang ganteng paripurna itu banting setir cari istri lagi yang lebih baik dari kamu.”Kinan tak marah. Dia berdiri, menaikkan tangannya di pinggang, mengacak dan melotot dengan senyum sinisnya.“Yakin, istri baru Mas Aldo akan betah punya Kakak Ipar matre, reseh, cerewet dan hobi julid kayak situ? Kalau kata Kinan sih, mustahil. Tapi kalau mau coba, silahkan. Tapi sesuatu yang Mbak ucap tadi, Kinan harap sih nggak terjadi sama bapaknya si Iki. Kasihan soalnya, bininya hanya hobi cari masalah, tentunya pasti Mbak nggak akan kasih ampun itu suaminya. Bukan cari uang lagi di luar kota, tapi cari bini lagi.”“Berani kamu …!”"Maaf, dengan Bu Rini?" tanya seorang lelaki yang baru saja turun dari motor menghampiri Kinan dan Rini."Iya, kenapa, Mas?""Maaf, ini ada surat dari koperasi. Harap dibayar tepat waktu ya, Bu. Jangan sampai telat seperti kemarin." Ucapan lelaki yang Kinan yakin itu
Baca selengkapnya
suasana kerja
“Ada tugas lagi, Bro?” tanya Anwar yang melihat Aldo baru keluar ruangan saat jam makan siang hampir selesai.“Iya. Tugas gue semakin hari semakin bikin pusing kepala. Mana Bu Hana maunya dikasih sekarang,” ucap Aldo dengan nada frustasi.“Ya itu kamu yang pilih terima jadi Sekretaris pribadi si Bos kemarin. Seharusnya biar kita-kita aja yang jomblo. Kan bebas waktu luangnya,” ucap Iwan menasehati.Beberapa hari yang lalu Hana memang meminta ALdo menjadi asisten pribadinya. Tentu bukan tanpa alasan Hana meminta Aldo, tetapi karena kinerja Aldo yang bagus dan berkompeten saat bekerja. Semua harapan proyeknya berhasil dan Hana memberi reward dengan naik jabatan sebagai asisten pribadi.“Lu bakalan sibuk 24 jam setelah ini, Al. Bahaya ini kalau istri tahu, bisa ngamuk ntar.” Anwar mengompori.“Nggak lah. Dia tahu aku butuh uang banyak buat semua anggota keluarga. Dia tahu aku sering di luar karena kerja, bukan yang lain. Dia cukup penertian kok,” puji ALdo.“Yakin? Emang dia pernah ngg
Baca selengkapnya
kegaduhan
Pekerjaan Aldo yang semakin banyak setiap harinya, membuat Aldo tidak ada waktu untuk hal hal yang remeh. Mendengarkan ucapan Kinan atau menanggapi ucapan orang lain. “Mas, sibuk juga di rumah? Mas kan pulang malam terus, apa nggak bisa dai hari libur kita keluar? Bete di rumah,” ajak Kinan.“Dalam kamus pekerjaan kini, nggak ada hari libur, Ki. Ada banyak pekerjaan membebani di jam libur sekalipun. ""Kalau aku pergi sendiri ke luar, boleh?" tanya Kinan mencoba untuk memancing suaminya maka dia memperbolehkan pergi tanpa dirinya atau tidak."Pergilah!" jawab Aldo dengan entengnya.Tentu saja Kinan tidak akan melakukannya karena dia malas jika harus pergi seorang diri tanpa suaminya. Dia bisa saja bertemu dengan orang-orang yang mengenalnya dan pasti akan bertanya mengapa pergi seorang diri.Terdengar suara berisik dari luar dan Kinan yang sedang melakukan hobinya menulis di ponsel,merasa penasaran dengan suara itu. Dia keluar dan melihat kakak iparnya sedang berkelahi dengan suaminya
Baca selengkapnya
strong to me
Aldo langsung menyusul Kinan ke kamarnya setelah kesalahpahaman ini terjadi. Dalam benaknya tidak ada niat sedikitpun untuk menceraikan Kinan. Saat dia masuk ke dalam kamar, Kinan sedang duduk sambil memegangi kedua tangannya. Dia sangat terpukul dengan ucapan Rini yang meminta Aldo akan menceraikan dirinya Jika Hadi menceraikan Rini."Ki."Kinan tidak menengok ke arah Aldo dan dia Justru malah bersedih mendengar suara suaminya sendiri."Ki, tolong tidak usah dengarkan kata-kata dari Mbak Rini. Dia sedang kacau dan semua ucapannya tidak ada yang benar-benar. Ya?"Aldo memegang Kinan dengan hati-hati kamu satu tangannya yang tergores hidup pasti sakit jika tersentuh."Ki, mas memang belum bisa menjadi suami yang membanggakan dan tegas terhadap ibu dan Mbak Rini. Namun, tidak terbesit sedikitpun untuk menceraikan kamu. Mas sangat mencintai kamu, meskipun kamu tidak begitu diharapkan di rumah ini. Kamu tetap istriku satu-satunya dan Mas janjinya akan menikah lagi.""Mas nggak usah janji
Baca selengkapnya
sakit
Puas berbincang dengan Sarah di telepon membuat Kinan merasa lebih baik. Dia seperti ada tempat sampah yang bisa membuang keluh kesahnya dan membuang hormon negatif yang bersarang di dalam otaknya. Dia dan Sarah ada dalam satu server sehingga apapun yang diperbincangkan pasti akan berbuah pada ide yang akan dituangkan pada tulisan yang sedang digarap.Daripada tidak ada pekerjaan yang berfaedah, Kinan memilih untuk merangkai kata-kata. Mengungkapkan semua unek uneknya di dalam tulisan. Dia benar-benar sangat marah dan kecewa dan semua itu benar-benar menjadi sebuah narasi yang indah ketika dia merangkum menjadi sebuah cerita."Tahu nggak, Aku lebih suka diriku yang seperti ini daripada dipaksa menjadi orang lain," gumam Kinan tersenyum sendiri saat melihat karyanya sudah tertulis dan mengungkapkan semua isi hatinya dalam beberapa jam.Lelah menulis berjam-jam, Kinan memutuskan untuk beristirahat. Dia memilih melupakan apa yang sudah terjadi Dan menganggap semua itu hanyalah sebuah mim
Baca selengkapnya
tega
"Bu, Mas Aldo mana?" tanya Kinan."Makanya jadi istri itu yang pengertian dikit. Sudah tahu suami itu pekerjaannya itu harus berangkat jam setengah 7 tetapi, ini malah jam 07.00 baru bangun.""Loh, Kinan pikir Mas Aldo akan libur. Soalnya Kinan udah dia janjikan mau nganterin Kinan ke rumah sakit," ucap Kinan kecewa."Alah, luka begitu saja lebay. Nggak usah pakai ke rumah sakit nanti juga pasti sembuh," ucap Tini. Tini berlalu meninggalkan Kinan yang masih berdiri tercenung dengan kepergian suaminya itu. Dia memilih duduk di kursi dapur lalu mengambil air putih. Setetes air mata meluncur. Suaminya itu pasti sudah dihasut untuk memilih pekerjaan daripada mengantarnya ke rumah sakit. Dia juga tidak bisa bekerja jika dalam kondisi seperti ini, ia pun mau tidak mau harus berobat sendiri.Kinan memutuskan untuk pergi ke rumah sakit sendiri. Meskipun dia tidak punya uang banyak tetapi dia akan mencoba untuk menggunakan kartu BPJS yang dia punya. Setelah bersiap tanpa mandi, Kinan pergi me
Baca selengkapnya
bertemu
"Yang sakit itu tanganku. Aku semalam tidak bisa tidur karena sakitnya luar biasa. Siapa tahu teman masa kecilku ini bisa mengecekkan kondisinya," ucap Kinan seraya tersenyum."Kenapa emangnya?""Diamuk macan.""Kasihan sekali macannya," kekeh Sammy."Ish, bisa bantu gak nih?""Tentu. Saya lihat dulu." Sammy menggulung lengan yang menutupi tangan Kinan lalu melihat bercak darah yang sudah mengubah warna kasa yang putih menjadi merah."Ssh, pantas tidak bisa tidur. Seharusnya sudah dari semalam ini ditangani. Darahnya sampai kering di kasa. Pasti rasanya sakit sekali ini." Sammy melihatnya ngeri sendiri.Kinan tersenyum. Dia membiarkan Sammi untuk membantunya melepaskan perban. Meski rasanya agak perih tetapi dengan pelan Sami membantunya agar tidak sakit. Memang rasa sakitnya itu terasa jika malam hari. Jika saja dia mengingat perjuangan sang suami menemaninya, tentu dia merasa senang. Namun, jika teringat bahwa suaminya itu lebih memilih bekerja daripada menemaninya ke rumah sakit
Baca selengkapnya
ide
"Sarah, sibuk nggak?" Kinan memutuskan untuk menghubungi sahabatnya dan memikirkan untuk menginap di rumah nya. Dia tidak ingin membuat ibunya khawatir Jika dia pulang ke rumah dan dia juga tidak ingin pulang kembali ke rumah mertuanya karena tak diperbolehkan bergerak banyak untuk beberapa hari ini."Sibuk-sibuknya seorang penulis pasti ada waktu untuk sahabat. Kenapa? Kamu cukup mengalami buntu ide atau writer's block?" cecarnya."Enggak. Lagi nggak konsen untuk menulis. Aku niatnya mau ke rumah kamu. Boleh?""Menginap di rumahku? Tumben sekali apakah ada masalah?""Nanti aku ceritakan di sana. Bolehkah menginap dalam beberapa hari ini?""Tentu. Masih ingat alamat rumahku kan? Jauh loh, Ki.""Nggak apa. Aku mau nginap di rumah kamu.""Kenapa? Kamu lagi berantem sama suami kamu?" Sungguh Sarah penasaran dengan alasan Kinan yang tiba-tiba menelponnya hanya untuk menginap."Enggak. Tapi aku lagi sakit, ini baru selesai berobat. Niatnya, aku mau istirahat di rumah kamu dalam beberapa ha
Baca selengkapnya
kagum
"Terus? Itu artinya Dia sekarang sudah ditahan dong di kantor polisi? Baguslah kalau dia sudah meringkuk di sana, jadi dia nggak resek sama kamu lagi.""Tadinya memang dia sudah dimasukkan ke dalam sel oleh beberapa warga yang mencoba untuk membantu meleraikan iparku dan suaminya. Namun, bodohnya aku terbujuk rayuan suamiku sendiri bahwa aku harus melepaskan kakak iparku Itu demi sebuah balas jasa," ucap Kinan mendesah pelan.Mengingat Bagaimana suaminya kemarin membujuknya agar mau membantu Rini keluar dari tahanan tentu membuat hatinya sakit. Nyatanya Begitu keluar dari sel tahanan, sifat Rini masih tetap sama menyebalkan nya. Rini bahkan malah kini menetap di rumah mertuanya karena sang Suami pergi membawa anak tanpa mau kembali rujuk bersama dengan Rini ini di rumahnya."Suami kamu nggak membela atau melakukan apapun?""Suamiku itu terlalu baik untuk keluarganya sendiri. Apa yang mereka katakan mengenai aku, dia selalu memintaku untuk mengalah dan tidak membuat keributan. Kadang a
Baca selengkapnya
Menginap
“Ya udah, kamu nginap di sini aja. Nanti aku yang bilang sama suami kamu kalau kamu menginap di sini,” ucap Sarah.“Nggak usah. Gampang lah, aku mau tahu apa dia bakal cari aku atau enggak. Dia udah janji mau anterin aku, eh tahunya malah ninggalin aku kerja. Masih kesel sama dia, tapi mau gimana lagi. Dia juga pergi buat kerja,” keluh Kinan.Sebagai seorang teman tentu dia merasa tidak tega melihat sahabatnya sendiri merasa kesakitan. Iya tahu bagaimana selama ini rumah tangga Kinan bersama dengan mertuanya yang tidak pernah akur apalagi suaminya yang jarang sekali membelanya. Namun dia tidak mau ikut campur terlalu jauh agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Bagaimanapun hubungan rumah tangga memang harus diselesaikan oleh kedua belah pihak dan ia sebagai orang ketiga tidak berhak untuk ikut campur menyelesaikan masalah Kinan. Dia hanya bisa membantu sebisanya. Selebihnya, Kinan sendiri yang akan memutuskannya."Untung kamu datangnya sekarang. Aku mau kasih tahu kamu suatu hal," uca
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status