All Chapters of Istri Yang Terbuang: Chapter 51 - Chapter 60
70 Chapters
korban ugd
“Ambekan ih!”KInan kini tahu prioritas, meskipun dia tahu resikonya mengikuti keinginan Sammy adalah dimusuhi oleh teman teman kerjanya.“Aku besok nggak di sini dalam beberapa hari. Kamu bisa bebas makan siang di manapun tanpa aku.”Kinan mengernyit bingung sembari membukakan kotak nasi yang ada di meja kerja Sammy. “Kamu mau ke mana?”“Dua minggu sebelum sidang akhir kamu dan suami kamu, aku ada kunjungan ke Bali. Kemungkinan akan satu minggu di Bali dan satu minggu di Jakarta. Aku mengikuti seminar yang diadakan pemerintah untuk hari kesehatan anak, jadi ya … lumayan sibuk.”“Kok ngomong sama aku mendadak gini? Tahu gini aku nggak negative tingking kenapa kamu mendadak ngajak aku makan siang terus nggak boleh absen”"Kenapa? kamu pasti bakalan kangen kalau aku nggak ada di rumah sakit ini," ucap Sammy santai."Iya, kangen. Kangen pengin nabok," sungut Kinan.Sammy tersenyum. Menikmati suapan makanan yang Kinan berikan. “Aku nyuapin kamu kayak lagi nyuapin bayi, Sam. Lucu aja,” kek
Read more
Keadaan Aldo
Kinan mencoba tenang. Dia menghubungi Rini dan Tini, berharap keluarga Aldo mau mengangkat panggilannya.Sayang sekali, panggilan Kinan hanya dianggap sebagai wallpaper panggilan oleh kedua orang yang selama ini memusuhi Kinan itu. Akhirnya Kinan mengirim pesan. Pesan berisi info bahwa Aldo dan wanitanya sedang berada di rumah sakit sekarang ini.Setelah mengirim pesan, Kinan kembali memasukkan ponselnya dan menunggu kabar dari Dokter yang ada di dalam. Penanganan cukup lama dilakukan karena keduanya sama sama terluka parah dan Kinan hanya bisa mendoakan dari luar, berharap lelaki yang pernah menjadi suaminya itu baik baik saja. Tak tega saat melihat wajahnya tadi penuh darah dan luka. Hampir 4 jam Aldo dan Hana ada di dalam ruang operasi, bahkan Kinan sampai malam menunggu mereka di rumah sakit.Pintu terbuka dan Dokter Ratna tersenyum saat melihat Kinan yang masih setia menunggu Aldo ditangani. Dia mengajak Kinan ke ruangannya untuk menjelaskan apa saja yang terjadi pada Aldo.“Jadi
Read more
Masalah hati
Sammy membunyikan klakson mobilnya membuat Kinan yang berdiri menunggu di parkiran pun mendekat. Kaca dibuka dan Sammy tersenyum melihatnya.“SYukurlah kamu nungguin aku.""Soalnya kalau ditinggal takutnya aku dipecat. Nggak lucu kan, baru masuk kerja langsung dipecat," ucap Kinan."Hahha. Baiklah, ayo Naik!” ajak Sammy.“Naik?”“udah buruan. Mau pulang, kan?” Tak ingin banyak bertanya, Kinan pun naik ke dalam mobil Sammy. Meski bingung dia yakin Sammy pasti berniat untuk mengantarnya pulang.“Seharusnya tak perlu begini, Sam.”“Kenapa memangnya? Mana mungkin aku tega membiarkanmu lembur sedangkan aku menikmati kasur empuk di rumah. Kenapa kamu sampai pulang malam-malam padahal kamu nggak ada jadwal lembur hari ini."Sammy memberondongi Kinan dengan berbagai pertanyaan karena rasa khawatir setelah melihat Kinan pulang larut malam."Tadinya aku mau pulang sore hari tetapi ada kejadian yang mengejutkan.""Kejadian mengejutka?""Iya, tadi saat aku mau pulang aku melihat ambulance tiba-
Read more
Kondisi cemburu dan khawatir
Pagi ini Kinan memutuskan untuk datang ke rumah sakit lebih pagi agar bisa melihat keadaan Aldo. Hatinya sempat tidak tenang dan kepikiran Apakah keluarganya ada yang menjenguk dan mengetahui kondisinya sekarang atau mereka abai dan tidak membaca pesan yang dia kirim semalam. Kinan menaiki taksi untuk sampai di rumah sakit karena sepeda motornya dia tinggal saat pulang diantar oleh Sammy.Kinan langsung menuju ke ruangan Aldo setelah absen kehadiran. Dia melihat lelaki yang pernah menjadi suaminya itu terbaring lemah tanpa ada yang menemani. Bahkan, Hana sudah tidak ada di ruangan itu dan kemungkinan dipindahkan ke ruangan lain. Kinan prihatin karena sekarang tinggal Aldo sendiri di ruangan kelas ekonomi tersebut. Jika kondisi ekonomi Aldo baik-baik saja untuk keluarganya akan memindahkan Aldo ke ruangan yang lebih layak. Sayangnya, dia juga tidak bisa membantu karena sekarang lelaki yang ada di depannya itu bukanlah suaminya lagi.Kinan masuk, lalu duduk di samping Aldo. Mendadak rasa
Read more
Dituduh
Selepas bekerja, sore harinya Kinan kembali ke ruangan Aldo. Di sana lelaki itu masih sendirian. Tak ada orang yang menemani, juga tak ada pihak keluarga yang datang. Kinan kembali menghubungi Rini, sayangnya nomer dia justru kini tak terhubung. Nomornya sudah tidak aktif dan sekarang Kinan menyerah menghubungi. "Aku akan pergi ke rumah mas Aldo terlebih dahulu untuk memastikan Apakah ibu dan Rini tidak ada di rumah. Semoga ada pihak keluarga yang mau menemani," batin Kinan. Kinan menaiki sepeda motornya ke rumah Aldo. Tidak terlalu terburu-buru karena dia keluar dari rumah sakit pukul jam 04.30 sore dan masih belum terlalu gelap. Kinan sudah sampai di depan halaman rumah. Namun, dia dikagetkan dengan plakat bertuliskan rumah yang disegel berada di pintu rumah Aldo. Kinan turun dari motor dan melihat ke dalam rumah. Sepi. Tak ada nampak aktivitas di rumah itu. Bahkan sampah berserakan dan daun kering hampir menutupi rumah Aldo. Dia berjalan menuju rumah Rini. Rumah itu pun tampak s
Read more
Bantuan mengusut
Malam ini Kinan kembali dengan perasaan dongkol ke rumah. Selepas drama salah tangkap di swalayan, akhirnya Kinan putuskan untuk merogoh kocek untuk membayar denda yang tidak Kinan lakukan. Sebenarnya ingin marah dan juga protes bahkan ingin membawa pihak kepolisian yang lain dan pengacara untuk menuntut mereka. Sayangnya nggak ada waktu dan Kinan tidak ingin memperpanjang ini semua.Ponsel Kinan berdering saat dia hendak memejamkan mata. Sammy menghubungi setelah seharian tidak ada kabar dari nya. Dengan antusias Kinan mengangkat panggilannya. Ingin rasanya Kinan menceritakan ini semua kepadanya."Assalamualaikum," sapa Kinan."Waalaikumsalam. Tumben suaranya kayak jutek gitu?" tanya Sammy."Aku lagi sebel banget tau, Sam.""Kenapa kenapa? Coba ceritakan sama babang tampan," kekehnya.Kinan menarik pelan nafas yang sudah terasa sesak membayangkan kejadian tadi. Kinan ceritakan dulu perkara sampai akhirnya Kinan ditangkap oleh satpam swalayan tanpa bukti apa-apa."Jadi kamu melihat
Read more
siuman
“Kamu siapa?” tanya Aldo saat 3 hari koma dan baru kali ini dia membuka mata dan melihat Kinan.“Syukurlah sudah siuman. Saya Kinan,” ucapnya.“Kinan?” Aldo tampak memindai. Mengingat wajah yang nampak tak asing baginya.Dokter masuk ke dalam ruangannya. Dokter Ratna yang selama ini menjadi DOkter Aldo pun masuk untuk memeriksa keadaan Aldo.“Belum pulang, Mbak Kinan?” tanya Dokter Ratna.“Sebentar lagi, Dok. Hanya memastikan dia beristirahat dengan baik selepas diobati.”“Wah, kayaknya hanya Mbak Kinan yang sabar menemani sampai pasien ini sembuh. Semangat, Pak Aldo. Tetangga Pak Aldo ini sangat baik, sampai sampai mau menemani hingga Pak Aldo siuman.”Kinan tersenyum sedangkan Aldo tak henti memandangnya dari jauh. Dokter Ratna memeriksa keadaan Adlo dan memberikan laporan kesehatan nya pada Kinan.“Sejauh ini bagus, semua kembali normal. Hanya ingatan belum bisa pulih. Mungkin Mbak Kinan bisa bantu dengan kenangan kenangan bersama Pak Aldo atau mungkin bisa ajak keluarga untuk memb
Read more
Ternyata Sarah..
Entah kisah apa yang sudah terjadi dengan Sarah dan suaminya. Sarah terlalu tertutup dengan masalah pribadinya sehingga Kinan hanya sepintas tahu kisahnya saja. Kisah yang memilukan karena Sarah diminta untuk bercerai dengan keluarga suaminya karena profesinya yang hanya seorang penulis.Kinan merebahkan tubuhnya untuk terlelap. Namun, kembali bayangan keadaan Aldo kini membuat ia tak bisa berpikir dengan tenang. Bahkan, tatapan Aldo yang menyiratkan kebingungan membuat dia tak tega dan tak bisa lepas tangan begitu saja dengan keadaan mantan suaminya yang belum sah itu/Kinan membuka ponselnya. Menyebarkan informasi di mana keberadaan mertua dan keluarga suaminya. Tak mungkin ia akan terus menjaga Aldo, bagaimanapun sidang tinggal menunggu berapa hari saja. Dia menghubungi keluarga Aldo yang mungkin dia kenal. Dari Rini, Indah, juga para suami suami mereka. Namun, sayang tak ada yang aktif ponselnya. Kinan mengirim pesan, berharap akan ada jawaban setelah besok dia membuka mata.“Kala
Read more
Ada apa di bangsal itu?
Kinan mencoba untuk melakukan aktivitasnya setiap hari. Bekerja lalu menengok keadaan Aldo yang ada di ruangan bangsal, lalu menemani Sammy yang kini sudah kembali ke rumah sakit untuk makan siang."Mama bilang pengen ketemu sama kamu. Kapan kamu ada waktu untuk datang ke rumah?" tanya Sammy."Kayaknya habis sidang aja deh. Lusa kan sidangnya?" Tanya Kinan."Iya. Apa nggak sebaiknya sekarang aja? Sekalian kau minta restu untuk kelancaran persidangan kamu sama mama. Takutnya lusa mama aku udah kembali," jawab Sammy."Sekarang? Hm, jangan deh. Kalau sekarang kan aku lagi kerja," jawab Kinan."Maksudku habis kerja.""Oh, oke. Enaknya bawa apa ya ketemu sama tante Rani?""Bawa kabar baik aja, bilang kalau kamu udah siap untuk menjadi menantunya," kekeh Sammy."Aish, bercandamu suka kelewatan.""Putar balik lah kalau kelewatan."Kinan hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Sammy. Untuk kembali menjalin hubungan kali ini dia belum kepikiran. Terlebih dirinya masih sibuk berurusan dengan ke
Read more
Pelaku pembantaian
“Tunggu!”Suara Sammy membuat semua petugas menengok. Kinan pun sama hal nya, dia sangat sennag Sammy membantunya kali ini.“Dia petugas kebersihan yang saya tugaskan membersihkan ruang sterilisasi UGD. Jadi, maaf jika dia lancang tanya ini itu. Boleh lepaskan saja?” tanya Sammy."Maaf, Pak. Kami hanya menjaga keamanan sesuai dengan SOP yang berlaku. Jika Bapak menjamin bahwa wanita ini tidak ada sangkut pautnya dengan pelaku kejahatan yang kami tangkap, kami akan langsung melepaskan.""Saya jamin. Apakah bapak-bapak tidak melihat bahwa petugas saya ini memakai seragam dari rumah sakit saya ini? Seharian dia bekerja dan saya yang menjadi saksi bahwa selama ini dia tidak kemana-mana. Saya yang akan jamin jika dia terlibat maka saya yang akan menanggung semua resiko nya.""Baiklah kalau begitu. Maafkan kami atas kesalahpahaman ini."Sammy mengangguk. Jelas petugas langsung melepaskan. Mereka sangat mengenal siapa Sammy dan mereka meminta maaf karena sudah menangkap Kinan. "Terimakasih
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status