All Chapters of Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya: Chapter 61 - Chapter 70
95 Chapters
Arya Tercengang
"Akhirnya kalian datang juga. Ayo masuk, petugas polisi sudah menunggu kehadiranmu untuk menjelaskan kronologi sekaligus untuk keperluan laporan." Feri langsung menyambut kedatangan Shanum dan Zayn yang baru saja datang, bahkan masih bergandengan tangan.Pria itu mengabaikan sejenak perasaan pribadinya saat ini. Yang terpenting adalah Shanum segera masuk dan memberikan keterangannya, sebab Arya selalu tak mau membuka suara bahkan acap kali mengaku kalau dia tidak salah."Iya, di mana si breng*sek itu, Fer?" Zayn bertanya mewakili Shanum."Di dalam," sahutnya singkat sedikit tak suka.Zayn lantas menuntun langkah kaki Shanum untuk masuk ke dalam kantor polisi."Tenang, rileks. Jangan khawatir, Sha, aku pasti akan selalu di sisimu apa pun yang terjadi," ucap Zayn menenangkan kegugupan Shanum. Shanum tak membalas ucapan Zayn. Ia hanya mengangguk samar seraya mengulas senyuman tipis. Perasaan dilindungi oleh seseorang yang telah lama tak dirasakan oleh Shanum kini hadir kembali. Bagaiman
Read more
Drama Arya
"Akhirnya Sus datang juga," ucap Feri seraya mengulas senyum lega di wajahnya. Wanita itu datang di saat yang tepat. "Ka–kamu …?" Arya semakin membulatkan kedua bola matanya ketika orang itu semakin mengikis jarak hingga membuat Arya tak percaya dengan penglihatannya sendiri. Ia bahkan mengucek matanya beberapa kali, namun orang itu adalah nyata dan bukanlah halusinasinya. "Ba–bagaimana kamu bisa berada di sini?" gumam Arya bertanya dengan nada tak percaya pada seseorang yang baru saja datang itu.Suster Mayang menarik sudut bibirnya ke atas. Lalu menatap Arya dengan tatapan yang ambigu."Bagaimana kabarmu, Tuan? Apakah anda tak menyangka kalau saya bisa berada di sini, di tempat yang sama dengan anda?" tanya Suster Mayang dengan nada pelan namun penuh penegasan dalam setiap kata-katanya."Nggak mungkin? Kamu sudah ….""Mati? Benar, Tuan. Anda lah yang berniat membunuh saya karena waktu itu saya tak sengaja melihat Anda menyuntikkan sesuatu di cairan infus Tuan Dhanu Mahendra. Lalu
Read more
Emas Imitasi???
"Deal ya, Bu," ucap Bu Desi pada sang pemilik kontrakan. Keduanya pun saling berjabatan tangan setelah sepakat tentang harga dan lain-lainnya. Sang pemilik kontrakan yang merupakan wanita paruh baya itu lantas meninggalkan Bu Desi dan Lila di sana. Membiarkan kedua wanita beda generasi itu membereskan barang mereka dan bermalam di tempat itu."Huaaa, kecoaaa!" teriak Lila begitu masuk ke dalam kamarnya yang sempit.Bu Desi secepat kilat menepuk keras kecoa itu dengan sandalnya. "Ck, timbang kecoa doang takut!" celetuknya kesal."Ibu beneran kita tinggal di sini malam ini? Apa nggak sebaiknya kita cari tempat lain?" Lila bertanya takut-takut, pasalnya dia sudah pasti akan disemprot oleh sang ibu."Halah, ngawur kamu ini, La! Ibu sudah deal tadi, secara harga dan tempat lumayan lah. Jangan manja deh, La. Atau nanti kita cari tempat yang lebih layak kalau sudah jual perhiasan-perhiasan si mantu kurang ajar itu," ucap Bu Desi tak mau ambil pusing keluhan yang dirasakan oleh Lila.Lila t
Read more
Benalu Mati Kutu
Brakk!Lila refleks memukul etalase kaca yang ada di depannya. "Imitasi? Jangan ngawur deh, Mbak!" sentaknya tak percaya."Mbak pasti salah deh, coba periksa lagi. Perhiasan itu pasti emas asli karena itu milik menantu saya yang kaya raya jadi mana mungkin itu semua palsu!" timpal Bu Desi dengan menggebu-gebu."Maaf, Ibu. Tapi saya sudah cek kadar emasnya berkali-kali sehingga saya nggak mungkin salah. Semuanya ini palsu, bisa ibu cek sendiri dan lihat kalau di perhiasan yang ibu bawa nggak ada kode emasnya," ujar si karyawan toko perhiasan itu dengan nada tegas seraya memberikan semua perhiasan yang dibawa Bu Desi tadi.Bu Desi dan Lila tampak memutar bola matanya malas, dan tetap menganggap kalau si karyawan sedang berusaha membodohinya."Awas saja kalau kamu salah ya, Mbak. Saya tahu kamu mau bodoh-bodohi saya kan," tuding Bu Desi dengan tatapan sinisnya.Si karyawan memilih diam dan hanya mengulas senyum tipis, berusaha bersikap profesional dalam menghadapi pelanggan bar-bar seper
Read more
Tamat Season 1
Di rumah sakit, Shanum dan Zayn sudah diperbolehkan pulang siang itu karena memang keduanya tidak mengalami luka serius yang berakibat fatal.Saat keduanya tengah bersiap untuk pulang, Feri tiba-tiba datang."Lho, kalian sudah dibolehin pulang?" tanyanya heran saat baru saja sampai di area rumah sakit dan langsung mencari ruangan Shanum dan Zayn."Iya nih, Fer. Dokter sudah bolehin kita pulang tadi, jadi buat apa juga lama-lama di sini, iya kan?" sahut Shanum ringan diiringi senyuman tipis yang membuat wajah cantiknya tampak makin mempesona. "Iya, lagian kamu malah baru jenguk kita sekarang. Telat, tau nggak," celetuk Zayn dengan nada bercanda. Feri merasa tidak baik-baik saja dengan candaan Zayn, akan tetapi dia menahan diri karena memang salahnya juga yang telah mengulur-ulur waktu menjenguk keduanya di rumah sakit. "Jadi gimana? Kalian mau pulang sekarang. Sha, biar aku saja yang antar kamu ke rumah ya," ucap
Read more
Kehidupan Baru(Season 2)
Season 2“Makasih ya, Pak. Uang kembaliannya buat Bapak aja,” ucap seorang gadis muda yang baru saja turun dari sebuah taksi senja kala itu. Pria yang duduk di balik kursi kemudi itu dengan senang hati menerima uang tersebut. “Wah, beneran ini, Non. Makasih banyak ya,” sahut sang sopir sembari turun dari mobil dan membawakan barang belanjaan gadis itu beserta wanita paruh baya yang pergi bersamanya itu. “Barangnya ditaruh di teras aja ya, Pak,” ucap wanita paruh baya yang berpenampilan necis itu. Dia tentu saja adalah Bu Desi.“Siap, Bu,” sahut sopir itu dengan senang hati. Pria paruh baya itu tentu saj senang karena mendapat uang tip yang cukup banyak dari Lila sehingga dia berinisiatif membawa barang belanjaannya.Bu Desi dan Lila tampak berjalan beberapa langkah di depan sang sopir dan menuntunnya agar menaruh barang mereka di teras. Keduanya berbincang ringan sambil menceritakan keseruan shopping hari ini. Mereka mengobrol tanpa beban bahkan setelah menghabiskan uang yang tak sed
Read more
Dilabrak
"Mantul banget ya pizzanya, Bu. Apa memang karena kita lagi lapar?" Lila menyeletuk begitu potongan pizza yang pertama telah masuk dan mengisi perutnya."Dua-duanya kali, La. Ya laper, ya karena enak juga. Nih ambil lagi pizzanya," timpal Bu Desi setengah bercanda.Keduanya makan malam dengan menu pizza sambil sesekali diselingi obrolan ringan hingga suara dentuman keras terdengar dari arah luar.Braak! Braakk!Lila dan Bu Desi sontak terperanjat ketika suara itu terdengar memekakkan telinga. Bahkan setelahnya mereka mendengar bel rumah mereka dipencet dan berbunyi nyaring."Aduh, itu tadi suara apa ya, Bu. Terus siapa juga yang bertamu jam segini," ucap Lila di tengah rasa bingungnya."Mana ibu tahu, La. Yuk kita lihat aja siapa yang datang di luar," ajak Bu Desi sambil berdiri dari tempat duduknya, akan tetapi Lila seperti ogah-ogahan untuk mengikuti langkah sang ibu."Lho kenapa kamu malah duduk aja sih, ayo temenin ibu keluar!" ajak Bu Desi setengah protes pada putrinya. Lila men
Read more
Diusir
"I–Ibu … jangan dengarkan wanita itu!" ucap Lila dengan terbata. Bagaimanapun dia masih takut dan tidak siap dalam menghadapi kemarahan Bu Desi."Lila, katakan sama Ibu! Siapa pria ini, hah! Pria tua yang seharusnya pantas menjadi ayahmu! Apa yang kamu lakukan dengannya, katakan semuanya!" cecar Bu Desi dengan suara bergetar. Beberapa lembar foto di tangannya bahkan diremas saking kesalnya. "Ayo, Jal*ang! Katakan pada ibumu itu. Ataukah kamu mau kalau aku yang menceritakan semua kebobrokanmu, hm?" tantang Indira sambil menatap remeh ke arah Lila.Lila berdiri, lalu hendak menampar mulut Indira. Namun, secepat kilat wanita itu menahan tangannya di udara."Hei, perempuan murahan! Beraninya kamu mau menamparku! Yang seharusnya melakukan itu adalah aku, karena aku korbannya di sini!" seru Indira tak gentar, bahkan sorot matanya pun menatap tajam ke arah Lila."Pergi kamu dari sini! Kenapa kamu mengusik hidupku!" teriak Lila kesal karena tak berhasil melayangkan tamparan ke wajah Indira.
Read more
Rumah Itu Dihancurkan
"Sialan!" pekik Lila tak terima ketika mendapat tamparan dari Indira. Gadis itu menatap penuh dendam ke arah wanita yang merupakan istri sah Om David tersebut.Bu Desi pun demikian. Ibu mana yang tidak marah ketika melihat putrinya dikasari seperti itu. "Beraninya kamu menampar anakku, hah!" teriak Bu Desi kesal dan nyaris saja menyerang Indira.Namun, wanita itu rupanya sangat tangkas dan dengan sigap tangannya berhasil menangkap tangan Bu Desi yang hendak menampar balik ke arahnya."Cih, saya pikir wajar kalau saya menampar putri anda itu! Apa anda belum paham juga kalau putri Anda adalah selingkuhan suami saya! Semua kemewahan yang anda nikmati selama ini adalah hasil dari putri anda menjual setumpuknya yang gatal itu!" pekik Indira tanpa ampun. Ia bahkan mengcengkram kuat tangan Bu Desi hingga wanita itu mengaduh kesakitan."Aduhhh, sakit! Lepasin nggak!" pinta Bu Desi. Bu Desi kian malu, apalagi mendapat tatapan menghakimi dari para ibu-ibu kompleks yang selama ini menjadi teman
Read more
Jawaban Shanum
"Aku … butuh waktu buat memikirkan semuanya, Mas." Shanum menjawab lamaran mendadak yang dilontarkan oleh Zayn.Zayn menghela napasnya berat, seolah tengah kecewa atas jawaban Shanum. Ia perlahan berdiri."Aku tahu ini terlalu cepat, tapi apakah mungkin aku masih memiliki kesempatan?" tanya Zayn sambil menatap lekat wajah Shanum yang berdiri di hadapannya."Aku belum bisa memastikannya, Mas. Tapi aku seperti masih butuh waktu untuk sendiri, meskipun sebenarnya tak dipungkiri kalau aku …." Shanum tak melanjutkan ucapannya, sebab dia merasa sudah nyaris keceplosan karena terkadang masih memikirkan dan merindukan Zayn setelah pertemuan mereka kala itu ketika rumah tangganya dengan Arya terguncang oleh badai. "Kamu apa, Sha? Kenapa nggak dilanjutkan ngomongnya?" Zayn masih penasaran dengan ucapan Shanum."Ah, nggak. Lupakan saja, Mas. Maaf, tapi kayaknya aku nggak bisa menjawab lamaran ini sekarang. Apakah Mas mau memberiku waktu?" pinta Shanum berhati-hati menata nada bicaranya agar tida
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status