All Chapters of Kuhempaskan Suami Benalu dan Keluarganya: Chapter 81 - Chapter 90
95 Chapters
Zayn Panik, Shanum Diculik?
Selepas kepergian Feri dari kantornya siang tadi, Zayn yang seolah mendapatkan bendera merah tanda ajakan perang pun mulai gundah. Untuk kedua kalinya Feri menantangnya dalam sebuah persaingan yang tak masuk akal terkait dengan perebutan cinta Shanum.“Hal nekat apa gerangan yang akan dilakukannya kali ini?” gumam Zayn, yang kini tak bisa lagi fokus pada pekerjaannya.‘Tak tak tak'Suara bolpoin mekanik yang ditekan itu mengiringi lamunan Zayn tentang keadaan sang wanita terkasih saat ini. Demi apapun pria itu sangat mengkhawatirkan keadaan Shanum.“Masa bodo, aku akan ke kantornya saja sekarang.”Tanpa melihat jam terlebih dahulu, Zayn yang saat itu sendirian di kantornya pun memutuskan untuk segera pergi menjemput Shanum di kantornya.Meskipun masih sore dan belum waktunya jam pulang kantor, Zayn yang tengah cemas bukan main itu, pun berniat menunggu saja gadis itu sampai pulang.Ia takut, bila Shanum dibiarkan pulang
Read more
Feri Makin Menggila
Awalnya, Shanum berusaha untuk tidak terkejut mengenai sikap sopir taksi yang dipesannya. Meski dalam keadaan yang seharusnya panik sebab sopir tersebut mengebut begitu kencang, tetapi Shanum tetap mempertahankan pikiran positifnya.Namun, nahasnya semua pikiran positifnya harus ditelan bulat-bulat sebab menyadari bahwa jawaban dari semua rasa penasaran sekaligus takutnya telah terjawab. Kini, Shanum benar-benar terkejut setengah mati. Lututnya terasa lemas dan napasnya memburu.Shanum menggeleng dengan wajah pucat, tubuhnya mulai tremor dan ekspresinya kecut. Berulang kali mencoba meyakinkan semua ini tidak nyata, tetapi netranya tidak mampu berbohong. Objek yang ditangkap itu sungguhan nyata, si sopir adalah Feri! Benar-benar Feri!Orang yang ingin ditemuinya sejak tadi. Namun, kenapa aura dari Feri tampak berbeda, sungguh tidak seperti biasanya, hingga berhasil membuat Shanum sungguh ketakutan? Lagipula ada angin aneh apa yang mengakibatk
Read more
Shanum Tertangkap!
Semua terjadi begitu cepat dan menegangkan, Shanum bahkan sampai seakan lupa cara untuk bernapas. Terhimpit pada keputusasaan dan kepanikan yang semakin mendera serta makin mencengkam, Shanum tahu bahwa bahaya akan segera menerjangnya.Secara sengaja, Shanum membuka kontak di ponselnya secara cepat serta menekan tombol panggilan pada nomor orang yang sekelebat langsung muncul dalam pikirannya. Sosok pria yang bisa dipercayai dan diharapkan bisa dengan segera menolongnya dari bencana di depan mata, Zayn.Pikiran Shanum sudah kosong, tidak tahu strategi apalagi yang bisa digunakannya untuk menghadapi Feri.Di seberang sana, ponsel Zayn berbunyi begitu kencang hingga mengejutkannya. Dengan segera, Zayn mengangkat ponselnya. Saat melihat nama orang yang tertera di sana, sukses membuatnya memelotot seketika. Rasa kekhawatiran telah menyelimuti hatinya.Segeralah, dengan refleks Zayn menepikan mobilnya ke tempat yang aman untuk menga
Read more
Nyaris Dijamah Paksa
Rasa pening langsung menyergap Shanum tatkala ia mencoba membuka mata. Hal terakhir yang diingat oleh wanita muda ini adalah bagaimana dirinya yang bersusah payah melarikan diri dari kejaran Feri.Siapa pula yang akan menyangka, sahabat terbaiknya justru sekarang menjadi musuh terbesar yang sangat membahayakan?Cinta memang sesuatu yang rumit untuk dipahami. Bahkan patah hati terbesar di hidup manusia dapat mengubahnya menjadi individu yang berbeda. Sakit hati akan membangkitkan monster terburuk yang ada di dalam diri seseorang. Dan begitulah yang terjadi pada sahabat Shanum yang satu ini.“Ugh…!” Shanum merintih karena merasakan sakit di sekujur tubuhnya.Tak heran, karena hanya manusia super yang akan baik-baik saja setelah nekat melompat keluar dari mobil yang berkendara dengan kecepatan tinggi seperti apa yang dilakukan wanita tersebut. Dan ditambah pula dengan ia yang langsung bangkit berlari setelahnya, membuat jelas hasilnya bahwa Shanum yang hanya manusia biasa ini pastinya se
Read more
Upaya Menyelamatkan Shanum
Kembali ke waktu dimana Zayn dan kelompok polisi belum menemukan posisi Shanum dan Feri yang ternyata ada di sebuah gedung tua terbengkalai.Saat itu Zayn yang baru mendapatkan telepon dari Shanum pun langsung mencari kontak seorang koleganya yang bekerja di kepolisian. Fakta yang menguntungkan baginya bahwa ia merupakan salah satu orang yang bekerja di lingkup para penegak hukum. Hal ini karena, jika terjadi situasi darurat seperti ini, ia hanya perlu meminta bantuan para kenalannya yang bekerja di bidang yang dibutuhkannya.Kendati demikian, Zayn tetaplah merasa panik bukan main dengan keadaan Shanum saat ini. Laki-laki yang tengah menunggu panggilan teleponnya diangkat oleh rekannya itu tak bisa berhenti memainkan jemarinya karena rasa takut dan gelisah yang memenuhi kepalanya.“Halo, Pak Zayn. Tumben telepon, apa ada sesuatu yang perlu saya bantu?” sapa suara di balik telepon yang tengah digenggam Zayn tepat di sebelah telinganya itu.
Read more
Curhatan Lila
Siang hari itu, seorang perempuan yang masih berstatus mahasiswa itu memilih datang ke kampus meski dengan langkah berat seolah-olah terdapat setumpukan batu yang diikat di sana. Wajahnya tampak muram dengan kantung mata yang membesar, seolah tidak tidur seharian. Napasnya dihela dengan berat berkali-kali.Semangat kuliahnya lenyap entah ke mana, karena itulah dibanding menuju ke gedung kampus, dirinya memilih nongkrong di kafe dekat kampusnya sambil menunggu kedua temannya menyelesaikan kegiatan belajar di kelasnya.“Mau pesen apa, Mbak?” tanya seorang pelayan yang datang menghampirinya.“Saya mau jus mangga aja satu, Mas,” jawab perempuan itu, Lila, sambil tersenyum tipis. Semangatnya benar-benar telah patah, sekadar menjawab pertanyaan pelayan saja terasa begitu berat.Pelayan itu memberitahukan bahwa pesanan Lila kemungkinan akan selesai dan diantarkan dalam waktu beberapa menit lagi, kemudian pelayan tersebut menarik diri
Read more
Siasat Jahat Rendy
“Apaan? Kalian mau nyulik gue? Gue nggak kenal kalian!” Lila masih mengomel penuh rasa kesal, sayangnya mereka tidak mengenal kata menyerah sebab langsung menyeret tangan Lila.Bersamaan dengan kericuhan itu semua, tiba-tiba terdengar suara bariton seorang pria yang rasanya begitu familiar dan tak asing di telinga Lila.“Hai, Lila,” panggil seorang pria muda dengan berbaju rapi muncul dari belakang dua orang berbadan kekar tadi. Lila terkejut mendengar sapaan tersebut, mengingat sebentar, kemudian langsung merespons.“Kak Rendy!” teriak Lila cepat setelah berhasil memicingkan netra bermaksud untuk lebih mengenali sang pria muda tersebut. Pria itu langsung tersenyum penuh arti dan mengangguk seolah memberikan kode.“Iya, ini aku, Lila.” Rendy kemudian meminta para dua orang tadi untuk menyingkir sebentar untuk berbincang dengan Lila. “Udah lama nggak ketemu, ya. Ternyata kabarmu masih baik.”Rani dan Rena kebingung
Read more
Pendekatan
Tak terasa telah tiga hari telah berlalu. Usai kejadian nahas yang menimpa Shanum itu, rangkaian permasalahan silih berganti menyambanginya sebagai buntut dari peristiwa tersebut.Kendati demikian, peristiwa mengerikan itu tak hanya membawa rentetan malapetaka saja. Adapun berkah yang dibawa olehnya yakni kedekatan yang semakin terasa antara Zayn dan Shanum sendiri.Ya, usai kejadian penculikan Shanum tempo hari, Zayn yang senantiasa menjaga dan merawat Shanum di sampingnya itu, membuat hati Shanum yang semula ragu untuk terbuka kepadanya, pun akhirnya berhasil sepenuhnya menerima kembali kehadiran laki-laki tersebut.Seperti sekarang, Zayn sendirilah yang senantiasa menemani Shanum yang masih trauma itu keluar masuk kantor polisi dan pengadilan. Dalam kondisi yang masih sedikit syok, wanita itu tetap harus memberikan kesaksian agar memperoleh keadilan seperti yang telah dijanjikan oleh undang-undang itu sendiri.“Mas, sebenarn
Read more
Bertemu Calon Mertua
“Tante cantik kok diam aja?” tanya Sena dengan nada khas anak-anaknya, saat melihat Shanum tiba-tiba terdiam saat bermain rumah-rumahan.Shanum yang sebenarnya sedari tadi mencemaskan reaksi orang tua Zayn terhadap rencana pernikahan mereka itu, pun dibuyarkan lamunannya oleh suara imut Sena yang sempat dihiraukannya itu.“Maaf ya, Sena, Tante sedang gak fokus,” sahut Shanum sambil tersenyum.Menatap Shanum sambil memiringkan kepalanya, Sena pun bertanya dengan polos, “Fokus itu apa, Tante?”Shanum hampir saja tidak bisa menahan tawanya saat mendapati hal tersebut. Ia merasa konyol karena membicarakan isi pikirannya pada anak kecil berusia 3 tahun itu.“Fokus itu ….”Saat hendak menjawab pertanyaan Sena, tiba-tiba saja Zayn sudah bergabung dengan mereka. Seperti apa yang dikatakannya sebelum ini, laki-laki itu keluar membawa serta tas berisi perlengkapan Sena seperti baju ganti, susu, dan beberapa ha
Read more
Lila Makin Terjerumus
Lila tidak menyadari bahwa setelah ditimpa sebuah musibah sebagai bentuk karmanya merebut suami orang pasca rumahnya dihancurkan oleh istri sah dari mantan istri David, kini Lila akan segera terjerembab dalam masalah baru yang jauh lebih kompleks.Dirinya sama sekali tidak mengetahui segala hal berkaitan utang-piutang yang dimiliki sang kakak, Arya, dari mulai kepada siapa dan seberapa besar nominal tersebut. Sekarang, Rendy tiba-tiba datang mendatanginya dan mengajaknya menaiki sebuah mobil hitam metalik.Senyum Rendy mengembang begitu puas. Terutama saat Lila menuruti saja saat Rendy mengajaknya ke salah satu hotel di kota mereka. Lila masih mencoba berpikir positif mengingat bagaimanapun Rendy adalah salah satu rekan kerja Arya dulu yang kebetulan pernah ditemuinya sebanyak dua kali.“Ayo, masuk,” tukas Rendy masih mempertahankan senyum miliknya kemudian melirik ke tas Lila. “Oh, ya. Kamu pasti capek kan abis kuliah? Udah sini, tasnya aku
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status