All Chapters of Hamil Anak Pangeran Kegelapan: Chapter 11 - Chapter 20
32 Chapters
flash back
“Aku belum bisa memberi jawaban kepadamu,” ucap Vyora, sejujurnya dia juga bingung harus menyikapi seperti apa ajakan Varka.“Kenapa?” selidik Varka, di dalam hatinya merasa sedikit kecewa karena dilihat dari wajah Vyora terlihat penolakan dengan halus.“Aku belum bisa untuk memberi jawaban sekarang, tetapi aku bahagia bisa bersamamu.”“Jangan katakan ini adalah sebuah perpisahan.” Varka sudah berasumsi tentang pikirannya sendiri. “Tidak, bukan seperti itu maksudku…”“Lalu?” Varka terus memojokkan Vyora untuk memberi alasan kenapa dia tidak mau.Vyora masih diam, sejujurnya dia sangat bingung dengan situasi yang sedang ia alami.“Kita selalu bersama selama ini apa kamu masih meragukanku? Katakan kamu ingin aku seperti apa biar aku bisa menyesuaikan. Aku sangat mencintaimu Vyora,” ucap Varka.Dia terus membujuk agar Vyora bisa ikut dengannya ke istana, bagaimanapun caranya ia akan membujuk Vyora hingga mau.“Kita hanya ada di dunia mimpi, bagaimana bisa kita bertemu di dunia nyata? Ya
Read more
Angsa Hitam
Setelah memberikan hati angsa hitam kepada juru masak Varka langsung bergegas menuju kamarnya untuk melihat kondisi istrinya sekalian untuk mandi dan berganti pakaian karena bajunya kotor saat terkena darah Vyora dan ditambah noda dari hutan.“Bagaimana keadaan istriku?” tanya Varka kepada tabib yang masih setia menjaga Vyora, ia mendapati hanya ada tabib saja disana. “Pendarahannya masih bisa terkontrol, bagaimana dengan hati angsanya apakah berhasil di dapatkan?” tanya sang tabib sambil berpindah posisi duduknya yang tadinya duduk di sebelah ranjang kini pindah di sebelah jendela.“Sedang dimasak,” jawab Varka sambil berjalan menghampiri Vyora yang terbujur tidak sadar, ia mendapati kalau istrinya sudah berganti pakaian yang bersih.Mata Varka berkaca-kaca melihat kondisi istrinya.Kemudian Varka memutuskan untuk membersihkan tubuhnya yang kotor. Dengan waktu yang singkat Varka sudah selesai membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian yang bersih.“Kapan istriku akan sadar?” tanya
Read more
Koma
Dalam hati Ares tertawa dengan keras, pada akhirnya ia mengetahui celah kebodohan Dasha ia ingin memanfaatkan celah ini untuk menjadikannya bumerang.“Aku tidak berani dengan kak Varka,” ucap Ares yang terlihat putus asa.“Tenang saja, aku akan membantumu,” ucap Dasha sambil menaruh tangannya ke pundak Ares.“Nanti aku pikirkan lagi, sekarang aku mau masuk ke istana dulu, dari siang belum makan,” pamit Ares yang langsung pergi begitu saja.*** Vyora tidak pernah lepas dari perhatian Varka, bahkan Varka selalu rebahan di sebelah Vyora sambil terus menceritakan dulu mereka pertama kenal.Varka menganggap Vyora seperti sedang tidur, ia selalu memeluk istrinya.“Sayang kapan kamu akan bangun? Aku sudah menunggumu sejak tadi, aku kangen suaramu sayang,” ucap Varka sambil membelai pipi Vyora. Saat Varka hendak tidur ia merasa kalau tubuh Vyora bergerak.“Sayang…” panggil Varka, ia memastikan kalau istrinya benar benar sudah sadar.Varka menggenggam kedua bahu milik Vyora tetapi ia tidak m
Read more
Anak Kita
*** Ares merasa sangat sedih tetapi ia tidak berani untuk melihat kondisi Vyora karena ia tidak akan tahan. Demi ketenangannya ia seharian berada di kandang kuda, mengasingkan diri agar tidak ada orang yang tahu.Ares sudah merasa nyaman dan menganggap Vyora sebagai kakak iparnya, tetapi sifat jahilnya memang tidak bisa hilang ia akan jahil kepada orang yang sudah membuatnya nyaman. Bahkan Ares dan Varka sangat jarang sekali mengobrol layaknya kakak adik, Varka yang selalu sibuk dengan urusan istana dan sifatnya yang sangat dingin membuat dirinya enggan untuk bersama, jadinya Ares selalu merasa kesepian di istana, hiburannya hanya kuda kesayangannya saja.“Wiliam, apa yang dialami kakak ipar adalah semua salahku? Aku sangat merasa bingung saat ini bahkan aku tidak berani untuk melihat kondisinya sekarang,” ucap Ares yang mengajak ngobrol kepada kudanya yang bernama Wiliam.Bukan hanya Ares saja yang sedang bingung, bahkan Adam juga sedang resah karena selalu kepikiran dengan kondis
Read more
Menjenguk Baby
“Anak kita akan dijadikan tumbal saat gerhana bulan total nanti,” tutur Varka, sebelum mengatakannya Varka sudah mempersiapkan diri dengan respon Vyora nanti.“Tumbal katamu?” tanya Vyora yang terkejut dan nyaris tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh varka.Baru saja Vyora meredam emosinya setelah beberapa hari ia di istana, hari ini emosinya kembali memuncak sebab mendengar alasan dari laki-laki yang menjadi suaminya.“Sayang dengarkan aku dulu, aku bisa menjelaskannya,” bujuk Varka kepada Vyora agar tidak termakan oleh asumsi sendiri karena pada kenyataanya memang Varka mempunyai niatan lain.“Apa yang bisa dijelaskan? Bukankah perkataanmu tadi sudah sangat jelas kalau kamu akan menumbalkan anak kita nanti setelah lahir.
Read more
Rencana
“Siapa yang berani menggangguku,” ucap Varka yang seketika menghentikan aktivitasnya.“Bukakan dulu, kan kita tidak tahu itu siapa,” ucap Vyora.Vyora menghela nafas lega, ia merasa terselamatkan dengan adanya kehadiran seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.“Awas saja nanti, aku akan menghabisimu,” ucap Varka dengan nada yang penuh dendam tetapi tidak marah sama sekali.Sebelum membukakan pintu Varka sempat merapikan bajunya agar terlihat rapi begitu juga dengan Vyora yang sedikit merapikan gaunnya tetapi ia tidak bisa mengikat talinya.Begitu daun pintu di tarik, wajah Varka langsung berubah masam setelah tahu siapa yang datang ke kamarnya.“Mau ngapain kesini?” tanya Varka dengan kesal. “Mau mengantar ini, untuk kakak ipar,” ucap Ares sambil mengangkat nampan yang berisi semangkuk sup dan segelas air putih.Varka terpaksa membukakan pintu untuk Ares karena ia membawakan sup hati angsa yang sudah masak.“Terima Kasih,” ucap Ares setelah dibukakan pintu oleh kakaknya sendiri.“Hai
Read more
Mendisiplinkan istri
“Aku sudah paham bagaimana Dasha, aku hanya takut kamu kenapa-kenapa. Dia termasuk wanita yang mempunyai nyali yang tinggi. Aku takut dia berbuat macam-macam kepadamu,” ucap Varka.Dilihat dari tatapan matanya Varka terlihat sangat tulus, ada rasa khawatir di raut wajahnya.“Serahkan semuanya padaku, biarkan wanita yang bermain drama selebihnya kalian hanya ,menjadi pendukung,” ucap Vyora yang masih membujuk Varka agar setuju dengan rencananya.“Sayanggg…” Varka masih mode sabar untuk memperingati istrinya yang bisa dikatakan keras kepala.“Kau mau ada di pihakku atau Dasha?” tanya Vyora kepada Varka dengan tegas.“Pihakmu,” jawab Varak dengan lesu, sejujurnya ia tidak mau ada drama seperti ini karena ia takut beresiko kepada Vyora dan kehamilannya.“Benarkah? Jangan menghianatiku nanti ya,” Vyora meyakinkan Varka dengan tatapan selidik.“Aku juga berada di pihak kakak ipar, biarkan saja Dasha tidak ada yang membela,” sambung Ares yang langsung ikut membuka suara padahal Vyora juga be
Read more
Tidur Bertiga
Setelah mereka menyelesaikan aktivitas panas, mereka tertidur dengan keadaan tanpa busana karena kelelahan.Ini kali pertama Vyora menyerahkan diri kepada Varka, pasalnya emosi yang ada di dalam hatinya sudah mulai padam karena mimpinya saat ia koma.Vyora melihat ketulusan Varka untuk menjaganya di tambah ada kehadiran seorang anak perempuan yang membuat hubungan mereka menjadi sangat membaik, semuanya menyadarkan Vyora dengan awal pertemuan dengan Varka hingga ia jatuh cinta padanya.Di saat mereka tertidur karena aktivitas dan di taman sudah malam hari, memang Varka lupa untuk mengunci pintu kamarnya setelah Ares keluar dari kamar.Tengah malam ada seorang penyusup masuk ke dalam kamar mereka tanpa sepengetahuan.Tidak lain penyusup itu adalah Dasha.Melihat Varka dan Vyora tidur dengan keadaan yang tanpa busana hanya tertutup selimut membuatnya iri pasalnya ia belum pernah melakukannya dengan Varka.Ia menyibakkan sedikit selimut yang tengah menutupi tubuh Varka bagian bawah, perl
Read more
Seperti Dulu
“SUdah aku katakan aku tidak tahu kalau dia masuk dan tidur di sebelahku, hal seperti itu sama sekali tidak terpikirkan olehku Vyora,” sungutnya, Varka terbawa emosi hingga ia agak meninggikan anda bicaranya kepada Vyora.“Baiklah terserah kamu saja.” Vyora pun jadi ikut kesal lantaran Varka meninggikan nada bicaranya.Vyora berjalan ke arah troli yang tadi dibawakan oleh pelayan yang dimana berisikan sarapan dan juga sup hati angsa yang baru.Karena selimut hanya ada satu jadi Vyora tarik saja untuk menutupi tubuhnya dan membiarkan Varka tanpa penutup sama sekali.Dengan cuek Vyora mulai menyantap makanan sambil berdiri, sedangkan Varka hanya melihatnya dari atas kasur.“Sayang tidak baik makan sambil berdiri,” ucap Varka mengingatkan istrinya yang masih asyik menyantap makanan.“Aku tahu,” Vyora menjawab tanpa melihat ke arah Varka sama sekali.Disini Varka sudah merasa harus turun tangan, ia menghampiri Vyora dengan tubuh yang polos, tentu saja dia mempunyai rencana yang sudah ia s
Read more
Gosip Pelayan
“Kamu tidak merasa ada yang berubah dariku?" Tanya Vyora sambil membuka obrolan. "Emm, tidak,” jawab Varka yang terlihat sedang berfikir lalu ia kembali fokus ke sup yang ada di tangannya.“Kamu benar tidak merasa ada yang berubah dariku? Dari awal aku datang ke sini sampai sekarang?” tanya Vyora untuk memastikan Varka, ia ingin jawaban Varka yang tepat.“Iya sayang aku tahu…” ucap Varka.“Apa?”“Makan dulu ya.” Varka mengarahkan sendok yang berisi makanan ke bibir Vyora.“Tidak mau, kamu harus jawab dulu apa yang berubah dariku!” Vyora sangat kekeh ia sangat ingin mendengar langsung dari pria yang ada di hadapannya.“Sekarang istriku mulai kembali seperti dulu, ya walaupun kadang sifat menyebalkannya kumat. Ayo sekarang makan dulu.”Vyora tersenyum mendengarnya, sebenarnya ini yang ingin Vyora dengan dari suaminya, setelah ia mendengar alasan dari Varka baru ia mau membuka mulutnya dan mengunyah makanan.Mereka berdua sarapan di kamar karena pelayan pikir kalau Vyora masih belum puli
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status